Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Pengembara yang tinggal di sebelah timur desa
Linda yang melanjutkan perjalanannya akhirnya tiba di sebuah toko bibit tanaman.
Tetapi ketika Linda masuk, dia menggelengkan kepalanya dengan pelan melihat semua bibit yang tersedia di toko tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu nona muda?" Seorang pelayan toko menghampiri Linda dengan gestur yang begitu sopan, menyambut seorang perempuan yang kelihatan kaya raya dengan sebuah harapan di dalam hati bahwa Linda akan membeli sesuatu dari tokonya.
"Aku ingin tanya apakah kau menjual bibit obat-obatan?" Tanya Linda.
"Tentu saja, kami menjualnya meskipun tidak terlalu banyak, tapi mungkin Anda bisa mengambil beberapa," pelayan toko dengan cepat menunjukkan jalan pada Linda hingga mereka tiba di bagian toko paling belakang.
"Ini semua yang kami punya, harganya tidak terlalu mahal berkisar dari 10.000 sampai rp100.000," pelayan toko kemudian menjelaskan setiap harga untuk tanaman yang ada di sana.
Linda melihat semua tanaman itu, tidak ada tanaman yang sangat berharga di sana, paling standar ialah tanaman yang hanya bisa mengobati penyakit pada umumnya seperti demam, diare, batuk, luka kecil atau sakit kepala.
"Apa hanya ini yang kalian punya?" Linda bertanya.
"Kami minta maaf, hanya ini yang ada di toko kami," ucap sang perempuan.
"Kalau begitu berikan aku masing-masing 5 bibit untuk setiap jenis tanaman herbal," ucap Linda membuat pelayan toko kegirangan.
"Kalau begitu saya akan segera menyiapkannya," sang pelayan dengan cepat meminta rekan kerjanya untuk membantunya menyiapkan pesanan Linda.
Pelayan Linda pun membayar jumlah yang telah disepakati dengan pemilik toko dan tak lupa menyuruh pemilik toko untuk mengantarkannya ke paviliun.
Setelah keluar dari toko obat, Linda berdiri di depan toko obat sambil berpikir keras, 'sepertinya satu-satunya tempat yang bisa kutuju adalah ibukota atau desa obat yang ada di pegunungan,' ucap Linda dalam hati sambil menghela nafas dengan panjang.
Saat Linda akan berbalik pergi dari sana, tiba-tiba saja sekumpulan prajurit desa menghalangi jalannya. Para prajurit itu dipimpin oleh seorang pria gemuk dan hitam yang tak lain adalah anak kepala desa, Iyan.
Sebuah senyuman menyeringai terpatri di wajah Iyan, tampak sangat merendahkan Linda.
Kedatangan para prajurit desa yang berjumlah 5 orang itu langsung menarik perhatian orang-orang, mereka semua menjaga jarak untuk melihat apa yang terjadi.
"Tangkap dia dan bawa ke balai desa! Dia harus diadili karena telah menghina dan melukai seorang keluarga pejabat pemerintahan!" Perintah Iyan membuat ke-5 pengawal yang ada di belakang langsung berjalan untuk menangkap Linda.
Kedua pelayan Linda langsung berjalan ke depan, untuk melindungi Linda.
"Tidak perlu repot-repot menyeretku, aku bisa berjalan sendiri," suara Linda yang dingin dan tegas membuat kelima pengawal akhirnya menghentikan langkah mereka dan saling berpandangan satu sama lain.
"Baiklah, berjalanlah sendiri!" Iyan berbicara dengan suara mengejek lalu berbalik memimpin langkah di depan.
Para pengawal berpindah di belakang Linda dan para pelayannya, memastikan perempuan itu benar-benar ikut dengan mereka.
Orang-orang yang melihat itu dengan cepat menyebarkan kejadian tersebut pada semua orang sehingga ketika Linda tiba-tiba balai desa, orang-orang telah ramai berkumpul di sana dan kepala desa serta para pejabat pemerintah lainnya telah berkumpul di balai desa menunggu kedatangan Linda.
Tak terkecuali Doni yang juga ikut bergabung, duduk di samping kepala desa, Dia adalah orang terkaya di desa itu sehingga meskipun dia tidak masuk ke dalam jajaran pemerintah, namun dia mengambil tempat tersendiri di antara jajaran pemerintah tersebut.
'Hm,,, sepertinya babi hitam itu tidak akan melepaskanku kali ini,' ucap Linda dalam hati masih dengan ekspresi yang begitu tenang, sama sekali tidak ada kepanikan membuat orang-orang di sana saling berbisik satu sama lain.
"Apakah karena dia pendatang baru di desa ini dia Jadi tidak tahu apa yang akan terjadi padanya?"
"Dia akan tamat hari ini, namun ekspresinya masih begitu tenang."
"Meski cantik, tapi tidak seharusnya dia terlihat begitu tenang seperti itu, orang-orang yang ada di sini akan segera memakannya hidup-hidup!"
Pelayan Linda bisa mendengar bisik-bisikan orang-orang itu, namun mereka juga tidak terpancing dan hanya terus diam di belakang Linda menunggu jika ada perintah dari Nona muda mereka.
Pada saat itu, kepala desa, yang merupakan ayah kandung Iyan kini berdiri, ia memperhatikan perempuan cantik di hadapannya, sungguh layak dijadikan seorang istri dan terlebih tampaknya berasal dari keluarga terpadang.
"Siapa namamu dan dari keluarga mana Kau berasal?" Tanya kepala desa cukup berhati-hati, dia harus mengetahui asal usul perempuan di hadapannya ini sebelum mengambil sebuah keputusan.
Iyan berdiri samping ayahnya, ekspresinya tampak merendahkan menatap ke arah Linda.
'Lihat saja, kau akan mendapat pelajaran yang menyenangkan hari ini dan membuatmu memohon-mohon bersujud di kakiku untuk dilepaskan. Pada saat itu aku akan menjadikanmu sebagai seorang selirku dan menyiksamu habis-habisan!' pikir Iyan dalam hati, dia tidak sabar untuk melucuti seluruh pakaian Linda dan melihat kecantikan tubuh di balik pakaian putih tersebut.
Linda dengan tenang menjawab, "namaku Linda, aku tidak memiliki marga," jawab Linda yang tidak ingin membawa nama keluarganya di masa lalu.
Sebab bagaimanapun, sudah lama Dia memutuskan hubungan dengan keluarganya di masa lalu dan memilih untuk menjalani kehidupannya sendiri tanpa ada tekanan dari para tetua yang menyebalkan.
"Tidak memiliki marga?" Sang kepala desa tersenyum, ini jauh lebih baik, "kalau begitu Dari mana asalmu dan kenapa kau bisa berada di desa kami ini?!" Tanya kepala desa lanjut menginterogasi perempuan di hadapannya.
Kedua pelayan Linda menatap Linda yang berkata, "aku hanya seorang pengembara, dan saat ini menetap di bagian timur desa ini. Jika kalian melihat sebuah paviliun dekat danau di sana, maka disitulah aku tinggal."
"Heh!" Iyan mengejek, justru ini menjadi lebih baik, hanya seorang pengembara kalau begitu tidak ada yang akan mencarinya jika terjadi apa-apa padanya.
Kepala desa pun memikirkan hal yang sama dengan putranya, dia dengan cepat berkata, "kau tahu apa kesalahanmu sampai dibawa ke tempat ini?!"
Linda mengangkat kedua bahunya dengan ekspresi acuh tak acuh, "entahlah, Apakah kau bisa memberitahuku?" Linda bertanya balik.
"Lancang sekali kau! Kau sudah menghina dan memukulku, bahkan membuat tanganku sampai memar seperti ini!" Iyan menunjukkan tangannya yang memar, "dia harus dihukum seberat-beratnya, kalau perlu berikan hukuman 100 kali cambukan supaya ini menjadi pelajaran untuk semua orang agar kedepannya tidak menghina keluarga pejabat pemerintah!" Tegas Iyan.
Pada saat itu, seorang hakim berdiri, Dia berjalan ke depan dan menatap Linda, "sebagai seorang hakim aku perlu bicara, kau jelas telah melakukan kesalahan Karena keluarga pejabat pemerintah dilindungi oleh negara sehingga kau telah melanggar hukum dan sekaligus menghina pemerintahan. Oleh sebab itu sesuai dengan aturan yang berlaku Kau akan dicambuk 100 kali dan membayar denda senilai 100 juta kepada korban!" Tegas sang hakIm.
"Kalian!" Pelayan Linda menggertakkan giginya, Tetapi dia menghentikan ucapannya saat Linda mengangkat sebelah tangannya untuk memberi kode agar pelayanannya tetap diam.
"Kalau begitu Aku punya satu pertanyaan, Apa hukuman untuk seseorang yang telah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baik seseorang?" Tanya Linda pada sang hakim.
"Kenapa kau?" Sang hakim bingung, namun saat melihat kepala desa memberi anggukan, maka sang hakim berkata, "melakukan fitnah dan pencemaran nama baik adalah sesuatu yang sangat tercela karena merugikan seseorang, tergantung jenis kerugian yang dialami oleh orang itu, maka dendanya bisa berkisar antara 100.000 sampai 100 juta. Selain itu, pelaku juga akan diberi hukuman tambahan 100 cambukan."
"Apakah aturan ini juga berlaku untuk keluarga pejabat pemerintah?" Linda kembali bertanya.
"Tentu saja, tidak ada orang di negara ini yang kebal hukum," ucap hakim membuat Linda tersenyum puas.
Tekan Like!
biar makin semangat
thankyou ya Thor..