Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33. Martina Menjadi orang kaya
Ipar menantu itu segera menghubungi saudaranya, dan meminta tolong untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan.
Tengkulak di Pasar induk itu segera menghubungi Halimah, dsn karena Halimah belum tau tujuan barang-barang itu, maka Halimah setuju saja, Apalagi nilai pembelian itu menyentuh angka 150 milyar.
Tapi, Halimah meminta meminta langsung bayar, si tengkulak itu berjanji, akan segera membayar setelah barangnya tiba ke pelanggan nya, dia juga bilang bahwa barang itu buat saudaranya, karena selama ini tidak ada masalah dengan orang itu, akhirnya Halimah percaya, dan langsung menyiapkan barang-barang yang di inginkan.
Ketiga orang itu, makan malam dengan penuh kebahagiaan, Martina sudah mulai terbiasa, dia juga jadi lebih cerdas setelah menelan Pill Pengetahuan, hingga dia paham menggunakan Cincin Dimensi pemberian Halimah.
Martina sangat bahagia mendapatkan kasih sayang dari Halimah dan adiknya Kenziro menghormatinya layaknya kakak kandung.
Buku-buku di perusahaan yang di berikan Halimah dalam Cincin Dimensi, sudah mulai dia pelajari, setelah dia masuk ke Cincin Dimensi.
"Ibu, badan Martina lebih segar tidur dalam Cincin Dimensi, ucap Martina.
"Ia sayang, disana kamu bisa istirahat sesuai kebutuhan tubuh mu, jangan sungkan-sungkan lagi sayang, ibu dan adikmu akan menyayangi mu dengan tulus, ibu hanya minta tetaplah jadi Martina yang rendah hati dan tidak sombong, ucap Halimah.
"Ia Bu, ucap Martina dengan penuh ketulusan.
Malam berganti pagi yang cerah, Halimah sudah mengantar kedua anaknya di sekolah, kini Martina sudah menggunakan seragam Baru, umurnya yang masih 8 tahun, terlihat imut, dan cerah, tambah heboh teman-temannya, Apalagi postur tubuhnya seperti anak-anak berusia 10 tahun.
Martina tidak malu menggandeng adiknya, begitu juga Kenziro sangat bahagia ketika tangannya di genggam oleh Martina.
Mereka berjalan ke kelasnya dengan penuh canda tawa, dan setelah tiba di kelasnya, mereka membagikan kue buatan Halimah.
Teman-teman mereka sangat senang mendapatkan kue dari kedua orang itu.
"Teman-teman semuanya, kak Martina sekarang, sudah di adopsi ibuku, dan sejak kemarin, kak Martina resmi menjadi kakak ku, jadi nanti soal Giliran traktir, pasti kakakku yang akan membayarnya, ucap Kenziro.
"Wah bagus itu saudara Ziro, kami mendukung kalian menjadi kakak beradik, dan untuk saudari Martina, karena kamu sudah kaya, jadi khusus hari ini, kamu ysn traktir kita, canda teman-teman sekelas nya.
"Hehehe, baiklah, Saya akan mentraktir kalian semua, dan terimakasih sudah menerima saya apa adanya, ucap Martina bahagia.
"Yang kaya adalah Orangtua kami, jadi buat apa pamer harta, lihat kita, bisa berteman dengan tanpa ada unsur siapa yang lebih banyak harta, ucap Ketua Kelas mereka.
"Sekarang kita harus belajar ekstra, karena, tugas kita adalah membanggakan sekolah kita ini, ucap Seorang gadis teman mereka bernama Viny.
"Siap, percayalah, kita mampu memenangkan 3 tropi itu, ucap Kenziro.
"Kami percaya padamu adik bungsu, ucap mereka serentak.
Kenziro tersenyum bahagia, melihat teman-temannya menghargai dia sebagai saudara.
Halimah diam-diam menambah Pill pengetahuan dalam adonan kuenya, dia ingin agar teman-temannya Kenziro juga bisa berprestasi.
Seluruh armada milik Halimah, sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, pihak utusan perusahaan milik Keluarga Mahesa, terkejut dengan barang-barang yang mereka terima, semuanya masih Fresh, dan dikemas dengan sangat rapi.
Di kantin sekolah, 10 orang jenius itu, menikmati makanannya, Martina meminta mereka agar pesan yang terbaik dari kantin sekolah itu, dan tindakan mereka menjadi pusat perhatian murid-murid yang lain.
Selesai makan, Martina mengambil kartu nya dan berjalan menuju kasir, saat teman-temannya melihat kartu milik Martina, mereka terkejut, karena Kartu milik Martina sangatlah tinggi.
Ruang Dimensi milik Halimah, seolah mengerti apa yang di inginkan oleh Halimah, hingga dia mampu membuat kartu bank dalam hitungan detik, selama dia memiliki uang di bank tersebut.
Halimah, membuat kan kartu Mandiri World Elite, Mandiri Signature dan Mandiri Platinum.
Rekening atas nama Kenziro, tak tanggung-tanggung, totalnya 150 triliun, sedangkan Martina, 100 triliun, hingga kedua anak itu, bisa di katakan Sultan sejati.
Belum lagi mereka akan masuk Daftar Pemilik Perusahaan yang memiliki Prospek tinggi.
Di masyarakat pecinta traveling dan shoping serta tukang pamer harta, sedang berlomba-lomba mendaftar untuk mendapatkan Kartu Debit dan Kartu Kredit dari HAKA Berlian Bank.
Felicia Wardani sengaja mengungkapkan modal mereka ke publik agar dapat di percaya oleh calon nasabah.
Para merchant juga dengan senang hati ikut bergabung, hingga dalam waktu singkat lebih dari 200 ribu merchant telah menyetujui proposal kerjasama dari HAKA Berlian Bank.
Kini, Felicia sedang menggunakan kemampuannya untuk menggaet merchant luar negeri, agar kartu mereka bisa di pakai di luar negeri.
Perusahaan Visa dan Master Card, dengan tangan terbuka bekerjasama dengan HAKA Berlian Bank, setelah pembahasan singkat, akhirnya dalam waktu 2 Minggu kedepannya, Kartu-kartu tersebut sudah bisa di terima dan di gunakan.
Halimah memesan 3 kartu khusus, untuk dia dan kedua anaknya, dia sudah berjanji akan mengakui Martina sebagai Putrinya, makanya Dokumen mengadopsi secara hukum, sedang diurus oleh Pak Rahmat.
Pak Rahmat mantan Security telah menjadi orang kepercayaan Halimah, apalagi Pill Kesetiaan sudah di berikan, juga Pill Pengetahuan, hingga Pak Rahmat menjadi lebih cerdas dan tanggap.
Martina membayar semuanya dengan total 1 juta, dia memberikan kartu miliknya, si kasir kaget melihat kartu yang begitu indah, padahal Martina hanya mengeluarkan Kartu Platinum Mandiri.
Iseng-iseng kasir itu, mengecek Saldo Kartu milik Martina, dia kaget bukan kepalang, karena Saldo milik Martina sebesar 10 miliar.
Kasir itu mengembalikan Kartu Martina dengan menatap Martina penuh tanda tanya.
Sementara saat ini posisi Halimah sedang berada di Supermarket miliknya, dia sedang membaca laporan keuangan, dan tampak semuanya baik-baik saja, laporan arus keluar masuk barang juga tidak ada masalah.
Halimah juga memperbaiki jaringan komputer di situ agar secara real time, bisa masuk ke ke komputer miliknya.
Di Ruang Dimensi miliknya, dia sudah membangun ruang kontrol agar semuanya secara real time akan terhubung dengan mudah.
Di pasar Sukmajaya Jaya, Halimah sudah membeli 6 Ruko untuk di jadikan gudang, sedangkan 3 kios yang sudah jadi miliknya, begitu juga di lima pasar lainnya, dia membeli Ruko untuk gudang, agar lebih hemat waktu, dan produksi nya akan lebih banyak.
Pak Rahmat kerja ekstra keras, karena harus mengawasi 6 proyek sekaligus, tapi berkat Pill Pengetahuan dan Regenerasi Fisik, pak Rahmat tidak mengalami kecapean berlebihan.
Untuk wilayah lainnya, seperti di Koja, dia membatalkan untuk beroperasi di sana, sia mengarahkan orang-orang itu ke Pasar induk.
Wowaa pantastis dpt uang nomplok
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)