Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Terpuruk
Kehidupan yang Alea jalani saat ini berbeda jauh saat dia masih menjadi istri dari seorang Radit. Memiliki pekerjaan yang baik dengan gaji yang lebih dari cukup. Tentu saja lebih dari cukup, karena jerih payah yang Alea dapatkan hanya dia gunakan untuk keperluan pribadi nya sendiri. Bukan hanya itu, Alea kini bahagia karena memiliki seorang kakak yang baru dia ketahui meskipun sudah dia kenal lama.
Kebahagiaan yang kini Alea rasakan berbanding terbalik dengan kehidupan Radit yang kini terpuruk. Hidupnya jauh dari kata mewah yang biasa terlihat pada diri Radit. Sekarang Radit sudah tidak memiliki rumah, bahkan kediaman orangtuanya terpaksa Radit jual untuk menutupi biaya rumah sakit mamanya yang tidak sedikt.
Ruko tempat usaha percetakan miliknya yang sekarang menjadi tempat tinggal Radit. Di ruang kerjanya yang tidak cukup besar itu, Radit jadikan tempat untuknya bekerja dan juga kamar tidur untuknya beristirahat.
Tidak ada lagi hidup layak yang dia dapatkan dari berbohong dan membodohi Alea. Tidak ada lagi juga wanita yang menemaninya untuk bersenang-senang. Radit sepi dalam kesendiriannya, akibat tidak bisa menahan godaan wanita penggoda seperti Hana yang kini menghancurkan rumah tangganya.
"Alea." nama itu selalu Radit sebut dalam tidurnya.
Ale asisten yang sangat setia pada Radit, hanya bisa menatap sedih laki-laki yang menurutnya pria yang baik. Hanya karena godaan wanita, hidupnya yang sempurna berakhir kesedihan dan kesepian.
Kabar tentang mantan suaminya yang kini terpuruk sampai di telinga Alea. Ale, asisten Radit itu yang menceritakan keadaan Radit pada Alea, mereka tidak sengaja bertemu di sebuah pertokoan. Disana Ale menceritakan semua yang terjadi tentang Radit pada Alea, dimulai sejak mama mantan mertuanya meninggal hingga keadaan mantan suami Alea itu yang terpuruk saat ini.
Sesakit apapun yang pernah Radit torehkan padanya, Alea tidak bisa menutup mata untuk tidak peduli. Pesan terakhir sang mantan ibu mertua memaksa Alea harus berbuat sesuatu untuk meringankan beban Radit.
Disinilah Alea berada sekarang, di hadapan mantan suaminya yang terlihat sangat berbeda. Rambut gondrong dan jambang yang biasa dicukur rapi kini dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. Alea hanya bisa menatap sedih pada laki-laki yang sempat menemani hidup nya itu.
"Lea" ucap Radit yang terkejut melihat kehadiran Alea diruang kerja yang juga jadi kamar pribadinya.
"Apa kabar, Mas?" tanya Alea.
Hubungan Alea dan Radit menjadi baik setelah keduanya sama-sama menjaga mama Radit di rumah sakit. Ketakutan Alea akan perlakuan Radit yang sempat akan memperkosanya juga sudah berlahan hilang. Alea mencoba berdamai dengan dirinya sendiri, dibantu psikolog yang direkomendasikan Bagas untuk menyembuhkan trauma yang dia alami.
"Seperti yang kamu lihat." jawab Radit sambil mengedarkan tangannya ke seluruh ruangan yang cukup rapih meski banyak tumpukan kertas yang akan dikerjakan Radit.
"Ada yang pesan undangan?" tanya Alea saat melihat tangan Radit yang berlepotan lem.
"Ada apa?" tanya Radit setelah mengangguk menjawab pertanyaan Alea.
"Ini kunci rumah, Mas Radit bisa menempatinya." jawab Alea menyerahkan kunci rumah yang dulu mereka tempati.
"Itu sudah menjadi milikmu Lea." tolak Radit, dia sudah ikhlas memberikan rumah itu sebagai bentuk penyesalannya pada Alea.
"Lea pinjam kan untuk Mas Radit." jawab Alea.
"Tidak perlu, aku tidak masalah tinggal disini." tolak Radit lagi.
"Rumah itu kosong, Lea tidak pernah menempatinya lagi, jadi Mas Radit saja yang menempatinya." jelas Alea.
"Kamar ini tidak baik untuk kesehatan mu, Mas." lanjut Alea ucapannya.
Alea tidak bisa membiarkan Radit harus terus berada diruangan dan ditempat yang tidak sehat seperti ini. Bau kertas yang bertumpuk dan bau tinta yang menyengat tentu tidak baik untuk kesehatan pernafasan mantan suaminya itu.
"Pulanglah, jaga dan rawat rumah itu dengan baik." pesan Alea.
Tidak bisa bicara apa-apa, Radit hanya bisa menahan air matanya. Lihatlah sekarang, siapa yang menolongnya dalam keterpurukan. Alea mantan istri yang dia sakiti, bukan wanita yang dulu bersenang-senang dengannya.
Merasa tidak ada lagi yang perlu dia bicarakan pada mantan suaminya, Alea hendak berdiri dan keluar dari ruangan Radit. Tentunya setelah Radit mau menerima kunci yang dia berikan, meski dengan sedikit paksaan dan ancaman.
"Alea." tahan Radit.
Laki-laki itu bersimpuh di pangkuan Alea yang belum sempat berdiri. Sambil menggenggam erat tangan mantan istrinya, Radit menangis menumpahkan semua beban yang kini dia rasakan akibat ulah dan kebodohannya sendiri.
"Maaf... a.. aku sudah... sangat menyu...sahkan dan... menyakiti... kamu, A... lea." ucap Radit sambil terisak.
"Jangan seperti ini Mas." ucap Alea sambil meminta Radit untuk berdiri.
"Aku... divonis tidak bisa memiliki keturunan, Lea. Aku... mandul." ucap Radit yang akhirnya memberitahu Alea, rahasia yang selama ini dia tutupi.
"Mas Radit yakin?" tanya Alea tidak percaya.
"Selama ini akulah yang tidak bisa memiliki keturunan, bukan kamu. Maafkan aku." lanjut Radit lagi ucapannya.
"Tapi, bukankah dia...?"
"Dia bohong Lea, dia berbohong." jelas Radit yang mengerti siapa dia yang dibicarakan Alea.
"Dari mana Mas tahu jika tidak bisa memiliki keturunan?" tanya Alea, karena selama ini Radit tidak mau di ajak memeriksakan kesehatannya.
"Terakhir kita bertengkar tentang anak, aku langsung memeriksakan diri. Tidak ingin kamu tahu hasilnya, aku mencantumkan alamat kantor sebagai alamat tempat mengirimkan hasilnya." jelas Radit memberitahu Alea.
"Tapi ternyata wanita itu yang menerima dan menyimpan hasilnya, Lea. Selama ini dia menyimpan dan menyembunyikan surat rumah sakit itu dariku. Dia tidak ingin aku tahu, agar aku percaya dia mengandung anakku dan aku bisa terus bersamanya."
Alea menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya berlahan. Entah apa yang harus dia lakukan sekarang? Jika Hana benar menginginkan Radit, lalu mengapa kini wanita itu melepaskannya dan masih terus mengejar Bagas hingga saat ini, meskipun Alea sudah mempermalukannya di depan umum dan menangkap basah wanita itu untuk yang kedua kalinya.
Harusnya Alea bahagia melihat Radit yang terpuruk seperti saat ini. Orang yang menyakitinya menerima hukuman dari yang Maha Kuasa. Tapi itu bukanlah sifat Alea yang tertawa diatas penderitaan orang lain. Bukan bahagia, Alea ikut sedih dengan apa yang terjadi pada mantan suaminya.
"Kamu bisa konsultasi dan terapi ke dokter, jangan putus asa seperti ini, Mas." saran Alea agar Radit tidak tambah terpuruk.
"Menikahlah lagi dengan wanita baik-baik, wanita yang mau menerimamu dan masa lalumu." ucap Alea lagi.
Radit menggeleng, "Milikku sudah tidak berfungsi, Lea." jawab Radit lagi sambil tertunduk.
Bagaimana Radit bisa menikah lagi jika miliknya sudah tidak berfungsi. Jika miliknya masih normal dan berfungsi tentu dia tidak akan berhenti untuk mendapatkan Alea kembali. Karena tahu kelemahannya itu, maka Radit merelakan Alea menjadi milik pria lain. Pria yang bisa memberikan kebahagiaan pada mantan istrinya itu, kebahagiaan yang tidak bisa dia berikan.
"Tuhan sedang menghukum ku, Lea. Aku sudah menyakiti wanita baik seperti kamu." ucap Radit yang kembali tertunduk di pangkuan Alea.
"Hanya karena nafsu yang..."
"Bertobat dan mohon ampunan Nya, Mas." potong Alea ucapan Radit sambil mengakat kepala Radit agar bangun dari pangkuaannya.
"Belajarlah dari masalah ini untuk memperbaiki diri dan kehidupanmu." lanjut Alea memberi nasehat pada mantan suaminya itu.
Tidak ada gunanya jika hanya penyesalan, tapi tidak diikuti dengan perilaku yang berubah untuk menjadi lebih baik lagi.
"Pulanglah kerumah itu sekarang, istirahat dan tenangkan pikiran mu disana. Dekatkan dirimu pada yang Maha Kuasa, mohon ampun dan minta kesembuhan darinya agar kamu bisa memiliki keturunan dari wanita baik-baik, Mas" kembali Alea memberi saran pada Radit.
"Maaf, Lea harus pulang sekarang, Mas." pamit Alea karena sudah terlalu lama dia berada disini.
Radit berdiri dan membiarkan wanita yang dicintainya itu berlalu pergi meninggalkannya.
"Terimakasih Alea." gumam Radit melepas kepergian Alea.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...
Radit ye gw tandain luuu🔪🔪🔪🔪kecebong Lo tuh bertebaran di mane" hdeuuuhhh😮💨😡😤
sama Radit
sama kakak iparnya
trus sama Leo. sm orang" kantor smua di kirimin foto bugil..😤 Hana" murah bnerrrr