NovelToon NovelToon
Mimpi Anak Desa

Mimpi Anak Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pria_Misterius

"Mimpi Anak Desa"

Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.

novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Bertemu Agen

Setelah satu minggu lebih berlatih sendirian di asrama, Angga mulai terbiasa dengan rutinitas barunya.

Masih ada dua minggu sebelum musim kedua Liga 3 Jerman dimulai, dan kebanyakan rekan-rekan nya masih menikmati liburan mereka.

Meskipun pelatih Roger memberikan kelonggaran bagi pemain kembali satu minggu sebelum musim dimulai, ada satu syarat penting kondisi fisik dan kebugaran mereka harus tetap terjaga.

Pagi itu, Angga bersiap untuk latihan mandiri ketika pelatih Roger mendatanginya. Roger tampak lebih santai dari biasanya, namun ada sesuatu yang membuat Angga merasa penasaran.

"Angga, ikut aku sebentar," kata Roger sambil melambai ke arah nya.

"Kemana, coach?" Angga bertanya sambil memasukan botol air ke dalam tas olah raga.

"Ada seseorang yang ingin aku perkenalkan, ini penting untuk karirmu ke depan." jawab Roger dengan nada serius.

Angga mengangguk dan mengikuti Roger keluar dari asrama menuju ke mobilnya. Mereka berkendara selama 15 menit sebelum tiba di sebuah kafe kecil di pusat kota.

Di sana, seorang pria berpakaian rapi sudah duduk di salah satu meja dengan ekspresi penuh percaya diri.

"Angga, ini Max Meier," Roger memperkenalkan pria itu. "Dia agen sepak bola yang sangat berpengalaman, terutama dalam menangani pemain muda berbakat seperti kamu."

Max tersenyum ramah dan mengulurkan tangan, "Senang akhirnya bertemu denganmu, Angga. Roger sudah banyak bercerita tentang mu."

Angga menjabat tangan Max dengan sopan, "Terima kasih, pak Max. Senang bertemu dengan anda juga."

Setelah mereka duduk, Max langsung membuka pembicaraan. " jadi, Angga. Aku dengar karirmu di Borussia Dortmund U17 sedang bersinar, kamu sudah mencetak banyak gol dan assist. Dan sepertinya semua orang mulai memperhatikanmu."

"Aku juga melihat sendiri bagaimana permainan mu selama ini, mungkin kamu belum tahu bahwa banyak agen yang mengincarmu saat ini." Max menambahkan.

Angga sedikit tersipu. "Ya...semua ini berkat Coach Roger dan rekan tim yang selalu mendukung saya, dan sejauh musim ini berjalan cukup baik. Tapi saya tahu masih banyak yang harus saya pelajari dan kembangkan."

Mex mengangguk. "Itu sikap yang bagus, justru itulah yang membedakan pemain hebat dari pemain biasa, kamu harus selalu merasa ada ruang untuk berkembang."

Roger menimpali. "Angga punya mental yang kuat, tapi seperti yang kita tahu, bakat saja tidak cukup. Penting bagi pemain muda untuk memiliki panduan yang tepat untuk karir mereka."

Max menatap Angga dengan tajam. "Betul sekali, sepak bola bukan hanya soal bermain di lapangan. Kamu juga harus memikirkan manajemen kariermu di luar lapangan. Banyak pemain muda berbakat yang tenggelam karena salah langkah, atau tidak punya agen yang bisa membantu mereka membuat keputusan penting."

Angga mendengarkan dengan seksama. "Lalu, menurut pak Max, apa yang saya butuhkan untuk menjaga momentum ini?"

Max tersenyum tipis. "Pertama, kamu harus tetap fokus pada permainanmu. Tapi disaat yang sama, kamu perlu memikirkan tentang jangka panjang. Klub mana yang bisa memberi kamu kesempatan lebih besar? Bagaimana caramu mengelola popularitas dan tekanan? Dan tentu saja, bagaimana menjaga performa di tengah perhatian yang semakin besar?"

Angga terdiam sejenak, pertanyaan itu membuat sadar bahwa dunia sepak bola profesional jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan.

"Kamu tidak perlu memikirkan semuanya sendiri," tambah Max. Di sinilah peran agen, aku bisa membantu kamu dalam hal itu. Aku sudah bekerja dengan banyak pemain muda yang berada di posisi seperti dirimu dan aku tahu persis bagaimana membawa karier mereka ke tingkat selanjutnya."

Roger mengangguk menyetujui. "Aku percaya Max bisa membantumu, Angga. Dia sudah lama bekerja di dunia ini, dan aku yakin dia bisa memberi arahan yang tepat."

Angga menatap Roger dan Max bergantian, lalu berkata. "Saya memang masih baru di dunia ini. Jadi, jika pak Max bisa membantu saya, saya siap belajar dan menerima arahan."

Max tersenyum puas. "Itu yang ingin aku dengar, mari kita mulai dari sini, aku akan bekerja sama denganmu dan pelatih Roger untuk memastikan kariermu berjalan lancar. Yang paling penting, tetaplah fokus pada permainanmu. kami akan urus yang lainnya."

Max melanjutkan kata-katanya. "Setelah musim ini berakhir, sebagai agenmu aku akan mengajukan kontrak profesional ke manajemen."

"Melihat dari performamu saat ini, dan kalau peforma mu semakin bagus di sisa musim ini, aku akan merekomendasikan mu untuk bisa masuk skuad cadangan tim Borussia Dortmund yang akan berlaga di Bundesliga." Roger menimpali dengan semangat.

Melihat keseriusan dukungan dari Roger dan Max, Angga semakin tersulut semangat nya, bagaikan api yang di siram minyak.

Setelah pembicaraan selesai, Angga merasa lebih tenang. Meski banyak hal baru yang harus dipelajarinya, kehadiran Max dan dukungan dari pelatih Roger memberinya keyakinan bahwa ia berada di jalur yang benar.

......................

Seminggu berlalu, namun Angga belum menerima misi baru dari sistem. Ia mulai sedikit gelisah, tapi tetap fokus pada latihan rutin yang sudah ia jalani. Sementara itu satu per satu rekan-rekan setimnya mulai kembali dari liburan mereka.

Di hari pertama latihan bersama, suasana lapangan terasa ramai, para pemain bercanda dan berbagi cerita tentang liburan mereka. Namun senyum mereka langsung memudar ketika pelatih Roger datang dengan wajah serius.

"Baik, semua berkumpul!" seru Roger dengan nada tegas. "Selamat datang kembali, saya harap kalian semua sudah siap untuk paruh kedua musim ini."

Para pemain berdiri di barisan, memperhatikan pelatih Roger dengan serius. Namun, ada beberapa wajah yang terlihat sedikit tegang.

Roger berjalan mendekati beberapa pemain yang terlihat sedikit lebih gemuk dari pada biasanya. "Kau, David. Bagimana berat badanmu naik 3 kg selama liburan? Kau pikir ini waktu istirahat total?"

David, gelandang bertahan yang biasanya kuat dan tak kenal lelah, menunduk malu. "Maaf, coach, saya tidak terlalu menjaga pola makanan......"

"Dan kau, Erik!" Roger menunjuk Erik Broun, gelandang tengah yang juga telihat agak buncit. "Kondisi fisikmu memburuk, kau pikir kita akan menghadapi lawan yang mudah di paruh dua nanti?"

Erick menggaruk kepalanya, berusaha mencari alasan. "Saya berjanji akan memperbaikinya, coach"

"Tidak ada janji, kau dan David akan mendapatkan jatah latihan ekstra setelah latihan ini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak kerja keras tim kita sejauh ini!" Roger berteriak dengan nada yang tak terbantahkan.

Beberapa pemain lainnya juga mendapat teguran serupa. Angga, yang berdiri di ujung barisan, memperhatikan dengan tenang, dia merasa bersyukur telah menghabiskan liburannya dengan terus berlatih, menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima.

Setelah memberikan beberapa instruksi tambahan, pelatih Roger berkata. "Baik, kita akan mulai latihan ringan hari ini, tapi untuk kalian yang melanggar aturan berat badan, bersiaplah untuk latihan ekstra setelah ini."

David dan Erik saling pandang dengan cemas, sementara pemain lainnya manahan tawa. Suasana kembali menjadi serius ketika latihan dimulai.

Angga berlari bersama tim, mengikuti setiap instruksi dengan disiplin, meski paruh pertama musim sudah berjalan dengan baik, dai tahu bahwa tantangan sebenarnya baru saja di mulai.

Dan dengan dukungan pelatih Roger serta bimbingan Max sebagai agen barunya. Angga merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Ketemu lagi di bab 17 para warga......

_see you

1
WS
kaya pernah baca di fizo dah
kamizeekzu: plagiat ini
total 1 replies
Hiu Kali
empat gol kok hatrick tor..
Hiu Kali
wuaah..sop ilernya keren.. gass 10rb kata nya thor..
Lauric Fc: hehehe....siap bos
terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Hiu Kali
semangat tor..momentumnya pas..moga bisa terus mengalir idenya..
Lauric Fc: siap pak, terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Lauric Fc
okee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!