Salma seorang guru TK, menikah dengan Rama seorang duda dengan satu anak. Setahun lebih menikah kehidupan keduanya harmonis dan bahagia. Apalagi Rama adalah cinta pertamanya saat SMA.
Namun, kenyataan bahwa sang suami menikahinya hanya demi Faisal, anak Rama dengan mantan istrinya yang juga merupakan anak didiknya di tempatnya mengajar, membuat semuanya berubah.
Akankah Salma bertahan di saat ia tahu suaminya masih mencintai mantan istrinya yang datang lagi ke kehidupan mereka?
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
Sebatas Ibu Untuk Anakmu (22)
Pelepasan gips pun sudah selesai di lakukan. Kini, dokter sedang melakukan pemeriksaan pada tulang yang sudah lama berada di dalam gips itu. Tujuannya untuk mengetahui terapi apa yang akan di lakukan. Sehingga Salma bisa beraktivitas seperti sebelumnya secepat mungkin.
Kini, keduanya sedang duduk berhadapan dengan dokter yang selama ini menangani Salma untuk mengetahui kondisi kakinya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Salma menghampiri Insi di kamarnya di temani Hasya. Mereka datang lebih awal agar bisa melihat sahabatnya di dandani.
Kondisi kaki Salma memang sudah jauh lebih baik. Bahkan bisa berjalan dan berdiri tanpa bantuan kruk namun, baru sebentar saja. Ia belum boleh berdiri terlalu lama atau berjalan jauh dengan kakinya.
Hari ini adalah hari pernikahan Insi dan Andre. Akhirnya, mereka sampai juga di hari yang akan menjadi titik balik keduanya menjadi sepasang suami istri. Walaupun sempat di ramaikan dengan pertemuan Insi dengan para mantan Andre.
" Kenapa baru datang?," keluh Insi karena sahabatnya baru sampai.
" Maaf." jawab Keduanya kompak.
" Yang penting kita datang kan?,' Salma memeluk sahabatnya.
Insi pun mengangguk.
" Semoga sakinah, mawadah warahmah ya. Akhirnya, jadi juga." doa Salma sambil tersenyum.
" Aamiin." Keduanya berpelukan.
" HAh, kalian bikin iri." Hasya ikut memeluk keduanya.
Disaat ketiganya masih di dalam kamar, di ruang tamu Andre sudah keringat dingin.
" Rilex, Ndre." Rama sebenarnya ingin tertawa melihat wajah pucat Andre.
"Kamu dulu waktu nikah tegang gini gak sih?,"
" Tegang. Cuma di bawa santai saja. Kalau salah pas ijab kan bisa gawat."
" Ah iya," Andre mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya.
" Itu apa?," kening Rama mengkerut.
Andre memperlihatkan tulisan yang ada di dalam kertas itu. " Ini nama lengkap Insi."
" Semoga tidak salah sebut ya. Apalagi malah menyebut nama salah satu mantan mu."
" Hei, sahabat mau nikah bukannya di semangati atau di do'ain yang baik-baik malah di takut-takutin."
Rama malah tertawa melihat ekspresi wajah sang sahabat. Ia sangat puas melihat Andre semakin tegang.
" Nak Andre sudah siap?," Pak Wahyu ayah dari Insi memanggil.
" Insyaallah, Pak." jawabnya walaupun sedikit tegang.
Rama langsung memundurkan posisi duduknya. Sedikit menjauh dari Andre.
Andre mulai menjabat tangan Pak Wahyu. Pak Wahyu tersenyum saat sadar betapa dinginnya tangan calon menantunya itu.
" Bisa kita mulai?,"
Andre hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan ayah mertuanya.
" Saya terima nikah dan kawinnya Insyirah As-Syifa Al- Humairah binti Muhammad Wahyu dengan maskawin tersebut tunai " Andre menjawab ikrar ijab mertuanya dengan satu tarika nafas.
" Sah?"
" SAH!!"
" Alhamdulillah."
Semua yang hadir langsung mengangkat kedua tangannya untuk berdo'a.
Di kamar, Insi masih tidak menyangka bahwa dia kini sudah berganti status.
" Berarti aku sudah jadi istri Kak Andre ya?" tanya Insi antara percaya dan tidak.
Salma dan Hasya hanya tersenyum mendengar pertanyaan Insi.
" Sudah. Ayo cepat keluar. Temui kakang prabunya," Goda Hasya.
" Ih, yang benar? Gitu aja? Ini beneran sudah sah kan? Nanti boleh cium tangan kan?," tanyanya lagi tak percaya.
Insi merasa sangat cepat ia berganti status. Hitungan menit saja. Lalu sudah halal?
Salma hanya menepuk kepalanya ingin tertawa tapi, ini sahabatnya.
" Jangankan cium tangan. Lebih pun boleh. Tapi,.."
" Tapi kenapa?," Insi sudah serius mendengarkan.
" Tapi, nanti di kamar ya. Pas lagi berdua aja." Ucapan Salma di ikuti tawa Salma dan Hasya. Sedangkan Insi mengerucutkan bibirnya. Ia merasa sudah di permainkan sahabatnya.
Namun, wajah insi tiba-tiba memerah.
" Sudah,, sudah,, jangan di bayangin. Ayo keluar," Salma menggelengkan kepalanya.
Ketiganya keluar dari kamar dan langsung menuju ruang tamu.
Andre terpana melihat Insi yang tampak cantik dengan pakaian pengantin berwarna putih. Wajah cantiknya tampak lebih cantik apalagi setelah di make up. Hal yang jarang sekali Insi lakukan.
Plakk
Rama menepuk pundak sahabatnya.
" Lalat nanti masuk, Ndre." Seketika itu juga Andre mengatupkan bibirnya.
" Ayo salim sama suamimu " Bisik Hasya yang langsung pergi setelah Insi berada di dekat Andre.
Andre yang saat itu sudah dalam posisi berdiri untuk menyambut istrinya langsung mengulurkan tangan kanannya.
Insi diam masih tidak percaya laki-laki di depannya sudah jadi suaminya. Bahkan ia sempat melihat ke arah ayahnya seolah meminta izin.
" Sudah sah. Itu suamimu." Ucap Pak Wahyu mengulum senyum melihat tingkah putri semata wayangnya.
Akhirnya Insi, menyambut uluran tangan itu dan menciumnya dengan takzim.
Deg...
Deg...
Deg...
Detak jantung keduanya berdegup kencang. Jika ini pertama kali bagi Insi menyentuh laki-laki yang bukan muhrimnya dengan sadar. Berbeda dengan Andre yang sebelumnya sudah biasa. Namun, nyatanya sentuhan ini pun membuat perasaan tak biasa.
Andre menangkup wajah Insi dan mencium keningnya. Serta melapalpka do'a di ubun-ubun Insi. Do'a yang ia hafalkan dengan susah payah.
Setelah rentetan acara, keduanya mengganti pakaian dengan pakaian yang akan di pakai saat resepsi nanti. Resepsi yang akan di adakan di sebuah hotel.
Mereka pun pergi ke hotel dengan beriringan. Iring-iringan mobil dan juga motor mengantarkan mobil pengantin sampai ke hotel.
Acara berlangsung dengan cukup meriah. Banyak tamu yang datang yang tidak hanya kenalan Insi dan Andre tapi juga kedua orang tua mempelai.
"Sal, ke depan yuk! Kita foto-foto. Mumpung pelaminannya lagi sepi." ajak Hasya yang sudah siap dengan suaminya juga anaknya.
" Ya udah, ayo." Salma langsung berdiri dan menuntun Faisal di ikuti oleh Rama.
Mereka pun sibuk bergaya. Awalnya foto bersama dengan para suami mereka. Hingga akhirnya, Insi minta foto bertiga di tambah Faisal dan Gilang.
" Kita malah di anggurin." Andre bersedekap melihat ke arah istrinya yang malah sibuk berfoto dengan dua sahabatnya.
" Sabar. Cuma di sabotase sebentar " kekeh Ganjar, suami Hasya.
" Malamnya, puas-puasin lah", Rama menepuk pundak Andre.
Saat ketiganya fokus pada istri masing-masing yang masih berfoto Dengan arahan gaya dari fotografer, beberapa tamu undangan mulai kembali berdatangan dan menuju pelaminan untuk mengucapkan selamat.
" Rama..." Panggil seseorang.
Tidak hanya Rama, Andre dan Ganjar yang juga mendengar panggilan itu ikut berbalik.
Terlihat seorang perempuan yang tersenyum bahagia.
Sementara Rama hanya menatapnya datar tanpa ingin menjawab panggilan itu.
" Andre, selamat menempuh hidup baru ya." Ucap Dewi dengan beberapa teman Andre dan Rama semasa kuliah.
" Terimakasih."
" Rama, tumben enggak bareng Dewi. Dewi malah bareng kita." Felisa bertanya pada Rama. Ia tidak tahu kalau hubungan keduanya sudah berakhir. Mereka baru bertemu lagi setelah sekian tahun.
" Kenapa aku harus bareng sama mantan kalau sudah punya istri lagi "
Jlebbb
Felisa terkejut. Begitu pula beberapa temannya yang lain yang juga tidak tahu bahwa Dewi dan Rama sudah bercerai. Apalagi Dewi hanya mengatakan Rama sudah ada di tempat acara tanpa menceritakan hubungan keduanya yang sudah kandas.
" Sayang, kemarilah," panggil Rama pada Salma yang sedang melihat ke arahnya.
TBC
anak di bohongi jg,.
berikutnya siapa, Ram 😬😑😠