Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Dengan gugup Dafa perlahan membuka pengikat kain itu lalu melepaskannya dan seketika itu Devita perlahan mulai membuka matanya dan seketika itu juga Devita terkejut melihat Dafa berada di depannya. Dia melihat di depan mereka lagi Altar Gereja dan ada Romo yang sedang tersenyum kearah mereka. Devita mengedarkan pandangannya kearah sekeliling gereja itu melihat keluarga Dafa juga berada disana semuanya bahkan Paman dan bibiknya juga berada disana.
"Aku menepati janjiku!" Ucap Dafa menatap lekat wajah Devita.
Devita melihat kearah Mommy Sofia yang saat itu juga melihat kearahnya.
Devita merasa kecewa karena sudah di bohongi.Devita kembali melihat kearah Dafa namun saat itu Dafa perlahan mengemgam tangannya dengan eratnya.
"Aku sudah mengatakan sebelumnya, Jika saatnya tiba jangan kamu menolak saat aku membawamu mengucap janji pernikahan kita.Aku bukan pria yang romantis,aku pria yang tidak bisa mengekpresikan perasaanku secara lansung tapi aku akan melakukannya dengan tindakanku yang pasti.Pada hari ini di saksikan semua anggota keluargaku,dan keluargamu,aku mengajakmu serius menjalani pernikahan ini.aku serius menjadikan kamu satu-satunya istriku seumur hidupku.Kamu pasti merasa sangat kecewa karena semua orang berbohong denganmu namun kamu harus tau, ini semua murni rencanaku.Aku,Dafanuel Anderson Willen bersediakah engkau menikah denganku Devita permatasari..?"
Mendengar ucapan terahkir Dafa ucapkan.Devita lansung meneteskan air matanya dengan mulutnya masih mengatup rapat dan matanya masih menatap lekat pria di depannya itu.
"Devita permatasari,sekali lagi aku bertanya padamu,maukah kau menikah denganku??" Ucap Dafa mengulangi lagi ucapannya.
Devita kembali meneteskan air matanya lalu menoleh kearah Mommy Sofia yang menganggukan kepalanya lalu dia melihat kearah keluarga Dafa dan juga paman dan bibiknya yang hadir saat itu, mereka semua juga menganggukan kepala mereka agar Devita mau menerima ajakan Dafa menikah.Devita melihat kearah Dafa lalu tersenyum, perlahan dia menganggukan kepalanya sembari matanya berkaca-kaca dan air matanya kembali menetes.Dafa dan juga keluarganya melihat Devita setuju,mereka sangat senang sekali terutama Dafa.Dafa Mengembangkan senyuman langkanya sembari menghapus air matanya Devita.
"Terimakasih!" Ucap Dafa yang di angguki Devita lagi.
"Kami sudah siap menikah Romo.." Ucap Dafa yang lansung di angguki Romo lalu memulai acara pemberkatan pernikahan Dafa dan Devita.Acara pemberkatan pernikahan mereka pun di mulai,Mereka berdua saling berpegangan tangan dan saling memberikan tatapan mereka satu sama lain dengan tersenyum.
Acara pemberkatan pernikahan mereka berlansung dengan hikmat dan berjalan lancar.Momen yang paling di tunggu saat Dafa memberikan ciuman begitu lembut dan penuh cinta di kening Devita.Hal itu menandakan acara sakral itu berahkir dengan Doa dan harapan yang bersama mereka panjatkan saat itu.
Dua jam kemudian,acara pemberkatan pernikahan mereka ahkirnya selesai di lakukan.kini mereka berdua sudah sah menjadi suami istri..setelah itu mereka melakukan sesi foto bersama,mulai dari foto bersama Romo setelah itu di lanjutkan dengan foto mereka berdua kemudian bersama seluruh keluarga mereka berdua.
"Selamat sayangku..selamat datang di keluarga kami.." Ucap Mommy Sofia kembali meneteskan air mata bahagianya sembari memeluk erat tubuh Devita.
"Maafkan Mommy Berbohong sama kamu sayang..Maafkan Mommy.." lanjut Mommy Sofia.
"Aku mau marah sama Mommy,tapi aku tidak bisa melakukannya.." Ucap Devita meneteskan air matanya yang lansung Mommy Sofia hapus.
"Maafkan Mommy..sekali lagi selamat ya sayang...jangan lama-lama berikan Mommy cucu.." Ucap Mommy Sofia lagi yang di angguki Devita dan mereka kembali berpelukan lagi.Setelah melepaskan pelukan mereka,kini Oma Rosita yang mendekat bersama Dokter Hendra mendorong Kursi Roda Oma Rosita.
"Oma...,Oma juga ikut berbohongan padaku.." Ucap Devita kembali meneteskan air matanya.
"Oma saja terkejut nak..tau Dafa merencanakan semua ini..,Maafkan Oma ya...selamat atas pernikahan kalian,selamat datang di keluarga kami.." Devita lansung memeluk Oma dengan Eratnya.
"Makasih Oma.." Ucap Devita lalu menguraikan pelukan mereka.
"Selamat ya Dokter Devi,kamu sudah sah menjadi Nyonya Dafanuel Anderson Willen.." Ucap Hendra.
"Dokter juga,kenapa ikut berbohong..?" Ucap Devita kesal.
"Maaf..ini semua rencana suami kamu.. Sekali lagi selamat ya.." Ucap Hendra menjabat tangan Devita.
"Terimakasih Dokter Hendra.." ucap Devita yang di angguki Hendra.
Tidak lama Paman dan bibik Devita menghampiri Devita setelah barusan menghampiri Dafa.
"Bibik..." Devita lansung memeluk kakak kandung Bundanya.
"Selamat ya sayang...Ini sangat mengejutkan kami nak.." Ucap Bibiknya.
"Bibik juga jahat tidak mau memberitahu aku.." Ucap Devita sedikit kesal.
"Maaf ya nak..ini permintaan Suami kamu..maafkan bibik sama paman.. Sekali selamat ya..semoga pernikahan kamu bahagia selalu,di jauhkan dari hal yang buruk dan cepat berikan kami cucu.." Ucap Bibiknya.
"Emm.. Ia Bik..,makasih banyak bibik.." Ucap Devita lalu kembali menguraikan pelukan mereka lalu kini giliran Pamannya memeluk Devita.
"Selamat ya nak..semoga pernikahan kalian di berikan kebahagian dan langgeng selamanya..cepat berikan paman cucu.." Ucap Pamannya.
"Paman juga..jahat sekali ikut-ikutan berbohong.." Ucap Devita kesal.
"Marahin suami kamu..ini semua rencana dia.." Ucap Pamannya.
"Paman benar.." Ucap Devita menguraikan pelukan mereka.
Dari arah belakang,Dafa mendekati Devita yang saat itu tidak mau menegur suaminya itu.Devita kembali bersalaman dengan keluarga Dafa yang menghadiri acara pemberkatan pernikahan mereka berdua.
"Kakak..."Panggil Dika menarik gaun kakaknya.
"Kakak marah sama kamu..kamu berbohong sama kakak.." Ucap Devita berpura-pura kesal dengan adiknya.
"Maaf kak..Ini semua rencana tante sama kak Dafa..kakak harus memarahi kak Dafa sama tante,jangan marah sama aku.." Ucap Dika membuat keluarga mereka tertawa mendengar ucapan Dika.
"Siap-siap belum belah duren kalau begini Dafa.." Ucap Paman Dafa meledeki Dafa saat itu.
"Siap-siap saja tidur di luar nanti Dafa.." triak Hendra ikut meledeki Dafa. Mereka semua mulai keluar dari gereja itu untuk pulang menuju rumah utama menghadiri acara syukuran pernikahan Dafa dan Devita disana.
"Ayo..kita pulang..!" Ucap Dafa. namun tidak di jawab Devita.
"Mommy..Aku mau ikut sama Mommy.." Ucap Devita membuat Mommy melihat kearah putranya.
"Baiklah sayang..Ayo.." Ucap Mommy Sofia mengiring Devita keluar dari Gereja itu namun terus di ikuti Dafa dari belakang mereka.
"Devi kita mengunakan Mobil ini.." Ucap Dafa namun lagi-lagi tidak sauti Devita.
Devita malah ikut masuk bersama Mommy Sofia kedalam mobil Mommy. Melihat itu Dafa hanya diam namun dia segera masuk kedalam mobilnya sendiri yang sudah di hiasi pita pengantin.
"Siap-siap saja,tidur di luar dan juga nggak belah Duren ini.." Ledek Hendra ikut masuk kedalam mobil Dafa.
"Berisik kau..!" Ucap Dafa Dingin.
Hendra lansung tertawa,sedangkan Raka yang menyetir juga ikut tersenyum.
"Sabar ya Bro..." Ucap Hendra mengelus belakang Dafa.
"Sialan kau.." Kesal Dafa kembali membuat Hendra tertawa.
"Kenapa kau marah padaku,kan kau yang membuat semua rencana ini, bukan kami benar tidak Raka..?" Ucap Hendra bertanya dengan Raka.
"Itu sangat benar..!" saut Raka semakin membuat Dafa kesal dengan mereka berdua.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱