Bukan Mantan, tapi pernah berarti.
Saat rasa cinta datang kita tak tahu dimana dia akan berlabuh, kita bahkan tak bisa menolak perasaan yang mencokol dan mendamba ingin memiliki.
Lalu bagaimana jadinya jika perasaan tersebut tak bersambut? berjuang mungkin salah satu jalannya.
Namun, bagaimana jika kita sudah berjuang cinta itu tetap tak bersambut? menyerah, mungkin yang terbaik.
Tapi bagaimana jika disaat kita menyerah, cinta itu justru memberi luka yang mendalam hingga berbalik menjadi benci.
Nizar Raksa Darmaji cowok yang dicintai Anggun, merenggut kesuciannya hanya karena salah paham, dan karena itu Anggun harus menanggung kesedihan yang teramat dalam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Nizar menggerakan setirnya menuju ke reuni sekolahnya, yang sudah dia atur jauh- jauh hari, Nizar yang awalanya antusias sebab akan bertemu Anggun, kini tak bersemangat, wajahnya datar tanpa ekspresi sebab di sebelahnya ada putri dari tuan Bagas yang baru Nizar tahu bernama Kania, yang papanya minta untuk dia ajak makan malam.
Rencana reuni malam ini tak bisa di batalkan dan Nizar tak bisa menolak keinginan papanya untuk mengajak Kania.
Saat Nizar mengatakan dia tak bisa makan malam akhir pekan ini sebab sudah lebih dulu memiliki acara bersama teman sekolahnya, sang papa justru menyarankannya mengajak Kania saja untuk datang "Itu lebih bagus, ajak saja Kania ke acara reuni kalian, dia pasti senang."
Tentu saja gadis itu senang, sebab sejak tadi Kania terus saja tersenyum dan bicara seolah mengacuhkannya yang bahkan tak peduli akan kehadirannya.
"Oh, ya ... Aku juga bekerja di perusahaan papa, tapi tetap saja orang- orang memanggilku manja, padahal aku selalu berusaha mandiri, aku bahkan berencana tinggal sendiri di apartemen mulai bulan depan."
Nizar tetap diam dan fokus menyetir hingga mereka tiba di sebuah restoran yang sudah Nizar sewa untuk mengadakan acara reuni sekolahnya.
Nizar keluar dari mobil tak peduli jika Kania masih duduk cantik dengan tersenyum, "Lo gak turun, Lo gak ngarep gue bukain pintu kan?" tanya Nizar dengan dingin.
Kania mencebik "Bukannya memang harusnya begitu ya," katanya dengan kesal lalu turun dari mobil dan menyeret gaunnya.
Saat Nizar memasuki restoran beberapa temannya sudah datang termasuk Nizar dan Egi, yang ternyata masing- masing membawa pasangan.
"Keren lo, Zar. Setiap adain reuni lo gak tanggung- tanggung," ucap salah satu teman Nizar yang sudah menikmati camilan yang tersedia.
"Gue cuma mau kumpul, tapi kalian juga tetep seneng," balas Nizar. Matanya meneliti seluruh restoran namun dia tak menemukan yang dia cari.
Anggun belum datang..
"Kita seneng lah apalagi temanya kan Family banget, tuh ... Itu anak gue Zar, baru tiga tahun, tapi seneng banget soalnya ada mainan juga disini."
Nizar tersenyum "Gue gak tahu lo udah nikah?"
"Hehe, biasalah Zar, kalau bukan karena kecelakaan gue juga belum siap nikah, secara waktu itu umur gue baru 20." Nizar mendengus dalam hati, jika di lakukan suka sama suka kenapa di sebut kecelakaan. Tapi itu bukan urusannya, dia bahkan sudah melakukannya dengan paksa pada seorang gadis dulu, bukankah itu lebih buruk.
"Lo kapan nyusul, ini cewek lo ya?" Nizar menoleh pada Kania yang berdiri di sebelahnya.
Kania tersenyum sangat manis hingga membuat beberapa teman Nizar terpesona dia menunggu jawaban Nizar tentang siapa dirinya, namun Kania menghilangkan senyumnya saat Nizar berkata "Dia bukan siapa- siapa." sontak saja perkataan Nizar membuat beberapa teman Nizar berbinar.
"Kalau gitu boleh dong gue pedekate," ucap salah satu diantara mereka, sontak saja perkataan itu membuat yang lainnya bersorak.
"Eh itu Renata kan?" Nizar mengalihkan tatapannya pada Renata yang baru saja masuk, "Gila seksi banget."
Nizar menatap kedatangan Renata dengan datar, hingga matanya bersirobok dengan Renata.
Renata berjalan mendekat dan menyapa Nizar "Sesuai apa kata lo gue datang," ucap Renata pada Nizar.
"Itu bagus sih, tunjukin kalau lo bener- bener nyesel." Renata tak bisa berkata- kata, matanya sedikit melihat ke arah Kania lalu pergi dengan tak peduli.
Kania mengerutkan keningnya saat melihat tatapan meremehkan dari Renata, sungguh dia tidak suka di tatap seperti itu, dan yang membuat Kania tak suka adalah penampilan Renata yang terlalu glamor seperti menyainginya, tapi tunggu ... dia lebih cantik dari Renata, Renata bahkan tak ada apa- apanya, bahkan dari pakaian jelas dirinya lebih berkelas.
Jadi Kania mengangkat dagunya dengan angkuh sekarang.
Ibra datang bersama pacarnya sekaligus tunangannya, dan Nizar menyambutnya dengan hangat, dia tak mengira Ibra sudah menjalin hubungan yang serius, sedangkan dirinya berkubang dalam bayangan Anggun.
Ibra sempat bertanya seperti yang lainnya tentang Kania yang setia berdiri di sebelahnya, hingga Nizar kembali berkata jika Kania bukan siapa- siapa, sontak saja perkataan kesekian kalinya dari Nizar tersebut membuat Kania kesal dan pergi dari sana. Tentu saja apa yang Kania lakukan membuat Nizar menghela nafas lega, sebab dia merasa tidak bebas saat Kania di sebelahnya.
Teman- teman Nizar sudah banyak yang datang dan restoran sudah mulai penuh, juga para pelayan yang sibuk menyajikan minuman dan makanan untuk menjamu semua anggota reuni.
Nizar sendiri terus memaku tatapannya pada pintu restoran menunggu seseorang yang Nizar tunggu dan alasan Nizar yang sesungguhnya mengadakan reuni ini.
Anggun belum juga datang, atau wanita itu tidak akan datang, bagaimana jika apa yang Nizar lakukan hari ini berakhir sia- sia.
Hingga pintu terbuka menampakan wanita cantik bergaun sederhana berwarna biru navi membalut tubuhnya. Wajahnya nampak cantik dengan riasan natural dengan bibir yang di poles oleh warna pink alami, juga rambut sebahu yang dia gerai dan jepitan di sebelah kiri, membuatnya nampak manis dan seperti anak yang masih remaja, saat ini Nizar bahkan tak percaya jika perempuan di depan sana sudah memiliki anak.
Anggun ...
Nizar terpaku, bahkan dengan hanya melihatnya dari jarak beberapa meter seperti sekarang, Nizar merasa tak bisa melihat sekitarnya lagi.
Jantungnya memacu dengan cepat dan Nizar merasakan dirinya benar- benar gila karena dia sungguh- sungguh merasakan apa itu jatuh cinta, segila inikah? Sampai- sampai Nizar merasa tak peduli bahkan meski Anggun sudah menikah dan memiliki anak, yang Nizar rasakan saat ini adalah dia hanya ingin memiliki wanita di depan sana.
Anggun masih berdiri di depan pintu dan sesekali melihat ke belakang seolah sedang menunggu seseorang, hingga pintu kembali terbuka, menampakan seorang pria yang tampan dan memakai pakaian dengan warna yang senada dengan Anggun.
Nizar menahan nafasnya saat Anggun tersenyum dan merangkul tangan pria di sebelahnya, jadi ini ... Suami Anggun.
Sial ... dia lumayan tampan rupanya, meski tak bia dibilang setampan dirinya, dan tatapannya pada Anggun sungguh lembut dan penuh perhatian, membuat Nizar merasa semakin terbakar.
Untuk sesaat Nizar merasa dia kehilangan raganya, saat melihat Anggun balas tersenyum lembut pada pria di sebelahnya, sesekali tangannya bahkan bergerak merapikan kemeja pria itu seolah takut ada kotoran yang menempel.
"Zar." Nizar merasakan tepukan pundaknya dan mendapati Ibra di belakangnya.
Menatap Nizar dengan iba, Ibra hanya bisa menguatkan hati Nizar agar tak terlalu sakit melihat pemandangan di depan sana.
Tentu saja Ibra yang mengetahui seluruh rahasia Nizar, tahu perasaan pria itu pada Anggun yang sayangnya dia sadari saat dirinya sudah terlambat, saat kini luka yang Anggun rasakan terlalu dalam, belum lagi status Anggun saat ini membuat Nizar benar- benar hanya memiliki 0,00 persen kesempatan.
...
Aku up dua hari ini, dan maaf kalau dua hari ke depan aku gak up, izin liburan dulu ya guys🤭 doakan aku selamat sampai tujuan dan sehat selalu, biar pulang liburan lanjut up lagi🤗
Selamat tahun baru, semoga apapun keinginan kita tahun ini bisa tercapai, juga hidup penuh keberkahan, dan tentunya selalu dalam lindungan yang Maha Esa, Aamiin
🎉🎉🎉