NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta CEO Duda

Mengejar Cinta CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Alya, gadis miskin yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tertarik saat menerima tawaran menjadi seorang baby sister dengan gaji yang menurutnya cukup besar. Tapi hal yang tidak terduga, ternyata ia akan menjadi baby sister seorang anak 6 tahun dari CEO terkenal. kerumitan pun mulai terjadi saat sang CEO memberinya tawaran untuk menjadi pasangannya di depan publik. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa kerumitan itu akan segera berlalu atau akan semakin rumit saat mantan istri sang CEO kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9, gosip yang beredar

Akhirnya mereka sampai juga di restoran, restuaran itu tampak sepi. Hanya mereka bertiga dan di tambah sekretaris Roy yang duduk di meja lainnya agar berjarak.

"Memang nggak rugi yang punya restauran. Padahal sebagus ini tapi kenapa nggak buka untuk umum?" gumam Alya sembari menyuapi Tara.

Tara tertawa mendengar gumaman Alya, "Kenapa kamu malah tertawa, sih?"

"Alya lucu sih. Ini karena ayah sengaja mensterilkan tempat ini." ucap Tara membuat Alya mengerutkan keningnya.

"Steril? Maksudnya disemprot sama anti bakteri gitu?"

Mendengar pertanyaan polos Alya, tanpa sadar Aditya tersenyum kecil meskipun ia tidak mau menunjukkan pada Alya maupun Tara.

"Kok semprot sih, Alya. Maksudnya nggak boleh terima pelanggan lain sampai satu hingga dua jam kedepan, sampai kita selesai makan." Tara menjelaskan pada Alya setahunya. Tapi memang seperti itu setiap kali mereka makan diluar, Aditya selalu meminta sekertaris nya untuk mensterilkan tempat.

Yang benar saja, restoran sebesar ini, pasti mahal banget, cuma buat makan siang ...., Alya hanya bisa menelan salivanya heran dengan pemikiran para orang kaya.

Alya pun kemudian melihat ke arah Aditya, ia baru menyadari ternyata sedari tadi Aditya tengah memperhatikan mereka,

"Kenapa melihat ke sini? Ada yang aneh?" tanya Aditya kemudian setelah Alya menatap ke arahnya.

"Tidak pa pa, hanya saja. Alya pikir, Tara butuh bersosialisasi. Tidak baik membiarkan apa-apa terlalu steril." ucap Alya dengan berani.

Mendengar usulan dari Alya, Aditya terdiam sebentar. Apa Alya benar ...

Akhirnya setelah berpikir beberapa saat, Aditya memanggil sekertaris Roy yang duduk di sudut ruangan dengan isyarat tangan. Dan tanpa menunggu lama, sekertaris Roy mendekat.

"Ada apa, tuan?"

"Normalkan kembali restorannya. Buka untuk umum."

Sekertaris Roy mengerutkan keningnya, "Tapi tuan_,"

"Lakukan saja."

Melakukan sedikit ragu, sekertaris Roy pun melakukan sesuai perintah Aditya. Dan tanpa menunggu lama. Satu per satu pelanggan mulai masuk tidak sampai setengah jam restoran sudah kembali penuh oleh pengunjung hal itu membuat Tara begitu senang apalagi ada beberapa anak yang dengan randomnya bermain di dekat Tara.

Tapi dari beberapa pelanggan itu, rupanya ada karyawan Aditya juga. Sebelumnya mereka tidak menyadari keberadaan Aditya di sana. kemudian di pertengah makan, barulah mereka menyadari membuat makan Meraka sedikit canggung.

Hal yang membuat mereka sedikit heran adalah keberadaan Alya di sana. Hampir tidak pernah Aditya makan bersama wanita selain ibunya Tara, tapi kali ini keberadaan Alya yang berada satu meja dengan Aditya menimbulkan gosip bari di kantor.

***

Alya mulai merasakan perbedaan suasana di sekitar rumah dan kantor Aditya. Meskipun ia berusaha untuk tetap profesional dalam menjalani pekerjaannya sebagai pengasuh Tara, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Suasana di rumah Aditya terkadang terasa canggung, terutama saat Tara diam-diam mengamati tingkah laku Alya dan Aditya. Namun, yang lebih mengganggu Alya adalah bisik-bisik yang mulai ia dengar dari para karyawan di kantor Aditya dan bahkan dari beberapa orang di rumah. Ternyata rumor itu menyebar lebih cepat.

Beberapa hari setelah makan siang di restoran itu, Alya mulai mendengar percakapan yang tidak disengaja, baik di rumah maupun di kantor, yang menyebutkan tentang masa lalu Aditya. Ada yang membicarakan tentang perceraian Aditya yang cukup heboh, dan bagaimana mantan istrinya meninggalkan rumah demi mengejar karier, meninggalkan Aditya dengan banyak beban yang harus ia tanggung sendirian. Di kantor Aditya, gosip tentang latar belakang Alya terdengar lebih keras. Para karyawan penasaran dengan siapa sebenarnya dirinya, dan kenapa ia bisa bekerja di rumah seorang CEO besar seperti Aditya.

Mereka membicarakan masa lalu Aditya. Membuat Aditya sedikit terganggu.

"Aku mencoba melupakan itu semua, tapi kenapa rasanya selalu ada yang mengingatkan? Aku tidak peduli dengan gosip perceraian itu? Tentang bagaimana dia meninggalkanku tanpa bertanya tentang Tara?" gumam Aditya kesalahan. Ia terus memutar bolpoin di tanganya. berkas di depannya terus ia biarkan begitu saja. Rasanya tidak semangat untuk muali bekerja.

Aditya mulai merasakan ketidaknyamanan setiap kali dia mendengar bisikan-bisikan itu, meskipun tidak semuanya terdengar buruk. Namun, ia bisa merasakan ada yang mencurigakan dari cara mereka berbicara di belakangnya. Beberapa percakapan yang ia dengar di kantor menyinggung tentang bagaimana mantan istri Aditya, yang dulu bekerja keras dan mengabaikan Tara, membuat beberapa orang berspekulasi tentang bagaimana Alya bisa lebih dekat dengan Tara.

"Aku dengar sih, pak Aditya bercerai karena mantan istrinya ninggalin pak Aditya begitu aja." salah satu karyawan berbisik di ruang istirahat.

"Iya katanya mantan istri pak Aditya meninggalkan mereka demi mengejar karier, bukan?"

Rekannya pun menganggukan, "Iya, tapi kayaknya yang kemarin ke kantor bukan hanya pengasuh nona Tara deh. Lihat kan kemarin pas di restauran, Meraka tampak begitu akrab."

"Mungkin mereka punya hubungan istimewa. Bagus dong, bisa jadi calon nyonya Aditya." karyawan lainnya berbisik, tampak penasaran.

"Iya, sepertinya nona Tara juga sangat menyukai wanita itu. Nona Tara terlihat begitu lengket."

Karyawan lainnya mengangkat bahu, "Mungkin, tapi... aku tetap penasaran, ada apa dengan Alya yang tiba-tiba bisa dekat dengan Tara?"

"Aku rasa tuan Aditya memang memilih calon istri yang benar-benar mengerti nona Tara. Dan Alya orang yang tepat."

"Tapi, kita nggak tahu pasti, kan? Mungkin saja ada sesuatu yang lebih dari itu."

Sekertaris Roy yang kebetulan lewat dekat ruang istirahat kantor, mendengar percakapan itu dengan jelas. Ia pun memilih menghampiri berhenti dan memperingatkan mereka untuk tidak membicarakan apa yang bukan menjadi urusannya.

"Ini yang aku khawatirkan." gumam sekertaris Roy begitu karyawan-karyawan itu meninggalkan ruang istirahat.

Ketegangan itu mulai merayap perlahan. Alya merasa semakin kesulitan untuk menjaga jarak antara kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Di rumah, meskipun ia mencoba untuk fokus merawat Tara dengan sebaik-baiknya, ia merasa seperti ada dinding yang memisahkan dirinya dengan keluarga Aditya, terutama dengan Aditya sendiri. Kadang-kadang, ia bisa merasakan tatapan tidak nyaman dari beberapa orang di rumah, yang sepertinya tahu lebih banyak tentangnya daripada yang dia inginkan.

"Kok bisa sih orang rumah juga membicarakan hal ini!?" gumam Alya heran, ia pun memilih mendekati salah satu pelayan di rumah.

"Bi," panggil Alya sambil berjalan mendekat dan bersiap untuk membantu mengelap rak yang menempel di dinding.

"Hmmm, iya Alya. Ada pang bisa saya bantu?"

"Em, ini. aku mau tanya, kemarin aku tanpa sengaja dengar kalau bibi lagi ngomongin saya sama tuan Aditya ya?"

Dengn cepat bibi itu menunduk, "Maaf, saya tidak berniat_,"

"Bukan apa-apa, aku hanya ingin tanya sama. kenapa kalau bisa sampai menyimpulkan seperti itu?" Alya dengan cepat memotong ucapan bibi.

Bibi itu pun merogoh sakunya, ia mengeluarkan ponselnya dari sana. kemudian ia membuka sebuah akun media sosial dan menunjukkannya pada Alya. Di media sosial itu tampak saat mereka tengah makan di restauran.

"Kok bibi bisa menyimpulkan kayak gitu?" tanya Alya penasaran.

"Soalnya selama nyonya pergi dari rumah, tuan Aditya seperti menutup diri dari wanita manapun. Aku pikir dengan kedatangan kamu, perlahan tuan Aditya akan kembali membuka hatinya."

"Maksudnya untukku?" tanya Alya dan bibi pun menganggukkan kepalanya, "Itu jelas nggak mungkin bi. Alya hanya pengasuh Tara. nggak lebih."

"Tapi tatapan tuan Aditya berbeda, Alya."

"Bibi nih, bisa aja."

Di sisi lain, Tara yang memang memahami tentang media sosial pun mulai penasaran dengan gosip yang tengah beredar.

"Alya, aku sering dengar orang-orang ngomongin kamu sama Ayah di medsos?" tanya Tara penasaran.

Alya tersenyum kecil, "Mungkin mereka hanya penasaran. Kamu tahu, kadang-kadang orang suka berbicara tentang orang lain, padahal mereka nggak tahu semuanya."

Tara mengerutkan keningnya, "Tapi, kenapa mereka bicara tentang perceraian ayah? Apakah itu artinya ayah bercerai sama mama?"

Alya menarik napas dalam-dalam, "Tidak, sayang. Semua orang punya masa lalu, dan kita tidak perlu terlalu khawatirkan itu. Yang terpenting adalah kita saling mengerti sekarang, bukan?"

Tara mengangguk perlahan, meski masih penasaran, "Tapi, Ayah sering sekali diam, kan? Apa dia juga merasa kesepian?"

Alya tersenyum lembut, mengelus kepala Tara, "Kadang-kadang orang yang terlihat paling kuat juga merasa kesepian, sayang. Tapi, kalau kita saling mendukung, kita bisa membuat semuanya jadi lebih baik."

"Jadi, kamu tidak merasa kesepian? Seperti Ayah?" tanya Tara ragu.

Alya menatap Tara dengan penuh kasih, "Tidak, Tara. Aku tidak kesepian. Karena aku punya kamu, dan kita bisa saling berbagi waktu bersama."

Bersambung

Happy reading

1
Entin Fatkurina
so aweet
Tri Ani: makacihhhhhh
total 1 replies
yuning
calon istri idaman
yuning
menjadikan Alya istrimu solusinya
SRI JARWATI
Mama alya ....uuh pasti happy banget si tara , mwmiliki mama pengganti yg lpsmuh kasih sayang
SRI JARWATI
Semengat Tara , kamu memang anak yg cerdas.
SRI JARWATI
Bagus banget ceritanya, aqu suka
SRI JARWATI
Dasar manusia es , nyebelin
SRI JARWATI
Jangan menyerah alya , kamu pasti bisa mencairkan manusia dingin itu , semangat
SRI JARWATI
Terus semangat alya
SRI JARWATI
Semangat alya , kamu bisa
SRI JARWATI
Tuan CEO nya dingin banget ya , iihh serem
SRI JARWATI
Ceritanya bagus , selalu bikin penasaran dan menambah wawasan bagi yg belum berpengalaman
SRI JARWATI
Bagus banget cara merayunya /Good/
yuning
sarangheo
yuning
Alya calon ibu dari anak anak kamu
yuning
mulai jatuh hati
Entin Fatkurina
mulai ada getar getar ini.
Entin Fatkurina
akhirnya, gunung es sedikit mencair,
yuning
mulai nyambung, mulai nyaman
yuning
Santai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!