Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daya Tarik Okta 95%
Semakin dipercaya okta, perasaan Okta semakin tumbuh pada Julian, Pasalnya walaupun dia memiliki paras yang cantik, tapi banyak orang yang meragukan kemampuannya.
Orang - orang cenderung melihat seorang wanita yang tidak memiliki keluarga kuat hanya sebagai Gold digger.
Padahal seseorang yang tidak memiliki keluarga kuat akan berusaha sangat keras, berbeda dengan orang yang memiliki koneksi, mereka bisa dengan mudah masuk dalam sebuah perusahaan tanpa harus memiliki resume yang memadai.
Lingkaran bermasyarakat sekarang memang seperti itu, mereka yang tidak memiliki apa - apa akan sulit untuk bersaing, karena semua usaha keras mereka jarang di hargai, Walaupun ada orang yang mau menjunjung orang berbakat tersebut, tapi besarnya hanya 5% dari 95% orang yang tidak peduli pada bakat.
Bukan sebuah rahasia umum jika kita ingin memasuki perusahaan besar hanya mengandalkan bakat, kita harus memiliki orang dalam untuk memperlancar jalan kita.
Berbeda dengan orang yang terlahir dari keluarga kuat, walaupun mereka tidak memiliki bakat, sekolah hanya setengah - setengah, mereka akan sangat mulus masuk dalam lingkaran perusahaan besar, dari situ saja kita bisa menilai, jika kekuatan keluarga bisa sangat berpengaruh.
Faktor Daya Tarik Oktaviani : +10
Faktor Daya Tarik Oktaviani : +5
Target Harem tersentuh dengan kepercayaan Host.
Faktor Daya Tarik Oktaviani Sekarang : +95 %
[ Karena Target Harem mencapai target penaklukan minimal, anda akan mendapatkan poin kekuatan tambahan 15, Selamat Host mendapatkan kemampuan Target Harem !, Berikutnya setiap Target Harem menaikan daya tariknya, Hos akan mendapatkan 10 poin peningkatan setiap 1% peningkatan daya Tarik ].
Poin peningkatan Host : 15
[ Status ]
Nama : Julian Lewis
Umur : 28 Tahun.
Saldo Kredit Harem : 999.740.000.000.000
SAldo yang bisa anda belanjakan : 2,5 Milyar dolar.
Poin peningkatan Kekuatan : 15
Kekuatan : 13
Vitalitas : 8
Semangat : 7
Kecepatan : 6
Status : Melebihi Manusia Biasa
Keterampilan : Marketing, Manajemen.
Setiap Pria Dewasa Normal pada umumnya memiliki 10 poin di setiap Atribut ].
Pada dasarnya wanita itu mahluk yang mudah untuk ditaklukan, jika kita memiliki Banyak uang, wajah yang tampan, apalagi sifat Julian yang sangat baik pada seorang wanita, tentu saja itu akan sangat mudah bagi Julian, tapi Julian tidak menyadari hal tersebut.
Julian menghentikan mobilnya dengan seketika karena terkejut, karena peningkatan Okta yang tidak masuk akal.
pasalnya dia baru mengenalnya beberapa hari, tapi Okta sudah memiliki daya tarik 95%, Jika pikiran Julian benar, berarti Okta sudah jatuh cinta padanya.
" Sial !, apakah semudah ini menaklukan seorang Wanita ?, I Love U System !" ucap Julian dalam hati.
Julian melirik Okta, benar saja Okta sedang menundukan kepalanya sembari tersipu malu, wajahnya terlihat merona, dia tidak berani memandang Julian, padahal Julian sudah menghentikan mobil dengan mendadak, tapi dia tidak menegurnya.
Julian menguatkan tekadnya, dia ingin mencoba apakah presentase yang di perlihatkan system itu benar atau tidak ?.
Julian menggerakan tangannya ingin meraih tangan Okta, tapi entah kenapa jantungnya berdegup dengan kencang, dia sangat gugup untuk melakukan hal tersebut.
Julian mengusap tangan Okta " Ka..mu Ke..napa Okta ?" tanya Julian gugup.
Okta terkejut dengan sentuhan tangan Julian, darahnya berdesir, ada perasaan hangat yang menjalar pada tubuh Okta.
Okta menoleh kearah Julian, dia menggelengkan kepalanya " A..A..ku ti..dak apa - apa Julian " Ucap Okta malu - malu.
Julian mengusap Pipi Okta, dia tersenyum " kalau ada apa - apa bilang padaku, jangan terlalu sungkan padaku Oke !"
Okta memegang tangan Julian yang di pipinya, dia menggenggamnya sembari memejamkan matanya seolah menikmati sentuhan tangan Julian, dia mengangguk lirih.
Tentu saja hal tersebut membuat Julian semakin berani, dia mendekatkan wajahnya pada Okta sedikit demi sedikit.
Okta membuka matanya, dia terkejut karena wajah Julian yang mendekat padanya, tapi dia tidak berusaha untuk menghindar, Okta malah memejamkan matanya kembali seakan menerima apa yang akan di lakukan Julian.
saat jarak wajah Julian dan Okta hanya tinggal sejengkal lagi, tiba - tiba...
" Tok
" Tok
" Tok
Ada yang mengetuk jendela kaca Mobil, tentu saja Julian dan Okta langsung terkejut, Julian langsung menarik dirinya ketempatnya, Sementara Okta tersipu sembari menundukan keplanya.
Julian memghela napas " Sial !, siapa sih yang mengganggu momen indah ini !" Julian menggerutu dalam hati.
Julian membuka jendela Mobil " Ada ap....?"
Julian terkejut saat melihat seorang polisi lalu lintas yang sedang berdiri di balik jendela.
" Selamat malam Tuan !, anda parkir sembarangan di bahu jalan, Boleh saya melihat surat kendaraan anda !?" tanya Polisi tegas.
Julian tersenyum kecut, karena tindakan bodohnya dia jadi ditegur polisi lalu lintas.
Julian dengan patuh mengeluarkan surat - surat kendaraannya.
Setelah semua suratnya sudah di cek, polisi hanya menasehati Julian, karena surat kendaraan Julian semuanya lengkap.
Julian menghela napas lega karena hanya diberi peringatan, dia beruntung karena Polisi tidak memberikan surat tilang padanya.
Okta tiba - tiba terkikik geli " Hihihi... kamu ini kenapa ceroboh sekali Julian ?"
Julian nyengir kuda sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Yah.. mau gimana lagi, aku kira tidak apa - apa parkir disitu "
Okta hanya menatap Julian dengan penuh perhatian, sekarang dia sudah tidak malu - malu lagi pada Julian, karena kejadian barusan membuatnya lebih rilex.
Tak berselang lama mobil sampai dirumah Okta, Julian dan Okta turun dari Mobilnya.
" Lebih baik kamu mengundurkan diri dipekerjaan lama kamu dan fokus urus hotel kita, kalau kamu butuh Dana untuk membangun tempat wisata yang kamu rencanakan bilang padaku saja " Ucap Julian saat menghampiri Okta.
Okta menganggukan kepalanya " aku tahu Julian, apa kamu tidak mau mampir dulu ?"
Julian menggeleng " Lain kali saja, ini sudah malam, aku takut mengganggu keluarga kamu !, aku pulang du....."
" Cup !" Okta tiba - tiba mengecup Bibir Julian, dia kemudian berjalan masuk kerumahnya " Terimakasih Julian " Ucap Okta sembari meninggalkan Julian, yang masih tertegun.
Julian menatap punggung Okta yang semakin menjauh, dia mengusap bibirnya yang tadi di kecup Okta, ada sedikit rasa manis yang tertinggal disana.
" Apakah aku bermimpi ?, ini sungguh menyenangkan !" gumam Julian lirih.
Julian tersenyum senang, walaupun cuma kecupan dia sangat bahagia, pasalnya jika kecupan sudah didapat, bukan tidak mungkin jika tahap selanjutnya akan mendapatkan lebih dari sebuah kecupan.
Julian masuk Mobil dan meninggalakan rumah Okta dengan perasaan berbunga.
.
.
.
