seorang anak yang ditinggal orang tuanya saat berusia 5 tahun akibat kecelakaan mobil yang menewaskan kedua nya.
akankah Deva algomi bisa menjadi seorang pria sukses kedepannya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyzque, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman baru
di sore hari yang cerah…, Deva sudah sampai di kost nya, dia berencana untuk pindah hari ini dengan mobil barunya.
"hmm, baiknya aku bawa semuanya atau separuhnya saja," gumam Deva.
"ah…, lebih baik aku bawa saja semuanya" Deva akhirnya mulai membesarkan pakaian dan barang barangnya, sebenarnya dia itu tidak perlu membawa barangnya karena di rumah barunya sudah lengkap.
"baiklah sudah selesai, aku akan mengembalikan kunci kostnya dulu deh…" ucap Deva sambil berjalan ke rumah pemilik kost.
jarak kost dan rumah pemiliknya memang dekat, karena agar mudah untuk dicari, saat sampai Deva langsung mengetuk pintu rumah.
" permisi pak…," ucap Deva yang melihat bapak kost nya keluar.
"ohh…nak deva, ada apa nak?" tanya bapak kost.
"ini pak saya mau ngembaliin kunci kost nya…, soalnya saya mau pindah ke rumah baru saya pak" ucap Deva.
"ehh…, kamu sudah punya rumah?" tanya bapak kost.
"i-iya pak,"
" darimana kamu dapat uang nak, kamu nggak nyuri kan buat beli rumah?"
" ya nggak lah pak, kemarin saya menang lotre, terus uangnya saya pakek beli rumah sama modal usaha,"
"wahh nak, selamat ya… sering sering mampir ya nak, walaupun nggak tinggal disini lagi,"
"iya Pak, sekali lagi terimakasih ya pak…saya pamit dulu"
"iya nak, hati hati ya dijalan"
"sip…pak" setelah basa basi yang lumayan panjang, akhirnya Deva pun berangkat ke rumah barunya, tapi di tengah perjalanan…
......................
"hey…, kalian mau apa" ucap seorang laki-laki.
" berikan uangmu maka nyawamu akan selamat" ucap seorang pria tinggi besar.
yak ternyata di tengah jalan Deva melihat seorang laki-laki sedang di palak oleh preman wilayah itu.
[ting…misi…misi…]
[ bantu laki-laki itu dari pemalakan preman jalanan]
[ hukuman: --]
[ hadiah: 15 juta…]
" huh, oke lah… hadiahnya juga lumayan," ucap Deva di dalam mobil.
" hey…kalian!, lepaskan orang itu!," teriak Deva.
"heh…, ada yang sok jadi pahlawan kesiangan, hahaha…" ucap ketua preman itu.
"kalian berempat, sana hajar dia sampai mampus, lalu ambil uangnya," lanjut sang ketua memberi perintah.
"okey…boss, anggap saja sudah selesai" ucap salah satu anak buahnya.
perkelahian 4vs1 pun tak bisa di elakkan, salah satu preman itu maju dan langsung menghajar Deva dengan tangannya.
Kretek…
suara patahan tulang terdengar, ketiga preman yang tersisa langsung nyerbu Deva, setelah melihat tangan temannya yang patah.
kretek…
bugh…
bugh…
Kretek…
tangan preman itu di patahkan dengan mudah oleh deva, setelah itu Deva langsung mengarah ke ketua preman itu.
"ja-jangan mendekat, atau kau akan mati," ancam ketua preman itu sambil mengeluarkan sebilah pisau.
tapi Deva tidak memperdulikan nya,
bugh…
kkretek
tangan preman yang memegang pisau itu dipatahkan oleh deva dengan mudah.
"akh… tangan ku…" Teriak ketua preman itu
" jangan kalian berani datang ke sini lagi, atau kalian tidak akan kubiarkan hidup," ancam Deva.
preman preman itu langsung pergi dari sana.
[ting…misi selsai]
[ hadiah tuan sudah di tranfer ke rekening tuan…]
' lumayan 15 juta, hmm…aku pakai buat beli saham aja besok' ucap Deva di dalam hatinya yang masih kosong bak goa ribuan tahun.
"hey… kau tidak apa apa?" tanya Deva kepada laki-laki itu.
" woahh…, kau hebat selalu bisa mengalahkan mereka semua," bukannya menjawab dia malah memuji Deva.
" ah…, itu hanya hal kecil…oh iya siapa namamu?" tanya Deva.
" perkenalkan namaku Ibrahim Raylond, dan kau?" ucap baim.
"aku Deva algomi," jawab Deva sambil berjabat tangan.
"ehh…tunggu tunggu, Raylond…kau ini anaknya snaider raylond bukan?" tanya Deva penasaran.
"iya aku anaknya snaider raylond, pemilik raylond high school, " jawab baim.
" woah, terus kenapa kau sendirian di sini?"
"aku sedang jalan jalan sambil melihat wilayah dekat sekolah baruku,"
"hah?, jadi kau akan pindah ke RHS?" tanya Deva lagi, si Deva hidupnya terlalu kepo.
"iya…, tapi aku belum mengenal jelas sekolah itu" jawab baim.
"tenang saja aku bisa membawamu berkeliling…karena aku juga sekolah di sana"
"benarkah…, kalau begitu aku akan menunggumu di kelas tiga," jawab baim.
"tidak perlu menunggu selama itu, sekarang juga kita bisa berkeliling" ucap Deva.
"serius, kalau begitu ayoo…" baim sangat bahagia karena mendapatkan teman pertamanya.
"kalok gitu ayo kerumahku dulu, soalnya aku baru pindah, jadi aku mau naruh barang-barangku dulu," ajak deva.
" ayoo…" jawab baim yang bersemangat.
mereka pun pergi ke mobil deva, tapi baim sepertinya sedikit tekejut.
"ayo masuk…, kenapa diam begitu, " ucapan Deva membuat baim tersadar.
"ehh, aku tidak menyangka kau bisa memiliki mobil seperti ini," ucap baim, baim bukan terkejut karena mobilnya, tapi karena deva nya sendiri, karena mobil seharga 4m hanya dipakai untuk mengangkut barang pindahan.
tak berselang lama…mereka tiba di perumahan cinta damai….
"nah sudah sampai ayo…masuk dulu" ajak deva sambil menurunkan barang miliknya.
"oke…" jawab baim
"aku akan ke atas sebentar, anggap saja rumah sendiri…tapi jangan sampai kau bakar ya," ucap deva sedikit bercanda.
"yahh…, padahal aku sudah menyiapkan korek api" jawab baim sambil tersenyum lebar.
sekitar 10 menit, akhirnya deva turun ke bawah, dan dia terkejut melihat baim yang makan sambil kayang.
"heh…, tiati ntar kepalamu copot…haha," ucap Deva sambil tertawa.
baim yang mendengar suara itupun langsung duduk seperti biasa dengan tetap memakan cemilannya.
"ayok, katamu tadi mau jalan jalan…" ajak Deva.
"wokey…, tapi kita kemana dulu?" tanya baim.
"hmm…, kita ke taman aja dulu, sambil liat janda muda yang lagi senam," ucap Deva sambil tersenyum.
"wah, gas kaita pepet satu…" balas baim.
"hahaha… okeh ayo…" jawab Deva sambil tertawa.
sesampainya di taman…mereka memutari taman, tapi pandangannya melihat janda janda muda yang lagi senam.
"wihh, tu yang pakek baju ijo beh…mantep itu dev," ucap baim yang tersepona melihat janda.
" seleramu bagus juga im, tapi itu yang pakek baju ungu, beh… lebih mantep lagi…bodynya nggak perlu di tanya," jawab Deva sambil menunjukkan nya kepada baim.
tanpa terasa…mereka sudah memutari taman sebanyak 10 kali, selama 2 jam…sambil sesekali berbisik tentang janda.
karena hari sudah mulai gelap, dan para janda sudah selesai senam, mereka pun memutuskan untuk pulang.
"eh…, Dev besok ajak aku lagi buat liat janda ya…" minta baim, sepertinya baim sudah terkena demam janda sama kayak Deva.
" tapi…, mereka senam nya cuman dua kali seminggu im, jadi kita bisa ngeliatnya besok hari minggu," jawab Deva.
"yah… okelah, tapi jangan lupa buat chat aku ya kalok mau liat janda," 🗿 ucap baim.
"sip…, tenang aja" mereka pun sampai di rumah baim.
"oke ku langsung pulang ya, dah malem…"
" sip, jangan lupa kabarin tentang jandanya" bisik baim yang sudah terkena demam janda akut.
Deva pun pulang kerumah barunya…di perumahan cinta damai…