Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjaka Tua
Emily berangkat ke kampusnya di antarkan oleh Dom.
“Dasar tukang mengadu!” cibir Emily kepada Dom yang sedang fokus menyetir. Ia masih kesal, karena tadi pagi dirinya mendapatkan omelan dari ibunya karena tadi malam dirinya pulang dalam keadaan mabuk.
“Apakah kamu membicarakan sesuatu?” tanya Dom datar tanpa menoleh.
“Kamu masih bertanya!” Emily menatap sebal pada pria tua yang menurutnya sangat menyebalkan itu.
“Suaramu seperti seekor lebah di musim semi,” jawab Dom sambil tersenyum tipis.
Emily mengepalkan kedua tangannya di udara, kesal bukan main dengan jawaban pria datar yang duduk di balik kemudi itu. Yang benar saja dirinya yang cantik seperti bidadari di samakan dengan seekor lebah!
“Dasar pria sialan!” umpat Emily di dalam hati.
Tidak berselang lama, mereka sudah sampai di depan kampus tempat Emily menimba ilmu.
“Bibiku akan datang ke Milan, kemungkinan aku akan tinggal di rumahku sendiri,” ucap Dom sebelum Emily keluar dari mobilnya.
“Aku tidak peduli! Kamu mau tinggal di planet mars sekalipun, aku tidak akan pernah peduli!” jawab Emily lalu keluar dari mobil Dom.
BRAK!
Emily menutup pintu mobil Dom dengan keras.
“Dasar anak kecil,” gumam Dom sambil geleng-geleng kepala lalu melajukan mobilnya lagi menuju kantornya.
*
*
“Daddy ingin menjemput Bibi Dom di Bandara?” tanya Hana kepada suaminya yang sudah bersiap.
“Iya, Dom hari ini sibuk, jadi aku harus menggantikannya untuk menyambut Bibi,” jawab Dante lalu meraih pinggang istrinya, lalu mengecup bibir ranum yang rasanya masih tetap sama. Manis dan lembut.
Dante mellumat bibir istrinya dengan penuh kelembutan namun lama kelamaan llumatan itu semakin panas.
“Emhh ... Daddy ...” Hana melenguh ketika Dante merremas bukit kembarnya bergantian. Hana dengan cepat melepaskan dirinya dari serangan suaminya. Sebelum terjadi hal yang enak-enak dan membuat readers panas dingin.🤣
“Daddy, ingat kata dokter jika tidak boleh terlalu sering olah raga ranjang, nanti encoknya kambuh,” ucap Hana setelah ciuman mereka terlepas.
“Ck!” Dante mengacak rambutnya yang sudah banyak ditumbuhi uban, tapi pria tersebut masih terlihat sangat tampan dan HOT walau pun usianya sudah 57 tahun.
Hana tersenyum geli saat melihat suaminya terlihat frustrasi. “Sepertinya Daddy harus segera pergi ke Bandara,” ucap Hana lalu segera mendorong suaminya keluar dari kamar.
“Nanti malam aku akan balas dendam kepadamu, Sweetie!” ucap Dante kepada istrinya dengan rasa kesal, namun tiba-tiba ia menjadi lesu.
“Baiklah, aku menunggu malam nanti,” jawab Hana sambil mengerling nakal.
“Oke!” Dante segera berlalu dari sana, menuruni anak tangga, menuju halaman Mansion-nya.
“Black!” seru Dante kepada salah satu bodyguard yang berjaga di dekat pintu gerbang.
Pria yang memakai pakaian serba hitam dan berkulit hitam itu segera berlari menghampiri Dante.
“Temani aku ke Bandara,” ucap Dante saat bodyguard tersebut sudah berada di hadapannya.
Bodyguard tersebut segera memasuki mobil mewah yang sudah terparkir halaman Mansion tersebut.
“Kita akan menjemput Bibinya Dom,” ucap Dante ketika sudah duduk di jok belakang.
“Benarkah?” Black menelan ludahnya dengan kasar, pasalnya Bibinya Dom sangat cerewet dan juga menyebalkan, menurutnya.
“Kamu cemas, Black? Sama kalau begitu, he he he,” ucap Dante saat mengetahui kegelisahan bodyguard-nya itu.
“Pasti Bibi akan menyalahkan aku lagi karena Dom menjadi perjaka tua,” gumam Dante pelan.
***
Apakah Bibinya Dom segalak Oma Airin dan Oma Lika? 🤣🤣