Bukan Mantan

Bukan Mantan

Bab 1: Anggun Dan Nizar

"Zar, lo liat si Anggun makin bohay aja bodynya."

cowok bernama Nizar itu menoleh dan mendapati Anggun yang sedang bercanda dengan teman- temannya lalu mendengus tak suka.

"Zar, lo gak ada rencana buat terima dia apa? kalau gue langsung gercep," celetuk Ibra salah satu sahabat Nizar.

"Bener tuh Zar, gue juga gak nolak kalau dia suka sama gue, bodynya itu loh ... ck." Egi juga menimpali sambil menatap body Anggun yang memang menggoda.

"Kalau lo mau ambil sana, dia bukan tipe gue."

"Serius lo, yang kayak gitu bukan tipe lo? terus lo cari yang kayak apa?" tanya Egi lagi.

"Lo kayak gak tahu aja, tipe Nizar tuh yang lugu, alim dan masih murni," celetuk Ibra.

Nizar terdiam lalu mengalihkan tatapannya pada etalase makanan. Mereka memang sedang berada di kantin sekolah untuk makan siang, dan temannya Ibra malah menunjukan Anggun si cewek centil yang membuat Nizar risi selama ini.

Gadis itu kerap mendekatinya dan menggoda agar dia mau menerima cintanya.

Dan Nizar paling benci pada wanita yang selalu mengejar pria dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pria tersebut.

Seperti halnya Anggun yang kerap mendekatinya dan menggodanya, tak jarang dengan tak tahu malunya gadis itu bergelayut manja di tangannya menempelkan badannya yang bahenol ke tangannya, cih, murahan!

"Lo nyadar gak dia udah ngejar lo sejak dua tahun lalu, kasian dia gak pernah di tanggapi."

"Siapa suruh, udah tahu gue ilfil masih aja deketin." Nizar bergidik kala mengingat bagaimana Anggun mengejarnya selama ini.

"Iya sih, cuma heran aja kok bisa perasaanya istiqomah," tawa Ibra dan Egi meledak, sedangkan Nizar memilih diam tak menanggapi.

Saat pesanan telah di tangan, Nizar , Egi dan Ibra mencari meja untuk mereka duduki.

"Zar, duduk sini yuk!" baru saja Nizar berharap Anggun tak menyapanya, gadis itu justru berteriak dan memanggilnya, sontak saja kini semua perhatian tertuju padanya.

"Gak, gue duduk sini." bisa Nizar lihat Anggun mengerucutkan bibirnya kesal, tapi dia tak peduli "Boleh gue ikut duduk." Nizar berkata pada gadis berkaca mata dengan rambut yang di kepang dua, sungguh lucu, batinnya.

"Eh- eh boleh kak, silahkan." gadis kepang dua itu nampak gugup dan berdiri salah tingkah saat Nizar duduk di sebelahnya.

"Mau kemana lo?" tanya Nizar saat gadis kepang dua itu berdiri.

"Eh,"

"Udah duduk lagi, gue gak ngapa- ngapain kok," ucapnya santai dan mulai makan.

"Eh, i- iya kak." gadis kepang dua itu kembali duduk.

Melihat interaksi Nizar dengan adik kelas mereka Ibra dan Egi saling pandang dan hanya bisa menggeleng pelan lalu duduk tepat di depan Nizar.

"Nama lo Arumi kan?" gadis berkepang dua itu mendongak lalu mengangguk, tak menyangka jika cowok populer di sekolah tahu namanya.

"Kakak tahu- namaku?" tanyanya gugup.

Nizar mengangguk "Lo sering jadi pembicaraan karena satu- satunya cewek pinter di sekolah yang berhasil masuk cerdas cermat tingkat Propinsi."

Arumi menunduk dengan wajah merah, tak menyangka jika dia dikenal orang lain, padahal selama ini dia tak memiliki teman karena pribadinya yang tertutup dan seperti yang terlihat, culun. Karena itu orang- orang enggan berteman dengannya.

Melihat Arumi yang merona, Nizar terkekeh. Hal yang tak pernah Nizar lakukan pada orang lain.

Dan hal tersebut tentu saja menarik perhatian banyak mata, termasuk Anggun yang kini mantap tajam pada Arumi.

Dengan tangan terkepal erat Anggun memilih beranjak dari duduknya dan pergi "Eh, Nggun makanan kita belum abis?" Anggun tak peduli dan memilih terus berjalan meninggalkan kantin.

Anggun memasuki kelas masih dengan raut wajah kesal, bisa- bisanya Nizar terlihat akrab dengan anak kelas satu yang culun itu, sedangkan dirinya yang sudah mengejarnya selama dua tahun tidak pernah di gubris "Sial!" Anggun menggebrak meja hingga beberapa siswa lain terkejut.

"Lo kenapa sih Nggun?" Renata yang mengejarnya sejak di kantin mencebik melihat Anggun pergi begitu saja meninggalkannya, padahal makanan yang mereka pesan belum habis.

"Apa sih yang kurang dari gue?" Renata mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Anggun "Sampe Nizar gak mau melihat gue, sekali aja," keluhnya.

"Padahal gue cantik, banyak cowok yang ngejar gue, gue juga kaya." Renata mengangguk setuju, Anggun memang cantik, dan kaya bahkan hampir setiap hari dia di traktir Anggun.

"Lo kurang usaha kali, coba lo lebih agresif pepet terus," ucap Renata menyemangati.

Anggun menghela nafasnya apakah usahanya kurang keras? padahal dia selalu ada dimana Nizar ada, Anggun bahkan dengan tak tahu malunya selalu menguntit kemanapun Nizar pergi, kalau saja perasaannya ini tak menyapanya mungkin Anggun tidak akan segila ini, dan kenapa harus Nizar cowok dingin yang tak peduli padanya yang membuatnya jatuh cinta.

"Udah, gak usah di pikirin, lagian yang tadi lo liat juga bukan apa- apa, masa iya Nizar suka sama si culun itu, kan gak mungkin." Anggun mengangguk mencoba kembali semangat "Lo tahu gak Nggun lagi ada diskon 10% di distro langganan kita, gimana kalau pulang sekolah kita kesana?"

Anggun mengangguk "Oke."

Renata tersenyum senang, sebab sudah pasti dia akan dapat barang branded gratisan lagi dari Anggun, dia cukup menghibur Anggun dan dia akan mendapatkan apapun dari Anggun.

....

Anggun Prilly Parasya.

Sejak dua tahun lalu mulai jatuh cinta pada cowok tampan bernama Nizar Reksa Darmaji, perasaan itu muncul sejak tak sengaja Nizar menolongnya dari beberapa preman yang menggodanya.

Sejak saat itu Anggun mengejar Nizar dan menghalalkan segala cara untuk membuat Nizar jatuh cinta padanya, namun sudah dua tahun berlalu perasaannya tetap tak bersambut.

Anggun tidak pernah menyerah, dia selalu melakukan apapun untuk merebut perhatian Nizar, namun tetap saja Nizar tak pernah melihat ke arahnya.

...

Anggun memasuki rumah mewahnya dengan beberapa paper bagh di tangannya, dia dan Renata benar- benar pergi belanja setelah pulang sekolah "Aku pulang," ucapnya pada sang Mama yang sedang duduk menikmati secangkir teh di sore hari.

Clarisa mengerutkan kening melihat putrinya datang dengan belanjaan di tangannya "Kamu belanja lagi?"

Anggun mengangguk "Ini lagi diskon kok ma, lumayan 10 persen," ucapnya bangga.

Clarisa menghela nafasnya, meski sudah diskon tapi barang yang Anggun beli tetap tidak bisa dikatakan murah.

"Sayang, bisa tidak kamu kurangi kebiasaan belanjamu itu." Clarisa berkata lembut.

Anggun mencebik "Kenapa sih Ma, lagian aku juga gak ngabisin saldo ku kok."

"Mama tahu, tapi kamu harus belajar menghemat, lihat ..." belum selesai ucapan Clarisa, Anggun menjawab dengan ketus.

"Udahlah Ma, lagian Papa juga gak keberatan kok, aku juga gak ngabisin uang sampai ratusan juta, papa itu kaya, gak mungkin bangkrut kalau cuma aku belanja segini doang," Ucapnya sambil berlalu.

Clarisa menghela nafasnya, seandainya Anggun tahu apa yang tengah mereka alami sekarang ini.

....

Hai, adakah yang mau membaca karyaku yang satu ini, berapa hari ya aku tak menyapa, setelah disibukan dengan pernikahan adikku, akhirnya aku bisa kembali rebahan yang tunggu kisah Alana, sebentar lagi liris, aku mau tamatkan dulu My Sweet Daddy di sebelah, yang sabar ya🤗

Terpopuler

Comments

Abi Zar

Abi Zar

halo kak selalu semngat ya...sukses selalu,oh ya kak mampir dikaryaku juga donk masih pemula nich...terimkasih

2024-04-30

0

Tiwi

Tiwi

keren

2024-05-11

0

Baiq Widya Shinta

Baiq Widya Shinta

Semangat Thor

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!