Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. TELEPON DARI CIA
Kini Tamara dan Cia sudah tiba di rumah. sementara Regen dan juga Mario langsung meninggalkan kediaman Tamara dan juga Cia.
"Kok sampai malam datangnya nak? tanya Pak Suyatno dan ibu Sumiati yang sudah dari tadi menunggu mereka.
"Tadi setelah sore,siap makan, aturannya Tamara dan Cia langsung pulang ke rumah setelah berbicara langsung dengan Tuan Regen.Tapi Cia merengek ingin ditemani oleh Tuan Regen bermain di mall yang lokasinya tidak terlalu jauh dari restoran Cempaka. Regen pun menuruti keinginan Cia. Sehingga Kami pergi ke mall dan menemani Cia bermain di Timezone." Tamara memberitahu kepada kedua orang tuanya.
"Ya sudah, lebih baik kamu bawa Cia masuk, Sepertinya Cia tuh sudah ngantuk." ujar Ibu Sumiati kepada Tamara
"Iya Ma, tadi pun di pangkuan Tuan Regen dia sudah tertidur." sahut Tamara sambil menggendong tubuh putrinya masuk ke dalam kamarnya.
Tak Berapa lama bocah kecil itu Langsung tertidur pulas mengarungi alam mimpinya. Tamara yang melihat itu pun mengembangkan senyumnya, lalu memberikan kecupan hangat di kening Cia. kemudian Ia pun meninggalkan Cia di kamar menghampiri kedua orang tuanya.
Saat mereka mengobrol bersama, terlihat Pak Suyatno dan ibu Sumiati ingin berpamitan esok hari mereka akan segera pulang ke Sumatera. Mengingat ada pekerjaan mereka yang belum terselesaikan di sana.
Sebenarnya Tamara ingin kedua orang tuanya lebih lama tinggal di kota ini, tapi karena Pak Suyatno dan ibu Sumiati memberitahu mengapa mereka harus segera pulang, akhirnya Tamara pun menyetujui kalau kedua orang tuanya akan kembali esok hari.
Tamara langsung membuka aplikasi Traveloka yang ada di layar ponselnya, kemudian Ia pun memesan dua tiket pesawat menuju Sumatera.
Tampaknya Pak Suyatno dan ibu Sumiati sedikit berat hati meninggalkan Tamara dan Cia di ibukota.
Pak suyatno dan ibu Sumiati sudah membujuk Tamara agar mengikuti mereka ke Sumatera saja. Tetapi Tamara menolak dan memilih tetap tinggal di kota ini.
****
Keesokan harinya Pak suyatno dan ibu Sumiati berpamitan pulang. Tamara dan Cia pun menghantarkan mereka ke bandara dengan menggunakan taksi online yang sudah mereka pesan sebelumnya.
Sekitar empat puluh menit di dalam perjalanan, akhirnya mereka tiba di bandara. Tamara menangis memeluk Ibu Sumiati dan ayahnya orang yang sangat Ia sayangi dan ia rindukan. Orang yang selalu memberikan dukungan dan support untuk Tamara dalam keadaan apapun.
Kini kedua orang tua Tamara sudah berlalu meninggalkan Cia dan Tamara setelah berpeluk cium dengan Cia.
Pak Suyatno dan ibu Sumiati berjalan masuk ke ruang tunggu. Tamara belum meninggalkan bandara sebelum pesawat yang ditumpangi oleh Pak Suyatno dan ibu Sumiati meninggalkan bandara.
Setelah bagian informasi memberitahu kalau pesawat yang ditumpangi Pak Suyatno dan ibu Sumiati menuju bandara Kualanamu akan segera berangkat Tamara langsung mendekat ke arah Kaca, yang dapat melihat pesawat itu terbang meninggalkan ibukota.
Tamara melihat pesawat yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya meninggalkan bandara, ia meneteskan air matanya, karna merasa sedih ditinggal oleh kedua orangtuanya yang selalu setia dan menyayanginya. Tamara langsung memesan taksi online yang akan menghantarkan dirinya dan dia kembali ke rumah.
Kini Tamara dan Cia sudah berada di dalam taksi. Mereka pun berlalu meninggalkan bandara. Di dalam perjalanan, Cia selalu berceloteh yang ingin sekali kembali bertemu dengan Regen. Bahkan ia merengek ingin menghubungi Regen agar menemui mereka di rumah.
Semakin Tamara membujuk Cia agar tidak merengek, Cia semakin merengek bahkan sampai menangis dan meminta kepada Tamara untuk segera menghubungi Regen. sebenarnya Tamara Tidak enak hati karena terlalu merepotkan pria itu.
Tapi mau tak mau daripada ribut di dalam taksi, akhirnya Tamara pun menyetujui menghubungi Regen.
Regen saat ini berada di ruang kerjanya, melihat nomor ponsel Tamara menghubungi dirinya.
Revan menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya, agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Tamara.
Saat sambungan telepon seluler itu tersambung, bukan suara Tamara yang terdengar di ujung telepon. Melainkan suara bocah kecil yang begitu menggemaskan.
Bocah kecil itu meminta kepada Regen untuk segera bertemu dengannya, Regen pun menyanggupi permintaan bocah kecil itu.
Regen berjanji akan datang ke rumah Tamara sore harinya, setelah jam kerja Regen Telah usai.
Tampaknya Cia benar-benar begitu menyukai sosok Regen yang dapat membuat Cia begitu bahagia dan memahami apa yang Cia mau.
Saat Regen sudah menyetujui dan janji akan datang ke rumah mereka, Cia pun menyudahi pembicaraannya dengan Regen.
"Om ganteng, Cia nunggu Om ganteng di rumah ya."ucap Cia di ujung telepon yang mampu membuat Regen semakin gemas mendengar suara anak kecil itu.
Saat sambungan telepon itu terputus, Regen Menatap layar ponselnya kemudian ia terkekeh mengingat Cia menagih janjinya.
Tak berapa lama setelah selesai berbicara di dalam sambungan telepon seluler dengan Cia, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar jelas di telinganya.
Tok ....
Tok ...
Tok...
"Masuk! teriak Regen meminta kepada seseorang yang ada di belakang pintu, untuk segera masuk ke ruang kerjanya.
"Ceklek...."
Pintu terbuka lebar, sosok Alven masuk dan langsung duduk di depan meja kerja Regen. Padahal Regen belum mempersilahkannya duduk.
"Ada apa Pak Alven, ada yang bisa saya bantu?" tanya Regen formal.
"Maaf Pak Regen masalah pengajuan saya kemarin, kamu menyetujuinya, kan?ucap Alven kepada Regen.
"Maaf Pak Alven yang terhormat. saya menghormati Anda sebagai karyawan di kantor ini dan juga sebagai teman SMA saya. Tapi jujur, Saya tidak suka dengan cara anda membohongi saya, agar saya menyetujui pengajuan pinjaman anda,"
" Apa Bapak mengetahui, kalau saya sudah bertemu dengan Tamara untuk menanyakan perihal itu, Tapi ternyata Tamara sama sekali tidak meminta uang kepada anda. Bahkan semenjak kalian bercerai, anda tidak pernah memberi nafkah kepada Tamara untuk Cia. walaupun pihak pengadilan memutuskan Kalau Anda harus memberi nafkah untuk Cia."
"Maksud kamu apa Regen? aku tidak paham bohong Bagaimana maksudmu? tanya Alven pura-pura tidak mengetahui.
"Jujur saja saya orang yang tidak suka dibohongi bahkan dikhianati. Pak Alven bilang uang yang akan Pak Alven pinjam itu untuk kebutuhan Tamara dengan Cia. sementara saya sudah bertemu dengan Tamara dan Cia untuk menanyakan perihal itu dan ternyata Apa yang Bapak Alven katakan kepada saya itu bohong belaka,"
Maaf Pak Alven untuk kali ini, saya tidak menyetujui pengajuan pinjaman anda. Dan jika Anda keberatan akan penolakan saya atas pengajuan pinjaman Anda, Anda bisa mengundurkan diri dari kantor ini." ucap Regen dengan nada datar membuat Alven tersulut emosi
"Aku tahu kamu pasti sudah dihasut wanita laknat itu! emosi Alven tiba-tiba memuncak ketika Regen mengatakan kalau Regen sudah bertemu dengan Tamara, dan mengaku kalau bukan dia yang meminta uang itu. Ia menuduh Tamara menghasut Regen agar tidak memberikan uang pinjaman itu. Padahal Tamara sama sekali tidak melakukannya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK "Aku Ibu Mu, Nak"
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂