Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Kedua
"Mas, saya ambil satu kamar ya?"
"Oh, baik, Mbak. Kalau begitu saya minta kartu identitas Mbaknya ya?"
Salah satu wanita yang sedang berdiri di depan post jaga lantas mengangguk dan segera mengambil dompet yang dia taruh di dalam tas selempangnya. "Ini, Mas."
Rafi menerimanya dengan senyum ramah. Dia lalu mencatat segala hal yang dia butuhkan sebagai syarat tinggal di tempat kost tersebut. Rafi juga memfoto kartu identitas tersebut sebagai bukti untuk dilaporkan kepada pemilik kost. Setelah semuanya beres, Rafi mengembalikan kartu identitas milik wanita dimana dalam kartu tersebut tertulis nama Kalina Saraswati.
"Untuk pembayarannya, silakan Mbak bayar satu bulan pertama pada saat Mbak mulai menempati kamar ya, Mbak."
"Baik, Mas," wanita bernama Kalina kembali membuka tas slempangnya dan mengambil beberapa lembar uang lalu menyerahkannya kepada Rafi. "Ini untuk pembayaran satu bulan, Mas."
"Oh iya, terima kasih, saya terima ya," Rafi kembali membuat cacatan uang yang masuk sebagai bukti kalau si wanita sudah membayar lunas kamar kost untuk satu bulan ke depan. "Ini bukti pembayarannya silakan ambil dan Mbak simpen. karena takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan tentang pembayaran, jadi Mbak punya bukti."
"Iya, Mas, makasih. Kalau begitu saya permisi ke kamar dulu ya?"
"Silakan, Mbak."
Perempuan bernama Kalina lantas pergi menuju kamar kost yang terletak dibangunan nomer tiga. Rafi memandang kepergian wanita itu dengan senyum tipis yang belum juga hilang sejak tadi. Cantik, satu kata yang Rafi ucapkan dalam hati sambil memandangi punggung Kalina sampai wanita itu menghilang dari tatapannya.
Beberapa menit kemudian, Kalina dan satu wanita yang tadi datang bersamanya, terlihat keluar dari kamar dan melangkah menuju pintu gerbang. Namun saat mereka melewati post jaga dimana Rafi berada, teman kalina menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Rafi.
"Mas, aku nititp teman aku ya? Tolong dijaga baik baik, Lagi galau dia," celetuk teman Kalina.
"Apaan sih, Fa," sungut Kalina. "Jangan di dengerin, Mas. teman saya kadang memang suka gila."
Rafi sontak tersenyum lebar. "Beres, mbak." Entah Rafi menjawab untuk wanita yang mana karena jawaban tersebut sangat pas digunakan sebagai balasan atas ucapan dua wanita itu.
"Oh iya, sekalian, kalau ada info kerja, kasih buat dia. Karena dia lagi nganggur," celetuk teman Kalina lagi.
"Nafa, ih, udah ayo!" Kalina langsung menarik paksa sahabatnya menjauh dari Rafi. Sedangkan Rafi hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala menatap kepergian dua wanita itu yang nampak begitu seru. Rafi kembali duduk dan memainkan ponselnya.
Hingga waktu terus berlalu, tanpa terasa kini petang sudah menjelang. Para penghuni kost pun sudah mulai berdatangan kembali dari aktifitas mereka. Namun yang menjadi pertanyaan Rafi, sedari tadi siang penghuni Kost yang baru saja menempati salah satu kamar, tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali.
"Apa wanita itu tidak lapar? Kok betah banget berlama lama di dalam kamar," gumam Rafi dalam benaknya sambil mengawasi satu persatu penghuni kost yang berdatangan.
"Kok bengong, Mas? Cewek yang semalam mana? Nggak datang?" celetuk seorang pria yang sepertinya bekerja pada sebuah bank. Dilihat dari kemeja yang dia pakai, ada nama Bank ternama di dada kirinya.
Rafi sontak cengengesan. "Enggak, Mas. Dia sedang sibuk mungkin."
"Sibuk sama cowok lain kayaknya'" celetuk penghuni kost yang lain tapi satu pekerjaan dengan pria yang tadi bertanya. Rafi hanya membalas dengan senyuman lebar.
Rafi juga tidak terlalu peduli jika wanita yang semalam dia bayar, saat ini sedang bersama pria lain. Rafi cuma berharap, wanita bernama Nancy ittu memberi kabar tentang apa yang Rafi butuhkan, yaitu informasi seputar lambang tulang ikan dan tulisan TGM. sungguh Rafi begitu penasaran dengan lambang tersebut. Kerena lambang itu satu satunya kunci bagi Rafi untuk menemukan pembunuh ayahnya dan juga motif apa yang mereka gunakan sehingga ayahnya harus di bunuh.
Di saat Rafi sedang melamun, ponsel jadul Rafi tiba tiba bergetar dan Rafi tahu, pasti ada pesan masuk dari sistem yang sama seperti kemarin. Benar saja, begitu ponsel telah berada ditangannnya, Rafi kembali mendapatkan sebuah misi. Misi yang dilakukan nampaknya masih sama cuma bedanya hadiah yang Fafi bisa terima lebh besar.
"serius ini sepuluh miliar?" seru Rafi yang merasa tidak percaya. "Wahh! Makin menarik ni. Baiklah, tantangan aku terima. Tapi dimana lagi aku harus mencari wanita yang masih tingting."
Di saat bersamaan, Rafi melihat sosok penghuni baru tempat kostnya keluar dan melewatinya. "Apa aku harus mendekatinya? Kali saja dia masih ting ting? Kayaknya deketin dulu deh, biar akrab."
...@@@@@...
nah jagoan kita nih ternyata JAGOAN
LANJUTKAN THOR