Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Hari ini ayaxana keluar dari rumah sakit, selama
seminggu dia di rawat. Rina membantu ayaxana
membereskan barang-barangnya sebelum mereka
meninggalkan ruangan tersebut.
"Semuanya sudah beres." Ucap Rina sambil melihat-lihat ruangan tersebut memastikan tidak ada barang yang ketinggalan.
"Rina. Kak zaiver di mana." Ucap ayaxana.
"Kak zaiver sedang mengurus administrasi Kepulanga kamu." Jawab Rina.
"Administrasi." Ucap ayaxana.
"Iya. Bentar lagi dia balik kok." Jawab Rina.
"Aku sungguh merepotkan, entah berapa biaya rumah
sakit yang kak zaiver bayar." Ucap ayaxana dalam hati.
"Sayang." Ucap zaiver.
"Kak zaiver." Jawab ayaxana.
"Apa semuanya sudah beres." Ucap zaiver.
"'Sudah kak." Jawab Rina.
"Kalau begitu kita pulang." Ucap zaiver memegang
tangan ayaxana menuntunnya menuju mobil yang telah terparkir di depan pintu masuk rumah sakit dan di ikuti oleh Rina. Dan kini mereka telah berada di dalam mobil.
"Kak zaiver." Ucap ayaxana.
"Iya sayang, ada apa." Jawab zaiver yang terus
memegang tangan ayaxana.
"Berapa biaya rumah sakit aku." Ucap ayaxana.
"Kenapa." Jawab zaiver bingung karena ayaxana
mempertanyakan tentang biaya rumah sakit.
"Aku hanya ingin tau saja." Ucap ayaxana.
"Kamu tidak perlu tau, dan jangan coba-coba berpikir
untuk Menganti uang biaya rumah sakit kamu." Jawab zaiver dengan tegas. Ayaxana hanya diam, kerena kalau zaiver sudah mengata kannya hal tersebut kita hanya perlu mengikutinya tanpa membantah.
"Besok kita pulang ke Indonesia dan mulai sekarang
kamu akan tinggal di masion bersama kak." Sambung zaiver.
"Tapi kak, kenapa begitu bagaimana dengan kontrakan
aku." Jawab ayaxana terkejut.
"Kak sudah memberitahu orang yang punya kontrakan,
dan semua barang-barang kamu, sudah Kakak pindahkan ke masion kak." Ucap zaiver.
"Kenapa tiba-tiba kakak menyuruh aku tinggal bersama kak zaiver dan kenapa kak zaiver tidak memberitahuku aku dulu soal ini." Jawab ayaxana.
"Tidak ada alasan khusus soal ini, kakak hanya ingin
kamu tinggal di masion kakak." Ucap zaiver sedangkan ayaxana hanya diam, dia marah karena zaiver selalu mengambil keputusan tanpa memberitahukannya dulu. Selang beberapa saat kemudian, akhirnya mobil yang di Kendarai oleh zaiver dan ayaxana telah sampai di rumah.
Begitupun mobil yang di kendarai Rina dan azkaya.
Ayaxana langsung berjalan memasuki rumah tanpa
menunggu zaiver. Rina dan azkaya yang melihat tingkah ayaxana heran.
"Kenapa ayaxana bertingkah begitu." Ucap azkaya heran.
"Aku juga tidak tau, mungkin dia sedang marah dengan
kak zaiver." Jawab Rina sambil melangkah memasuki rumah zaiver.
Zaiver yang tau kalau ayaxana sedang marah padanya,
menyusulnya ke kamarnya, di kamar ayaxana terduduk di kasur dengan badannya bersandar di kepala ranjang kasur tersebut. Zaiver mengetuk pintu kamar ayaxana tetapi tidak ada jawaban, akhirnya di memutuskan masuk kedalam kamar, dia melihat ayaxan sedang bersandar di kepala ranjang tempat tidurnya.
"Kakak tau kamu lagi marah." Ucap zaiver, ayaxana
hanya diam tanpa berniat untuk membalas perkataan zaiver.
"Kakak minta maaf, kakak lakukan semua ini demi kamu sayang." Sambung zaiver.
"Kenapa kak zaiver selalu mengambil keputusan tanpa
bilang aku lebih dulu. Apalagi kalau keputusan itu
menyangkut aku." Jawab ayaxana.
"Kakak minta maaf sayang. Kakak lakukan semua ini
karena kakak tidak ingin kejadian yang menimpa kamu terulang kembali." Ucap zaiver.
"Ini cuman kecelakaan kak, itu karena aku tidak hati-hati. Dan mana mungkin kejadian ini terulang kembali." Jawab ayaxana.
"lya kakak minta maaf, kakak sangat takut kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu sayang." Ucap zaiver sambil mengelus rambut ayaxana. "Maafkan kakak sayang, saat ini kamu dalam bahaya, kakak harus melakukan ini demi keselamatan kamu." Sambung zaiver dalam hati.
"Aku tau kak zaiver khawatir, dan aku janji aku akan
lebih berhati-hati lagi." Jawab ayaxana. Menatap wajah
zaiver.
"Maafkan kakak yah sayang." Ucap zaiver menatap
wajah ayaxana. Dan di balas anggukan kepala oleh ayaxana yang artinya dia memaafkan zaiver.
"Kak zaiver ingin mengajak kamu di suatu tempat
malam ini, sebelum kita pulang besok pagi ke indonesia." Ucap zaiver.
"Suatu tempat, kemana kak." Jawab ayaxana penasaran.
"Kamu akan tau sebentar malam, dan ini." Ucap zaiver
memberikan ayaxana sebuah katok berwarna merah yang berukuran sedang.
"Apa ini kak." Jawab ayaxana terkejut.
" Inikan bulan hari ulang tahun aku." Sambung ayaxana.
"Kamu buka aja." Ucap zaiver.Ayaxana membuka kotak merah yang di berikan zaiver dan begitu terkejut dengan isi kontak tersebut.
"Gaun." Ucap ayaxana terkejut.
"lya, kamu pakai gaun ini sebentar malam." Jawab zaiver.
"Tapi aku sudah punya banyak gaun di lemari kak,
kenapa kakak membelikan aku gaun lagi sih." Ucap ayaxana.
"Gaun ini spesial. Jadi kamu harus memakai ini sebentar malam." Jawab zaiver.
"lya kak." Ucap ayaxana.
"Kalau begitu Kakak pergi dulu, ada yang ingin Kakak
kerjakan." Ucap zaiver.
"lya kak." Jawab ayaxana.
"Sebentar malam ada sopir yang menjemput kamu jam 8.30 kita akan bertemu di sana." Ucap zaiver melangkah keluar tanpa mendengar jawaban ayaxana.
Di luar rumah, Robert, Dion dan azkaya tengah berdiri
sambil menunggu kedatangan zaiver. Mereka akan ke
markas untuk membereskan kedua orang itu sebelum
mereka pulang besok pagi ke Indonesia. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya zaiver sudah berada di hadapan mereka sekarang.
"Ayo kita berangkat sekarang." Ucap zaiver menaiki
mobil yang akan mengantar mereka ke markas.
Di sebuah rumah di pinggiran kota Swiss, di sebuah
ruangan kerja tengah berdiri Sean sambil berbicara dengan seseorang melalui telepon, dan di satu tangannya memegang foto ayaxana.
"Bagaimana dengan keadaan gadis itu." Ucap Sean.
"Dia sudah keluar dari rumah sakit tuan dan besok
mereka akan kembali ke Indonesia." Jawab seseorang di balik telpon tersebut.
"Dan bagaimana dengan keberadaan Rio dan Reno, apa kamu sudah mengetahui di mana mereka berada." Ucap sean karena sudah lebih dari seminggu dia tidak mendapat kabar dari mereka berdua, dia bahkan menelpon mereka berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban dari mereka.
"Kamu belum mengetahui keberadaan Meraka tuan."
Jawab orang tersebut.
"Terus cari tau di mana keberadaan mereka." Ucap Sean.
"Baik tuan, kami akan mencari keberadaan mereka."
Jawab seseorang tersebut sambil memutuskan telpon
antara dia dan Sean.Sean kembali menatap foto ayaxana, dia begitu terpesona dengan kecantikan gadis tersebut, dia bahkan merencanakan untuk merebut dia dari zaiver.
"Kita akan bertemu secepatnya cantik." Ucap Sean
tersenyum licik.
Sedangkan di markas, zaiver tidak berhenti menyiksa
Rio dan Reno sampai Meraka memberitahukan siapa orang yang menyuruhnya. Sedangkan Dion, Robert dan azkaya hanya melihat hal tersebut. Mereka tidak berani ikut campur saat zaiver dalam kondisi begitu.
"Kalian masih belum ingin memberita hu gue siapa yang menyuruh kalian untuk mencelakai gadis gue." Teriak zaiver marah dengan kondisi baju zaiver yang di penuhi dengan darah dari kedua laki-laki tersebut.
Kedua laki-laki tersebut masih saja terdiam, dengan
kondisi tubuh penuh dengan luka sayatan dan tusukan yang di berikan zaiver. Zaiver menyiksa mereka dengan sangat kejam dan brutal, tetapi dia tidak ingin membuat mereka mati.
"Baiklah kalau begitu, mungkin kalian akan bicara
setelah melihat ini. Bawah mereka ke sini." Ucap zaiver
menyuruh Robert membawa orang yang akan membuat kedua orang itu membuka mulutnya dan memberitahukan siapa orang yang menyuruhnya.
"Lepaskan kami.. Lepaskan kami... Apa salah kami."
Teriak orang tersebut.
Rio dan Reno yang awalnya tertunduk tiba-tiba
mengangkat kepala mereka setelah mendengar teriakkan orang yang di bawah oleh Robert, mereka mengenali suara teriakan tersebut.
Dan ternyata orang yang di bawah Robert adalah istri
Rio dan pacar Reno.
"Lepaskan mereka brengsek." Teriak Rio.
"Gue akan lepaskan mereka, kalau kalian beritahu gue
siapa orang yang menyuruh kalian untuk mencelakai gadis gue." Jawab zaiver.
"'Sampai kapan pun kita tidak akan memberitahukan
siapa orang itu." Ucap Reno.
"Baiklah kalau begitu, Robert ikat kedua tangan dan kaki wanita-wanita ini." Ucap zaiver, dan Robert langsung mengikat kedua tangan dan kaki wanita-wanita tersebut.
"Lepaskan kami, Rio tolong aku." Ucap istri Rio yang
sedang menangis.
"Apa yang kalian lakukan, Reno tolong." Ucap pacar
Reno ikut menangis.
Zaiver mendekati kedua wanita tersebut sambil
memegang pisau kecil di tangannya. Dia menggores tangan kedua wanita tersebut dan kedua wanita tersebut berteriak karena rasa sakit dari goresan pisau dari zaiver.
"Jangan sakiti mereka brengsek." Teriak Rio.
"Kalau begitu kalian, baritahu siapa orang yang
menyuruh kalian, gue akan menyiksa kedua wanita ini
sampai kalian memberitahukan siapa orang tersebut." Ucap zaiver yang terus menyiksa kedua wanita tersebut. Rio dan Reno yang melihat wanitanya berteriak kesakitan, akhirnya angkat bicara.
"Baiklah, tolong jangan sakiti mereka, gue akan
memberitahu siapa orang yang menyuruh kami." Ucap Rio.
"Siapa orang itu." Jawab zaiver berhenti menyiksa kedua wanita tersebut dan berjalan ke arah Rio dan Reno.
"Orang yang menyuruh kita mencelakai gadis elo adalah Sean." Ucap Rio.
"Elo pasti tau siapa Sean." Sambung Reno.
"Sean." Ucap zaiver.
"Iya dia yang menyuruh kita." Jawab Reno.
"Terima kasih atas informasinya. Kalau begitu kalian
boleh beristirahat dengan tenang. HABISI MEREKA SEMUA." Ucap zaiver menyuruh pengawalnya untuk membereskan sisanya.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏