Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.
Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.
⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 21 Sampai Kapan Kupendam Perasaan Terlarang Ini
Pagi itu, villa yang biasanya penuh tawa terasa tegang. Langit cerah dan suara deburan ombak dari kejauhan tidak mampu menenangkan suasana. Di ruang tengah, Changmin lagi asyik nunjukin foto-foto dari party beach club ke Hyunjae dan Nikita. Salah satu fotonya bikin Nikita ketawa geli, karena ada Hyunjae yang lagi joget aneh bareng seorang turis asing.
“Hyunjae, lo tuh kalo joget kayak orang keselek boba, tau nggak? Alay banget bjirr” goda Nikita sambil menunjuk layar ponselnya.
Hyunjae cuma nyengir. “Biarin aja yang penting seru. Lagian lo nggak lebih baik kok, Nik. Gue masih punya loh video lo pas nyanyi fals. Nih”
Hyunjae kasih unjuk dan Nikita malu brutal
“Ih kok lo videoin gue? Hapus nggak videonya!!"
"Kalau gue nggak mau gimana?" ucap canda Hyunjae.
"Gue sumpahin lo jadi putra duyung! Buruan sini handphonenya!!!” Nikita cepat-cepat merampas ponsel Hyunjae, tapi cowok itu dengan santai mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Mintanya yang baik dong sayang"
Dengar kata sayang Changmin kaget.
"Ha sayang? Kalian berdua pacaran?"
Mereka berdua belum jawab, pintu villa tiba-tiba terbuka keras. Sangyeon muncul dengan wajah kusut dan emosi yang jelas terlihat. Semua orang langsung berhenti bercanda dan menoleh ke arahnya.
“Anjay yang nggak pulang dari semalam. Darimana lo? Pulang-pulang muka kusut gitu” tanya Hyunjae mencoba mencairkan suasana.
Sangyeon nggak jawab. Dia cuma melirik Hyunjae sekilas sebelum berjalan ke arah kamarnya dengan langkah berat.
"Aneh banget ditanya malah nggak jawab" ucap Changmin.
"Udah biarin aja. Palingan dia habis main ama cewek trus bangun-bangun ceweknya tampar dia, Min. Liat aja matanya merah gitu trus aromanya alkohol banget" jawab Hyunjae.
"Kan dia udah punya cewek? Kok main sama cewek lain? Berarti selingkuh dong" kata Changmin polos.
"Ya namanya juga cowok. Mungkin dia lagi pengen nyobain sesuatu yang baru"
Jawaban Hyunjae malah bikin Nikita mengernyitkan dahi. Nikita langsung berpikir jangan-jangan Hyunjae juga gitu.
Hyunjae perhatikan Nikita yang keliatannya mikir yang enggak-enggak. Semua pikiran kotor Nikita pecah ketika Hyunjae mengatakan ini.
"Tapi kalau suatu hari nanti gue punya cewek, gue bakal setia dan mau begituannya ya sama cewek yang gue suka, bukan sembarang cewek"
Dengar perkataan Hyunjae, Nikita malu dan tahan senyum. Changmin malah mual.
"HUEKK...."
"Kenapa lo?" tanya Hyunjae.
"Udah stop jangan bahas 18+. Setiap kali gue denger atau liat hal begituan gue mual. Geli...." kata Changmin sampai merinding.
"Astaga..."
Hyunjae dan Nikita ketawa.
Disisi lain, di tengah jalan, Sangyeon malah nabrak Younghoon yang baru keluar dari kamar mandi.
“Eh, Yeon, hati-hati dong” kata Younghoon sambil mengelap rambutnya yang masih basah.
Sangyeon berhenti, menatap Younghoon dengan tatapan tajam. Bayangan Echa dan semua yang terjadi semalam tiba-tiba terlintas di pikirannya. Rasa kesal dan frustrasi di hatinya semakin memuncak.
Lo tahu rasanya enggak? Marah sama diri sendiri tapi enggak tahu harus ngapain? Sangyeon langsung nyorot pandangannya ke meja yang penuh barang. Vas bunga, skincare, botol minuman, powerbank, semuanya dia sapu ke lantai dengan satu gerakan tangan.
Brak! Semua berserakan.
Sangyeon duduk di pinggir kasur, nyandarin kepala ke tangan. "ANJING LO SANGYEON" ucap Sangyeon sambil meremas rambutnya yang udah berantakan dari tadi. Malem itu terus kebayang. Apalagi pas wajah Echa waktu ngelihatin dengan mata basah.
Di sisi lain, di kamar mandi villa, Echa berdiri di bawah pancuran shower. Air hangat mengalir deras, membasahi rambut dan tubuhnya. Tapi air itu nggak cukup untuk menghapus rasa kotor yang dia rasakan. Tangannya yang gemetar memegang sisi dinding, sementara air mata bercampur dengan air dari shower.
Dia terisak, sesekali menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan suara tangisnya agar nggak terdengar keluar. Tapi sulit. Semua perasaan campur aduk memenuhi pikirannya, marah, sedih, bingung, dan yang paling besar, kecewa sama dirinya sendiri.
“Kenapa gue bisa sebodoh itu? Kenapa gue malah bertingkah kayak wanita nggak terhormat?" katanya lirih, tapi penuh emosi. Dia menutup mata, mencoba melupakan wajah Sangyeon yang terus menghantui pikirannya, tapi malah wajah itu makin jelas. Dan di sela-sela bayangan itu, muncul wajah lain yaitu Younghoon.
Younghoon, dengan senyumnya yang lembut, cara dia selalu peduli tanpa pamrih, dan bagaimana dia pernah bilang kalau dia akan selalu ada untuk Echa. Pikirannya makin berantakan, terutama ketika dia tahu kalau Younghoon sebenarnya disukai Chan Hee.
“AH!!!!!!” teriak Echa sambil tangannya mengepal, tapi tubuhnya gemetar.
Di dapur villa sebelah, Chan Hee sedang mencuci piring. Tiba-tiba piringnya pecah dan Younghoon yang mendengarnya langsung buru-buru lari ke dapur.
"Lo nggak apa-apa kan, Chan?" ucap Younghoon cemas.
"Aw sakit.." tangan Chan Hee berdarah.
Chan Hee yang gemulai keliatan kesakitan banget. Tiba-tiba, refleks si Younghoon menghisap darah yang keluar dari jari telunjuk Chan Hee. Perasaan Chan Hee udah kaya naik roller coaster. Jantungnya nggak aman karena berdegub kenceng banget.
"Darahnya udah berhenti. Tapi lukanya harus dibalut pake plester" ucap lembut Younghoon.
"Gue nggak ada plester"
"Ya udah ke kamar gue yuk. Gue obatin biar nggak perih". ucap Younghoon sambil berdiri dan jalan ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Younghoon, Chan Hee duduk di kasur. Younghoon buka tasnya, lalu ia ambil kotak p3k milik pribadinya. Usai ambil plester, ia tempelkan ke luka di tangan Chan Hee. Disaat sedang pakaikan plester, Chan Hee malah senyum-senyum sendiri liatin Younghoon yang keliatan sexy karena rambutnya masih basah habis keramas.
"Okey lukanya udah aman jadi lo kalau lagi ngelakuin aktivitas nggak sakit lagi" senyum Younghoon.
"Thank you, ya"
Kata-kata lembut ucapan terima kasih Chan Hee buat Younghoon sedikit worry karena ia tahu kalau kayaknya Chan Hee suka sama dirinya. Padahal, selama ini Younghoon memperlakukan baik ke Chan Hee sama rata kayak ke lainnya.
Dalam hati, Chan Hee berkata.
“Gue bener-bener makasih banget ke lo, Younghoon. Gara-gara lo, luka gue yang cuma karena pecahan piring doang jadi nggak kerasa sakit sama sekali. Lo seharusnya tadi bisa aja cuek. Tapi, lo malah perhatian banget ngurusin gue, sembuh in gue dengan cara yang nggak cuma di tangan, tapi juga di hati. Younghoon sampai kapan gue harus nunggu lo ngerti semua ini? Semua perasaan gue, semua usaha gue yang selalu nyari cara biar ada buat lo. Gue nggak tahu sampai kapan gue bisa kuat kayak gini. Apa lo pernah ngeliat gue lebih dari temen? Atau gue cuma bakal terus jadi orang yang diem-diem berharap tanpa tahu kapan rasa ini bakal lo bales? Lo nggak tahu, Hoon, setiap lo deket gue, dunia rasanya jadi lebih baik. Tapi di sisi lain, gue terus kepikiran satu hal. Apa ini semua bakal ada ujungnya?”
Bersambung.
Bagaimana tanggapan kalian?
■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏
GOMAWO CHINGU💙😉