NovelToon NovelToon
Dendam Si Gadis Penggoda

Dendam Si Gadis Penggoda

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.

Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Kejutan Pagi

Velo terdiam menatap Rigo yang tertidur nyenyak menghadap ke arahnya. Pagi ini dia ingat benar bahwa akhir pekan jadi dia tidak membangunkan Rigo yang masih terlihat begitu nyenyak. Begitu membuka mata dan melihat Rigo tentu saja Velo membatin dan bertanya kenapa Rigo berada di sana? Bukankah dia sudah mengatakan jika tidak akan datang kesana? Tapi melihat pergelangan tangannya yang sudah di olesi obat, kakinya yang di perban, Velo cukup berterimakasih untuk apa yang di lakukan Rigo.

Lelah terus berbaring, Velo perlahan bangkit dari posisinya, dan berjalan keluar dari kamar. Velo lagi-lagi di buat terdiam karena ternyata bekas pecahan kaca di lantai sudah di bersihkan oleh Rigo. Benar-benar pria yang baik, tapi sayangnya pria baik saja tidak mampu membuat hati Velo merasakan perasaan selain berterima kasih saja.

Velo melangkahkan lagi kakinya menuju balkon apartemen. Dia duduk di sana menatap jalanan kota dan padatnya pemukiman dengan tatapan kosong. Bukan memikirkan masalahnya, tapi beginilah cara Velo menghilangkan segala lelah dan penat. Otak yang kosong tidak ada apapun yang di pikirkan, duduk diam dengan tenang tanpa suara manusia yang mengganggu, benar-benar situasi yang menenangkan untuk Velo. Membiarkan sinar matahari menyinari wajah serta tubuhnya, hangat, benar-benar hangat dan nyaman sekali. Velo tersenyum menikmati kondisi yang begitu cepat mengubah moodnya.

Hanya secuil kalimat, kenapa aku harus goyah? Dunia bekerja dengan kejam dan keras, dunia adalah tepat bertarung di mana manusia yang lemah akan menjadi tidak berguna. Velo, dunia memang bukan milikmu, tapi kau harus bisa membuat dunia berpihak padamu.

Velo membuka matanya dengan bibir yang tertarik membentuk senyuman. Sudah, ini sudah cukup dan dia sudah baik-baik saja. Iya, hati tentu saja tidak akan semudah itu membaik, tapi setidaknya otak Velo sudah sedikit segar, jadi fungsi otak yang mengatur segalanya yang ada di dalam tubuh haruslah jadi prioritas utama.

" Apa yang sedang kau pikirkan dengan bibir tersenyum seperti itu? "

Velo menoleh ke arah sumber suara, dia tersenyum karena ternyata dia adalah Rigo yang sepertinya juga baru saja terbangun dan langsung berjalan untuk mencari keberadaannya.

" Memikirkanmu, kau tidak keberatan kan? " Velo tersenyum kembali dan kedua bola matanya masih menatap Rigo.

Rigo menghela nafasnya.

" Keberatan sekali. "

Velo tersenyum lalu bangkit dari duduknya.

" Hari ini kita sarapan roti dengan selai saja ya? Aku sedang tidak berselera mengunyah makanan berat. " Ujar Velo seraya berjalan menuju dapur. Rigo tak menjawab, tapi dia begitu fokus melihat kaki Velo dan cara berjalannya yang seperti biasa seolah luka di kaki Velo tak dia rasakan sama sekali. Heran? Tentu saja dia heran, bagaimana bisa seorang wanita yang seharusnya cengeng dan agak manja malah seperti begitu terbiasa dengan rasa sakit?

" Kakimu, kau tidak lupa kalau kakimu ada luka kan? " Tanya Rigo yang tidak tahan lagi dengan perasaan penasarannya.

Velo tersenyum, lalu mengangguk. Luka? Hah.... Luka ringan seperti itu benar-benar tidak membuatnya merasakan sedikitpun keinginan untuk mengeluh. Jelas dia merasakan sakit, tapi apa ada gunanya menjelaskan bahwa itu sakit sedangkan sampai jutaan kali mengatakan luka itu sakit tidak akan mengobati lukanya kan?

" Duduklah saja, di lemari pendingin ada telur dan sosis jadi biar aku yang masak. "

Velo mengangguk setuju, dia memilih duduk di meja makan memangku wajahnya untuk melihat Rigo yang kini tengah memulai kegiatannya. Velo bukannya tidak bisa memasak, dia tentu saja bisa kalau hanya menggoreng telur dan sosis, tapi dia tidak suka melakukan itu karena kegiatan itu selalu saja mengingatkan dia dengan Ibunya.

" Aku ke kamar dulu untuk ambil ponselku. " Ujar Velo seraya bangkit dari duduknya.

" Iya, sekalian juga ponselku. " Ucap Rigo tanpa menghentikan kegiatannya yang tengah memecahkan cangkang telur.

Begitu sampai di kamar, Velo langsung mengambil ponselnya dan juga ponsel Rigo. Tapi ternyata ada begitu banyak pesan yang di kirimkan Selena. Kak Rigo sedang di mana? Apa yang sedang di lakukan? Bersama siapa? Mengajak joging bersama, makan siang bersama, makan malam dan pergi menonton, Selena juga sudah dua kali menghubungi Rigo, panggilan video juga sudah empat kali.

" Benar-benar takut kehilangan kau ya? " Tanya Velo bergumam pelan menertawakan Selena yang mulai menunjukkan ambisinya. Velo tadinya ingin keluar langsung dari kamar dan menuju dapur, tapi Selena melakukan panggilan video jadi Velo yang ingin memberikan sedikit kejutan menerima panggilan video itu dan langsung mengecilkan volumenya.

" Hai? " Velo tersenyum begitu sambungan panggilan video tersambung.

Kenapa kau menerima panggilan video milik kak Rigo?! Dimana kak Rigo, berikan ponsel itu padanya! Dasar wanita jahat, tidak tahu malu!

Velo terkekeh pelan.

" Priaku sedang memasak untukku, jadi aku tidak mau mengganggu dia dengan memberikan ponsel ini padanya. "

Dasar wanita murahan! Selingkuhan saja kau bisa begitu percaya diri! Berikan ponsel itu kepada kak Rigo!

Velo membuang nafasnya.

" Hah, oke lah kalau ini mau mu. "

Velo mengecilkan volume hingga tak lagi terdengar suara Selena. Dia berjalan pelan agar Rigo tak mendengar langkah kakinya, meletakkan ponsel di tempat yang bisa menyorot Rigo dengan segala kegiatannya, lalu Velo berjalan mendekati Rigo yang saat itu sedang menggoreng sosis. Velo memeluk Rigo dari belakang, dan tentu saja membuat Rigo terkejut.

" Jangan mengganggu, kau mau sarapan kita gosong?! " Kesal Rigo mencoba menyingkirkan tangan Velo.

" Aku kan bisa makan sosis yang lain, kau juga bisa makan yang lain kan? " Velo semakin mengeratkan pelukannya membuat Rigo tak berdaya untuk menyangkal ucapan Velo. Sosis? Kenapa yang ada di otak Rigo malah tengah menyamakan miliknya dengan sosis? Hah! Sialan!, batin Rigo kesal dengan dirinya sendiri.

" Sayang...... " Velo menjalankan tangannya menuju ke arah bawah perut yang dengan segera di tahan oleh Rigo. Ayolah, dia bukannya ingin sepenuhnya menolak, tapi dia lapar sekali jadi sosis yang hanya ada empat biji itu tidak boleh gosong.

" Velo, kau mau kita gagal sarapan? " Kesal Rigo.

" Kan sudah aku bilang aku bisa makan sosis yang lain. "

Rigo membuang nafasnya, lalu mematikan nyala kompornya. Biarlah sudah dia makan sosis yang tidak begitu matang dari pada sosis gosong. Rigo mengendurkan pelukan tangan Velo, lalu berbalik menatap Velo.

" Dari pada terus menggerayangi tubuhku, lebih baik ambil piring untuk sarapan. " Ujar Rigo.

Velo tak mengikuti ucapan Rigo, dia segera memeluk tengkuk Rigo, lalu mencium Rigo cukup panas. Duh! Sebenarnya Rigo lapar sekali, tapi melihat kondisi yang tidak bersahabat dengan perutnya dia hanya bisa membiarkan saja dirinya menikmati apa yang di lakukan Velo, lalu meraih pinggul Velo untuk merapatkan tubuhnya.

Selena, gadis itu dengan cepat mematikan sambungan teleponnya dan menangis tersedu-sedu hingga kedua orang tuanya berlari masuk ke dalam kamarnya, menanyakan apa yang terjadi hingga Selena menangis seperti itu.

Bersambung.

1
Eka ELissa
promoin di smua novel mu yg udah tamat Mak...lok dirimu pnya novel baru di nama pena yg lain Mak...
biar yg lain ikutan ke cono.....
Eka ELissa
good job pak Wilson /Facepalm//Joyful//Facepalm/mampus tu bini GK tau diri mu/Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
apkah musuh lavein.....velipe.... atau ibu mertua kmu.....velipe...... enthlah hy emk yg tau
Eka ELissa
mng ibu velipe slma ini tinggl dgn siapa.......ko smpe GK tau yg lakuin kjhtan ma ibu flipe
Eka ELissa
yg ini bagus Mak.....TPI akoh ketinggalan jauh....yg awal udh baca di tahun lalu....smpe lupa alur ceritanya akoh khilngan dirimu... kini nmuin kmu lagi....Mak....lok bisa di novel tamat di promoin Mak.....GK harus klik profil mu buat dpt crita baru mu...🙏🙏🙏🙏
Naviah
Good Tuan Wilson/Good//Good//Good/
Shyfa Andira Rahmi
good clara👍👍
Royani Arofat
ayolah...... knp velipe cobaannya bertubi2? ortu g harmonis, mertua g nerima dia, pelakor g maunyerah meski ditolak lavein, sekarang ibunya meninggal. yg dia punya cuma lavein dan queen. sekali2 nyonya Wilson tuh dikasih ujian " kehilangan sesuatu " agar tdk sibuk ngerecoki rumah tangga lavein dan velipe
Naviah
kasian Velipe ibunya meninggal dunia
Eka ELissa
mari.....muvon dong jgn galon Mulu mng dunia cumn satu cowok nya lavein......kn byk dri duda brondong perjaka kn byk dri yg kaya smpe yg biasa aj byk knp musti naksir laki orang coba
e ni
terbaek
Nurul Huda
Luar biasa
Eka ELissa
hrus di tegur emng lok slh lvein mskipun dia orang tua lok slah ya hrus tegass....udh GK bner ini mah udh pya mntu pngen yg lain...
Eka ELissa
aduh mbok ank mu kn udh nikh udh pnya ank juga knpa kmu sodorin cewek lain wah ...gajelas ni simbok
Candra Ningtyas
hihh gedek bgtt tu ma Sinyo Wilson pingin di rujakk rasanya
Royani Arofat
Thor.... buat nyonya Wilson kapok, agar dia tdk egois. tempatkan dia diposisi velipe. buat dia tau rasanya tdk di inginkan.
Naviah
Anda yang keterlaluan Nyonya Wilson, menghadirkan orang ketiga untuk merusak pernikahan anakmu sendiri
Rospita Manik
ceritanya menarik
Eka ELissa
yg lain...aj jgn laki orang....lah mariene kyk kmu GK laku aj/Awkward//Awkward//Awkward/
Royani Arofat
JANGAN, mau jd pelakor?ato mau deketin lavein lwt mamanya?ingat ya...cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!