Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7. Akan menikah.
Keesokan harinya..
David tiba-tiba ditelpon oleh Rico jika Daddy nya di larikan ke rumah sakit.
Karena panik David pun memilih bergegas ke rumah sakit, dan sesampainya di rumah sakit David melihat Rico yang sedang menunggu.
"Bagaimana kondisi Daddy saat ini?" tanya David pada sang asisten.
"Kondisi tuan sangat lemah, bos" balas Rico menjelaskan.
David mengangguk, lalu dia pun melihat sekitar nya dan tak menemukan Daniel.
Seolah mengerti isyarat wajah bos nya Rico kembali bersuara.
"Tuan muda kecil sedang bersama pengasuhnya" jelas Rico lagi.
David mendengar itu senang dan akhirnya memilih masuk ke dalam ruangan dimana Daddy nya di rawat.
Saat baru masuk David melihat tubuh yang lemah berbaring di brankar, dia mendekat dan menarik kursi untuk duduk.
"Daddy sakit apa?" tanya David tiba-tiba perhatian.
"Hanya kelelahan" balas pak Erlangga.
"Aku bukan anak kecil yang bisa di bohongi" ucap David kesal karena Daddy nya tak mau jujur.
Pak Erlangga menghembuskan nafasnya kasar lalu melihat putra nya.
"Daddy sakit jantung" jelas Pak Erlangga menjawab.
Membuat David menghembuskan nafasnya kasar.
Jika tau Daddy nya sakit jantung mungkin dia tak akan memperbolehkan Daddy nya kemarin malam minum terlalu banyak.
David juga kesal karena Daddy nya terkesan menyembunyikan penyakit nya itu kepadanya.
"Sejak kapan?" tanya David.
"Daddy baru mengetahui semua itu empat tahun lalu, tapi tenang saja Daddy sudah melakukan banyak pengobatan" jelas Pak Erlangga lagi.
Dan pernyataan itu membuat David tahu jika Daddy nya sudah lama menyembunyikan masalah penyakitnya.
"Jenna, apakah wanita itu tahu Daddy sakit?" tanya David menatap Daddy nya.
"Hem, Jenna yang selama ini mengurus Daddy meski dia sibuk dia selalu menyempatkan mengurus Daddy" jelas Pak Erlangga lagi.
David hanya diam mendengar jika Jenna tulus untuk mencintai Daddy nya.
Pak Erlangga melihat putra nya yang diam saja dia menarik nafasnya panjang.
"Daddy mau kamu menikah sebelum Daddy meninggal David" kata pak Erlangga tiba-tiba.
Membuat David langsung melotot ke arah Daddy nya.
"Daddy tidak akan mati, aku akan mencarikan dokter jantung terbaik di dunia" balas David tegas.
"Permintaan Daddy hanya satu, Daddy mau kau menikah David" lanjut Pak Erlangga lagi.
"Daddy__" ucap David terpotong.
"Hanya itu yang Daddy mau, Daddy bersalah untuk kehancuran pernikahan mu yang pertama tapi Daddy mohon jangan takut menikah David, menikah lah dengan pilihan Daddy" Pak Erlangga menatap putra nya penuh harap.
Tapi David malah membuang muka ke samping, lalu beranjak dari duduk nya.
"Jika pun aku menikah aku hanya akan menikah dengan wanita pilihan ku" ucap David tanpa melihat Daddy nya.
"Benarkah?" pak Erlangga terlihat antusias.
"Ya, aku tidak mau di jodohkan. itu terkesan seperti tidak laku" balas David menjawab lagi.
Pak Erlangga nampak senang terlihat dari senyuman yang menghiasi wajah nya.
"Tapi tentunyaaaa semua itu dengan syarat" ucap David lagi.
Dan membuat Daddy nya langsung melirik ke arah David.
"Apapun, kau mau rumah mobil atau hadiah apapun itu Daddy akan berikan asal kau menikah" jawab pak Erlangga cepat.
David tersenyum kecut melihat Daddy nya yang begitu semangat.
"Aku hanya akan menikah di KUA, dan tidak ada acara pernikahan semuanya secara tertutup karena aku tidak suka drama pernikahan yang akan membuang waktu" kata David santai.
"Kenapa harus tertutup?" tanya Pak Erlangga heran.
"Terserah Daddy mau atau tidak, yang jelas aku hanya akan menikah jika permintaan ku terpenuhi" kata David lagi.
Dan setelah itu David keluar dari ruangan Daddy nya, meninggalkan pak Erlangga yang merasa aneh dengan permintaan putranya.
Saat baru keluar David berpapasan dengan Daniel yang baru datang.
"Kak David" panggil Daniel tersenyum.
David melihat Daniel, keduanya memang mirip tapi David tak bisa menerima semua itu apalagi mata Daniel mengingatkan dia pada Jenna.
"Aku mau main sama kak David" lanjut Daniel lagi.
"Kau bukan adik ku!" ucap David singkat padat dan jelas.
Setelah itu David pergi tanpa menoleh sedikitpun, dia bahkan tak perduli dengan perasaan Daniel yang mendengar perkataan nya yang jahat.
Rico mendekati Daniel yang terlihat sedih.
"Jangan di pikirkan, kak David hanya bercanda doa sedang banyak pekerjaan" ucap Rico menenangkan.
"Apakah nanti kak David akan mau bermain bersamaku?" tanya Daniel kepada Rico.
"Tentu saja, kak David pastinya akan sangat happy dan senang jika bisa bermain bersamamu " balas Rico cepat.
Dan kata-kata yang keluar dari Rico berhasil membuat Daniel yang semula sedih menjadi happy kembali.
"Anak sekecil ini harus mendapatkan kebencian kakak nya, anda benar-benar kejam bos" batin Rico yang merasa bos nya terlalu berlebihan dalam menanggapi sosok Daniel yang hanya ingin berteman.
Saat keluar dari rumah sakit David bertemu dengan salah satu mantan nya, dan hal itu membuat keduanya terlibat saling sapa.
Setelah bertemu dan mengobrol sedikit dengan mantan nya David memilih melajukan mobilnya, di perjalanan David yang memakai mobil sport dia sengaja membuka bagian penutup mobilnya membuat mobilnya langsung otomatis terbuka bagian atap nya.
"Aku memang akan menikah, tapi pernikahan ku hanya status karena aku tidak akan berhenti mempermainkan wanita" gumam David tersenyum smirk.
Dan sekarang giliran David yang harus memilih siapa wanita yang pantas dia nikahi secara tertutup itu.
Terlalu banyak wanita yang dekat dengannya membuat David bingung, David bahkan sampai lupa nama-nama wanita yang telah menghabiskan malam bersama nya karena bagi David wanita hanyalah alat pemuas nafsu tak lebih dari itu.
****
Malam nya Viona nampak sedang berada di club malam, Viona yang masih sedih dia memilih mabuk karena dengan begitu dia merasa mudah melupakan masalah nya.
"Halo cantik, boleh kah aku menemani mu" ucap seorang pria yang tiba-tiba duduk di samping Viona.
"Silahkan" balas Viona cuek.
Pria itu duduk dan matanya terus melihat ke arah Viona, tapi meski begitu Viona hanya acuh dan lebih memilih untuk minum.
Saat sedang minum Viona tiba-tiba merasakan jika pinggang nya di pegang seseorang, membuat nya reflek menepisnya.
"Jangan kurang ajar!" kata Viona tegas.
Pria di samping Viona tersenyum, dia mengeluarkan kartu ATM nya.
"Temani aku, akan ku berikan apapun yang kau mau" kata pria itu dengan percaya dirinya.
Tapi Viona yang tak senang dia malah turun dari kursi, lalu membayar tagihan minuman nya.
Pria itu menahan tangan Viona tapi langsung di tepis kasar oleh Viona.
"Sudah ku bilang jangan pernah menyentuh ku!" tegas Viona membentak.
Dan penolakan berulang dari wanita di depan nya membuat pria itu kesal, dengan marah dia menarik Viona untuk ikut bersama nya.
Viona yang di tarik paksa dia berontak dan mencoba melawan, tapi orang-orang di sekitarnya seolah acuh tak acuh melihatnya yang sedang dalam masalah.
"Lepaskan!" tegas Viona lagi.
"Tidak akan, malam ini kau akan menemani ku" balas pria itu masih mencoba menarik Viona untuk keluar dari club.
Viona berusaha untuk melepaskan diri hingga dia melihat David yang baru datang dengan 3 wanita yang datang bersamanya.
David juga melihat Viona, mata mereka bertemu dan Viona mencoba meminta tolong pada David tapi tak di hiraukan.
"Dasar jalaaaaang!" ucap David saat Viona di bawa oleh pria yang tak di kenal.
