WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Rendahkan
Saat sedang asik melihat wanita wanita cantik yang menari di depannya, tatapan Harry beralih pada salah satu wanita yang baru saja masuk club dan langsung duduk di salah satu sofa. Dia memperhatikan dengan seksama sebelum akhirnya dia tersenyum smrik.
"Apa yang kau lihat tuan?" Tanya Daniel ketika melihat senyum iblis bosnya.
"Bukankah itu karyawan tak kompeten yang memasukkan garam kedalam kopiku." Kata Harry dengan menunjuk ke arah Emile yang tengah duduk bersama dua orang pria .
Tentu saja Daniel terkejut melihatnya karena penampilan Emile benar-benar berubah bahkan dia sempat tidak mengenalinya jika wanita itu adalah Emile si cleaning servis.
"Kau sangat cantik." Ucap pria yang tengah duduk bersama Emile.
"Ahhhh tuan bisa saja." Kata Emile dengan nada manjanya.
"Malam ini kau bisa denganku sayang." Kata pria itu.
"Heii kau!! Aku duluan yang kesini kenapa kau berkata seperti itu." Seru satu pria lagi yang duduk bersama Emile dengan nada tidak terima.
"Ssttttt jangan bertengkar aku bisa dengan kalian berdua malam ini. Aku jamin emmm.... " Ucap Emile yang membuat keduanya terbakar gairah.
Harry yang sedari tadi memperhatikan gelagat Emile pun hanya tersenyum saja. Dia tidak menyangka jika seorang cleaning servis bisa berbuat seperti itu.
"Cih menjijikkan sekali dia." Kata Harry dengan sinisnya.
"Kau baik-baik saja tuan?" Tanya Daniel
"Kau lihat itu betapa murahannya gadis cleaning servis itu." Kata Harry yang membuat Daniel bingung.
Daniel tidak tahu apa yang bosnya maksud. Sementara Emile merasa ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya, dia pun mencari orang tersebut namun tidak menemukannya.
"Mungkin hanya perasaan ku saja." Gumam Emile.
Harry dan Daniel menyembunyikan wajahnya dengan kertas di depan meja mereka Agar Emile tidak tahu.
Beberapa saat kemudian setelah berhasil mendapatkan harga yang fantastis dari kedua pria tersebut, Emile di gandeng menuju ke sebuah hotel yang tak jauh dari club tempatnya bekerja.
"Ayo pergi." Kata Harry
Pagi harinya Emile berangkat bekerja seperti biasanya, namun entah kebetulan atau apa bertepatan juga dengan Harry yang datang ke kantor.
"Pagi tuan." Sapa Emile dengan senyum manisnya.
"Cih menjijikkan." Gumam Harry yang membuat Emile bingung
"Apa ada salah dengan diriku? Hah sudahlah bos itu sangat aneh." Gerutu Emile dengan mengangkat bahunya.
Baru saja ingin bersih-bersih, Viona menghampiri Emile karena gadis itu di panggil bosnya. Dengan berdecak kesal dia pun hanya bisa pasrah saja.
Emile membuka pintu ruangan Harry dengan perlahan-lahan dan masuk. Di lihatnya Harry sudah menunggu kedatangannya.
"Tuan memanggil saya?" Tanya Emile yang membuat Harry tersenyum smrik.
Tiba-tiba Harry duduk di sofa dengan merentangkan kedua tangannya membuat Emile bingung.
"Tunggu apalagi kemarilah." Kata Harry.
"Maksud tuan apa ya saya tidak paham." Tanya Emile yang memang tidak mengerti.
"Bukankah kau sangat pandai menggoda seorang pria? Aku ingin melihat sekarang jadi goda aku seperti yang kau lakukan saat kau menggoda pria di luaran sana ." Kata Harry yang membuat Emile terkejut.
"Apa yang tuan maksud?" Tanya Emile yang seketika merubah ekspresi wajahnya.
"Ada apa? Apakah yang aku katakan salah? Tunjukkan padaku dan aku akan bayar kau dengan mahal 2x lipat dari pria yang sudah membayarmu." Kata Harry membuat Emile hanya bisa mengepalkan tangannya.
"Tapi saya tidak seperti yang tuan katakan." Kata Emile yang merasa di rendahkan..
"Apa kau bilang? Tidak seperti itu? Hahaha dasar jala* tidak tahu malu. Cepat lakukan seperti yang kau lakukan pada pria pria itu." Kata Harry yang membuat Emile tidak bisa menahan emosinya dan menampar Harry dengan kerasnya.
Plakkk...
"Atas dasar apa tuan berbicara seperti itu. Tuan pikir tuan tahu pasti dengan hidup saya. Maaf saya permisi." Kata Emile dengan emosi yang meluap-luap.
Harry memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Emile. Ini pertama kalinya dia mendapatkan tamparan dari orang dan itu seorang wanita yang bahkan kelasnya jauh di bawahnya.
"Cih berani-beraninya dia mengotori wajahku dengan tangan kotornya. Sok suci sekali dia..." Kata Harry dengan mengancingkan bajunya.
Di luar ruangan Emile menghapus air matanya dan berusaha agar seperti tidak terjadi apapun. Dia masih bingung dengan pembicaraan Harry tadi. Apakah Harry tau pekerjaan Emile bukan hanya sebagai cleaning servis saja melainkan wanita malam juga.
"Mungkin dia hanya asal bicara saja. Sudah Emile tidak perlu di pikirkan lagi yang terpenting kau harus mendapatkan uang banyak lagi." Ucap Emile dengan menyemangati dirinya sendiri.
"mil tuan Harry minta di buatkan kopi." Kata Reyhan yang membuat Emile menaikan alisnya karena dia sudah tahu jika dia kembali ke ruangan bosnya sudah pasti hanya hinaan saja yang dia terima.
"Padahal aku baru saja dari sana. Hahhh sudahlah." Kata Emile dengan pasrah.
Ketika sudah sampai di depan ruangan Harry, Daniel mencegah agar Emile tidak menganggu bosnya karena sedang ada kekasihnya di dalam.
"Tapi tuan Harry memanggil saya. Bagaimana ini tuan, jika saya tidak masuk nanti saya terkena masalah lagi." Kata Emile.
"Sudah disini saja dulu." Kata Daniel.
Emile menunggu di luar ruangan. Tak lama kemudian terdengar suara-suara aneh dari dalam yang membuatnya merinding.
"Yang benar saja...." Kata Emile dengan menggelengkan kepalanya ketika pikiran-pikiran kotor tiba-tiba muncul.
"Masuklah kau sudah di tunggu." Kata Daniel yang membuat Emile bingung.
"Benarkah? Tapi barusan aku mendengar suara aneh dari dalam. Apakah tidak masalah jika aku masuk." Ujar Emile.
"Aku tidak tahu apa yang kau maksud." Kata Daniel dengan meninggalkan Emile.
Dengan takutnya Emile mengetuk pintu dan masuk ke dalam. Betapa terkejutnya melihat pemandangan di depannya. Buru-buru dia memalingkan wajahnya.
"Siapa dia sayang?" Tanya Alysha yang masih berada di pangkuan Harry.
"Dia hanya jala* yang tidak tahu malu. Hei kau!!! Seharusnya kau melakukannya ini. Lihat kesini bodoh!!!" Kata Harry yang membuat Emile tidak berani menatap bosnya.
Dalam hatinya Emile benar-benar mengumpati bosnya yang tidak tahu malu, bahkan berhubungan layaknya suami istri di depannya biasa saja seperti tidak terjadi apapun.
"Siall dasar pria gila. Sebenarnya siapa yang tak tahu malu. Apakah dia menyuruhku kesini hanya untuk menonton adegan seperti itu."
"Keluar kau dasar cleaning servis tidak tahu malu." Usir Alysha yang membuat Emile langsung meninggalkan ruangan.
Mereka melanjutkan permainannya hingga suaranya sampai ke luar. Hal itu membuat Emile benar-benar marah. Memang hal seperti sudah umum di matanya tapi dia benar-benar tidak menyangka bosnya bisa berbuat seperti itu bahkan di depannya.
Emile pun memberitahu pada semua orang agar tidak ada yang masuk ke ruangan bosnya karena disana ada hal yang tidak bisa di ganggu.