Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12 Daging bakar pertama di istana dingin
Malam itu mereka berdua sangat bersemangat memanggang daging - daging yang sudah di bersihkan. Dan aroma tercium di sekitar kawasan itu.
Dua pengawal yang berjaga di luar pintu gerbang merasa aneh, dari mana aroma yang enak ini pikir mereka.
Selama beberapa hari ini mereka berharap mencium aroma busuk yang menandakan bahwa orang yang di dalam istana dingin sudah mati.
Tapi yang mereka dapat malah sebaliknya aroma daging bakar yang menggugah selera. Mereka hendak membuka pintu gerbang itu tapi merasa itu melanggar aturan. Karena dari pihak istana mereka di larang memasuki istana dingin selama selir dan pelayannya masih ada di sana.
Makanan sudah tidak pernah di kirim, jadi mereka sudah berfikir selir dan pelannya akan mati lemas, apa lagi pelayannya saat di antar dalam keadaan sekarat.
Tiba - tiba suara ketokan dari dalam gerbang istana dingin, yang membuat kedua pengawal itu terkejut sampai melompat.
"Si.. Siapa itu? Malam - malam mengetuk pintu?" Tanya mereka tergagap, apa mungkin hantu, pikir mereka.
"Saya pelayan selir, saya di suruh selir memberi kalian beberapa daging bakar. Pasti kalian belum makan kan?" Yan Sing menjelaskan dari dalam gerbang.
"Hei jangan mengada - ada, kalian cuma memancingkan, agar kami membuka gerbang dan kalian bisa lari."
"kalau kalian tidak percaya ya sudah, aku meletakkan daging ini di balik pintu. Kalau kalian mau makan tinggal ambil saja, saya pergi sekarang." Dia memberikan pesan sebelum pergi berlalu dari gerbang itu.
Ketika mereka tidak mendengar suara pelayan itu lagi, pelan - pelan mereka membuka gerbangnya dan melihat ada daging bakar yang di letakkan di atas daun di depan pintu.
Mereka melihat sekeliling dan cepat - cepat mengambil daging itu. Dan kembali menutup pintu. Yan sing yang bersembunyi melihat kejadian itu hanya bisa geleng - geleng kepala. Kemudian dia pergi menemui nyonyanya dan menceritakan semua kejadian itu.
Sementara kedua pengawal itu dengan lahap mengabiskan daging bakar itu dengan cepat.
"Wah, daging bakar yang terenak yang pernah saya rasa." kata pengawal yang satu. Mereka merasa itu terenak karena benaran enak atau karena mereka kelaparan, belum tahu pasti.
"Benar, rasa gurih sangat nikmat di lidah, bagaimana mereka melakukannya ya. Padahal biasanya kalau kita membakar daging pasti rasanya hambar saja." ucapnya menundukkan kepala.
"Dari mana mereka dapat daging?" Yang satu bertanya dengan menatap penasaran kepada temannya.
"Mungkin binatang buas masuk ke dalam, bukankah di belakang hutan terlarang." Jawab asal temannya.
"Bagaimana mereka bisa melawan?"
"Entahlah, aku juga bingung." Dia mengangkat bahunya, karena tidak memiliki jawaban yang meyakinkan.
Mereka berdua kembali saling pandang merasa bingung. Kemudian kembali duduk di depan gerbang. Ya, mereka tidak selalu berdiri karena terkadang merasa lelah dan pegal. Akhirnya mereka tertidur kekenyangan.
**
Sementara itu putra mahkota mulai memikirkan selirnya itu, menurut mata - matanya Putri mahkota tidak pernah lagi menyuruh pelayan mengantar makanan ke istana dingin.
"Bagaimana keadaan mereka? Bukankah seharusnya mereka sudah mati? Ini sudah berbulan - bulan pelayan tidak mengantar makanan ke istana dingin." tanyanya kepada mata - mata yang baru dia utus tadi pagi.
"Mereka masih hidup Yang mulia, saya juga tidak tahu pasti, bagaimana bisa begitu. Dan tadi saya melihat pelayan dari selir Ling memberi daging bakar kepada pengawal yang menjaga di gerbang." jawab mata -mata tersebut.
"Hmm,, dari mana mereka memperoleh daging tersebut?"
"Saya belum tahu yang mulia, besok saya akan kembali menyelidiki Selir di Istana dingin." Ucap pengawal rahasia yang di utus Baili Zhuang untuk memata- matai Ling Nana.
Putra Mahkota hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya dengan maksud menyuruh mata- mata tersebut pergi.
Pengawal rahasia itu pun menghilang, dia tidak beristirahat melainkan langsung pergi ke istana dingin untuk melihat apa yang terjadi di sana, dia juga merasa penasaran.
'Selir ini sungguh menarik' pikirnya dan melompat - lompat di atas atap menuju istana dingin.
Ilustrasi istana dingin yang di takuti orang -orang di harem kalau kena hukuman ini.