NovelToon NovelToon
Duda Luar Biasa

Duda Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Janda / Ibu Pengganti
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vey Vii

Amber Kemala, janda yang memiliki trauma atas kegagalan pernikahannya itu bekerja sebagai seorang pelatih tari balet anak-anak. Namun ia mendapatkan tawaran khusus dari seorang duda tampan untuk menjadi pengasuh putri kecilnya, yang tidak lain adalah murid Amber sendiri.

Arion Maverick, duda dengan segudang pesona. Ia melakukan sebuah kesalahan pertama yang membuatnya semakin tergila-gila pada pengasuh sang anak. Laki-laki itu selalu merasakan hasrat yang memuncak dan keinginan yang menggebu-gebu setiap kali bersama Amber.

Sekali saja bibir Arion pernah mengecap hangat tubuh wanita bernama Amber, selamanya laki-laki itu tidak bisa melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menerima Tawaran

Keesokan paginya, Amber menerima sebuah paket yang dikirim ke alamat rumahnya. Rumah sederhana yang ia beli sejak tiga tahun lalu ini cukup besar meski tidak bisa dibilang mewah.

Segala perabotan dan isi rumah murni berasal dari kerja kerasnya dalam mengajar tari balet. Karena tabungan yang tidak banyak, ia tepaksa harus membayar rumah ini dengan cara dicicil. Meskipun mantan suaminya adalah pengusaha kaya, namun sedikitpun Amber tidak menuntut apapun darinya.

"Paket apa ini?" gumam Amber. Paket berisi berkas di dalam sebuah map coklat itu ia buka dengan hati-hati.

Amber tidak merasa memesan apapun, namun di bagian sampul map jelas tertulis nama dan alamat lengkap rumahnya.

Saat map terbuka, ia membaca beberapa lembar kertas yang terlampir di sana.

Rupanya, paket ini berasal dari Arion. Laki-laki itu mengirimkan permintaan tertulis tentang keinginannya merekrut Amber sebagai pengasuh Aara.

Arion bahkan menawarkan gaji besar di setiap bulannya sebagai upah kerja jika Amber bersedia.

Semua orang menyukai uang, semua orang tertarik pada uang. Begitu pula dengan Amber. Ia memang sudah memiliki penghasilan pasti dari kelas tari balet yang ia dirikan, namun ia tetap membutuhkan pekerjaan tambah agar bisa segera melunasi cicilan rumah ini. Selain itu, Amber bercita-cita ingin memiliki banyak cabang rumah balet, ia ingin memiliki banyak murid dan membuka lowongan pekerjaan bagi para pengajar tari.

Gaji yang Amber hasilkan dari bekerja di salon kecantikan tidak terlalu banyak, sementara gaji yang ditawarkan oleh Arion jumlahnya berkali-kali lipat.

Lagi-lagi uang begitu menggoda, uang bisa dengan mudah merubah pikiran seseorang.

Di dalam map, tercantum sebuah nomor yang bisa Amber hubungi jika wanita itu bersedia. Namun tiba-tiba rasa khawatir muncul di benaknya.

"Jika aku menerima tawaran ini, artinya aku akan sering bertemu dengan Tuan Maverick," gumam Amber. Pikirannya kembali melayang pada kejadian panas yang mereka lalui kemarin sore.

"Ah, bagaimana ini." Wanita itu menjadi bimbang.

Setelah berpikir hampir selama seharian penuh, akhirnya Amber memutuskan untuk menerima tawaran Arion. Ia menghubungi nomor yang sudah ia simpan di ponselnya dan menyatakan kesediaannya.

.....

Pukul delapan pagi, sebuah mobil datang dan berhenti di halaman rumah Amber. Dari dalam mobil, keluar seorang laki-laki berperawakan tegap dengan rambut botak.

"Dengan Nona Amber?" tanya laki-laki itu.

"Ya, saya sendiri."

"Saya Wira, saya adalah sopir yang datang atas perintah Mr. Maverick. Saya diperintahkan untuk menjemput anda," terangnya.

"Baik, silahkan tunggu sebentar."

Amber bergegas masuk ke dalam rumah untuk bersiap serta mengambil tas dan ponsel miliknya.

Hanya dalam waktu kurang dari tiga puluh menit, Amber kini sudah berdiri di depan pintu utama kediaman megah Arion. Wanita itu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan napas perlahan sebelum membunyikan bel.

Satu kali bel berbunyi, seorang pelayan wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan membuka pintu. Ia mempersilahkan Amber masuk dan langsung di minta untuk naik ke lantai dua. Di sana, Amber melihat beberapa kamar berjejer rapi. Di bagian paling ujung, terdapat sebuah ruangan yang akan Amber masuki.

"Tuan sudah menunggu," ucap pelayan tersebut sebelum pergi.

Amber mengetuk pintu dua kali, terdengar suara Arion dari dalam ruangan untuk memintanya masuk.

"Duduklah," pinta Arion. Ruang kerja besar dengan banyak sekali rak berisi buku dan berkas, serta lemari kaca dengan berbagai macam wine di dalamnya membuat Amber berdecak kagum. Seperti inikah kehidupan seorang konglomerat? Bahkan rumah mantan suaminya pun mungkin tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rumah Arion.

Amber duduk di sebuah sofa panjang berwarna coklat, sementara Arion memilih duduk di sofa single di sebrang meja.

"Terima kasih sudah menerima tawaranku," ucap Arion.

"Aku hanya ingin bekerja dan menghasilkan uang. Aku akan menerima peluang besar yang lebih menguntungkan," jawab Amber tegas.

"Realistis!" seru Arion. Ia menarik salah satu sudut bibirnya. Arion suka wanita yang berpikir rasional dan tidak bertele-tele dalam mengungkapkan tujuannya.

"Kau tidak perlu melakukan pekerjaan apapun yang tidak berkaitan dengan Aara. Kau hanya perlu mengurus Aara dan menemaninya bermain."

"Apa aku diizinkan pulang setiap hari?" tanya Amber.

"Tergantung, jika Aara membutuhkanmu, maka kau harus tetap tinggal."

"Bagaimana dengan kelas baletku?"

"Kau tetap bisa mengajar di hari sabtu dan minggu. Sementara itu, Aara bisa bersamamu atau tinggalkan dia di rumah untuk sementara waktu."

"Baik."

"Aku rasa semuanya sudah jelas. Kau bisa berkeliling rumah untuk melihat-lihat, atau pergi ke kamar Aara. Pagi ini dia sekolah dan akan pulang pukul sebelas siang. Kau juga bertugas untuk mengantar jemput Aara, aku menyiapkan sopir untuk menemanimu."

"Hmm, terima kasih." Amber mengangguk sopan. Ia berjalan melewati Arion dan keluar dari ruang kerja laki-laki itu.

Sepeninggal Amber, Arion menghela napas panjang. Aroma parfum yang ditinggalkan oleh wanita itu benar-benar membuatnya tidak bisa lupa dengan peristiwa panas yang pernah mereka lalui bersama. Dalam sebuah bayangan samar, Arion masih bisa mendengar ******* menggoda Amber. Ia masih mengingat dengan jelas rasa bibir serta hangat dan basahnya tempat yang begitu ia inginkan.

Pikiran nakal telah meracuni otak laki-laki itu. Kini ia membayangkan bisa memasuki tubuh Amber dengan gairan panas yang menggebu-gebu. Wajar saja, ia seorang duda dan sudah lebih dari satu tahun lamanya tidak pernah menjamah wanita. Kehadiran Amber serta kejadian singkat hari itu, membuat Arion sulit melupakannya begitu saja.

...🖤🖤🖤...

1
Linda Febri
Luar biasa
Nana Niez
luarbiasa
Nana Niez
mantab,, g banyak konflik,, penjahatnya lgs tobat,, keren Thor,, g banyak part,, sat set sat set,, lgs end
Nana Niez
mgkn krn punya ibu mertua dan ipar yg bagai lintah makanya istri Arion minta cerai
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Umy Dila
Biasa
Umy Dila
Buruk
Niswah
Luar biasa
💙ANGGUN💦
jadi ini cara perkenalan yg bagaimana bang😅😇
💙ANGGUN💦
LBH memabukkan ya bang😂
💙ANGGUN💦
mukanya taroh di teras aj Mak,kali aj kucing doyan😅
💙ANGGUN💦
jgn mau,tar Lo di mangsa
NetizeN MahaBapeR
Lo ganteng tp klo aku jd amber, sumpah aku tkt sm gelagat Lo🙆
🌸 Airyein 🌸
Pada cuci mata
🌸 Airyein 🌸
To the point 🤣
🌸 Airyein 🌸
Aku mampir kak
Irma Dwi
baik banget hati Claire🥰
Fitri Riyani
Luar biasa
Lina Herlina
knp ending y disini???...pdahal belum ketemu mama y
Lulun Yuniarsih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!