Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelidikan Candra
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Mala langsung menghampiri mama mertua nya yang ada di dapur. Dilihat nya sang mertua sedang membersihkan ikan yang akan di masak nya. Dengan malas Mala mendekati sang mama mertua.
" Iya ma ada apa ?" Tanya mala pura - pura ramah dan memasang senyum yang di paksakan.
" Tolong bantu mama mengupas bawang merah sama bawang putih. Siang ini papa mau makan siang di rumah, jadi mama mau masak ikan pepes kesukaan papa. " Ucap Mama mertua mala tetap fokus pada ikan yang sedang dia bersihkan.
Mala paling malas jika harus berurusan dengan dapur apalagi dengan bumbu - bumbu dapur yang menurut nya akan merusak kuku dan jari - jari lentik nya. Dengan terpaksa dan malas mala mulai mengerjakan tugas yang di perintahkan oleh mama mertua nya.
Hikkss... Hiksss
Baru beberapa mengupas bawang air mata mala sudah mulai menetes bahkan sudah banjir seperti orang sedang menangis.
" Kamu menangis mala ? Hanya karena mama menyuruh mu membantu mengupas bawang kamu menangis ?" Tanya bu Eka dengan wajah heran nya.
" Hemm... ini bukan menangis ma tapi karena perih. Aku kan tidak pernah memasak apalagi mengupas bawang seperti ini " Jawab mala jujur .
" Apa? Jadi kamu sama sekali tidak bisa memasak ? Lalu selama ini kamu makan bagaimana ? Sedangkan kamu kan tidak punya pembantu di rumah mu ?" Tanya ibu Eka sangat heran dengan anak menantu nya itu.
" Selama ini adik ku yang memasak terkadang juga mama, tapi lebih sering adik ku sih yang masak Ma. Aku tinggal makan saja. " Jawab mala dengan tidak tahu malu nya bicara seperti itu kepada mertua nya.
Ibu Eka memang tahu jika mala tidak pandai memasak, namun dia mengira jika mala tahu pekerjaan dapur tapi ternyata semua nya salah. Mala tidak bisa apa - apa, bahkan bawang yang dia kupaa juga berantakan tidak karuan.
" Sudah sana kamu bantu bibik menyapu saja, biar mama sendiri yang memasak. Mengupas bawang saja tidak becus begini, kupas bawang merah itu buang kulit luar nya yang kering begini Mala bukan semua kamu buang begini. Mimpi apa aku punya menantu seperti mu yang tidak bisa apa - apa ." Gerutu mama Eka dengan kesal.
Mala mengerucutkan bibir nya , dia tidak suka dengan mama mertua yang menurut nya sangat cerewet. Padahal awal bertemu sangat baik dan penyayang tapi kenapa setelah tinggal bersama jadi cerewet.
" Ya sudah kalau begitu mala mau masuk kamar saja ma. Mala pusing mau istirahat. " Seru mala.
" Mama tadi kan menyuruh mu untuk membantu bibik menyapu kan ? Kenapa malah mau masuk kamar dan istirahat. Lagi pula ini masih pagi Mala , jam 10 pun belum ada ." Seru mama mertua mala heran.
" Aku ini sedang hamil Ma, aku pusing dan ingin istirahat " Jawab mala.
" Ya sudahlah sana, malasa mama mendengar alasan mu. Huuhh... pemalas benar kamu mala, bagaimana mau di sayang mertua kalau kamu malas begitu " Ucap mama mertua mala.
Mala tidak menghiraukan omelan dari mama mertua nya. Dia segera meninggalkan dapur menuju kamar nya. Baru juga dua hari tinggal dengan mertua nya , mala sudah tidak betah lagi.
*******
Di paprik
Aluna dan Candra sedang berdiskusi dengan pak Hadi di ruangan pak Hadi. Mereka membicarakan rekaman suara yang di berikan oleh Aluna. Pak Hadi sudah tidak terkejut lagi dengan isi rekaman suara itu karena dari awal dia dan candra memang sudah curiga dengan pak Tirta. Namun rekaman suara dari Aluna bisa menjadi bukti lain untuk menjerat pak Tirta.
" Terimakasih Aluna, kamu sudah memberikan rekaman ini kepada kami. Tindakan kamu sudah benar, dengan menolak kerja sama yang di tawarkan pak Tirta kamu menyelamatkan dirimu dari tindakan korupsi. Bukan begitu Candra ?" Seru pak Hadi sambil melirik Candra yang sedari tadi memandang Aluna tanpa berkedip.
" Ehhh... iya pak benar " Jawab candra dengan gugup.
Pak hadi tertawa melihat candra yang gugup. Pak Hadi juga sudah tahu jika Aluna dan Candra adalah sepasang suami istri.
" Sama - sama pak Hadi. Ini sebagai rasa terimakasih saya karena bapak selama ini sudah baik sama saya. Bahkan sekarang saya di izinkan kerja sampai hari kamis saja, sehingga hari berikutnya saya bisa fokus dengan kuliah saya. " Seru Aluna sangat berterimakasih.
" Kalau soal itu kamu berterimakasih saja kepada pemilik paprik ini. " Ucap pak Hadi sambil melirik Candra.
Candra menggelengkan kepala nya, dia belum mau jika Aluna mengetahui semua nya. Biarlah nanti Aluna akan tahu dari mulut Candra secara langsung.
" Apa masih ada yang mau di bicarakan pak?" Tanya Candra mengalihkan pembicaraan.
" Tidak ada lagi. Kelanjutan nya nanti kita bicarakan lagi setelah kita melihat hasil rekaman Cctv. Sampai sekarang belum ada tanda - tanda pergerakan pak Tirta. Sepertinya dia sedang menyusun siasat baru agar kita tidak mencurigai nya lagi. " Ucap pak Hadi menjelaskan.
" Hemmm... baiklah pak. Kalau begitu kami permisi ya pak. " Ucap Candra berdiri lalu mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan pak Tirta.
" Permisi pak " Seru Aluna dan Candra bersamaan.
Setelah keluar dari ruangan pak Hadi, Candra dan Aluna kembali bekerja ke bagian nya masing - masing. Candra kembali ke paprik dan Aluna kembali kebagian kantor yang memang masih satu gedung dengan ruangan pak Hadi.
" Darimana kamu ?" Tanya pak Tirta yang melihat Candra baru masuk ke tempat kerjanya.
" Oh maaf pak tadi saya dari bagian kantor karena saya mau mengajukan pinjaman pak. Saya butuh uang untuk biaya sekolah adik saya, tapi karena saya orang baru pihak keuangan tidak memberi pinjaman sesui yang saya ajukan. Saya hanya mendapat pinjaman setengah nya saja," Ucap Candra berbohong. Dia ingin memanfaatkan keadaan langka ini untuk mencari barang bukti lain.
Pak Tirta tersenyum sekilas, sepertinya dia punya rencana untuk menjadikan Candra sekutu nya. Pak Tirta jangan sampai kamu masuk lubang buaya.
" Memang nya berapa uang yang kamu butuhkan ?" Tanya pak Tirta.
" Sepuluh juta pak, tapi saya baru daput 5 juta saja. Saya bingung mau cari kemana lagi yang 5 juta, karen saya tidak punys kenalan lagi di daerah sini. Apalagi uang itu harus cepat ada." Jawab Candra terus berbohong.
* Hemm... sepertinya pemuda ini bisa aku manfaatkan. * Gumam pak Tirta daldm hati nya.
" Aku bisa memberi mu uang 5 juta dengan cuma- cuma asal kamu mau mengikuti perintah ku. " Seru pak Tirta dengan senyum percaya dirinya.
* Nahhh... kena kamu pak tirta.* Gumam Candra dalam hatinya.
" Perintah apa pak ?" Tanya Candra pura - pura tidak tahu.
Pak Tirta mengajak Candra masuk ke ruangan nya untuk membicarakan sesuatu agar lebih leluasa lagi. Tanpa menolak Candra langsung ikut ke ruangan pak Tirta. Dan sesampainya dia di ruangan pak Tirta, Candra langsung menghidupkan rekaman video dalam ponsel nya dan dia gunakan kamera belakang. Setelah kamera On Candra meletakkan ponsel nya di kantong baju nya dengan kamera yang mengarah ke arah pak Tirta.
" Aku dapat memberi mu uang 5 sampai 10 juta secara cuma - cuma tanpa pinjaman. Tapi ada pekerjaan yang harus kamu kerjakan untuk ku ." Seru pak Tirta.
" Pekerjaan apa pak ?" Tanya Candra pura - pura tidak tahu.
Pak Tirta pun menceritakan pekerjaan apa yang harus di kerjakan oleh Candra. Candra terus mendengarkan tanpa menyela sedikitpun. Semua itu sudah terekam dalam kamera ponsel Candra.
" Bagaimana apa kamu mau ?" Tanya pak Tirta.
" Tapi kenapa kita melakukan pengiriman saat malam hari pak ? Bukan nya semua pengiriman barang proses nya siang. ?" Tanya candra pura - pura tidak tahu.
" Kamu ikuti saja apa perintah saya. Yang penting kamu mendapat bayaran yang setimpal. Anggap saja ini uang lemburan kamu " Seru pak Tirta sambil menyerah kan uang 10 juta kepada Candra.
" Baiklah pak. Uang ini saya terima dan nanti malam saya akan datang ke paprik." Seru Candra.
" Datanglah jam 10 malam " Ucap pak Tirta.
" Baik pak. Kalau begitu saya permisi. " Seru Candra berpamitan.
" Ingat jangan bilang - bilang yang lain.Cukup kamu saja yang saya ajak kerja sama" Ucap pak Tirta mengingatkan.
" Baik pak. " Jawab Candra singkat.
Candra mengantongi uang 10 juta pemberian pak Tirta tadi di kantong celananya. Setelah sampai luar Candra mematikan rekaman Video nya. Dengan senyum mengembang Candra menggenggam erat ponsel di tangan nya.
********
Jangan Lupa Rate Bintang 5 nya Ya kak. Klik secara gratiss🙏❤️❤️❤️
LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAH NYA 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️
