Shani Aira Natio, gadis lemah lembut yang begitu di gemari oleh seluruh orang di sekolah berkat citra baiknya itu ia berhasil menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya, Pelita Bangsa. selain itu Shani juga sangat pintar walaupun dia bisa belajar seperti orang orang umum nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
00
" Kamu berangkat naik apa jam segini," bunda melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi sedangkan Shani sudah rapih dengan seragamnya, " Aku di jemput Ilyas."
" udah datang?" Shani mengangguk sambil memakai sepatunya, " aku berangkat ya," Shani mengecup pipi Shafira lalu membawa kotak berisi Bros dan baju PDU untuk paskibra.
" Hati hati," Shani keluar unit apartemen, ia langsung pergi ke lobby karena Ilyas sudah menjemputnya, laki laki itu sendiri yang menawarkan diri untuk menjemput Shani saat semalam Shani bilang ia datang pukul 5 dan Ilyas juga merupakan anggota paskibra jadi ia pasti datang pagi.
" masih subuh udah fresh aja Shan mukanya," Ilyas melihat Shani yang wajahnya begitu fresh padahal masih begitu pagi, " emang iya? Jujur sebenarnya aku ngantuk," sebenarnya Shani ngantuk karena semalam tidurnya kemalaman habis mempersiapkan perlengkapan paskibra.
Shani naik ke motor Ilyas, setelah Shani siap Ilyas langsung memutar gas motor sehingga roda motor berputar meninggalkan gedung apartemen, jalanan kota jakarta terasa begitu syahdu.
Udara dingin dan terasa begitu segar serta jalanan yang masih sepi dengan lampu jalan sebagai penerangan, matahari belum terbit sehingga masih terlihat gelap untuk siapapun yang melihat.
setelah beberapa lama akhirnya motor yang di gunakan Ilyas dan Shani berhenti di parkiran sekolah, " Yang paskibra udah datang?" Shani melihat Ilyas yang berjalan di sampingnya.
" udah, lagi siap siap untuk make up," Shani mengangguk, mereka masuk kedalam aula yang lampunya sudah bersinar terang, " Selamat pagi," sapa Shani pada seluruh anggota paskibra yang berada di aula.
" pagi," sahut mereka, " kemarin PDU yang belum dapat siapa?" Shani meletakan kotak Bros di atas boks yang kemarin Shani letakan di sudut aula, " Aku kak," Shani mengambil PDU di plastik yang ada di boks.
" ini," Shani memberikan PDU itu, " terimakasih kak," Shani mengangguk, " Kak Fathur ini Bros udah di benerin semua ya, semua udah clear berarti," Shani melihat Fathur yang sedang memakai sepatu pantofel.
" Oke terimakasih Shani," Shani mengangguk, " oh ya kalian belum sarapan ya?" Shani melihat mereka semua yang sebenarnya masih mengantuk, tergambar dari raut wajah mereka.
" Tunggu ya," Shani pergi ke ruang OSIS, sekolah masih gelap bahkan sedikit menyeramkan tapi Shani tidak takut karena yang menakutkan itu manusia bukanlah setan, Shani mengangkat kardus berisi air botol.
" oh iya susu," Shani menambahkan kardus berisi susu kotak di atas kardus air botol, di ruang OSIS terdapat beberapa kardus atau karton minuman dan Snack untuk dijual saat danus.
Shani membawa 2 kardus itu ke aula, " Kak Fathur, ini air botol sama susu dibagikan ya buat ganjel perut dulu, kasian masih pagi."
" iya Shan, terimakasih ya," Shani mengangguk dan kembali ke ruang OSIS, Shani mengambil satu kardus lagi berisi Snack buatan anak anak OSIS, keripik pisang yang di beri rasa seperti coklat, stroberi, dan lainnya.
Shani membawa kardus itu ke aula barulah Shani kembali ke ruang OSIS untuk beristirahat Sambil menunggu waktu upacara, " Ngantuk," Shani menelungkupkan kepalanya di meja.
Shani merasakan kepalanya di elus oleh tangan, dengan cepat Shani mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengelus kepalanya itu, " Kak Azra," Shani menghela nafasnya saat melihat Azra.
" kok pagi banget datangnya? Masih ngantuk kan," Shani cemberut dan mengangguk, " Tadi bawain PDU sama Bros Garuda nya biar bisa langsung di pakai," Azra duduk di kursi kosong.
" Kak Azra kenapa datang pagi juga?" Shani melihat Azra juga, " Saya ga pulang," Shani mengerutkan keningnya kebingungan, " Semalam pak Harto lembur karena benerin toilet jadi saya kasian kalau dia sendirian disini makanya saya temenin," Shani mengangguk.
" terus kok tahu saya disini? kakak cenayang ya?" Azra tertawa gemas, " Saya dengan orang jalan terus pas saya keluar ruangan liat pintu ruang OSIS kebuka makanya saya masuk aja."
" kamu tidur lagi aja, ngantuk kan?" lanjut Azra sambil melihat Shani yang sebenarnya masih ngantuk itu, " ga mau, ga enak," Shani melepaskan almamater nya.
......................