Mafia Posesif

Setelah mendapat izin segera ara meminta kunci mobil bmw pada pak joko selaku sopir opa setelah itu segera keluar dari mansion bersama dengan  mobil bmw sport

Saat perjalanan menuju mansion tadi siang ia sempat melihat sebuah salon besar ia berniat akan ke salon itu saja berhubungan tidak tahu salon lain berada di mana

begitu ara keluar dari mobil banyak sekali yang memperhatikannya dimulai dari mobilnya perasnya hingga outfitnya bukan hanya menggunakan kaos saja sudah cantik seperti ini bahkan ada tidak merias wajahnya juga karena memang niatnya hanya kesalahan setelah itu pulang namun pesonanya dipancarkan tidak baik-baik

Arah masuk ke dalam salon dan berbincang warna yang ia ingin seperti apa dan bagaimana dengan waktu 1 jam setengah kini rambut ara semakin cantik, rambut ara merupakan rambut idaman para semua wanita bagaimana tidak rambutnya yang sangat halus mengkilat dan tentunya badai

berasa puas dengan hasilnya segera menuju ke kasir untuk membayar setelah itu ia kembali ke mansion sebelum matahari terbenam begitu sampai di mansion ternyata opa dan Omanya sudah ada di ruang tengah

"Astaga kamu warnai rambut lagi"pakik oma melihat rambut ara

"tentu oma karena rambut ara yang dulu sudah pudar" balas arah dan menghampiri opa dan Omanya

" memangnya diperboleh warnai rambut begitu? ini indonesia ara bukan amerika yang bisa bebas mewarnai rambut saat waktu sekolah"ujar opa dengan mengeleng-geleng kepalanya

"Memangnya di indonesia tidak boleh, tapi kemarin-kemarin tidak ada yang negur soal rambut ara" balas ara santai

" entahlah, opa tidak tahu peraturan di sekolah kamu"balas opa

" kamu sudah makan" tanya oma ara pun mengangguk

" ara pamit ke kamar dulu oma opa"

diangguki oleh kedua ya

°°°°

lagi-lagi ara menjadi pusat perhatian di sekolahnya akibat rambut barunya ini ada risih tatap seperti itu hingga ia melemparkan tatapan tajamnya pada murid-murid yang menatapnya secara terang-terang

" oh my god"pagi Agatha dengan heboh begitu ara masuk ke dalam kelas karena pekikan agatha yang begitu nyaring semua orang mendongakkan kepalanya untuk melihat apa ada hingga semua orang tertuju pada ara

bahkan Agatha sampai lupa bahwa di dalam kelasnya ada kevin dan ia malah berteriak seperti itu

" berhenti lihatin gue" ketus ara pada seisi kelas dan segera menuju bangkunya

bahkan hanya kevin yang masih terus menatap ara hingga ara duduk di sebelah Agatha

"cantiknya"batin kevin ya kevin sedang memuji ara di dalam hatinya

" semakin yakin ara bakal jadi primadona di sekolah" takjub Oscar

"cantiknya makin bertambah dengan rambut baru ya "

"berisik" ucap kevin dengan dingin kepada temannya

tak lama dari itu seorang guru masuk ke dalam kelas

" masukkan buku dan ponsel ke dalam tas kita akan ulangan matematika" ucap guru tersebut membuat seisi kelas terpakik  kaget, guru melihat ke arah ara

"baru kali ini saya melihat murid dengan rambut diwarnai "ucap guru dengan tatapan tajam ke arah ara

Ara hanya menatap-datar guru di harapannya ini tanpa menjawab kemudian guru tersebut membagikan selembar kertas yang berisi soal-soal untuk jawab oleh murid

°°°°

Saatnya istirahat murid-murid berhamburan keluar ke kantin Agatha dan ara sedang berjalan ke kantin melihat bangku di ujung tidak ada orangnya mereka pun duduk di ujung tiba-tiba nella datang

" hai ara gue mau ngingetin untuk tes dance pulang sekolah ya lo langsung ke ruang dance aja "ucap nella saat menghampiri meja Agatha dan ara.

" ah tapi gue lupa bawa ganti pakai, seragam aja bisa".

" it's oke tes biasa aja kok" balas nella yang diacungi jempol oleh ara.

"gue cabut dulu ya" ucap nella yang diangguki oleh agatha dan ara.

" lo suka dance ya" tanya Agatha.

" bisa dibilang iya sewaktu di amerika gue ikutan club dance juga" suhunya Agatha hanya manggut-manggut mengerti

sudah saatnya jam pulang sekolah tapi tidak dengan ara karena ia ada tes dance di ruang ekskul dan  ternyata di dalamnya sudah banyak orang

" apa gue telat "tanya ara begitu melihat banyak orang di dalam ruangan

"nggak kok sini masuk" sahut nella dan menyuruh ara untuk segera masuk ara pun segera masuk lalu tidak lupa memberi formulir pendaftaran, untuk saja formulir itu selalu ada di dalam tas, kemudian duduk bersama dengan number baru lain