NovelToon NovelToon
Prahara Cinta

Prahara Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan di Kantor / Cinta Murni / Romansa / Office Romance
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Riiiiee

Kazuya tak pernah merasa lebih bersemangat selain saat diterima magang di perusahaan ternama tempat kekasihnya bekerja. Tanpa memberi tahu sang kekasih, ia ingin menjadikan ini kejutan sekaligus pembuktian bahwa ia bisa masuk dengan usahanya sendiri, tanpa campur tangan "orang dalam." Namun, bukan sang kekasih yang mendapatkan kejutan, malah ia yang dikejutkan dengan banyak fakta tentang kekasihnya.

Apakah cinta sejati berarti menerima seseorang beserta seluruh rahasianya?

Haruskah mempertahankan cinta yang ia yakini selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiiiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Perlakuan Manisnya

"Gue sih ogah, Pak, kalau mereka minta bantuan. Ganggu waktu gue aja," dengus Boim, wajahnya penuh rasa kesal. Kadang ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran perempuan-perempuan di depannya ini.

Sekelas atasan mereka saja masih mereka recoki dengan urusan pribadi. Aronio itu manager mereka, loh. Sosok yang seharusnya dihormati, bukan dijadikan bahan bantuan mereka ketika kesulitan. Apalagi mereka meminta bantuan benar-benar dalam konteks personal.

"Yaaa, selagi saya bisa bantu, kenapa nggak, Im? Bukannya manusia diciptain untuk saling bantu-membantu, kan?" Aronio menanggapi dengan nada santai, seperti biasa.

Baginya, ini bukanlah hal besar. Jika seorang rekan meminta bantuan, terutama ketika ia tahu rekan tersebut benar-benar sedang kesulitan, tentu ia tak akan tinggal diam. Bahkan kalau itu orang asing yang tak dikenalnya sekalipun, ia akan turun tangan membantu. Apalagi ini seseorang yang ia kenal. Baginya, membantu adalah hal yang wajar, bukan beban.

“Gue aja pernah dimasakin sama Pak Aro,” ujar Sinta dengan senyum lebar yang merekah penuh kemenangan. Nada suaranya sengaja dibuat santai, tapi binar di matanya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan bangga atas pencapaiannya itu.

Ia melirik ke arah rekan-rekannya, seolah ingin memastikan mereka tahu bahwa perlakuan spesial itu hanya ia yang pernah mendapatkannya. Sementara yang lain hanya bisa saling pandang, Sinta tampak semakin puas dengan reaksinya sendiri.

"Apalagi ini ya Allahhh," keluh Boim sambil menarik rambutnya sendiri dengan frustrasi. Fakta-fakta yang baru saja ia dengar membuat kepalanya serasa mau meledak.

Ia tahu sih, Pak Aronio memang orang yang baik. Tapi ini? Baiknya kelewatan banget. Semakin ia mendengar, semakin ia merasa bahwa satu-satunya solusi untuk semua kesulitannya di masa depan adalah menghubungi sang manager saja.

Dalam hati, Boim bertekad. Kalau orang lain bisa mendapatkan perlakuan spesial, maka ia juga tak mau ketinggalan. Kebaikan atasan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pokoknya jika dirinya mengalami kesulitan nanti, harus menghubungi sang manager untuk meminta bantuan.

Enak aja orang-orang yang cewe aja dapet perlakuan begitu. Sebagai sesama kaum Adam harusnya lebih saling tolong menolong dan solidaritasnya lebih tinggi, bukan?

"Kok bisa?" Putri spontan menjawab, nada suaranya penuh ketidakpercayaan. Matanya sedikit menyipit, memandang Sinta dengan ekspresi tak terima.

Selama ini, ia pikir perlakuan Aronio kepadanya sudah yang paling spesial dibandingkan teman-temannya. Tapi fakta baru ini seperti tamparan. Rasanya seperti posisinya tidak sespesial itu.

"Yaaa bisa dong. Iya, kan, Pak?" Sinta menoleh ke arah Aronio dengan senyum penuh kemenangan, meminta persetujuan untuk mempertegas ucapannya.

Bagi Sinta, ini bukan sekadar cerita kosong. Ia ingin memastikan bahwa semua orang, terutama Putri, tahu kalau yang ia katakan benar adanya—dan tentunya semakin menonjolkan betapa spesialnya dirinya di mata sang atasan. Sinta meminta persetujuan Aronio bahwa omongan dirinya bukan omong kosong belaka. Hal tersebut terlihat seperti ajang perlombaan memamerkan perlakuan Aronio apa yang mereka dapatkan.

"Iyaaa Sinta. Kamu lain kali kalo tau ada asam lambung jangan biasakan tidak makan nasi. Kalo kejadian seperti waktu itu terulang lagi bagaimana." Aronio terlihat tulus dan khawatir dari nada ucapannya. Melihat itu beberapa perempuan yang sudah merasa Aronio memperlakukan spesial merasa cemberut.

"Tapi kayaknya apa perlu saya sakit lambung terusan ya pak. Biar bapak masakin saya terus." Cengir Sinta menggoda. Sebenarnya di divisi marketing saling menggoda seperti ini merupakan hal yang biasa lakukan. Bentuk candaan mereka memang seperti ini. Untuk orang luar pasti akan terkejut mengetahuinya.

"Ya jangan dong. Yang tahu tubuh kamu ya kamu sendiri, kapasitas, kelemahan, dan kapan perlu di beri makan. Kalo kamu menyiksa hanya untuk kebahagiaan yang tidak jelas yang sulit juga kamu sendiri. Saya bisa aja membantu kamu dengan memasak untuk makan kamu, tapi apa yang saya lakukan pasti membuat kamu sembuh? Belum tentu kan? Jadi biasakan sayangi diri sendiri terlebih dahulu." Aronio memberikan nasihat dengan serius. Ia paling tidak bisa jika bermain-main dengan masalah kesehatan.

Sinta mengganguk patuh. Melihat Aronio dengan nada serius tentu ia sedih takut dan segan. Meskipun didadanya ada perasaan membuncah lain yang berusaha keras ia tahan. Membahagiakan sekali di khawatirkan orang seperti Aronio.

Aronio mengambil minumannya, memutarkan sedotan lalu menghirup dengan nikmat. Lega rasanya bisa minum minuman dingin di siang hari seperti ini. Pandangannya melihat sekeliling kantin yang perlahan-lahan orang sudah bersiap untuk meninggalkan kantin. Namun, tatapannya berhenti ke arah rombongan tiga wanita di samping dekat kaca jendela. Dirinya tidak salah lihat?? Mengapa mirip salah satunya mirip dengan Kazuya??

Aronio langsung menggelengkan kepalanya.

Nggak mungkin. Ngapain sang kekasih di sini? Satu hal yang tidak mungkin terjadi.

Salah liat. Yakinnya kepada diri sendiri. Mungkin dirinya rindu kepada bocil kematiannya itu hingga tanpa sadar memiripkannya dengan sosok lain.

"Ehhh... Pak! Bapak udah lihat belum muka anak magangnya Pak Bejo?" seruan penuh semangat dari Boim mendadak memecah konsentrasi Aronio.

Ia menoleh, alisnya sedikit terangkat, menandakan rasa penasaran yang mulai tumbuh. Nada suara Boim seperti menyimpan sesuatu—entah candaan, kekaguman, atau gosip yang sedang ia tunggu-tunggu untuk dibagikan.

"Iyaaa kenapa, Im??" Setelah cukup lama melamun ia tersadar dan menjawab pertanyaan Boim yang tidak terlalu ia dengar.

"Ahhh, Bapak! Keburu pergi orangnya," keluh Boim dengan nada penuh kecewa, wajahnya sedikit cemberut. “Tadi saya mau nunjukin muka anak magang Pak Bejo. Saya yakin banget, Pak, Bapak pasti setuju sama saya kalau muka anak itu manis banget—cantik banget malah!”

Boim menggeleng pelan, seolah menyesali kesempatan yang terlewat. Tapi binar antusias di matanya belum hilang, jelas ia masih terobsesi membahas topik ini.

"Yang mana, Im, orangnya?”

“Tadi duduk di mana? Gue juga penasaran.”

“Cantik banget, ya?”

“Atau yang cowok ganteng banget?”l

Cocok nggak sama gue?"

Serentetan pertanyaan itu langsung menghujani Boim dari rekan-rekannya yang tampak sama penasaran. Suasana mendadak ramai, semua berlomba menebak sosok yang dimaksud, sementara Boim hanya bisa menghela napas, merasa makin terpojok oleh kehebohan yang ia mulai sendiri. Apalagi kini sosok yang mereka bicarakan itu sudah tak terlihat lagi keberadaannya di kantin ini.

"Kan masih banyak waktu lain kali. Kita juga setiap Minggu pasti ada rapat bareng sama divisi sebelah. Nggak mungkin nggak ketemu." Jawab Aronio menanggapi kekecewaan Boim yang tidak jadi menunjukkan sosok yang dimaksudnya. Juga meredakan keriuhan atas rasa penasaran anak-anak divisinya.

Dan tanpa mereka sadari sejak tadi pun anak magang yang mereka maksud tersebut—Kazuya, telah memperhatikan interaksi mereka.

......................

1
.......
semangat kak riie , mampir lagi aku baru up 😁😁
Asshabiraa
waah, ada apa nih Kazuya?
Asshabiraa
Semangat buat Kakak /Rose/
Asshabiraa
hahaa, kocak si Antar. Bilang aja pengin nganterin Zuya hihii
Asshabiraa
iyaa, Antar. saya Kazuya, kenapa emang?
Asshabiraa
iih, kok Aronio nyebelin sih. Kazuya ditinggal lagi....
lily
terserah dia lah mau ngapain
lily
salfok mulu
miilieaa
tim Kazuya dong /Drool/
Houtaru_kun
diliat dari tulisannya kayaknya kakak udah lama di dunia kepenulisan 👍👍 aronio tegas dan berwibawa, kalo kazuya agak sedikit terbuka, menurutku sih ☺️ lanjuttkan kak!!!! 😊👍
Penulis Alter Ego
Udah ku subscribe utk dibaca semuanya nanti, pas aku selesai nulis novelku yah kak 😊 soalnya aku cuma bisa libur nulis di hari Minggu~ semangat kak
Penulis Alter Ego
Hai kak~ aku mampir. Dari penulis novel "Cinderella yang Dicampakkan Pangeran"😊 Cerita kakak bagus, semangat ya👍🏻
Haraa Boo
Terimakasih untuk boom like-nya kak🥰
yanah~
Baru bab pertama udah bikin meleleh 😍😍😍
MatchaLatte
Aro jng terlalu baik ngga semua harus d tolong dahh
Riiiiee: baik ada batasnya juga ya nggak
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
semangat kak up nya ditunggu up selanjutnya
.......
semangat kak di tunggu up nya aku dah subrek 😁😁
Houtaru_kun
subscribe biar gak ketinggalan 😉
neyxiaaa xianeyuae
semangat yaaaa
Senja Wijaya
penasaran deh ada apa ini?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!