akibat stres memikirkan suami yang tak mencintainya,menjadikan tere suka mabuk mabukan dan tanpa sengaja melakukan cinta satu malam dengan lelaki yang tidak dia kenal. dan sialnya lelaki itu masih murid sma dan meminta tanggung jawab tere karna telah merebut keperjakaannya, bagaimana kisah seru lainnya ya.., mampir yuk dikarya pertam aku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri seok jin ( noona kang), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. kesayangan Aldi
Setelah semalaman Yudi dirawat dirumah sakit, pada pagi harinya dia tersadar. Retinanya perlahan - lahan menangkap cahaya yang cukup silau.
Hal pertama yang dilihatnya adalah ruangan serba putih . Tangan kirinya dipasang alat infus. Sedangkan tangan kanannya diperban cukup tebal.
Dia melirik kesamping tempat tidur nya mendapati sang ibu yang tidur di sofa yang lumayan luas.
Tiba - tiba terlintas di benaknya kejadian tadi malam. Di mana dia merasakan siksaan yang sangat kejam. Beruntung nyawanya masih ada.
"Entah siapa yang telah menyerangku se malam. Tapi aku yakin dia ada hubungannya dengan Tere. Atau jangan - jangan Tere pelakunya. Sepertinya dia membalas perbuatanku kemarin malam. Aku hanya meminta hakku sebagai suaminya. Apa salahku. Selama surat cerai belum turun kita masih suami istri kan?". Batin Yudi.
Dia masih menyangkal bahwa dia bersalah. Sepertinya logikanya tak bekerja dengan benar.
Tok.. Tok .. Tok..
Terdengar suara pintu diketuk dari luar. Tak berapa lama suara hendel pintu berbunyi. Nampaklah wajah seseorang di balik pintu. Dengan dandanan menor , Lipstik yang berwarna merah menyala serta rambut yang terurai sebahu. Dia berjalan cepat menuju tempat tidur Yudi.
" Sayang... kamu gak papa kan? Enggak parah kan". Ucapnya manja.
" Enggak ko. Aku masih tampan kan? ". Jawab Yudi jumawa.
Mereka berdua lalu berpelukan mesra bahkan tak menyadari kehadiran mama sarah ditengah mereka.
" ehm.. Ehm... Ehm..." . Mama sarah berdehem.
Jeny dan Yudi seketika melepas pelukan mereka berdua.
Jeny seketika canggung di depan mama sarah. Apalagi mama sarah mengamatinya dengan pandangan seperti akan menguliti seluruh tubuhnya.
" Mama sarah dari semalam jagain mas Yudi ya. Mama harusnya kabarin aku biar aku juga ikut jagain mas Yudi. Bagaimana pun kan sekarang aku yang pacarnya mas Yudi ma". Ucap jeny lembut. Dia mendekat ke arah sofa tempat mama sarah duduk.
" Kamu bukan anakku. Jadi panggil aku tante. Jangan melewati batasmu lagi Jeny. Sejak lama saya tidak suka kamu dekat - dekat dengan anak saya". Mama sarah mengeluarkan unek - uneknya selama ini.
" Kalo kamu mau merawat Yudi silahkan. Saya mau pulang dulu ambil baju ganti". Ucap mama sarah ketus.
Lalu mama sarah mendekati ranjang Yudi untuk pamit" Sayang mama pulang dulu. Ambil baju ganti kamu , nanti mama kesini lagi ya".
Berbeda sikapnya dengan waktu bicara dengan Jeny tadi . Dengan Yudi dia berkata lembut.
Jeny hanya mampu menahan emosinya dengan mengepalkan ke 2 tangannya kuat - kuat. Hingga nampak telapak tangannya berdarah akibat kencangnya kuku mengenainya.
Dia harus atur strategi dalam menghadapi mama sarah. Dia yakin mampu membuat mama sarah menerima kehadirannya seperti kehadiran Tere dulu.
Setelah mama sarah pergi. Jeny mendekat ke brankar Yudi. Dia bermanja - manja disana. Memeluk kekasihnya lama . Tak lupa bibir yudi dikecupnya pelan .
Dia harus membuat Yudi tetap dipihaknya sekalipun mama sarah tak setuju.
Dan karna Yudi telah lama tak hs dengan Tere. Terpancinglah hasrat Yudi yang menggebu itu. Bahkan di kamar rawat pasien, peluh mereka saling menyatu.
Erangan pelan menambah suasana semakin panas dihari yang panas pula. Bahkan Jeny mendominasi permainan kali ini.
Yudi bahkan dibuat nikmat oleh permainan Jeny. Inilah salah satu alasan kenapa Yudi terpancing dengan Jeny. Bersama Jeny HS nya tak monoton. Jeny mampu mengekspresikan dalam berbagai gaya dan itu menbuat Yudi merasakan nikmatnya surga dunia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Tere sedang mengantar Aldi pergi sekolah. Tapi entah kenapa Tere merasa ada yang berbeda hari ini. Aldi tak secerewet biasanya. Sejak dari rumah sakit untuk menjenguk yudi, Aldi selalu berwajah datar.
" Kamu kenapa?" tanya tere bingung.
" Gak papa. Kamu fokus aja nyetirnya nanti nabrak". Jawab Aldi ketus.
Bukannya terus nyetir, Tere malah menghentikan mobilnya di tepi jalan dekat taman kota.
" Kenapa berhenti? Nanti aku telat". Tanya Aldi.
" Lebih baik kamu cerita deh kenapa sikapmu dingin. Aku gak mau ya masalah berlarut - larut . Kamu bisa kan dewasa sedikit. Jangan kaya bocah deh".
" La emang aku masih bocah". Aldi menimpali cepat.
"Maleh lah pacaran ama bocil ambekan. Lebih baik kita putus aja deh. Nambah pikiran aja". Ucap tere emosi.
" Apa kamu bilang? Putus?. Gak . Pokokknya kita gak bisa putus". Aldi tak kalah emosi.
Mata mereka saking tatap dan saling mengunci. Entah siapa yang memulai hingga bibir mereka saling menyatu.
Mereka baru berhenti saat nafas mereka mulai ter engah - engah.
" Maaf. Aku cemburu". Aku aldi pada Tere.
" Bagus deh kalo cemburu. Bukannya cemburu tanda cinta . Berarti kamu cinta aku dong". Ucap Tere sambil tersenyum.
" Aku cinta kamu dari dulu . Emang kamu enggak ngerasain gimana aku mencintai kamu ugal - ugalan". jawab Aldi serius.
Aldi mode serius benar - benar meresahkan. Matanya seperti pedang yang siap menghunus lawan. Tere bahkan tak mampu menghadapi tatapan maut itu.
" Kalo diajak ngomong itu liatin". Ucap Aldi sambil mengangkat dagu tere menggunakan jari telunjuknya.
Tere tak mampu berkutik. Mata Aldi mampu menghipnotisnya.
" Dengerin aku. Aku cinta sama kamu. Entar apa masalah kedepan nanti pokoknya nanti kita hadapi bersama. Aku gak suka kamu perhatian sama cowok lain. Ngerti". Ucap aldi penuh penekanan.
Tere hanya mengangguk sebagai jawaban.
" Pinternya kesayangan aldi". Ucap Aldi sambil mengacak rambut tere pelan.
Tak lupa senyum manisnya terpatri di wajah Aldi .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Untuk malam ini babnya pendek aja ya. Aku nya lagi rungkat kawan. Meriang. Merindukan duit yayang. Hehehehehhe......
Salam sayang.