Hai, Reader ini novel keduaku. Semoga cerita ini bisa menjadi pilihan kalian.
Wiana Maharani biasa di panggil Ana. Seorang gadis cantik, supel dan cerdas.
Menjalin kasih dengan seorang pria ganteng, baik dan humoris, bernama Satria Pramudya.
Mereka menjalin kasih sejak duduk di bangku SMP sampai kuliah. Hubungan mereka terjalin hampir 10 tahun.
Siapa sangka saat mereka selesai wisuda, orang tua Ana menjodohkannya dengan seorang CEO tampan bernama Fidy Eka Sakti dengan usia yang sudah memasuki 30 tahun.
Padahal saat itu, Satria sudah berencana untuk melamar Ana ketika kuliah mereka telah selesai.
Bagaimana perjalanan cinta mereka ?
Apakah Satria dan Ana akan berjodoh ?
Atau sebaliknya seorang CEO dingin dengan usia yang matang akan menjadi jodoh Ana?
Ikuti kisah cinta mereka dalam Jodoh Tak Pernah Salah Memilih.
Kebencian, dendam dan masa lalu pun mewarnai novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepulangan Laura
Bab 33
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
Hari ini adalah hari kepulangan Laura, tampak Fidy yang berada di belakang kursi roda Laura.
Dengan pesona dan gagah nya Fidy sendiri yang mendorong kursi roda Laura, sampai di lobby rumah sakit,tentu saja semua ini membuat Laura tersanjung.
"Laura mau kamu bawa pulang kemana..??"Tanya Aksa yang sudah menunggu mereka di Lobby rumah sakit.
"Mansion.."Jawab Fidy singkat dan acuh,sambil membawa dan mendorong kembali kursi roda Laura menuju keluar pintu lobby.
Aksa hanya menatap tajam punggung Fidy, sedang kan Laura memilih diam saja, karena dia sudah sangat bahagia dengan perhatian dan perlakuan Fidy.
Di luar Lobby mang Ujang sudah menunggu dan segera membukakan pintu mobil,Fidy segera membantu Laura masuk ke dalam mobil dan segera duduk di samping Laura, setelah berpamitan dan membungkukkan badan nya kepada Aksa,mang Ujang segera masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobil membelah jalan raya.
Aksa di ikuti dengan kedua bodyguard nya segera masuk kedalam mobil yang sudah menunggu mereka dan langsung menyusul mobil Fidy.
Tak lama berselang,mereka pun sampai di mansion mewah keluarga Angkasa Sakti.
Kedatangan mereka langsung di sambut oleh beberapa pelayan yang di pekerjakan di mansion,tampak dari salah satu pelayan itu adalah Ayu, pelayan yang tadi nya di tugaskan menjadi pelayan pribadi Ana.
Dengan cekatan mereka langsung membantu Laura turun dari mobil dan membantu nya masuk ke dalam mansion.
Sesampainya di dalam mansion,Ayu segera membantu Laura masuk ke dalam lift bersama dengan Fidy, sedangkan Aksa lebih memilih untuk duduk di ruang keluarga menunggu Fidy turun.
"Kamu istirahat lah,aku akan pergi ke perusahaan ada yang harus aku urus,dan Ayu sekarang aku tugaskan untuk menjadi pelayan pribadi mu.."Ucap Fidy saat mereka sudah berada di dalam lift untuk menuju kamar Laura.
"Apa kita masih tidur terpisah..??"Tanya Laura dengan penuh hati-hati.
Fidy menghela napas.
"Jangan terlalu banyak meminta, istirahat lah aku akan mengantar mu sampai kamar.."Ucap Fidy tanpa menoleh sedikit pun ke arah Laura.
Laura hanya menunduk.
Saat mereka sudah sampai di lantai kamar Laura berada,Ayu segera memapah Laura ke kamar nya, karena Laura menolak untuk memakai kursi roda.
Seorang pelayan yang sudah menunggu di depan kamar Laura,segera membukakan pintu dan segera membantu Ayu,membawa Laura masuk ke dalam kamar.
"Jaga diri mu jangan terlalu banyak berpikir dan bergerak.."Ucap Fidy di ambang pintu tanpa masuk ke kamar Laura.
"Ayu,nanti sore,ajak nyonya Laura untuk jalan-jalan di taman.."Perintah Fidy pada Ayu.
"Baik tuan.."Jawab Ayu menganggukkan kepalanya.
"Mas.."Panggil Laura lirih saat Fidy ingin membalikkan tubuh nya.
"Maaf,apa hari ini kamu akan menemui nya..??"Tanya Laura dengan tatapan sendu.
Fidy tidak menjawab, dia hanya menghela napas kemudian pergi meninggalkan Laura yang terlihat mata nya mulai berkaca-kaca.
"Kita istirahat Nyonya.."Ucap Ayu lembut,sambil memapah Laura.
Laura tidak menjawab,dia hanya mengikuti Ayu yang memapah nya menuju pembaringan nya,sambil mengusap air mata yang sudah menganak sungai yang tidak bisa di bendung nya lagi.
Berlahan Laura merebahkan tubuh nya, dengan pelan Ayu menyelimuti tubuh Laura.
"Ada yang Nyonya butuhkan..??"Tanya Ayu.
"Keluar lah,aku ingin sendiri.."Jawab Laura sambil menggelengkan kepalanya.
"Baik Nyonya,jika butuh sesuatu langsung hubungi saya.."Ucap Ayu.
Laura hanya mengangguk, kemudian memejamkan mata nya.menahan sesak di dada nya.
Ayu dan pelayan yang membantu pun saling tatap, kemudian mereka segera melangkah pergi meninggalkan kamar Laura.
"Tinggal di sebuah mansion megah seperti istana, bersuamikan seorang CEO berwajah seperti pangeran,,tapi dirinya terasa hampa, tidak di anggap apa lagi di cintai.."Laura berkata sendiri sambil terisak di bawah selimut.
Sementara itu,saat Fidy melewati ruang keluarga, tampak Aksa sudah menunggu nya, dengan tatapan tajam nya.
"Kita bicara dulu sebentar..!!"Perintah Aksa saat melihat Fidy yang akan melewati nya, sehingga membuat langkah Fidy terhenti.
Fidy pun membalikkan badannya menghadap Aksa, dengan langkah malas Fidy duduk di sofa di depan Aksa.
"Apa kamu benar-benar melupakan dendam mu..??"Tanya Aksa dengan tatapan tajam.
"Ingat Fidy, keluarga wanita itu yang telah menghancurkan ibu mu dan keluarga kita...""Aksa berkata dengan mata memerah dan penuh penekanan.
"Aku akan menyelesaikan masalah ini dengan cara ku sendiri.."Ucap Fidy dingin.
Aksa tertawa sambil terus menatap Fidy.
"Kamu akan menjadi lelaki lemah jika sudah bersama nya,cinta buta yang telah membuat mu seperti laki-laki bod*h..!!"Ucap Aksa dengan penuh kemarahan.
Mendengar perkataan Aksa,seketika wajah Fidy memerah karena amarah,tangan nya mengepal keras.
"Aku masih menghormati mu, karena kau suami dari mendiang mama ku..!!"Fidy berkata dengan sorot mata membunuh.
Para bodyguard yang berdiri di belakang Aksa sudah mulai waspada, melihat kemarahan Fidy.
"Jangan pernah menyentuh,apa lagi menyakiti nya,dia wanita ku,dia istri ku..!!!"Ucap Fidy dengan penuh penekanan dan dengan tatapan tajam nya ke arah Aksa.
Kemudian Fidy menatap tajam dua bodyguard yang berada di belakang Aksa, mereka menunduk tidak berani membalas tatapan tajam Fidy,, siapapun yang melihat tatapan itu pasti langsung ciut nyali nya,tatapan tajam seekor elang yang siap memakan mangsa nya.
Dengan dada yang penuh gemuruh amarah,Fidy pun segera beranjak meninggalkan Aksa dan dua bodyguard nya.
"Apa yang harus kita lakukan tuan..??!"Tanya salah satu bodyguard saat Fidy sudah melangkah pergi.
"Kita ikuti dulu dan kita lihat sampai di mana permainan nya.."Ucap Aksa dengan wajah dan mata memerah menahan emosi.
"Kita lihat saja Fidy, jangan pernah mimpi untuk menjadi pemilik perusahaan dari Angkasa Sakti..!!"Aksa berkata dengan seringai kejam nya.
********
Fidy sudah berada di dalam kantor nya, kemudian meraih ponsel nya dan menghubungi seseorang.
"Apa dia sudah pergi..??"Tanya Fidy saat ponsel terhubung.
"Kerja bagus,, berikan dia untuk menjalankan kontrak yang sangat lama di sana..!!"Ucap Fidy lagi.
"Jangan lupa berikan gaji yang besar, dan fasilitas yang mewah,biar dia betah di sana..."Fidy berkata dengan tersenyum licik.
"Kalau perlu ajak kedua orang tua nya untuk tinggal bersama nya,,dan jangan lupa kenal kan beberapa wanita,biar dia melupakan istri ku..!!"Fidy berkata dengan penuh penekanan sambil menutup ponselnya.
Senyum kemenangan terukir di bibir nya.
Fidy pun melakukan panggilan kembali kepada seseorang.
"Hallo,sedang apa dia..??"Tanya Fidy saat panggilan tersambung.
"Oh ya,nanti siang aku mampir kesana, pastikan kue dan masakan nya tersedia untuk ku.."Perintah Fidy saat menutup ponselnya.
Fidy tersenyum sumringah menatap ponselnya, memperhatikan seorang wanita yang sedang sibuk di dapur dengan peralatan masak.
Tampak wanita itu begitu cekatan dalam mengolah bahan-bahan masakan dan menggunakan alat-alat dapur.
Begitu cantik dan ****,apa lagi rambut wanita itu di ikat kuncir kuda,sehingga leher jenjang yang putih benar-benar terlihat jelas,apa lagi dengan apron yang di pakai nya,menambah kecantikan nya.
Melihat cara wanita itu memasak,Fidy jadi teringat wanita cantik yang telah melahirkan nya, seketika Fidy merasakan sesak kembali, kemarahan dan dendam di dada nya tiba-tiba muncul saat itu juga.
Dengan wajah memerah,dia langsung menutup ponselnya,mengusap kasar wajah,dan mengepalkan tangannya dan langsung menggebrak meja kerja nya.
**********
Maaf ya up nya lambat banget.
Masih penuh teka teki ya cerita ini??
Author berharap kalau kalian selalu mendukung novel-novel author, karena tanpa dukungan dan pembaca setia seperti
kalian, novel author tidak ada artinya.
Jangan lupa untuk mampir ke novel author yang satu ini
buat novel lihatlah dari semua sudut pandang jangan hanya monoton melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita, lihat lah juga dari sudut pandang pemeran utama pria seperti karakter fidy, apakah kalau kalian merasakan diposisi fidy adilkah diperlakukan seperti itu??????
amanda yang sudah disakiti zydan semudah itu dimaafkan dan amanda Terima begitu saja perlakukan zydan, dan wanita pelakor tidak dianggap salah karena menghancurkan rumah tangga orang, apakah adik kalau novelnya kalau begini dan apakah adil jika ama dan dibuat karakternya kayak itu???
itulah yang saya maksud dinovel ini
*apakah adil ana yang melakukan begitu banyak kesalahan semudah itu diterima kembali
*apakah adil satria menghancurkan dan merebut istri orang tapi dianggap bukan kesalahan
*apakah adil buat fidy, dengan semua kelakuan ana, istri pelukan dan gampang kontak fisik dengan pria lain, mantan dengan tidak ada penyesal dan bahagia mau menikah dengan pria lain saat tidak jadi menikah segampang itu fidy harus menerimanya kembali, apakah adil buat fidy
kita bahas dulu novel penyesalan zidan konfliknya suami melakukan kesalahan
suami akan dibuat
*mendapat balasan (ditinggalkan)
*dibuat menyesal sangat dalam
*tidak semudah itu dimaafkan , harus dibuar mengemis maaf dulu, dibuat berjuang keras dulu, dan harus membuktikan diri dulu
istri dibuat
*tegas tidak mudah memaafkan dan memilih pergi
*akan dihadirkan pria lain yang baik dan jadi penolong
*sosok wanita lain baing masalah dicap pelakor dan dilaknat
coban banding dengan novel ini
konfliknya istri melakukan kesalahan banyak sekali kesalahan fatal
*tidak perlu repot2 karena semudah itu dimaafkan, tidak ada namanya berjuang, tidak ada Namanya mengemis maaf, tidak ada nama menyesal mengaku salah, tidak nama minta maaf karena sudah sangat menyakiti
*karakter suami dibuat bodoh semudah itu Terima atau memaafkan kembali kayak tidak ada wanita lain saja
*author tidak akan berani hadirkan wanita lain yang baik dan jadi penolong bagi sang suami yang disakiti kalaupun ada tetap dicap pelakor dan dibinasakan
* pria lain sanga biang masalah tetap saja dipuja2 walau pun dbuat mati tapi dibuat kayak pahlawan padahal dia yang menghancurkan dan merebut istri orang
author merasa adilkah dalam dua novel ini saja