Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 33
"Papi" ucap tuan Robert yang sedang berbicara dengan Gina
"Sheva,ada apa sayang?"
"Papi lagi sibuk ya?"
"Enggak kok,kenapa?"
"Ada yang ingin Sheva bicarakan"
"Oke tunggu sebentar"
Tak berselang lama urusan tuan Robert dengan Gina selesai,sambil melangkah keluar Gina berhenti di hadapan Sheva.
"Kamu bukannya harus ke kantor cabang untuk minta tanda tangan pak Amrul ya?"
"Gina,bukannya tugas seperti itu adalah urusan kepala cabang sendiri? mereka pasti akan kesini sendiri atau kamu kirim surel ke mereka"
"Saya hanya ingi Sheva tahu kantor cabang saja tuan" ucap Gina sambil menundukkan kepalanya
"Tidak perlu,biar mereka yang kemari sendiri. Tugas Sheva disini hanyalah belajar menjadi penerus saya,kamu cukup berikan dia beberapa dokumen yang harus saya tanda tangani ataupun dia tanda tangani,kelak tugas dia hanya itu menggantikan saya"
"Baik tuan,kalau begitu saya permisi"
Sheva tersenyum puas melihat Gina yang begitu malu karena telah salah memberikan tugas untuknya,sekarang di ruangan itu hanya ada tuan Robert dan putrinya.
"Kenapa sayang? sepertinya kamu begitu semangat hari ini"
"Aku sudah memutuskan untuk memilih saham mana yang harus papi berikan ke Sheva"
"Cepat sekali,baru lima belas menit yang lalu kamu keluar dari ruangan papi"
"Nggak perlu pikir panjang pi,Sheva memilih saham kampus Sheva dan sisanya beberapa perusahaan yang menurut papi akan menguntungkan buat Sheva kedepannya"
"Baiklah kalau begitu,papi akan minta Gina untuk mengurusnya"
"No papi,Sheva nggak mau Gina yang mengurusnya"
"Lalu?"
"Biar orang yang paling papi percaya saja yang mengurusnya"
"Maksud kamu?"
"Papi yakin tidak memiliki orang kepercayaan di kantor ini?"
"Ya selama ini urusan papi Gina yang handel,jadi papi nggak butuh hal seperti itu"
"Mulai sekarang papi harus punya,dan orang itu adalah Sheva. Selain dengan Sheva papi nggak boleh kasih tahu siapapun soal urusan perusahaan"
"Kenapa sayang?"
"Papi tahu sendiri kan,kalau mami begitu berpihak pada Gina. Bahkan dari dulu mami selalu memberikan apa yang mami berikan juga ke Sheva"
"Okeh sayang,papi paham perasaan kamu. Tapi untuk urusan ini biarkan papa Rania yang mengurusnya"
"Tapi papi janji ya soal tadi?"
"Iya,kamu jangan khawatir. Pokoknya papi tidak akan memperlakukan kamu sama seperti papi memperlakukan Gina,karena kamu anak papi bukan keponakan papi"
"Makasih ya pi,pokoknya Sheva mau hal itu segera di urus"
"Iya sayang
Sheva kembali ke ruangannya dan meminta Hana secepat mungkin untuk mengumpulkan semua data-data yang harus ia pelajari. Tak hanya itu ia bersikeras menjadi putri yang berguna untuk kedua orang tuanya,ia ingin segera mengambil alih posisi papinya supaya Gina bisa hengkang dari perusahaan. Selama ini Gina sudah terlalu banyak tahu tentang perusahaan ini,jadi Sheva tidak ingin ia kalah jauh bahkan nantinya akan membuat dirinya susah.
Tak terasa jam istirahat pun tiba,Sheva merapikan riasannya untuk bersiap menemui keluarga William.
"Han,hari ini kamu makan siang sendiri dulu ya. Aku ada acara sama papi"
"Oke beres Va"
"Nanti kalau sudah selesai makan siang aku belum balik,kamu bisa langsung pelajari lagi dokumen-dokumen itu"
"Siap nona Sheva"
Sheva tersenyum dan berjalan keluar menuju lift,ia mengirimkan pesan kepada tuan Robert yang mengatakan bahwa putrinya menunggu di lobby. Tak berselang lama Sheva sampai di lobby dan seorang laki-laki menyambutnya dengan senyum di depan meja receptions
"Nona Sheva ya?" ucap laki-laki itu sambil menghampirinya
"Iya,siapa ya?"
"Saya Damar kepala divisi bagian pelaksana"
"Oh,ada apa?"
"Saya dengar-dengar nona mengantikan tuan Arta yang pindah menjadi kepala cabang. Maaf waktu itu saya tidak ikut meeting karena sedang cuti pulang kampung"
"Oh,iya saya pengganti pak Artha"
"Selamat ya nona,boleh tahu dari kampus mana?"
"Emb kampus...." belum selesai menjawab tiba-tiba tuan Robert memanggilnya
"Shevaa"
"Papi"
"Damar,kamu sudah masuk?"
"Iya tuan,masa cuti saya sudah habis"
"Bagaimana kondisi ibu kamu?"
"Sudah membaik tuan"
"Syukurlah kalau begitu,oh ya ini Sheva dia Direktur baru di perusahaan ini"
"Iya tuan saya sudah dengar dari anak-anak,kalau nggak salah dengar tadi Sheva manggil tuan RObert dengan ucapan papi?"
"Iya,dia putri saya"
"Ouh pantesan"
"Kenapa?" tanya Sheva heran
"Nggak kalah cantik gitu,soalnya kan istri tuan RObert cantik juga kayak nona Sheva"
"Memangnya papi pernah ajak mami ke kantor?"
"Pernah sekali,ya sudah kalau begitu Damar. Saya dan Sheva mau keluar ada urusan"
"Baik tuan,hati-hati"
Sheva dan tuan RObert berjalan menuju mobil,di dalam mobil Sheva bermaksud melanjutkan percakapan tadi.
"Pi,memangnya kapan papi pernah ajak mami ke kantor?"
"Dulu pernah sekali papi aja mami ke kantor waktu acara ulang tahun kantor yang ke sepuluh,terus nggak sengaja rekan bisnis papi datang yang ternyata adalah masa lalu mami kamu itu"
"Terus...." tanya Sheva antusias
"Ya papi kesal aja karena dia terlalu banyak tanya ke mami,habis itu setiap acara kantor papi nggak pernah undang dia"
"Papi pasti takut ya kalau mami gagal move on"
"Ya bukannya gitu,secara umur mami dan papi terpaut hampir sepuluh tahun. Papi takut aja mami kamu tergoda sama brondong di kantor"
"Ci elah cemburu,papi mah gengsi sekedar ngucapin i love you ke mami. Cewek tuh nggak cuma butuh uang pi tapi juga kasih sayang,sekali-kali kek ajak mami staycation bareng"
"Iya juga yah,anggap aja honeymoon lagi biar berasa pengantin baru"
"Tapi jangan sampai muncul adik Sheva ya pi"
"Memangnya kenapa?"
"Nggak lucu pi,sumpah Sheva nggak mau"
"Nggak usah khawatir,mami udah nggak bisa melahirkan secara operasi untuk ketiga kalinya. Meski mami dan papi berharap punya anak laki-laki"
"Kan kak Lionel juga anak papi dan mami"
"Tapi kakak kamu itu jauh Va,dan sekarang mereka menetap di Itali"
"Sheva juga kangen pi sama kak Geby"
"Sama sayang"