NovelToon NovelToon
Nona Muda And Mr. Brixton

Nona Muda And Mr. Brixton

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Hubungan asmaranya tak seindah kehidupannya. Hatinya sudah mati rasa karena selalu dipermainkan oleh para pria. Namun, seorang pria yang baru pertama kali ia jumpai malah membuat hatinya berdebar. Akankah Violet membuka hatinya kembali?

Sayangnya pria yang membuat hatinya berdebar itu ternyata adalah pria yang menyebalkan dan kurang ajar. Gelar 'berwibawa' tidaklah mencerminkan kepribadian si pria ketika bersamanya.

"Kau hanyalah gadis manja, jangan coba-coba untuk membuatku kesal atau kau akan tau akibatnya." — Atlas Brixton Forrester.

****

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

...Sebelum membaca wajib LIKE! ☺️...

...***...

"Aku ingin berenang lagi besok," celetuk Violet.

"Nanti tenggelam lagi."

"Aku sudah bisa!" kesal Violet.

"Benarkah? Kalau begitu aku tidak akan perlu memegangi tubuhmu lagi nanti," ujar Atlas menjahili.

Violet menatap tajam wajah tampan yang terpantul di cermin yang ada di depannya itu.

Saat ini Violet duduk di kursi rias sedangkan Atlas di belakangnya sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Mereka habis mandi bersama tadi.

Atlas mematikan hair dryer nya, lalu dia mengambil sisir dan menyisir rambut Violet dengan pelan. Rambut Violet sangat sehat, hitam legam alami dan juga panjang yang rapi. Tak lupa Atlas memberi vitamin rambut sesuai instruksi Violet.

"Sudah." Pria itu meletakkan sisirnya di tempat semula.

"Aku lapar," ucap Violet sembari beranjak dari duduknya. Atlas mengangguk paham, mereka pun segera menuju meja makan yang sudah terdapat berbagai makan menu makanan.

Mereka duduk bersebelahan, Violet segera mengambil alih piring Atlas dan mengisinya dengan nasi serta lauk pauk. Dia ingin menjadi istri yang baik mulai sekarang, ya meskipun kadang-kadang suka mereog tak jelas.

Sebelum makan, keduanya berdoa bersama lebih dahulu, Atlas yang memimpin doanya. Terasa berbeda dari biasanya, hati Violet berdesir ketika tangannya digenggam oleh Atlas saat berdoa.

"Kenapa porsi makan mu seperti porsi makan semut?" cibir Atlas sembari melihat piring Violet yang lebih sedikit dari porsinya.

"Diet!" balas Violet. Dia segera memakan makanannya.

Atlas menggelengkan kepalanya, kali ini dia membiarkan Violet melakukan apa yang dia mau.

"Diet saja tidak cukup, kau harus sering olahraga jika ingin memiliki tubuh ideal," kata Atlas. Ia juga mulai menyantap makanannya.

"Aku tau!" ketus Violet. "Berenang termasuk olah raga, kan? Kalau begitu temani aku berenang lagi besok."

"Sure."

****

Malam harinya mereka mengurung diri di kamar, mungkin besok baru bisa keluar menjelajahi kota ini.

Sekarang keduanya hanya duduk santai di balkon kamar sambil menikmati segelas kopi ditemani sumilir angin malam yang lumayan dingin.

Atlas merapatkan tubuhnya pada Violet, sebelah tangannya merangkul bahu sang istri untuk membuat kehangatan.

"Aku suka tempat seperti ini, sepi dan tenang. Semoga saja mommy bisa carikan tempat yang seperti ini untuk rumah baru kita," ucap Violet.

"Ya."

Atlas melirik Violet yang sedang menatap bintang di langit. "Udaranya semakin dingin, kita masuk ke dalam saja, ya?"

Akhirnya Violet mengangguk setuju. Kopi mereka juga sudah habis. Keduanya pun segera masuk ke dalam kamar.

Setelah mencuci kaki, mereka langsung naik ke atas ranjang. Lagi-lagi Atlas menarik Violet agar masuk ke dalam pelukannya.

"Aku belum mengantuk," ujar Violet. Dia meletakkan telapak tangannya di dada bidang Atlas, hingga dia bisa merasakan detak jantung pria itu.

"Sepertinya kau tidak bisa tidur tanpa dongeng," ejek Atlas.

Violet mendengus, "Kau sedang membicarakan dirimu sendiri?" sinisnya. "Aku sudah dewasa!"

"Faktanya kau masih anak kecil yang manja dan sering merengek." Atlas tersenyum tipis, senyuman yang terkesan seperti ejekan. Hal itu tentu membuat Violet semakin kesal.

"Diam!" Violet melotot tajam sembari menutup mulut Atlas dengan telapak tangan mungilnya.

"Sopankah bicara seperti itu padaku saat kita bulan madu, huh?!" gertak Violet.

Atlas terkekeh kecil, ia menurunkan tangan Violet dan meletakkannya kembali ke atas dada bidangnya.

"Maaf," kata pria itu. "Jadi, kau mau dongeng apa malam ini?"

"ATLAS!"

****

Pagi hari, mereka bangun pagi-pagi sekali dan sekarang sudah jam 7 pagi mereka sudah siap dengan pakaian rapi.

Rencananya Violet ingin pergi ke wisata yang ada di sana, kebetulan sedang booming-booming nya.

"Sudah semua?" tanya Atlas.

Violet menyemprotkan parfum sebagai sentuhan terakhir. "Sudah!"

Keduanya pun segera menuju mobil yang sudah menunggu mereka.

Tujuan mereka pagi ini dalah Museum Amsterdam. Museum yang terkenal di Belanda. Meskipun Violet tidak suka barang kuno, tetapi dia cukup penasaran sejarah yang ada di sana, terlebih dia sangat menyukai Belanda.

Rijksmuseum di Amsterdam adalah museum seni dan sejarah terbesar dan paling bergengsi di Belanda. Museum ini memiliki banyak koleksi lukisan dari Zaman Keemasan Belanda, termasuk karya Vermeer dan Rembrandt.

Sepertinya orang-orang yang datang ke Belanda tidak akan melewatkan museum ini. Termasuk Violet.

Sesampainya di sana, Violet membuka kamera ponsel untuk memotret sesuatu yang menurutnya menarik. Banyak lukisan kuno yang dilukis oleh pelukis terkenal.

"Self potrait karya Van Gogh?" gumam Violet, ia mendongak menatap lukisan di depannya.

"Vincent Van Gogh melukis potret diri menggunakan cat minyak di atas kanvas pada September 1889. Karya ini yang mungkin merupakan potret diri terakhir Van Gogh, dilukis sesaat sebelum ia meninggalkan Saint Rémy de Provence di selatan Perancis," jelas Atlas.

"Kau tau?" Violet mengangkat kedua alisnya, cukup terkejut mendengar penjelasan Atlas.

Atlas mengangguk, "Sedikit," ucapnya.

Violet mengangguk paham, mereka kembali berjalan menuju lukisan lain. Violet tertarik dengan sebuah lukisan yang besar, ia pun melangkah ke sana. Atlas terus mengikuti dari belakang.

"Besar sekali." Violet berdecak kagum. "Apa kau tau lukisan ini?" tanya Violet pada sang suami.

Atlas mengangguk, dia mulai menjelaskan. "Ini adalah lukisan Night Watch. Dianggap sebagai karya paling ambisius Rembrandt. Lukisan ini merupakan pesanan wali kota dan pemimpin pengamanan sipil Amsterdam, Frans Banninck Cocq. Tingginya hampir 4 meter dan lebar 4,5 meter, lukisan ini tersohor karena penggunaan pencahayaan yang dramatis."

Violet menatap kagum ke arah Atlas. "Bagaimana kau bisa tau?! Apa sebelumnya kau pernah kemari?" Mata Violet memicing curiga.

Tanpa disangka, Atlas mengangguk. "Ya, aku pernah bekerja sama dengan seseorang di sini dan menyempatkan berkunjung ke museum ini."

"Hah, pantas saja kau tau!" dengus Violet.

Atlas terkekeh kecil. "Mau lihat yang lain?" tawarnya.

Violet mengangguk, "Aku ingin melihat kisah 800 tahun sejarah Belanda dari tahun 1200 hingga saat ini."

"Sejak kapan kau suka sejarah?" Atlas mendengus. Dia menggandeng tangan Violet lalu berjalan menuju apa yang gadis itu maksud.

"Ini tentang Belanda! Kalau tentang yang lain, mungkin aku lebih memilih tidur," jawab Violet.

"Kau benar-benar menyukai Belanda rupanya," kata Atlas.

"Kau pikir aku berbohong?" sinis Violet.

"Ya, aku sempat berpikir seperti itu. Kau menyukai Belanda tapi tidak tau tentang lukisan di sini, hm?"

"Apakah itu harus?" Lagi-lagi Violet mendengus. "Aku tau, tapi tidak banyak."

"Benarkah? Kalau begitu, siapa yang membuat lukisan The Milkmaid?" tanya Atlas menantang.

Violet terdiam selama beberapa detik. Dia terlihat sedang mengingat sesuatu.

"Van Gogh?" jawabnya ragu.

Atlas tersenyum geli, dia mengetuk pelan kening Violet. "Lukisan The Milkmaid itu karya Vermeer, bukan Van Gogh."

Violet mengelus keningnya sambil cemberut. "Mana aku tau!"

"Sekarang sudah tau, kan? Jangan lupa dan ingat baik-baik," ujar Atlas. Tangannya terulur mengelus rambut Violet.

Berkunjung ke museum bersama suami ternyata tidak seburuk itu, pikir Violet.

***

1
Yani Cuhayanih
visualnya gk jelas ...
🍏A↪(Jabar)📍
ternyata mimpi kurira nyata 🙂
Titin Renova Rezeki Simbolon
up donk.. stiap hr 1 episode aja pun tak apa
Yeti Kurniati
apdet trus dong KK cerita.nya jngan sepotong"
Titin Renova Rezeki Simbolon
kapan up
Kholisatun Nada Channel
Good
🍏A↪(Jabar)📍
Typo Mungkin kata bukan mata 🙏
Nayla Nazafarin
thor visual badannya atlas yg kekar biada aj napa??
kalau ky gitu mlah mirip binaragawan
Fakih Pramana: bener,kesan ny malah ngeri
total 1 replies
Cindi RD
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
😂😂
Jax Maxll
semoga Atlas segera dtg menyelamatkan Violet, semangat thor 💪
🧸fre_love❦
AAA GUMUSHHH BANGETT/Sob//Sob/
Elizabeth Zulfa
kpn nikahnya mreka??
Elizabeth Zulfa
Carles ini zg guru olahraga kah??
🍏A↪(Jabar)📍
/Facepalm//Facepalm/
Widya
Haiiiii.. jangan lupa beri bintang 5 dan ulasannya yaaaa🥰🥰💗
Uti Enzo
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
kurang panjang/Slight/
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚 menuju Hiatus.
Terlalu singkat Thor, tapi saya suka jalan ceritanya/Hey/
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut crazy up /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!