Tamara Lourine Aditama, biasa dipanggil dengan tama, dia seorang gadis yang lemah lembut dan cerdas. walaupun selalu di kucilkan keluarga dan tidak pernah di anggap sebagai anggota keluarga aditama tetapi Tamara selalu menjadi gadis yang ceria.
suatu ketika Tamara di fitnah oleh adik kembarnya Tamariska yang merasa iri dengannya. dia di fitnah dan terusir dari rumahnya, menjadi terluntah-luntah namun karena sikapnya yang baik hati dan suka melakukan kebaikan maka iyapun lantas menuai kebaikan itu dengan di tolong oleh sesilia yang merupakan seorang anak yatim piatu yang pernah di bantu Tamara, Sesilia mengajak Tama untuk tinggal dirumah kontrakannya itu.
bersama temannya seusai pulang sekolah mereka bekerja akan tetapi adiknya masih selalu menganggu dan meneror hidupnya bahkan selalu membuat iya di berhentikan dari pekerjaannya berulang kali.
Mampu kah Tamara menemukan kebahagiaannya ?
mampukah Tamara bertahan untuk menghadapi semuanya ?
yuk, ikuti kisahnya...............
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hulwund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
temukan foto
Di kediaman Jemmy pagi hari, Mariska sang Mama sedang mengunjunginya. Ibu nya sangat kesal saat ini karena sang anak tidak ada di kediamannya, padahal hari libur.
"Huuuhhh.... dasar anak sama Bapak sama aja, sama-sama penggila kerja, jadi nggak punya teman sekarang aku" gerutu Mariska.
"Kayaknya akan lebih baik jika aku punya anak perempuan, tapi sayang nggak punya anak gadis.... ckckck miris banget aku kesepian, aku harus mendesak Jemmy untuk segera menikah biar aku akan punya teman" seru Mariska dengan girang.
Mariska pun mencoba mengeledah setiap ruangan milik sang anak, dia hanya ingin memastikan bahwa sang anak tidak bertindak macam-macam. Namun saat mengeledah ruang kerjanya, sang Mama menemukan sebuah foto milik Tamara yang memang sengaja Jemmy pajang di atas meja kerjanya.
"Foto siapa ini? Apa putraku menjadi seorang penguntit?" Lirih Mariska saat melihat beberapa lembar foto Tamara yang memang Jemmy peroleh dari orang suruhannya.
"Wah....kalau di lihat-lihat cantik juga gadis ini, terlihat natural dan alami tapi sudah cakep banget, pintar kamu cari cewek nak"
"Eh....tunggu sebentar..... kayaknya mukanya familiar.... sepertinya aku pernah lihat gadis ini, tapi di mana ya......"
Mariska terus berpikir di mana dia bertemu dengan gadis itu. Lama berpikir keras, tiba-tiba matanya membulat ia baru menyadari siapa gadis itu. Akhirnya Mariska mengingat siapa penolongnya melawan jambret.
"Oh.... ya.... ini kan gadis yang pernah menolong aku saat di jambret bulan lalu" seru Mariska mengingat kembali tentang pertemuannya dengan Tamara.
"Tapi apa benar ini adalah calon isteri anakku yang akan di nikahin nanti? Kalau benar dia maka saya nggak akan pernah menolak, tapi kalau bukan..... maka aku akan memaksanya hingga dia mau menjadi calon menantuku" lirih Mariska pada diri sendiri.
Akhirnya Mariska pun memutuskan membawa beberapa foto Tamara kembali ke mansionnya untuk di laporkan pada sang suami. Benar saja setibanya di mansion keluarga Granbelle, Mariska segera heboh mencari keberadaan sang suami yang ternyata sedang bekerja di ruang kerjanya di mansion itu.
"Papa...!Papa....kamu di mana?" teriak Mariska heboh.
Sang suami yang mendengar kehebohan isterinya pun segera menghampirinya.
"Ada apa sih Ma teriak-teriak, ingat umur Ma, lagian udah kayak di hutan aja deh! Protes sang suami.
"Pa lihat deh, kemarin Mama tanyain tentang calon isteri, tapi dia nggak pernah mau ngaku, eh ternyata dia sudah punya calonnya Pa, lihat deh foto gadis ini" cerita Mariska kepada sang suami.
"Dia pun mengambil foto yang di berikan oleh Mariska dan mengamatknya dengan yeliti.
"Wah cantik juga gadis ini Ma, tapi sepertinya usianya masih sangat muda, Apa benar ini gadis yang akan Jemmy jadikan sebagai calon isteri ?" tanya Papa Jemmy ragu.
"Sebenarnya sih Mama juga belum tau Pa, tapi Papa tau nggak siapa gadis ini? Dia gadis yang pernah menolong Mama saat di jambret bulan kemarin itu Pa" jelas Mariska.
"Mama serius? Ini gadisnya?
"Iya....mama nggak mungkin banget salah mengenalinya pa, jelas-jelas ingatan mama masih bagus dan yah jujur saja sampai sekarang mama sering membayangj kejadian itu, makanya mama nggak mungkin mama salah mengenali orang" cerocos Mariska
"Ya udah jika memang itu gadis yang pernah menolong Mama waktu itu, maka Papa juga akan setuju jika seandainya Jemmy meminta dia untuk calon isterinya....Papa akan bahagia memiliki menantu yang suka menolong dan pemberani"
"Mama juga sangat.....sangat setuju Pa"
Akhirnya mereka pun memutuskan akan menyetujui jika Jemmy meminta gadis itu sebagai calon isterinya. Tak mau membuang waktu Mariska pun menelfon sang anak semata wayangnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu di Rumah Sakit Cahaya Kasih, di ruang rawat inap VVIP Tamara. Tamara sedang sarapan bersama Jemmy, sarapan Jemmy terhenti karena mendengar bunyi telefon masuk. Pada dering ketiga telfon Jemmy segera terhubung.
"Assalamualaikum..... ma! Sapa Jemmy sopan.
"Wa'laikum salam..... kamu di mana sekarang?" Tanya Jemmy langsung
"Aku sedang ada di rumah sakit Ma, ada apa ya?"
"Memangnya siapa yang sakit? Apa kamu sakit nak?" tanya Mariska khawatir
"Bukan aku yang sakit ma, ini aku nolongin ada orang yang pingsan di sekolah kita"
"Sekolah? Kenapa tu orang berangkat ke sekolah libur begini? Apa ada eskul hingga dia berangkat?
"Aku sendiri juga kurang paham ma, mending ceritanya nanti aja kalau aku udah balik ke mansion"
"Ya udah buruan kamu pulang sekarang, mama dan papa mau menanyakan sesuatu sama kamu!"
"Tapi maaf Ma, Jemmy nggak bisa pulang sekarang, Jemmy harus matiin semuanya sudah baik-baik dan ada jagain dia baru Jemmy bisa tenang untuk pulang" bantah Jemmy segera
"Pokoknya Mama nggak mau tau, kamu harus pulang sekarang!"kekeh sang Mama tak mau di bantah
"Baiklah Jemmy akan pulang tapi dua jam lagi, Oke!"
"Mami tunggu di kediaman utama!"
Setelah itu Mariska memutuskan panggilan telefon secara sepihak.
"Maaf Tamara kamu jadinya menunggu saya berbicara di telefon dan menunda sarapan kamu, ayo...kamu harus menyelesaikan sarapan kamu lalu minum obat"
"Baik bang"
Tamara dan Jemmy pun melanjutkan sarapan mereka. Seusai sarapan Jemmy membantu Tamara untuk segera meminum obatnya.
"Bang boleh nggak pinjam handphonenya untuk menghubungi sahabat-sahabatku?" Pinta Tamara dengan manja.
Jemmy yang tak tahan melihat tingkah manja dan imut Tamara, membuat hati Jemmy luluh dan dia meminjamkan handphonenya untuk di gunakan Tamara. Jemmy segera menyodorkan handphone mahalnya kepada Tamara. Tamara memasukan nomor handphone sahabatnya lalu menekan tanda panggilan.
"Hallo Assalamualaikum.....Nad, ini gue Tamara"
"Wa'laikum salam..... Tama ya ampun.... Lo kemana aja? Kenapa nomor Lo nggak aktif? Ini nomor siapa?" Tanya beruntun Nadia
"Handphone gue rusak, gue di Rumah sakit Cahaya Kasih..... gue baru mengalami mushiba yang membuat gue harus di rawat selama beberapa hari di sini"
"Ya ampun..... Lo di ruangan mana? Keadaan Lo gimana?"
"alhamdululillah.... udah mendingan Nad, gue di ruangan VVIP nomor 02"
"Oke, Lo disana saja, gue hubungi Diana nanti kami akan segera ke sana"
"Makasih sahabatku, hati-hati di jalan"
Tamara pun memutuskan panggilan. Dia pun lekas mengembalikan handphone Jemmy.
"Terima kasih bang, ini handphonenya" ucap Tamara sambil memberikan handphone.
"Iya sama-sama Tam"
"Abang kalau mau pulang...nggak apa-apa, nanti bentar lagi sahabat-sahabatku akan datang"
"Nanti jika sahabat kamu udah datang, abang akan pulang"
"Nggak usah nungguin abang, abang itu harus kerja dan juga tadi Mama abang minta abang pulang....kayaknya ada hal penting yang mau di bicarain sama abang"
"Tapi aku nggak mau,tinggalin kamu sendirian"
"Aku nggak apa-apa bang, lagian ada perawat yang siap sedia, jadi sebaiknya abang pulang saja"
"Ya udah abang pulang, Assalamualaikum...."
"Wa'laikum salam...."
Jemmy pun pergi meninggalkan Tamara dan menuju ke kediaman orang tuannya. Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit, Jemmy pun tiba di mansion keluarga Granbelle. Dia segera memasuki rumah dan mencari keberadaan orang tuanya.
"Assalamualaikum....Ma....mama di mana?" Seru Jemmy
"Wa'laikum salam....jawab Mariska cuek
"Widih.... kenapa aku di jutekin begitu ma?bukannya tadi Mama sendiri yang meminta Jemmy untuk segera datang kemari?" Ledek Jemmy kepada sang Mama tercinta
"Udah mending kamu temuin Papa kamu sana, dia sudah menunggu kamu dari tadi!"
"Papa... memang ada apa Ma? Kenapa Papa nungguin aku?"tanya Jemmy heran
"Mana mama tau, buruan gih temuin Papa kamu cepat!" tegas Mariska tak mau di bantah
Dengan langkah berat Jemmy pun menghampiri sang Papa yang ada di dalam ruang kerjanya.
seharusnya Tamara balas dong kelakuan adik kembarnya