NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-32

Hamdan mendatangani ruangan ICU kembali. 

" Loh, Hamdan? ada apa kamu kembai lagi? " tanya Papa Adam melihat kedatangan Hamdan. 

" Dimana Az Om? " tanya Hamdan. 

" Oh, dia di toilet. ada perlu apa? nanti Om sampaikan. " ucap Papa Adam. 

" Tidak usah Om, nanti saja aku mau pulang saja dlu. " ucap Hamdan berpamitan. 

Hamdan meneruskan langkahnya menuju toilet dirumah sakit, ditunggu-tunggu tidak lama Gus Azi keluar dari pintu toilet. 

Hamdan mendekati lelaki itu, yang sepertinya menyadari ada seseorang dari belakang nya. saat Gus Azi berbalik Hamdan langsung melayangkan tinjunya membuat Gus  Azi tersungkur kebelakang. 

BUGH....

" ARGGHH... " 

" APA-APAAN KAMU? " teriak Gus Azi dilihatnya siapa yang memukulnya. 

" SIALAN KAU AZ! LAKI LAKI BRENGSEK!!! "

Kembali Hamdan menarik kerah Gus Azi yang tidak siap, ditinjunya 2 kali Gus Azi yang kesal juga ikut melayangkan tinjuan nya. 

Dibantingnya tubuh Hamdan ke lantai, membuat Hamdan tersungkur. 

" Ada apa dengan mu sialan! " umpat Gus Azi mengelap sudut bibirnya yang berdarah. 

" Gara-gara kamu! Cia harus masuk rumah sakit! " ucap Hamdan menarik kerah Gus Azi. 

Gus Azi menepis cengkraman Hamdan, ditatapnya lelaki itu meminta penjelasan. 

" Apa maksudmu? Cia sakit? bukannya di bekerja di luar kota? " tanya Gus Azi mendelik tajam. 

" Dia terpaksa berbohong gara-gara kau yang tidak memperdulikan nya! suami kurang ajar! suami tidak tahu diri ! " maki Hamdan. 

" Dimana dia sekarang? sakit apa dia? " tanya Gus Azi. 

" Kenapa kau perduli sekarang? kau urus saja istri kesayangan mu itu, biar Cia aku yang urus. " ucap Hamdan meninggalkan Gus Azi disana. 

Gus Azi yang merasa kesal dan muak, di tendang tubuh Hamdan hingga terjatuh. 

" CEPAT BERITAHU AKU! DIMANA ISTRIKU!!! " teriak Gus Azi marah. 

" Kenapa kau marah?! " tanya Hamdan. 

" Aku suaminya sialan! " jawab Gus Azi. 

" Suami? Cih, dimana tanggung jawab mu sebagai suami selama berapa bulan terakhir? kau tidak pernah mengabari Cia sekedar mengunjungi tidak pernah kan? suami macam apa itu. " decih Hamdan. 

" Jangan ikut campur urusan rumah tangga Ku Hamdan! ini peringatan terakhir ku, cepat beritahu aku dimana Cia? " ucap Gus Azi tajam. 

" Kenapa memang nya? kau ingin membawa Cia menjauh dari ku? tidak akan bisa dia sudah ketergantungan padaku. " jawab Hamdan berbangga diri. 

" Tidak akan kubiarkan, kau merebut Cia dariku. " ucap Gus Azi marah.

" Silahkan, aku tidak masalah. semua permasalahan ada ditangan Cia bukan ditangan mu. Cia bebas memilih diantara kita siapa yang lebih bertanggung baginya. " jawab Hamdan tersenyum licik. 

Lelaki itu, memutuskan membawa Gus Azi menuju ruangan rawat inap Cia tanpa wanita itu sadari. 

KLEK...

Pintu terbuka dari luar bertepatan dengan Cia yang baru saja selesai pemeriksaan oleh dokter Darma.

" Berat janinnya, bagus. nutrisi ibunya juga mulai stabil jadi pertahankan ya Bu Cia. " ucap dokter  Darma yang memeriksa keadaan Cia. 

" Oh ada dokter Darma. " sapa Hamdan. 

" Bapak Hamdan, tolong dijaga kondisi ibu Cia ya. " ucap dokter Darma. 

" Saya bukan suaminya Dok. " jawab Hamdan. 

" Oh bukan? saya kira suaminya, terus dimana suaminya Bu Cia?  " tanya Dokter Darma menatap Cia. 

" Oh, emm itu... " ucap Cia bingung. 

" Suaminya ada disini dok. " potong Hamdan cepat. 

Pintu yang memang hanya tertutup setengah menampilkan sosok Gus Azi dengan tubuh tegap dan tegasnya melangkah masuk. 

DEG...

Matanya Cia melotot, wanita itu tampak kaget melihat kehadiran Gus Azi disini. 

" Saya suaminya dok. " ucap Gus Azi. 

" OH suaminya, saya kira yang selalu temani Bu Cia kontrol kandungan suaminya. " ucap Dokter Darma. 

" Dia sepupu saya saja dok, soalnya saya sibuk kerja diluar kota. " ucap Gus Azi. 

" Kalau gitu, dijaga kandungan nya Bu Cia ya Pak. saya permisi dulu. " ucap dokter Darma berpamitan keluar. 

BLAM...

Didalam hanya tersisa ketiga nya saja. 

" Jadi ada yang bisa jelaskan padaku? " tanya Gus Azi menatap Hamdan dan juga Cia bergantian. 

" Keluarlah Hamdan, aku mau bicara sama Cia dulu. " sambung Gus Azi. 

" Aku keluar dulu, jaga kesehatan Mbak. " ucap Hamdan. 

" Iya, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku Hamdan. " balas Cia tersenyum ramah. 

BLAM...

" Hubungan kalian, sangat terlihat lebih harmonis ya. " sindir Gus Azi.

" Dia yang selalu ada saat aku membutuhkan sesuatu. " jawab Cia menyindir lelaki dihadapannya. 

" Kenapa tidak bilang. " tanya Gus Azi. 

" Apa yang harus kubilang sama mu? " tanya Cia. 

" Kamu sedang hamil anak saya Cia, kenapa tidak memberitahu saya sejak awal. " tanya Gus Azi lagi. 

" Emang Gus Azi bakalan perduli? gak juga kan? " balas Cia. 

" Saya tentu perduli, kamu juga istri saya dan kamu mengandung anak saya. " jawab Gus Azi.

" Walaupun Gus Azi hanya perduli pada kandungan ku, tapi aku bisa merawat diriku sendiri. " jawab Cia.

" Apa maksudmu? saya peduli dengan kalian berdua. " jawab Gus Azi. 

" Tidak! Gus tidak pernah perduli pada ku! " sentak Cia marah. 

" Lalu kamu ingin saya seperti apa? " tanya Gus Azi mencoba sabar. 

" Ak-aku mau kita cerai aja. " ucap Cia lirih. 

" KAMU GILA!!! " teriak Gus Azi marah. 

" Aku capek Gus!!! aku seperti mau gila rasanya, kamu tidak pernah menghargai ku sebagai istrimu! yang kau pedulikan hanya Daliya saja! aku paham dia istri yang kau cintai, tapi aku juga istrimu. " 

" Kau seolah lupa tanggung jawabmu sebagai suami padaku! aku tidak menuntut apapun padamu tapi setidaknya hargai aku, anggap aku ini ada! aku juga berhak bahagia. " sambung Cia terisak. 

" Huh! saya minta maaf Cia, saya tidak bermaksud melakukan semua ini sama kamu. Daliya tidak ingin saya meninggalkan nya. " sanggah Gus Azi. 

" BOHONG! KAU PEMBOHONG YANG UNGGUL GUS! " teriak Cia meluapkan emosinya. 

" Aku tanya padamu, kau berniat bercerai dariku kenapa? karena Hamdan kan? dia menghasut mu kan! " tuding Gus Azi. 

" Jangan bawa-bawa orang lain dalam permasalahan kita! " seru Cia. 

" Tapi itu memang kenyataan nya kan? agar kalian bisa menikah setelah ini, atau jangan-jangan itu bukan anak saya tapi anak Hamdan hasil perselingkuhan kalian. " tuduh Gus Azi tajam. 

" Fitnah lebih kejam dari pada kenyataan nya Gus! kau lebih mempercayai pemikiran busuk mu dari pada perkataan ku sebagai istrimu?! " ucap Cia menatap nanar. 

" Lalu alasan kamu meminta cerai dari saya apa? perjanjian kita lakukan tidak bisa di bantah begitu saja. " ucap Gus Azi. 

" Aku lelah, aku capek menjalani rumah tangga ini. aku tidak menuntut apapun pada mu Gus, saat anak ini lahir aku akan memberikan nya padamu. " jawab Cia menatap Gus Azi dalam pandangan kosongnya.

" Hentikan Cia, saya tidak ingin mendengar perkataan itu lagi. lebih baik kamu istirahat tidak baik ibu hamil mengalami stress. " jawab Gus Azi. 

Cia tidak melawan, batin dan tubuhnya sudah cukup lelah dengan semua beban ini. ditatapnya lama-lama kepergian Gus setelah membantunya berbaring dibankar. 

" Selalu seperti ini, kau selalu menghindar dalam permasalahan Gus. aku membenci mu! " batin Cia menatap nanar kepergian Gus Azi. 

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
bahagia selalu buat gua Azi, mba CIA dan keluarga 🤲🤲🤲🥰
Siti Koyah
cerita nya menarik dan bikin kesel sama si guz
Samsiah Yuliana
lanjut kak author,,,
udh qu kasih kopi nih,,,/Rose/
Samsiah Yuliana
lanjut,,,
makin penasaran kan aku sama ceritanya,,,
Siti Koyah: Gus edan TPI suka ceritanya semangat KK up nya
total 1 replies
Samsiah Yuliana
ayo kak, lanjut lgi, penasaran bgt sama kelanjutan nya,,,
Sasikarin Sasikarin
sat set thor jd pembaca g jenuh
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!