NovelToon NovelToon
Bosku Duda Arogan

Bosku Duda Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

“Bapak… selain mesum, juga nyebelin, ngeselin, rese, arogan dan sudah tua -- dewasa --. Pokoknya semua Bapak borong,” teriak Ajeng.

“Tambahkan, tampan dan membuat kamu jatuh cinta,” sahut Gentala.

Ajeng berada di dalam situasi disukai oleh rekan kerjanya yang playboy, berusaha seprofesional mungkin karena dia membutuhkan pekerjaan ini. Siapa sangka, Gentala – GM baru – yang membuat Ajeng kesal setengah hidup sejak pertama bertemu berhasil menolong gadis itu dari perangkap cinta sang playboy.

Namun, aksi heroik Gentala malah berubah menjadi bencana ...!


===
IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 ~ Resign

Aku tidak menyangka kalau Pak Genta akan seramah itu dan dia mengenalkanku pada semua dewan direksi yang hadir. Tinggal bersiap, besok pasti akan banyak pertanyaan karena rencana pernikahanku dengan Pak Genta akhirnya diketahui.

Pak Gentala, meminta aku untuk menunggunya di ruangannya. Aku hanya bisa menurut bagai kerbau dicocok hidungnya, karena aku masih terpana dengan senyuman pria itu.

Biasanya aku terpukau karena intimidasi, ancaman atau bahkan sorot tajam matanya. Namun, kali ini aku bak mendapat sinaran mentari pagi yang hangat.

“Jangan pulang, tunggu aku ya,” ujarnya.

Aku hanya bisa mengangguk pelan walaupun ingin sekali menjawab. “Siap Bang, apa sih yang nggak buat Bang Genta.”

Aku sudah berada di ruang kerja Pak Gentala. Berpindah dari sofa ke kursi kebesarannya lalu berpindah lagi ke sofa tunggal yang biasa diduduki oleh pria itu.

Entah mengapa aku merasakan resah dan gelisah menunggu di sini, macam lirik lagu. Bahkan aku sudah berbaring di sofa sambil bersenandung dan pintu ruangan pun terbuka, aku bergegas beranjak duduk. Pak Gentala duduk di sofa tunggal dan menatapku.

“Ada apa?” tanya pria itu datar.

Aku menghela nafas menyaksikan pria ini kembali ke setelan pabrik.Padahal tadi sudah sempurna banget.

“Justru aku yang harus tanya, sebenarnya kita ini ada apa? Perasaan kita sepakat harus menikah tapi aku tidak merasa kalau kita seperti pasangan yang akan menikah pada umumnya,” ujarku pada pria yang saat ini menyilangkan kaki dan menatapku datar.

Rasanya aku ingin meraih vas bunga di atas meja lalu pukulkan ke dahinya agar dia sadar.

“Hubungan kita memang tidak umum, jadi jangan berharap yang biasa-biasa.”

“Terserah bapak deh. Besok Go TV bakal heboh karena Pak genta sudah sampaikan status kita di depan direksi,” tuturku sambil membayangkan bukan hanya nada merdu tapi bisa juga nada sumbang yang sampai ke telingaku.

“Cepat atau lambat semua akan tahu dan besok undangan sudah release jadi kenapa harus takut.”

“Saya nggak takut Pak. Lalu untuk resign”

“Ah, serahkan surat pengunduran diri kamu ke HRD secepatnya,” titah Kakang Prabu.

Aku kembali menghela nafas, padahal aku berharap tetap diperbolehkan beraktivitas. Yah, aku tahu kalau untuk nafkah Pak Gentala pasti akan bertanggung jawab tapi aku tidak bisa memikirkan seharian hanya diam menunggu pria ini pulang.

Jangan-jangan aku hanya duduk diam menonton TV lalu berjalan keliling apartemen sampai kesandung lalu kejedot dan begitu seterusnya setiap hari.

“Pak Genta,” ujarku memperbaiki posisi dudukku lebih tegak karena aku akan bertanya hal serius.

“Hm.”

“Bapak dengan Pak Fabian ada masalah apa sih? Saya mau tanya sudah lama tapi belum sempat terus.”

“Masalah?” Dia bertanya balik.

“Iya, kelihatannya kalian tidak akur dan ada dendam kesumat lalu saya terlibat dan ….”

“Fabian mengancammu?”

Aku ingin menjawab, Iya makanya gue tanya lo ada masalah apa sama dia.

“Ck, udah lupain aja deh,” ujarku kesal lalu membuang pandanganku ke arah lain.

“Ya sudah.”

Aku menoleh untuk menatapnya lagi.

“Bapak tahu nggak?”

Dia diam saja.

“Bapak… selain mesum, juga nyebelin, ngeselin, rese, arogan dan sudah tua. Pokoknya semua Bapak borong,” teriakku.

“Tambahkan tampan dan membuat kamu jatuh cinta,” ujarnya bangga.

Aku berdiri lalu menghentakan kaki dan meninggalkannya.

“Ajeng,” panggilnya membuatku kembali menoleh. “Jangan lupa surat permohonan resign kamu.”

Aku pikir Pak gentala memanggilku lalu mengajak kami bicara dari hati ke hati atau dia nyatakan perasaan sayangnya ke aku. Namun, yang ada hanya harapan palsu. Gentala tetap Gentala, Bosku si duda Arogan.

“Bodo amat,” ujarku lalu benar-benar meninggalkan ruangan itu. bahkan, jika Pak Genta kembali memanggilku aku tidak peduli.

...***...

[Lo bener-bener hutang cerita sama gue. Temen nggak ada akhlak, mau nikah diem-diem bae]

Aku membaca pesan  dari Anik. Sejak aku tiba di Go Tv pagi ini, semua tampak berbeda. Maksudku, sikap teman juga orang-orang sangat berbeda. Terlihat lebih ramah, tentu saja ini karena pengaruh Gentala. Informasi bahwa aku akan menikah dengan Pak Gentala sepertinya sudah tersebar.

Walaupun masih ada nasa sumbang, seperti saat di lift. Ada yang membicarakanku, padahal aku ada di sana. Sepertinya sengaja agar bisa didengar olehku.

Aku tidak peduli karena Anj*ng menggonggong, Ajeng tetap maju.

[Kalau lo menikahnya dengan Jojo, mungkin gue nggak seheboh ini. Tapi ini Gentala, orang nomor satu di Go TV]

Aku membaca pesan Anik yang lainnya.

“Bedanya apa? Yang penting menikah,” gumamku setelah membaca pesan dari Anik.

“Bedalah Mbak.”

“Astaga,” pekikku ternyata Jojo sudah berada di hadapanku. “Kamu kayak jelangkung, tau Jo.”

Syuting hari ini berjalan lancar, walaupun ada momen yang aku tidak suka. Para kru sepertinya sudah mendengar juga kalau aku akan menjadi nyonya Gentala, sikap mereka pun … berubah menjadi hormat padaku dan aku tidak menyukai ini.

Aku baru saja dari HRD dan menyerahkan surat resign. Fabian sudah duduk pahit (sekarang dia nggak manis lagi) di kursinya. Aku bersenandung pelan dan dari lirikan mata, dia terlihat menatapku.

“Ajeng.”

“Iya Pak. Kok tumben, bapak belum pulang?”

“Ajeng, saya ….”

“Kalau Pak Fabian masih menanyakan alasan aku menikah dengan Pak Genta atau berusaha meyakinkan aku kalau Pak Genta jahat, kasar, acuh dan lain sebagainya. Sebaiknya hentikan, karena saya sudah membuktikan sendiri buruknya sikap Pak Genta dan baiknya beliau.”

“Tenang saja Pak, saya sudah maafkan Bapak kok.”

Fabian tampak terkejut dengan ucapanku, padahal maksud aku adalah ucapannya menghinaku di depan Audrey. Entah dia menduga hal lain atau bukan, yang jelas aku tidak peduli. Mau si kampret ini merasa bersalah, patah hati, bahagia dengan si barbie atau malah FWB dengan Natasha itu bukan urusanku lagi.

Aku sudah menyampirkan tas ke pundakku.

“Ah iya, tadi saya ke HRD mengajukan resign. Pak Fabian sepertinya harus cari asisten lain, semangat ya Pak. Semoga dapat yang lebih baik dari saya.”

“Sudah pasti aku yang terbaik, Diajeng Sekar Ayu, limited Edition,” ucapku dalam hati.

Aku sudah berada di lobby membuka ponsel untuk menghubungi Pak Reno. Ada beberapa pesan baru di ponsel termasuk panggilan tidak terjawab dari nomor baru dan juga panggilan dari Ayah. Sejak tadi mode ponselku memang senyap, agar tidak mengganggu proses syuting.

“Ajeng.”

Aku menoleh mendengar seseorang memanggil namaku. Entah mimpi apa aku semalam, harus bertemu dengan wanita ini bahkan dia memanggil namaku. Wanita itu Natasha, yang pernah aku lihat nyosor bibir Pak Gentala bagai soang.

“Iya.”

“Bisa kita bicara sebentar,” ajaknya.

“Masalah apa ya?”

Natasha berdecak pelan tapi aku bisa membaca dari gerak bibirnya.

“Sebentar saja, ini tentang Gentala.”

Aku mengernyitkan dahi, memang ada apa dengan Gentala. Jangan bilang dia nggak bisa move on.

“Tapi saya ….”

“Sebentar saja, sepuluh menit tapi tidak di sini,” pinta Natasha.

Aku menunjuk coffee shop, tidak jauh dari pintu menuju basement.

1
Allenn
Gentala
Ipul Pasha
Lumayan
Ipul Pasha
Luar biasa
Allenn
Ajeng
aroem
Luar biasa
Djoko Hariyanto
Buruk
dtyas (ig : dtyas_dtyas): buruk kenapa kak?
total 1 replies
Nova Evita
ini buku bagus bangeet. recommended buat di baca. makasih buat author yg sudah nulis cerita sebagus ini. sukses selalu untuk author
Nova Evita
thor, aku pengen Fabian tahu kalo ajeng denger ucapannya yg menghina ajeng ke Audrey
Nova Evita
gentala.... aku padamu 😍
Nova Evita
ih si ibu tega benar. masa nggeplak sama noyor kepala ajeng di depan orang-orang. kan malu... ajeng bukan anak kecil
Nova Evita
itu seperti nya gentala sengaja biar kepergok mami nya. ya kan thor?
Nova Evita
bukan hari minggu padahal 🤣🤣
Nova Evita
aahh... gentala ... modus aja kamu itu kan??!!!
Nova Evita
gentala konyol. mau Fabian sama ajeng ada hubungan ato gak, masalah nya apa buat lu? aneh...
ato jangan-jangan .....
Alanna Th
genta k mana n knapa hpnya ga diangkat? smoga penyesalan mnghantuimu!!
Alanna Th
kq aq yg kleper"?
Alanna Th
Luar biasa
Alanna Th
fabian msh penasaran blm prnh nyicip drh prwn y?!
Alanna Th
ini yang dsebut lolos dari mulut buaya, masuk k mulut singa? pilih mana, jeng? aq sie ga mau dua"nya; tukang celup spt oreo, aq ga suka, lbh suka slayolay /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful/
Alanna Th
aq tuh baru denger cln pcrq dekat cewe lain aja udeh jijik, gmn spt ajeng mergokin 2org lagi on? sungguh mnjijikkn n mngerikn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!