PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERINDUAN AYANA
"Assalamualaikum.. Ayana.. Bu.. Assalamualaikum.."
Susi mengitari rumah Ayana hingga berapa kali terus mengucapkan salam dan memanggil penghuni rumah namun tetap tidak ada sahutan
Nomor ponsel Ayana pun tidak dapat di hubungi entah sejak kapan. Susi sampai frustasi mencari keberadaan Ayana dan keluarganya. Hingga dia putuskan untuk ke salah satu rumah warga untuk menggali informasi
Tokk tokk tokk..
"Assalamualaikum.. Permisi.." Sopan Susi mengetuk pintu rumah warga
"Waalaikumsalam.." Jawab seorang bapak tua yang muncul dari arah samping rumah
Susi terlonjak kaget
"Eh kakek, maaf kek.." Ucap Susi menekan dadanya terkejut
"Ada yang bisa saya bantu neng..?" Sapa bapak tua dengan sopan
"Iya kek maaf, saya mau nanya.. Itu rumah yang di pojok sana pada kemana ya kek..? Kok rumahnya kosong kek..?" Tanya Susi menunjuk ke arah rumah Ayana
Kakek tua itu pun mengikuti arah telunjuk Susi
"Oh itu bu Lela sama anaknya memang gak ada di rumah neng.. Cucunya Yuki lagi di rawat di rumah sakit.." Jawab kakek tua itu
"Yuki di rawat di rumah sakit..? Kakek tau Yuki di rawat di rumah sakit mana..?" Susi yang terkejut sampai menaikan volume suara membuat kakek tua itu mengerjap kan matanya menatap Susi
"Eh maaf kek.. Maaf saya tadi kaget dengar Yuki masuk rumah sakit.." Ucap Susi
"Saya gak tau di rumah sakit mana.." Jawab kakek itu singkat dan meninggalkan Susi di depan rumahnya
Susi menyugar rambutnya kebelakang melihat kakek itu pergi tanpa memberinya info tentang rumah sakit tempat Yuki di rawat. Susi terpaksa pulang tanpa membawa informasi tentang keberadaan Ayana dan Yuki
Sementara di tempat lain. Rayan yang baru saja selesai meeting bersama direksi dan para dokter ahli lainnya, sedang bersantai di ruangan kerjanya. Bibirnya terus saja tersenyum membayangkan wajah cantik Ayana
Lamunan Rayan buyar seketika ketika ponselnya berdering kencang memenuhi ruangan. Tertera nama Mika di layar ponsel membuat Rayan sedikit malas menerima panggilan video call dari sepupunya itu
"Aku lagi di cafe seberang rumah sakit.. Cepat kesini, ada sesuatu yang harus kamu liat.." Ucap Mika dari seberang sana
"Kamu gak masuk tugas hari ini..?" Rayan mengerutkan alisnya menatap Mika di layar ponselnya hanya memakai sweater
"Udah gak usah banyak nanya, buruan kesini sebelum terlambat.. Tuh liat.." Ucap Mika mengarahkan kameranya ke arah Ayana yang sedang bersama mantan suaminya
Rayan mematikan panggilan Mika secara sepihak. Cemburu mulai melanda hatinya. Dia gak mungkin kesana hanya untuk melihat kebersamaan mereka. Yang ada hatinya akan semakin terbakar api cemburu
Sementara itu, di cafe seafood yang terletak di seberang rumah sakit, sepasang mantan suami istri tengah berdebat hebat
Arman mantan suami Ayana saat mengetahui Ayana benar benar menjalin hubungan dengan Rayan, menemui Ayana untuk menentang hubungan mereka itu
"Mas Arman gak usah ikut campur lagi urusan pribadi saya mas.. Di antara kita sudah tidak ada lagi apa apa .. Mas juga sudah mempunyai kehidupan sendiri, mas Arman fokus aja sama rumah tangga mas Arman.." Ucap Ayana pada Arman
"Ayana.. Kamu lupa Yuki itu anak aku..? Gimana aku bisa tinggal diam, jika ini juga menyangkut anak aku.. Aku gak sudi anak aku memiliki Ayah sambung.." Ucap Arman meluapkan emosinya
"Dan apa mas lupa kalau mas yang sebagai Ayah kandung telah menelantarkan anak mas sendiri..? Dimana mas saat Yuki butuh mas Arman..? Hhahh dimana mas..?" Sarkas Ayana tak kalah emosi
"Jangan mas kira aku akan tinggal diam jika mas bertingkah semau mas seolah mas adalah yang paling benar.. Ini lihat, semua rincian pengobatan Yuki selama ini, berapa biaya yang tertera di sana, apa mas pernah peduli saat aku datang memohon pada mas Arman..? Aku yang selama ini berusaha banting tulang mencari pengobatan untuk Yuki.. " Sinis Ayana menyodorkan sebuah kertas pada Arman
Arman yang mendengar ucapan Ayana hanya bisa diam membisu. Arman seolah mati kutu di depan Ayana saat ini. Hingga dia tak sadar Ayana sudah beranjak pergi meninggalkannya dengan setumpuk kertas yang tergeletak di atas meja untuknya.
"Heyyyy jomblo.. Sendirian aja.." Sapa Rayan niat sengaja untuk mengejutkan Mika
Mika yang sedang asik menikmati makanan seafood nya terlihat santai saja tanpa terkejut sedikitpun
"Sudah terlambat boca tua.. Ayana sudah pergi.. Tapi cowoknya masih ada tuh, samperin aja kalau mau.." Ucap Mika santai
Jujur Saja Rayan sedikit resah juga. Tapi dia mencoba menutupinya dengan bersikap santai. Karena dia tidak mau menjadi bahan kejahilan sepupunya itu
"Aku udah selesai.. Aku balik dulu, ada pasien yang harus aku tangani.." Ucap Mika santai
Rayan yang kesal lantas menyentil jidat Mika. Mika yang merasa tak punya dosa, tetap bersikap santai
"Aku duluan.. Kalau mau makan, pesan aja biar aku yang traktir.. Anggap aja itu karena aku prihatin atas kegalauan mu.." Ucap Mika menatap Rayan
Rayan yang semakin kesal, mengacak rambut Mika dan pergi mendahului dokter imut itu. Mika tergelak melihat tingkah Rayan yang terpancing oleh kejahilannya
***
Malam menjelang. Tak seperti biasanya Rayan datang berkunjung di ruangan rawat Yuki selepas bertugas di sore hari. Bahkan di sela sela kesibukannya menangani pasien, dia masih bisa menyempatkan diri untuk sekedar berkunjung.
Tapi hari ini tidak demikian. Rayan bahkan tidak memberi kabar seharian ini. Ayana sampai bolak balik membuka ponselnya hanya untuk mengecek apakah ada pesan dari Rayan yang masuk ke ponselnya
"Bu, Aku keluar sebentar ya..? Ibu mau pesan apa biar sekalian aku beliin.." Tanya Ayana pada bu Lela
"Gak usah, Ibu udah kenyang.. Jangan lama lama di luar, Hujan baru aja reda.. Nanti kamu masuk angin.." Pesan bu Lela mengingatkan
Ayana menganggukkan kepalanya dan beranjak dari duduknya keluar kamar rawat Yuki. Ayana berjalan tanpa tentu arah hingga tanpa sadar dia telah berada di koridor menuju ruangan praktek Mika.
Ayana meluruskan pandangannya ke arah depan. Tanpa sadar dia melihat Rayan sedang duduk di ruang tunggu pasien. Rayan yang kebetulan sedang menjemput Mika karena ban mobilnya bocor, tidak menyadari kedatangan Ayana di sana
"Dokter Rayan..?" Sapa Ayana mengerutkan alisnya melihat penampilan Rayan yang terlihat santai dan berbeda
Rayan yang mendengar namanya di panggil, mendongakkan kepalanya menatap ke sumber suara. Rayan membuang pandangannya ke depan saat melihat Ayana duduk di sampingnya
Ayana mengerutkan alisnya melihat sikap Rayan. Tak seperti biasanya Rayan yang selama ini seakan tak pernah mau jauh darinya, kini menatapnya dengan malas
"Ada apa..? Apa aku ada salah..?" Tanya Ayana tanpa basa basi
**BERSAMBUNG..
TERIMA KASIH BUAT TEMAN TEMAN YANG SELALU MEMBERIKAN DUKUNGANNYA..
SEMOGA AUTHOR TERUS SEMANGAT LAGI..😇😇🙏💞💞💞**