Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#19
Sudah hampir seminggu Sera tak bertemu Alex. Kata Ruslan, Alex sedang berada di Los Angeles mengurus beberapa bisnis baru disana.
Hubungan Sera dan Alex terlihat sangat lucu. Mereka bahkan tidak mempunyai nomer ponsel masing masing. Mereka tidak pernah berbicara di telepon. Alex lebih suka bertemu Sera secara langsung.
Ada yang kosong di ruang hati Sera selama Alex pergi. Bahkan Alex tidak pamit padanya ketika akan ke Los Angeles. Ada sedikit rasa kesal dihatinya karena merasa tidak dianggap.
Bahkan dia tidak tahu apakah Alex sudah pulang dari New York atau belum. Sangat menyebalkan bukan?.
"Sera..bagaimana?apa kita jadi pergi malam ini?", tanya Shasa.
"Come on Sera..disana pasti Seru", Diane menimpali.
Shasa mengajak Sera ke club malam untuk merayakan ulang tahunnya. Disana Shasa sudah membooking meja untuk mereka.
"Okey..let's go to the party!!!", Sera tampak bersemangat. Jiwa bar barnya mulai keluar.
Dia ingin menghilangkan rasa kesalnya pada Alex yang dinilainya sangat mengabaikannya. Dia ingin menghibur dirinya kali ini.
"Yeeeaayyy..ini pasti akan seru", kata Diane, teman kerja Sera yang berada dalam satu divisi.
Tidak ada yang tahu tentang hubungan Sera dan Alex. Hanya Ruslan yang mengetahuinya.
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💙💙💙💙💙
Mereka sekarang sudah ada di butik Dior. Shasa memilihkan baju sexy untuk Sera pakai di club nanti.
"Kau sudah dewasa sayang..sudah seharusnya kau mencoba sesuatu yang baru", Shasa berusaha meyakinkan Sera.
"Hei..kau benar benar seperti setan wanita", kata Sera blak blakan.
Shasa dan Diane tertawa mendengar sindiran Sera yang tepat sasaran. Dan Shasa tidak marah dengan hal itu. Dia sudah terbiasa dengan sikap dan perkataan Sera yang terbilang savage.
Shasa dan Diane ikut ke apartemen Sera karena mereka akan berangkat dari sana ketika akan ke club.
"Apakah kau seorang putri raja yang menyamar Sera?", kata Diane takjub melihat apartemen Sera yang sangat mewah.
"Maybe..jadi jangan macam macam padaku", ancam Sera dengan wajah lucunya.
Shasa dan Diane benar benar murni berteman dengan Sera tanpa melihat latar belakang Sera.
Mereka bahkan tidak tahu Sera berasal dari keluarga yang konglomerat. Maka dari itu Sera membuka tangannya ketika Shasa dan Diane mengajaknya berteman.
Sera suka berteman dengan orang orang jujur dan tidak munafik.
Malam harinya mereka bertiga pun berangkat ke club pukul 11 malam. Waktu yang tepat untuk berpesta menghabiskan malam.
Sera tampak mencolok karena tubuhnya yang tinggi. Dia memakai sepatu high heels dengan hak setinggi 12 cm.
Memakai gaun hitam sexy dengan bagian dada yang sedikit terbuka dan belahan paha yang tinggi membuatnya tampak seperti seorang model. Apalagi dirinya memakai barang branded yang harganya sangat mahal.
Ini bukan pertama kalinya Sera pergi ke club malam. Dulu ketika Rey belum ke New York, Sera sering pergi ke club bersama Rey dan teman teman Rey.
Seren hanya mengijinkan Sera ke club jika didampingi oleh Rey. Dan dengan pakaian yang terbilang sopan untuk sekelas night Club.
Di meja sudah tampak beberapa teman Shasa yang menunggu kedatangan Shasa. Beberapa teman laki laki Shasa melihat ke arah Sera yang baru mereka kenal.
"Hai...dia Sera..teman kerjaku..jangan mengganggunya jika kalian tidak ingim babak belur, ok?", teriak Shasa pada teman laki lakinya. Suasana yang ramai dengan musik keras membuat mereka berteriak jika berbicara.
Shasa menggandeng tangan Sera dan Diane kemudian duduk bersama di sofa yang sudah di booking Shasa.
Sera tidak meminum minumannya. Dia lebih memilih minum air mineral. Apapun yang terjadi dia tidak pernah minum minuman beralkohol karena bisa membuatnya kehilangan kendali.