Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Usaha Bima 1
Bab 33
"...Darah Daging Yang Di Benci..."
Bima tersenyum dan melangkah dengan pasti memasuki rumah orangtuanya.
Tampak penampilan nya yang segar dan cool semakin mengeluarkan aura ketampanannya, walaupun masih terlihat lebam di wajah nya tapi tidak menutupi kharismatik seorang Bima Mahadewa.
Di usianya yang semakin matang justru pesonanya semakin bersinar.
Dengan ramah dan penuh senyuman,Bima semua pekerja yang berada di sana, seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu.
Sesampainya di dalam Bima disambut bi Sumi, wanita yang ikut mengasuh nya dari bayi.
"Assalamualaikum bi.."Ucap Bima sambil mencium punggung tangan bi Sumi.
"Waalaikumsalam den Bima.."Jawab bi Sumi dengan tersenyum sambil mengelus kepala Bima.
"Wajahmu kenapa den.."Tanya bi Sumi saat melihat wajah Bima yang agak lebam,,bi Sumi pun memegang wajah Bima dengan khawatir dan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Eeyyy..bibi tenang saja,ga usah sedih kayak gini,aku baik-baik saja bi.. seorang lelaki itu wajar kalau lebam sedikit.."Jawab Bima sambil menggenggam tangan bi Sumi, kemudian menghapus air mata yang keluar dari sudut mata wanita setengah baya itu.
"Sudah jangan menangis..nanti aku ikutan nangis lho..bibi Khan selalu berpesan kalau anak laki-laki itu harus kuat..pantang untuk menangis.."Ucap Bima sambil tersenyum dengan ekspresi menggoda bi Sumi.
"Iya den..memang harus kuat.."Jawab bi Sumi tertawa kecil sambil menghapus air matanya.
"Aku ingin bertemu mamah,..apa mamah ada di kamar bi??"Tanya Bima.
"Iya.. Nyonya ada di kamar.."Jawab bi Sumi dengan wajah ragu.
"Kenapa bi?.."Tanya Bima penuh selidik.."
"Sejak kejadian 2 hari yang lalu..Nyonya hanya mengurung diri di dalam kamar..bahkan Nyonya sempet mengamuk.."Jawab bi Sumi dengan wajah kembali sedih.
"Temani aku menemui mamah bi.."Ucap Bima sambil mengelus lembut lengan bi Sumi.
Bi Sumi mengangguk.
Mereka berdua pun naik ke lantai atas untuk menemui Sinta.
Di dalam kamar ,, tampak Sinta sedang berada di balkon.. sambil menatap lurus entah apa yang sedang di lihatnya sampai tidak menyadari kehadiran Bima dan bi Sumi.
Bima langsung menghampiri Sinta dan memeluknya dari belakang dengan penuh kasih sayang.
"Mahhhh...."Ucap Bima penuh kelembutan.
Sinta pun tersentak..wajahnya langsung menoleh kesamping ke arah Bima yang wajahnya sudah berada di dekat wajah Sinta.
"Bima.,kapan kamu datang nak..?Tanya Sinta sambil mengelus lembut wajah puteranya.
"Baru mah..."Jawab Bima.
"Mamah belum makan ya dari kemarin ??"Tanya Bima masih dengan memeluk mamahnya.
"Mamah tidak nafsu makan Bim..."Jawab Sinta lirih
Bima melepaskan pelukan nya ,, membalikkan tubuh Sinta untuk menghadap ke arah nya.
"Mamah harus makan nanti mamah sakit..kalau mamah sakit Bima sedih sekali .."Ucap menggenggam tangan Sinta.
"Masa mamah mau melihat putera mamah yang keren ini sedih'??,Ucap Bima lagi dengan tersenyum manis menambah aura ketampanan nya apalagi matahari siang yang sinarnya sampai ke balkon ,, membuat wajah Bima begitu sempurna.
"Kalau mamah ga mau makan,,Bima juga mau mogok makan ,,mamah mau lihat putera mamah yang gagah ini kurus kerempeng...""Bima berkata sambil menggoda mamahnya.
"Ishhh kamu seperti papahmu selalu pinter menggoda kalau mamah lagi marah..."Ucap sambil tersenyum kemudian diam kembali saat Sinta sadar kalau perlakukan Bima puteranya mengingatkannya pada perlakuan Antasari suaminya.
"Ya sudah,, sekarang Bima temani makan yuk.,kita makan di kazebo aja mah..""Ucap Bima saat melihat wajah mama nya murung kembali.
"Di Kazebo???"Tanya Sinta.
"Iya sudah lama kita tidak makan dan kumpul disana.."Jawab Bima sambil tersenyum.
Sintapun mengangguk sambil mengulas senyum.
"Kalau begitu bibi akan menyiapkan masakan yang spesial buat Nyonya sama Aden Bima.."Ucap bi Sumi dengan senyum sumringah dan segera berlalu dari kamar Sinta
Sinta dan Bima sambil melempar senyum bahagia.
"Ayo mah..sambil menunggu bi Sumi masak,,kita jalan-jalan dulu ke kamar.."Ucap Bima sambil menggandeng mamahnya keluar dari kamar.
Saat mereka sampai di taman,, mereka melihat Nelam sedang merapikan bunga.
"Nelam..."Gumam Bima
Sinta pun melihat ke arah tatapan Bima.
Bima mengajak Sinta untuk mendekati Nelam,tapi Sinta menolak,dia lebih memilih duduk di bangku yang berada di depan kolam yang di kelilingi tanam- tanaman hias.
Biar pun sekarang jam 2 siang dan matahari masih terik,,tapi karena banyak nya pohon, tanaman dan bunga yang di tata rapi dan indah membuat suasana taman menjadi sejuk.
Langkah Bima pun semakin dekat ke arah Nelam.. Nelam yang asyik dengan bunga-bunga nya tidak menyadari kedatangan Bima.
"Nelam.."Ucap Bima lirik
Mendengar namanya di panggil Nelam pun mendongakkan wajahnya,,, alangkah terkejutnya Nelam melihat Bima ada di hadapannya.
" M..mas Bima.."Jawab Nelam langsung berdiri sambil menepuk tangannya yang penuh tanah.
"Mas sedang apa disini??"Tanya Nelam gugup tanpa berani menatap wajah Bima.
"Aku menemani mamah..biar tidak mengurung diri terus di kamar.."Ucap Bima sambil matanya melihat ke arah Sinta yang sekarang sedang duduk di pinggir kolam ikan.
Mata Nelam pun mengikuti arah tatapan Bima.. dadanya langsung berdegup kencang saat melihat Sinta berada di taman juga.
Masih teringat olehnya kejadian 2 hari yang lalu,,dimana Sinta sangat marah dan membenci Almarhumah ibu nya bahkan mungkin Sinta sekarang sangat membenci dirinya.
Nelam menundukkan wajahnya sambil menggigit bibir bawahnya.
"Bersihkan tanganmu..ayoo kita temui mamah.."Ajak Bima.
Nelam mengangkat wajahnya dan menatap Bima nanar.
"Aku takut Nyonya Sinta marah dengan kehadiran ku.."Jawab Nelam dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Sudah jangan membantu.. ayolah cepat bersihkan tangan mu.."Ucap Bima setenang mungkin sambil menarik tangan Nelam ke wastafel yang ada di taman.
Entah mengapa dada Bima berdegup kencang saat menyentuh tangan Nelam,,begitu juga Nelam merasakan hatinya berdebar kencang saat tangan Bima menyentuh tangannya.
''Tidak kami adalah adik kakak,,kami adalah saudara kandung walaupun ibu kami berbeda."Batin mereka berdua.
Selesai Nelam membersihkan tangannya,, lagi-lagi Bima menarik tangan Nelam untuk mendekati Sinta.
Nelam semakin takut dan gugup,,dada nya berdetak kencang saat sudah sampai di hadapan Sinta.
"Mah..."Panggil Bima lembut.
Sinta menoleh menatap Bima dan Nelam,, kemudian melihat kedua tangan mereka saling menggenggam.
"Apakah mereka berdua benar-benar saling mencintai""Ucap Sinta di dalam hati.
"Mah.."Panggil Bima lagi sambil mengelus lembut pundak Mamahnya.
Sinta pun tersentak dari lamunannya.. sementara Nelam menundukkan wajahnya semakin dalam.
"Mah..Bima ingin mengajak Sinta untuk makan bersama kita.."Ucap Bima sambil menatap Sinta.
"Tidak usah mas..aku sudah makan tadi bersama bi Nur"".Ucap Nelam dengan wajah yang gugup.,sambil melepaskan tangan nya dari genggaman Bima.
Sinta menatap Nelam dalam.
"Seperti nya aku harus berdamai dengan keadaan dan hatiku..anak ini tidak bersalah.. seperti nya Bima sangat mencintai nya.."Sinta berkata dalam hati.
"Ikutlah makan bersama kami.. seperti nya bi Sumi masak banyak".Ucap Sinta dengan tersenyum.
Bima tersenyum bahagia.. sedangkan Nelam sangat kaget tidak percaya dengan pendengaran nya.
"Ny.. Nyonya..."ucap Nelam gugup.
"Aku mamah mu bukan Nyonya mu""ucap Sinta sambil berlalu meninggalkan Bima dan Nelam.
Senyum Bima semakin mengembang..hatinya lega dan bahagia sekali.
Sedangkan Nelam diam terpaku..mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.
"Hai..jangan melamun..ayo kakakmu sudah lapar ini..".Ucap Bima membuyarkan lamunan Nelam
"Kakakmu..iya dia adalah kakakku..sakit sekali merasakan ini.."Batin Nelam.
Bima pun menarik tangan Nelam untuk menuju Gazebo..Nelam pun mengikuti langkah Bima,,semua seperti mimpi bagi Nelam.
************************
Seperti nya Bima bisa menyatukan Sinta dengan Nelam.
Lalu bagaimana Sinta dan Antasari.. apakah Bima bisa menyatukan mereka.
Apa sebenarnya yang di rahasiakan Sinta??
Ikuti terus ya bab selanjutnya.
Jangan lupa Vote.like dan komen
Terimakasih.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak