" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4 tahun
" Mas jangan lari² " Tegur seorang wanita yang menuruni tangga dengan perlahan sambil melihat sang putra .
" Kakek ,nenek " Panggil nya menatap ke suruh ruangan dan mengabaikan ucapan sang bunda " Ayah,ibu ,Ade " Ulang nya saat tidak ada seorang pun yang di lihatnya.
" Cucu Nenek mau ke mana ? Koh sudah rapi tampan lagi " Ujar sang nenek yang dari arah dapur .
" Nenek " Pekiknya ke arah wanita paru baya itu .
" Bumi mau ke mall main ,hari ini Bunda libur " Jawabnya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya .
" Benar kah ? " Sang Kakek ikut bersuara " Apa Kakek sama Nenek bisa ikut " Gelengan kepala kecil itu menandakan jika keduanya tidak bisa ikut " Di sana itu yang main hanya anak kecil Kek ,yang boleh hanya Bumi sama Ade " Jawabnya serius menatap ke arah sang kakek .
" Padahal kakek pengen ikut " Ujar nya menunduk sedih .
" Nanti kalau Bumi sudah besar nanti Bumi buatkan mainan khusus kakek dan nenek " Ujarnya dengan yakin " Sekarang Bumi dulu yang main ,jadi kakek jangan sedih lagi ya " Lanjut nya mengelus tangan kakeknya membuat peserta di situ tersenyum bangga.
" Cucu kakek kenapa cepat sekali sih besarnya " Protes nya menggendong sang Cucu lalu mencium pipi nya .
" Lagi ada apa ini ? " Semuanya menatap ke sumber suara dimanaa seorang pria mendekat ke arah mereka sambil menggendong sang anak di ikuti seorang wanita di belakang nya .
" Ayah jadikan ke mall nya ? " Tanya Bumi menatap seorang pria yang di panggil ayah itu .
" Jadi dong ,tapi tunggu Ade nya mas bangun dulu ya " Ujar nya lembut sambil mengelus kepala bumi dengan sayang.
" Lagian mall nya belum buka jam segini ,masih terlalu pagi " Lanjut nya tersenyum.
" Tidak papa ayah ,kita menunggu saja di sana " Ucapnya tak ingin di bantah .
" Kalau tunggu mall nya buka nanti sudah banyak orang Bumi tidak suka " Lanjut nya menekuk wajahnya.
" Bukan nya mas suka kalau banyak teman " Tanya Sang bunda bingung .
" Iya suka tapi kadang saat Bumi ingin naik wahana yang ingin Bumi naiki selalu ada yang duluan " Jawabnya cemberut.
" Kan bisa gantian sayang " Timpal sang Ibu " Kalau kita duluan ke sana kasian adiknya mas kepanasan karena nunggu di luar " Lanjut nya,menarik perhatian Bumi yang menatap adiknya yang berada di gendongan sang ayah .
" Sudah ayo sarapan dulu " Ajak yang Nenek lembut .
" Nenek goreng nasi lo buat Mas " Bumi langsung bersorak senang " Terima kasih Nenek " Jawabnya tersenyum.
" Kakak, Shanum nya biar sama aku saja " Ucapnya lembut .
" Memang kamu tidak sarapan Ra " Tanya menatap Aira .
" Minum susu saja aku kak " Jawabnya tersenyum.
" Kamu diet lagi Dek ,jangan aneh-aneh ya makan yang benar ,Shanum biar sama mas saja " Protes pria yang tak lain Kaka dari Aira .
"Kalau kamu sakit nanti siapa yang urus Bumi,badan kamu sudah bagus koh " Timpal Herlambang ayah dari Aira .
" Ayah sama mas tidak asik " Protes Aira cemberut.
"Benar kata ayah sama mas Raksa Dek " Ucap Kaka ipar Aira .
"Ini meja makan " titah wanita paru baya membuat mereka terdiam lalu mengambil sarapan mereka termaksud Aira .
Di antara mereka Bumi lah yang paling antusias memakan sarapannya karena nasi goreng buatan neneknya adalah makanan favorit nya .
Setelah makan mereka berpindah ke ruangan tengah menikmati waktu bersama di akhir pekan sebelum mereka kembali sibuk dengan aktivitas mereka yaitu bekerja .
" Aira " Panggil Herlambang menatap putri kesayangan nya itu .
" Apa kamu benar-benar tidak ingin berkeluarga" Lanjut nya serius ,ini bukan pertama kalinya sang ayah menanyakan hal itu .Tapi seolah tidak ada bosannya pria itu selalu bertanya sekalipun jawabannya tetap sama .
" Bumi butuh sosok seorang ayah Nak " Timpal sang ibu lembut .
"Cukup mas Raksa yang menjadi ayah dari Bumi bu " Jawabnya Aira menatap putranya " Lagian tidak ada seorang pria yang menerima wanita seperti ku " Lanjut nya menunduk .
" Kamu belum mencoba nya Dek " Ujar sang Ipar .
" Kamu cantik ,baik dan juga pintar hanya orang bodoh yang menolak wanita sesempurna kamu " Lanjut nya meyakinkan Aira .
Huh !!
" Aira menarik napas panjang " Nyata nya tidak begitu kan ? " Jawabnya menatap sang Ipar sendu .
" Tapi kamu harus pikirkan kedepannya Dek, Cepat atau lambat Bumi pasti mempertahankan ayah kandung nya terlebih kamu sendiri tidak ingin menikah ,Mas juga ayah nya tapi semakin besar dia akan tahu jika mas Ayah dari Adiknya Shanum " Ujar Raksa pelan .
" Apa tidak sebaiknya kamu pertemukan Bumi sama ayah kandung nya Dek " Tanya sang Ipar hati² takut menyinggung perasaan Aira .
Lagi² Aira membuang napasnya kasar menyadarkan tubuhnya di sofa " Dia sudah menikah " Jawabnya menunduk " Ini kesalahan Aira dan harus Aira yang menanggung nya sendiri ,Aku tidak ingin menyakiti wanita lain hanya karena kehamilan ku atau kehadiran putraku" Itulah alasan yang selalu Aira berikan saat keluarga nya mengungkit kejadian dulu .
" Tapi...." Ucapan Raksa terhenti saat sang ibu melerai mereka " Sudah tidak perlu di perpanjang " Ujar sang ibu lembut .
"Namun Nak alangkah baiknya Bumi harus tahu ayah kandung nya ,terlepas nanti kalian sudah memiliki kehidupan masing-masing, Ibu tahu maksud kamu baik terlebih ini sudah terjadi beberapa tahun lalu pasti akan ada yang tersakiti , Cuma di sini kamu mempertemukan mereka bukan karena ingin mengambil posisi istri nya atau dalam bahasa kasarnya tentang harta ,tujuannya kita yaitu agar Bumi tahu jika dia sama seperti yang lainnya memiliki ayah kandung seperti Shanum " Tutur sang ibu lembut .
" Ayah ,ibu dan mas mu sudah memaafkan dan melupakan kejadian dulu ,jadi jangan terus terpuruk dengan hal yang sudah berlalu buka hatimu untuk pria lain Nak , kamu juga harus menerus kan hidup mu mencari kebahagiaan mu sendiri bukan hanya memikirkan kebahagiaan Bumi " Lanjut nya pelan .
" Nanti Aira pikir kan " Jika Aira sudah mengatakan hal itu mereka hanya bisa mengangguk sekalipun ucapan itu terus berulang.
Dulu saat Aira meninggalkan kota besar itu dia tidak tahu tujuan nya ke mana,dia hanya mengikuti isi hatinya .Namun seiring berjalan nya waktu Aira kembali memikirkan bagaimana kehidupan nya nanti apa lagi kandungan nya saat itu sudah berusia 5 bulan, dengan sedikit keberanian akhirnya dia pulang ke rumah keluarga nya .
Kehadirannya itu sampai membuat ibunya pingsan karena syok apa lagi sang ibu tidak boleh kaget dan di rawat beberapa hari di rumah sakit .
Namun dia bersyukur memiliki Kaka seperti Raksa ,dia sadar pria itu marah kecewa padanya namun dia tidak perna melampiaskan atau pun memarahinya bahkan setiap kali ayah nya menanyakan ayah dari bayi yang di kandungnya Raksa selalu membelah nya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...