Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Setelah Davin keluar dari apartemen Bella,ia langsung menghapus kasar air mata yang keluar dari kedua matanya.
Bella tersenyum puas karena berhasil meyakinkan Davin,Bella tidak rela Davin jatuh ke tangan Larisa,apalagi setelah Bella mengetahui siapa sebenarnya keluarga Davin.
"Kamu milik aku Vin,,,dari awal kamu milik aku,seharusnya aku yang ada di posisi Larisa".
"Aku emang bodoh karena gak menyadari siapa kamu sebenarnya."Ucap Bella berbicara dengan dirinya sendiri,Bella melangkah menuju kamarnya.
...****************...
Davin sedang dalam perjalanan kembali menuju ke kantornya.Sepanjang perjalanan Davin merasa resah,ia teringat ucapan Bella,agar membuat Larisa perlahan-lahan menyerah sendiri dengan pernikahan mereka.
Tapi disisi hati Davin yang lain,ia juga tidak ingin menyakiti Larisa dan juga sang bunda.
Davin benar-benar dilema.
...****************...
Larisa mengobati pasien-pasiennya dengan hati yang bahagia,hati Larisa sedang berbunga-bunga.Karena sikap manis dari Davin tadi saat mengantar dirinya.
Larisa tidak tau,Davin baru saja bertemu dengan Bella di apartemen milik Bella.
Bahkan mereka juga berciuman,andai Larisa tau dan melihat langsung,Larisa pasti akan merasakan sakit kembali di hatinya.
Dan senyumnya pasti akan langsung hilang dari wajah cantiknya.
Kini Larisa sedang bersiap-siap akan melakukan operasi pada pasien berikutnya,setelah itu baru dirinya akan pulang,karena tugasnya sebagai dokter sudah selesai.
Beberapa jam kemudian,pekerjaan Larisa sebagai dokter pun telah selesai.Larisa sedang bersiap-siap hendak pulang kerumah mertuanya.
Larisa kembali tersenyum,mengingat sikap manis Davin siang tadi padanya.
Karena belum ada kabar dari Davin,Larisa pun kembali duduk di kursi kerjanya,menunggu Davin memberikan kabar.
Setelah menunggu selama 30 menit,akhirnya Davin memberi kabar kepada Larisa,bahwa ia sudah dekat dengan rumah sakit tempat Larisa bekerja.
Beberapa menit kemudian,Davin pun sudah sampai,ia berhenti tepat di depan rumah sakit,dari kejauhan Davin melihat Larisa berjalan ke arahnya,ia hendak turun dan membukakan pintu untuk Larisa.
Tapi tiba-tiba ia mengingat ucapan dari Bella,akhirnya Davin tidak jadi membukakan pintu untuk Larisa.
Sementara itu,Larisa semakin dekat dengan mobil Davin,Larisa merasa heran,karena Davin tidak keluar dari dalam mobilnya.
Bahkan kini Larisa sudah di depan mobil Davin.Ia tetap sama,Davin tidak keluar.
Larisa yang sadar pun langsung membuka pintu mobil untuk dirinya sendiri.Seketika senyumnya yang terus merekah di wajahnya sejak tadi pun hilang.
Larisa tidak mengerti dengan sikap Davin yang kini berbeda dengan tadi siang.
Larisa masuk dan duduk di dalam mobil,ia merasa takut bahkan untuk memandang wajah Davin sekilas saja,Larisa tidak berani.
Davin langsung menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan area rumah sakit,setelah Larisa duduk di dalam mobilnya.
Sepanjang perjalanan,keduanya sama-sama diam,Larisa bingung mau bicara apa,sementara Davin sedang berusaha mengikuti saran dari Bella.
Tidak terasa keduanya sudah sampai di rumah bunda Davin,bunda Davin langsung menyambut ceria menantu nya tersebut,sementara dengan Davin,anaknya.Ia sangat acuh.
Bunda Davin masih marah terhadap Davin.
"Haiii menantu bundaa..."Bunda Davin menyapa menantunya yang baru saja turun dari mobil.
Ia melihat dari camera pengawas rumahnya,yang sengaja ia letakkan di depan pos satpam,untuk mengontrol siapa saja yang keluar dan juga masuk dari rumah miliknya.
Bunda Davin melihat mobil Davin,ia langsung bergegas menunggu di luar rumah untuk menyambut menantunya tersebut.
Bunda Davin langsung merangkul Larisa dan membawanya masuk ke dalam rumah,sementara Davin dibiarkan berjalan sendiri di belakang mereka.
"Taruh disitu aja sayang kopernya,nanti biar bibi yang bawain ke kamar kalian,kamar Davin."Ucap bunda Davin lagi.
Larisa pun meletakkan kopernya begitu saja,setelah itu mengikuti mertua nya tersebut ke meja makan.
Bunda Davin menarik kursi untuk menantunya duduk,memegang pundak menantunya dan membantunya duduk di kursi ruang makan.
"Bunda udah masak banyak banget,,,bunda masakin,makanan kesukaan kamu".
"Tadi bunda nelpon sama bunda kamu,dan nanya makan kesukaan kamu."Ucap bunda,masih memegang pundak menantunya tersebut.
"Yaaahh....ayahhh...ayo makan,menantu bunda udah datang nih."Bunda Davin berteriak memanggil suaminya yang sedang menonton televisi di ruang keluarga mereka.
Dari kejauhan Larisa melihat,ayah mertuanya sedang berjalan ke arahnya,saat sudah berada di depan Larisa.
Larisa berdiri dari duduknya,mengambil tangan sang ayah mertua,dan menciumnya dengan takzim.
Setelah itu Larisa kembali duduk di kursi nya,sementara Davin baru saja sampai di ruang makan.Ia langsung duduk di kursi yang agak jauh dari Larisa.
"Kenapa kamu duduk disitu?!,duduk disamping istri kamu!"Bunda Davin menegur anaknya.
Davin pun terpaksa mengikuti perintah sang bunda,ia berpindah dan duduk di samping Larisa.
Larisa berdiri Lagi,dan mengambil piring yang ada di hadapan Davin.
"Aku ambilin yaa...kamu mau makan yang mana Vin?"Tanya Larisa.
Davin merasa tidak enak dan juga tersentuh dengan kebaikan Larisa,padahal sejak tadi ia cuek terhadap Larisa,tapi Larisa masih mau berbuat baik terhadapnya.
Sepertinya ia sudah salah dan sangat jahat jika mengikuti saran dari Bella,karena Larisa sama sekali tidak bersalah dalam hal ini.
Ia justru harus berterimakasih kepada Larisa,berkat pengorbanan Larisa,seluruh keluarganya tidak menanggung malu karena ulah kekasih nya yang bernama Bella.
"Vin...Larisa tanya tuh,kamu mau makan yang mana."Ucap bunda Davin menyadarkan anaknya yang sejak tadi melamun saja.
Davin pun tersadar dan langsung menunjuk beberapa makanan yang ia ingin makan.
Dengan sabar Larisa mengambilkan semuanya,setelah itu Larisa juga menuangkan segelas air putih untuk Davin.
Tanpa sadar,Davin tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada Larisa,Larisa hanya menjawabnya dengan membalas tersenyum.
Setelah itu,Larisa mengambil makanan untuk dirinya sendiri,dan kembali duduk di kursinya.
Larisa mulai menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya,sementara sang mertua menunggu reaksi dari Larisa.
"Enak bund...sama seperti masakan bunda aku."Larisa memuji masakan mertuanya tersebut.
"Seriuss...?,enak sayang?"Tanya bunda Davin.
"Iya 2 rius bund..."Jawab Larisa,sedikit mencandai mertuanya.
"Gimana yahh?,beneran enak?"Bunda Davin beralih menanyakan pendapat suaminya.
"Enak kok bunda...semuanya pas."Jawab sang suami.
Sementara Davin,sang bunda tidak menanyakan pendapat anak nya tersebut.
"Syukurlah kalo enak..."Bunda Davin mengelus dada nya sendiri,merasa lega,berhasil memasak,makanan kesukaan menantunya tersebut.
"Bunda nanya sama bunda kamu loh resepnya,Nak".
"Dirumah ini,kami gak pernah makan tumis kangkung sederhana seperti itu sayang".
"Tapi ternyata enak yaa,,,waktu pas lagi masak,bibi juga nyicip dan bilang enak,bibi sampe bilang,jadi rindu kampungnya."Celoteh bunda Davin.
Larisa hanya membalas ucapan mertuanya tersebut dengan senyuman.
Sementara Davin juga mengakui di dalam hatinya,tumis kangkung yang baru pertama kali ia makan,rasanya ternyata enak...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...