Nayna yang berencana pulang kampung untuk mengisi hari liburnya justru harus mengalami hal yang sangat tidak ia inginkan. Menikah !! yaa di usianya yang sudah 26 tahun dia memang belum memiliki rencana untuk menikah, namun hari ini ia harus menikah.
"Dengan siapa?" Batin Nayna bertanya-tanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Sulistianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Raka berusaha menelpon Nayna namun nomer Nayna selalu sibuk.
Raka teringat 1 pesan yang disampaikan oleh Mbah Putri sebelum mereka meninggalkan Semarang.
*Flasback on*
Raka duduk termenung di kursi halaman belakang, Suara pelan Mbah Putri membuatnya terbangun dari lamunan.
"Mbah" Ucap Raka
"ngelamunin apa?"Tanya Mbah Putri yang kini duduk di samping Raka
"Bukan apa-apa kok Mbah"Jawab Raka
"Gak mungkin kan aku bilang ngelamunin Nadia, yang ada malah bikin geger satu rumah"Batin Raka
"Ada yang mau Mbah Sampaikan sama Nak Raka"Ucap Mbah Putri
Raka menatap Mbah Putri penuh penasaran.
"Nak Raka tau kan kalau cucu Mbah ,Nayna...Seorang anak yatim piatu?"Ucap Mbah Putri
"Iya Mbah, Raka tau itu"Jawab Raka
"Cucu Mbah ini jika dilihat selalu tertawa dan tersenyum lebar, Tapi sebenarnya ia anak yang lemah dan cengeng, Namun sejak kepergian orangtuanya, Ia benar-benar berubah, dia menjadi sosok yang tertutup, dingin, namun dia sangat pandai menutupi luka dihatinya, walau pun dia mungkin terlihat kasar sebenarnya dia sangat penyayang,Pekerja keras dan pertanggungjawab"Jelas Mbah Putri
"terkadang dia sangat judes"Sambung Mbah Putri
"Ternyata dia masih cengeng"Batin Raka
"Nayna punya satu kelebihan yang tidak semua orang punya, Dia sangat istimewa bagi keluarga besar Nitinegoro"Sambungnya kembali
"Nak..jika nanti Nayna berbuat salah, tegurlah dia, jangan berbuat kasar terlebih perihal fisik, dan jangan melakukan hal tanpa izin darinya, Nayna sangat benci itu" Jelas Mbah Putri as Mbah Tumini biasa dipanggil Mbah Tum atau mbah Putri bagi cucu-cucunya
"Iya mbah, Raka tidak akan seperti itu"Ucap Raka menggenggam tangan Mbah Tum dan tersenyum manis
"Aghh Bodoh kamu Raka, kamu menciumnya tanpa izin dan persetujuannya, Bahkan kamu menyeret dia dengan kasar" Ucap Raka menyadari kesalahannya
Raka berlari keluar ruangan menuju parkir mobil, dengan terburu-buru ia menekan gas dan pergi meninggalkan Kantor dengan Menggunakan mobil sedan hitam.
"Bude, Kalau Raka kesini tolong sampaikan kalau Nayna tidak disini ya Bude" ucap Nayna
awalnya Bude tampak bingung, dan menatap Pakde
"Iya, Kamu sekarang istirahat dulu ya"Jawab Pakde
Nayna pun pergi meninggalkan Bude dan Pakde menuju kamar tamu. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menatap langit-langit.
Flasback
"Aku bilang DIAM"bentak Seorang laki-laki kepada wanita
"Mas...Aku lagi haid"Ucap wanita tersebut yang kini telah berada diatas kasur dengan lengan baju yang telah terturun
Laki-laki itu tanpa mendengar perkataan wanita itu bertindak arogan, bibirnya kini saling bertemu, Wanita itu pun tampak mengeluarkan air mata saat menerima perlakuan kasar dari sang pria.
"Mama.."Ucap seorang anak perempuan usia berkisar 4 tahun
sang wanita dan pria pun menatap kearah sumber suara.
"Nayna"Ucap Sang Wanita
"Papa jahat"Ucap Nayna kecil dengan tangisan yang cukup keras
wanita yang dipanggil Nayna kecil Mama itu pun mendorong pria bertubuh besar dan segera berlari menghampiri Nayna kecil.
"Dasar Anak Sial"Umpat Pria yang disebut Papa oleh Nayna kecil
"Hei apa kamu tidak bisa bermain diluar, Tidak seharusnya anak seperti mu disini"sambung Papa
"Nayna, kenapa disini?"Tanya Mama
"Nayna mau kasih ini"Ucap Nayna ditengah isakan tangisnya, ia memberikan sebuah bunga mawar merah kepada Mama nya
Papa yang terlihat geram pun turun dari kasur dan menyeret Nayna keluar kamar, Memang kebodohannya lupa mengunci pintu
"Papa sakit..."
"Nayna mau sama Mama"
"Mas sudah Mas,Kasian Nayna"Bentak Mama
Papa pun melepaskan tangan Nayna dengan kasar, Tangisnya pecah, Bunda pun memeluk Nayna dan berusaha menenangkannya.
"tenang ya Sayang ada Mama"Ucap Mama, terus memeluk Nayna
"Mama Gak papa?"Tanya Nayna yang kembali teringat kejadian yang baru saja ia lihat dimana Papa berusaha mengikat tangan Mamanya dengan bibirnya terus menjelajahi setiap ruang bibir Mamanya.
"Papa Jahat... Papa Mengikat Mama,Pasti sakit ya Ma?"Ucap Nayna dengan polos
Mama hanya menggelengkan kepalanya, dan kembali memeluk Nayna
Tak terasa air mata membasahi ujung mata Nayna, Hatinya terasa sakit saat melihat kejadian lalu.
"Aku dulu terlalu kecil untuk melihat hal seperti itu, dan terlalu kecil untuk mengerti maksud dari semua kejadian itu"
"Tapi perlakuan kasar Papa, sangat membekas sampai sekarang" gumam Nayna, Ia menutup matanya dengan lengan kanan, hidungnya mulai kembali memarah begitu pun pipinya, ia menangis dalam diam.
***Tok
tok
Tok
suara ketukan pintu***
"Assalammualaikum, Bude Pakde" Ucap Raka yang telah berdiri didepan pintu
"wa'alaikumsalam"Jawab Pakde
"Eh Nak Raka, Masuk"Ucap Pakde
"Maaf Pakde Raka, Mau langsung keintinya saja"Ucap Raka yang kini telah duduk di sofa tamu
Nayna yang berada didalam kamar, mendengarkan pembicaraan Pakde dan Raka,ia menempelkan telinganya pada tembok dinding yang dingin.
"Kamu yakin gak mau keluar?"Tanya Bude
Nayna hanya menggelengkan kepala, Ia benar-benar belum siap bertemu Raka, Terlebih perlakuannya membuatnya luka lama terbuka lagi.
"Mungkin aku harus ke Dokter Ika, sudah hampir 2 bulan gak periksa"Gumam Nayna
"Ada apa Nak Raka, Pakde lihat ada yang tidak beres" Ucap Pakde
"Maaf Pakde, Apa Nayna ada disini?"Tanya Raka sangat berhati-hati
Pakde menatap Raka dengan tatapan yang sulit diartikan, Membuat Raka sedikit salah tingkah
"Bisa bicara diluar sebentar?"Tanya Pakde semakin membuat Raka panik
"Habis dah gua"Batin Raka
Pakde pun menggiring Raka diteras rumah
"Duduk"Ucap Pakde yang terkesan dingin, Raka pun menuruti setiap perkataan Pakde
"Raka, Apa Nayna telah melakukan kesalahan?"Tanya Pakde
"Tidak Pakde, Saya yang telah melakukan kesalahan" Ucap Raka
"Pakde dan Bude tidak mau ikut campur dengan urusan rumah tangga kalian berdua, Pakde hanya minta kalian berdua menyelesaikan masalah dengan baik-baik, Nayna memiliki trauma"Ucap Pakde
Raka cukup terkejut saat mendengar Nayna memiliki trauma,Ia pun manatap Pakde seakan-akan penuh pertanyaan yang akan ia tanyakan.
"Nayna menghambiskan waktu kecilnya bersama Mbah Putri dan juga Omnya, kehilangan Sang ibu saat berusia 6 Tahun, Dan kehilangan Papa saat berusia 10 tahun, Menghadapi kenyataan orangtua yang berpoligami saat berusia 5 tahun, dia tidak sekuat yang terlihat Nak, Pakde mohon kepada Nak Raka Jaga Nayna, Jangan biarkan luka lama nya terbuka kembali" jelas Pakde
Raka berusaha mencerna baik-baik setiap kalimat yang tersampaikan
"Wajar saja dia dingin sama kamu Raka, Kamu kasar "Batin Raka
"apa Nayna ada disini Pakde?"tanya Raka
"Ada dikamar Tamu"Ucap Pakde
Raka pun segera menuju kamar Tamu, Berulang kali Raka mengetuk pintu namun Nayna tak kunjung membukakan pintu kamarnya
"Nay, Ayo pulang"Ucap Raka
"Nay, Selesaikan masalah kalian baik-baik Ya Nak, Gak baik loh kalau kaya gini" Ucap Bude
Nayna memang akan luluh saat di perlakuan dengan lembut, Ia pun membuka pintu kamar tanpa menatap Raka, Hanya menatap Bude dan Pakde dengan mata yang sembab
"selesaikan baik-baik ya, Dan ingat bagaimana pun keadaan rumah tangga kalian,kamu tetaplah seorang Istri, bersikap baik dan nurut dengan Suami, Tidak semua laki-laki sama"Jelas Bude
"Nayna pamit Bude Pakde"Ucap Nayna, ia pun segera masuk kedalam mobil
"Duduk didepan"Ucap Raka namun diabaikan Oleh Nayna
"Aku bukan supir mu, tapi suami mu, duduk didepan" Ucap Raka dengan lembut
Nayna pun segera menuju kursi depan tanpa turun dari mobil
"Pakde Bude kami pamit pulang dulu, Assalammualaikum" Ucap Raka
"Wa'alaikumsalam"
Mobil Raka pun telah menghilang dari pandangan Pakde dan Bude
"Pak, Yakin kalau Nayna akan membuka Hati untuk Raka, Begitu sebaliknya?"Tanya Bude
"yang Bapak lihat, Raka telah jatuh cinta dengan Nayna, hanya Nayna yang belum menentukan pilihan, rasa traumanya menutupi perasaannya Bu"Ucap Pakde
"Semoga mereka memamg ditakdirkan berjodoh ya pak"Ucap Bude
"Aamiin"
"Bulan depan mampir ke rumah sakit ya Pak, Aku udah lama gak besuk Intan, Dia harus tau anak-anaknya sudah besar" Ucap Bude
***
yuk di like coment dan vote ya,
👍❤️❤️❤️