NovelToon NovelToon
Dangerous Woman

Dangerous Woman

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / Pembunuhan / Konflik etika / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:15.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei-Yin

“Jangan meremehkan seorang wanita, karena marahnya seorang wanita akan membawa kehancuran untukmu!”

~Alatha Senora Dominic~



🍁


Wanita yang kehadirannya tak diinginkan. Ia diabaikan, dikhianati bahkan hidupnya seolah tengah dipermainkan.
Satu persatu kenyataan terbuka seiring berjalanya waktu.

“Aku diam bukan berarti lemah! Berpuas dirilah kalian sebelum giliran aku yang membuat kalian diam.”


Kisah rumit keluarga dengan banyak konflik dan intrik yang mewarnai.
Simak kisah hidup seorang Alatha Senora Dominic di sini 💚


*


Mature Content.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30 Amarah tak terbendung

Ingat!

Cerita ini bergenre dark romance.

Mature Content 🔞

Banyak unsur kekerasan, umpatan bahkan adegan yang tidak patut dicontoh.

Jangan salah dalam memilih bacaan.

Terima kasih 💚

🍁

POV Jeremy.

Atha benar-benar tengah menguji kesabaranku.

Sialan! Wanita itu kini menjadi pembangkang.

Setelah semalam ia mengacau di mansion Dominic, kini di mansion ini juga ia mulai bertingkah.

Setelah semalam aku berdebat dengannya, aku memilih menyendiri dan sama sekali tak mengejarnya.

Persetan dengan itu semua.

Aku tidak perduli dengannya, karena yamg aku cintai dan aku inginkan hanyalah Serin.

Atlanta Serin Dominic bukan Alatha Senora Dominic.

Aku akan melakukan apapun untuk membuat wanita yang aku cinta bahagia.

Pagi ini aku terbangun dan melihat Atha tengah mengenakan pakaian rapi dan riasan wajah yang sangat cantik.

Huh, harus kuakui memang bahwa kini Atha memang terlihat sangat cantik dan mempesona.

Sialan! Aku kembali mengumpat saat Atha melewatiku begitu saja.

Aku benar-benar akan mencekik wanita itu sampai mati.

“Dimana Atha?” tanyaku pada pelayan ketika tak melihat wanita sial itu di meja makan.

“Nona pergi keluar Tuan.” aku menatap pelayan tersebut dengan tajam.

“Siapa yang mengizinkan wanita itu pergi?” tanyaku sambil menghempaskan gelas yang kupegang.

“Nona mengancam para pengawal Tuan.”

Pelayan itu bergetar ketakutan. Oh Atha kau benar-benar telah menguji kesabaranku.

Kita lihat saja sampai kapan kau akan menjadi wanita pembangkang seperti ini.

Aku sudah tidak berselera lagi untuk sarapan. Aku menghampiri para pengawal yang berdiri ketakutan.

Plak!

Kulayangkan tanganku yang sedari tadi terkepal kuat.

“Dasar tidak berguna!”

Pagi-pagi sudah membuat emosi saja. Aku menarik napas dalam dan menghembuskan secara kasar.

Kepalaku akan benar-benar meledak jika harus dihadapkan dengan situasi semacam ini terus menerus.

Renner Company.

“Dimana wanita sial itu berada?” tanyaku pada Xion ketika lelaki itu baru saja masuk ke dalam ruanganku.

Xiondra Burg namanya. Tangan kanan sekaligus orang kepercayaanku yang selalu bisa diandalkan.

Lelaki itu menyerahkan iPad ke arahku. “Dari GPS yang terlacak di mobil Nona, dia ada di rumah sakit, Tuan.”

Dahiku kembali mengkerut dalam. “Apa yang wanita bodoh itu lakukan di sana?”

“Pengawal sedang menuju ke sana. Ponsel Nona tidak aktif, Tuan. Jadi saya tidak bisa melacaknya.”

“Kerahkan pengawal untuk mencarinya. Kalau perlu seret wanita itu kembali ke mansion jika dia menolaknya.”

“Baik Tuan.”

Ku pejamkan mataku dengan pikiran yang berkelana.

Ini aneh. Sejak kembali dari menghilangnya wanita bodoh itu, dia tampak berubah dengan sangat banyak.

Bukan hanya sikapnya namun juga sifatnya.

Ditutup sebagaimana pun Jeremy bisa melihat bahwa Atha bukanlah wanita yang penurut walaupun sikapnya selama ini tenang.

“Argh!”

Ku remas rambutku dengan kuat. Aku memang harus mencari tahu lebih lanjut tentang perubahan yang dilakukan Atha.

Ini tak bisa dibiarkan.

POV Jeremy End.

🍁🍁🍁

Mansion Renner.

Prang!

Suara pecahan itu terdengar ketika Atha baru saja memasuki pintu utama.

Di sana berdiri Jeremy dengan wajah menggelap dan tatapan yang tajam.

Auranya bahkan sangat pekat hingga membuat bulu kuduk Atha berdiri.

Atha melangkah dengan tenang dan membalas tatapan Jeremy dengan datar.

“Kau sudah gila ya?” tanyanya dengan nada mengejek.

Plak!

Tangan Jeremy melayang ke arah wajah Atha yang bahkan belum sempat menghindar.

“Damn it. What are you doing? ” tanya Atha sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Oh jangan salah, layangan tangan Jeremy memang sangat kuat.

Pertanyaan Atha membuat Jeremy kembali tersulut amarah.

Haruskah bertanya mengapa dengan sangat santainya saat ia telah membuat kekacauan seperti ini.

“Kau harus menerima hukuman. Dasar jalaang!”

Jeremy menangkap tangan Atha namun wanita itu segera menghindar.

“Lalu jika kau menyebutku jalaang, sebutan apa yang pantas untukmu, J?”

Atha mundur beberapa langkah. Ia menatap Jeremy sinis.

“Kau diperalat oleh seorang wanita dengan alih-alih sebuah cinta. Kau bertekuk lutut di kakinya karena tubuhnya yang menggiurkan. Kau bahkan tak lebih baik dariku.”

Jeremy dengan langkah cepat mendatangi Atha.

Ia marah dengan ucapan Atha yang menyinggung soal harga dirinya.

Bugh!

Kepalan tangan Jeremy mendarat dengan sempurna.

Namun bukan di wajah Atha melainkan disebuah dinding yang kokoh.

Secepat kilat Atha menghindar ketika melihat pergerakan Jeremy.

“Hahahaha ....” Atha tertawa dengan sarkas menertawakan Jeremy. “Apakah itu menyakitkan J?” tawanya lagi penuh sindiran.

Ketegangan bahkan disaksikan para pelayan dan pengawal yang masih berada disekitar pintu utama.

Jeremy dengan segala sikap tempramen yang tinggi dan Atha yang selama ini lemah lembut tengah beradu dalam setiap gerakan.

Atha menghembuskan napas pelan. Ia bersiap melewati Jeremy begitu saja ketika tangan lelaki itu kembali menariknya.

Prang!

Jeremy mendorong Atha hingga membuat guci yang tak bersalah menjadi pelampiasan.

Untung saja ia bisa menyeimbangkan diri sehingga tak harus terjerembab dengan kasar.

Atha mengambil guci berukuran mini yang ada di atas meja.

Bugh!

Prang!

Ia melemparkan guci tersebut tepat mengenai kepala Jeremy yang tertegun dengan mata yang memerah.

Guci mahal itu tepat mengenai pelipis Jeremy sebelum jatuh ke lantai.

“Ups, sorry. Aku tidak sengaja, J.”

Ruang tamu bagaikan medan perang bagi keduanya.

Tak ada yang mau mengalah.

Jeremy dan Atha masih sama-sama keras dengan sikapnya.

Atha yang semakin mempermainkan emosi Jeremy membuat lelaki itu semakin tak terkendali.

Matanya memerah dan menatap Atha dengan tajam. Napasnya naik turun dengan tangan yang mengepal.

Dengan langkah cepat Jeremy mendatangi Atha.

Grep!

Tangan lelaki itu menghunus tepat di leher Atha dan menekannya dengan kuat.

Tangan Atha memukul dada Jeremy dengan kuat.

Sebelum ia kehabisan napas, kaki Atha menendang tepat mengenai benda pusaka milik Jeremy.

Bugh!

Bugh!

“Sialan!” tangannya langsung terlepas dari leher Atha.

Jeremy benar-benar kesakitan dibuatnya.

Tangan Jeremy bahkan memegang benda pusaka yang terasa nyeri.

“Aku akan membunuhmu, brengsek!”

“Oh aku takut sekali.” Atha terkekeh sinis. Ia menatap Jeremy yang masih mengerang kesakitan. “Semoga saja burungmu benar-benar tidak berfungsi lagi setelah ini. Dan kau akan menjadi lelaki yang tidak berguna.” tawa Atha kembali pecah, namun kini terdengar mengerikan.

Atha benar-benar tengah memainkan emosi seorang Faiz Jeremy Renner hingga kepala lelaki itu mengeluarkan asap hitam.

Bahkan seseorang yang menyaksikan kejadian itu sampai harus menahan napas melihatnya.

Ini benar-benar tayangan yang menegangkan. Di mana seorang wanita yang dulu tertindas kini balik menindas.

“Apa aku perlu membawamu ke rumah sakit Jeremy? Jika ya aku akan meminta dokter di sana untuk memotongnya sampai tak tersisa. Atau kau mau aku yang melakukannya? Jika ya aku akan melakukannya, bahkan aku akan memecahkan kedua bulatan telur itu menjadi makan malam untukku.” tanya Atha dengan senyum menyeringai.

Ucapannya yang sadis membuat tubuh pengawal di sana bergidik ngeri hanya untuk membayangkan saja.

Tak lama terdengar suara mobil terhenti tepat di depan pintu utama.

Atha bisa melihat lelaki itu berjalan tergopoh menghampiri Jeremy.

Lelaki itu menatap Atha dengan tajam.

Atha berdiri angkuh dengan tangan yang terlipat di dada. “Apa kau lihat-lihat, apa matamu itu mau kucongkel juga?!”

Deg!

🍁

Bersambung...

1
Naufal Azka
datang lg ke sini demi mlihat alan
Marina George
Novel yg hebat
Haryati Atik Atik
keren Thor makasih ceritannya sgt bagus
Haryati Atik Atik
salut sama Kim jg edwar
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣🤣
Mamah iang
bener kata si Jeremy,, si atha wanita bodoh diperlakukan kaya binatang diem bae dasar lemah
paty
atha dlm cerita kan hebat tp mana
paty
lagi2 atha dan alan menganggap remeh dlm bertindak
paty
atha lo bego arsy dilepaskan tp arabela tdk lo kasi tau arsy pengkhianat
Haryati Atik Atik
atha pintar tebakannya bnr
Haryati Atik Atik
bagus adik kakak saling berebut kepemimpinan dgn senang kalian akan hancur itu didikan org tua yg penuh ambisi
paty
knp hanya dibuat pingsan
paty
kim n altha terlalu lambat bertindak
Haryati Atik Atik
🤣🤣🤣🤣 aneh" namanya ada masako ada susumu astaga btl" buat kaku perut
paty
atha terlalu lambat
paty
blng sama kake siapa itu ryu
paty
alan2 bukan ayah lo tp istrinya yg tentu sj mau harta ayah lo
paty
alan knp tdk lo terima n blng sama papa lo hrs tegas dg istri bhw dia sdh tau anak mrk bkn anak kandungnya
paty
bisa sj jeremy sebenarnya msh hidup n anak buah kim ada yg berkhianat
Haryati Atik Atik
nnt Ryu dgn azlan pasti berseteru krna harta n tahta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!