Untuk menyembunyikan aib kakaknya. Alora terjebak hubungan dengan cowok misterius yang dijuluki si buruk rupa di sekolahnya
Siapa sangka dari hubungan tidak terduga itu timbul benih cinta, yakin cowok tersebut buruk rupa? Tetapi kenapa Alora sampai menyukainya, bahkan memberi cinta utuh untuknya, atau ada alasan dibalik julukan buruk rupa itu?
Cerita ini mengandung adegan sedikit kelewatan ya? haha.. menceritakan kenakalan remaja yang pernah hidup di negara luar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kiss From The Beast
Deal
Kata singkat itu tadi yang kini membuat Alora sudah kembali berada di rumah si buruk rupa. Bahkan motor buntut Alora sengaja ditinggal di parkiran sekolah agar kedua sahabatnya tidak mengetahuinya. Lihat saja kini ponsel milik gadis itu bergetar sejak menghilangnya Alora dari sekolah.
'Sorry Jes, gue balik duluan tadi mendadak'
Alora menghela napas setelah mengirimkan pesan kepada Jesi, ia terpaksa berbohong karena tidak ingin sahabatnya sampai tahu, apa lagi Jesi sangat menentang pacar tantangan Alora karena Elkavira dan Adista. Ia sangat yakin jika Jesi tahu sekarang ia sedang berada di rumah Sean dan malah setuju untuk menjadi pacar lebih lama Sean Jesi akan kembali marah dengannya, ngambeknya Jesi bisa saja lebih lama dan akan susah untuk dibujuk.
Alora melirik ruangan yang sama ketika pertama ia ke sana. 3 hari berturut-turut Alora datang ke rumah besar itu, bahkan meski kemarin sempat akan mendapat masalah karena kedatangan para cowok populer di sekolahnya membuatnya seakan tidak kapok, tentu saja mengingat tawaran yang Sean berikan sangat menggiurkan.
"Non Ara disuruh ke atas aja langsung," ujar pelayan cantik yang kini Alora ketahui bernama Nila.
Alora tersenyum dan mengangguk, ia mengambil tasnya dan langsung menuju ke tangga besar untuk ke atas. Sesampainya di atas Alora langsung menuju ke ruangan gym, dimana ia kemarin melihat Sean dengan tubuh tanpa penutup bagian atasnya.
Kepalanya menggeleng, Alora kembali mengingat kejadian itu dan membuatnya hampir saja tidak terkendali.
"Pergi, pergi, pergi," usirnya pada pikirannya yang mendadak mengingat kejadian itu lagi.
Namun ketika Alora sampai di depan pintu ruangan gym itu. Di sana nampak kosong tidak adanya Sean. Alora menatap ke sekeliling ruangan mencoba mencari keberadaan cowok itu. Namun tetap saja Alora tidak menemukannya ia membalikan tubuhnya dan..
Brug
Lagi-lagi Alora ceroboh. Ia tanpa sengaja menabrak seseorang, bau harum khas yang kini mulai familiar di indera penciumnya sangat semerbak. Alora sampai tidak sadar jika ia menutup matanya mencium bau khas yang ia sukai itu.
Cup
Tubuhnya menegang seketika merasakan benda kenyal yang kini tepat berada di bibirnya, Ingat, bibirnya, bukan lagi bagian pipi.
Sontak matanya terbuka dengan sempurna meski tubuhnya masih dalam keadaan menegang, hal yang pertama Alora lihat ialah wajah yang begitu dekat dengannya, Alora tidak tahu siapa yang kini sedang berbuat kurang ajar dengannya. Namun bau harum kesukaannya itu milik Sean, dan sekarang cowok itu dengan sangat berani mencium bibirnya. Benar-benar telah mengambil ciuman pertamanya.
Reflek tangan Alora berniat untuk mendorong tubuh Sean, namun sia-sia saja, pergerakan pada tangannya seakan tidak berati apa-apa bagi Sean, lihat saja. Tangan Sean bahkan kini menekan punggung Alora untuk memperdalam ciuman mereka.
Alora kewalahan, niatnya untuk menghentikan ciuman Sean malah ia tanpa sengaja membuka bibirnya yang membuat Sean langsung mengambil kesempatan emas itu untuk memudahkannya masuk ke dalam mulut Alora. Mengabsen setiap didalamnya, membuat ciuman itu berganti menjadi lumatan yang dalam dan penuh kelembutan.
Meski terkesan memaksa, namun terasa sangat nikmat sampai membuat Alora yang awalnya berontak kini pasrah saja. Bahkan tangan Alora yang semula berniat berontak kini malah tanpa sengaja naik ke atas tengkuk leher Sean, Alora kembali memejamkan matanya untuk merasakan permainan lidah mereka.
Baru setelah dirasa cukup lama dan Alora kehabisan napas, Sean menyudahi permainan mereka, sangat lembut sampai Alora tidak rela jika harus terhenti begitu saja.
Ck, murahan sekali, baru mendapat permainan di lidahnya saja Alora terlihat sangat pasrah, meski awalnya tampak memberontak seperti tindakannya. Namun lihatlah sekarang, ia terlihat sangat menikmatinya. Bagaimana jika Sean melakukan dari hanya sekedar kissing?
Napasnya yang memburu membuat raut wajah gadis itu sedikit menegang, mungkin tidak hanya tegang, tetapi Alora juga mulai diliputi oleh gairah.
"Lo bener-bener breng-"
Umpatan Alora terhenti saat ia baru saja menatap ke depan. Dimana seseorang yang baru saja melakukannya atau sebagai pelaku juga menatapnya begitu lekat dan dalam. Wajah Alora terlihat syok dengan mulut sedikit ternganga.
"Gue brengsek?" Sean menaikan sebelah alisnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kalian suka ngga kalau aku sering double up?
puas euyy.
Sean bungkam si Elkavira, pas lihat tampangnya Sean lgsg deh ganjen. kmrn aja jijik😌😌😌
Alora donk terima apa nya dan bonusnya Sean tampang ga ketulungan pokoknya.
💃💃💃