Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—
"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.
Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.
Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya? Akankah karier Alicia hancur, atau sesuatu yang tak terduga akan terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. CCTV
Alicia merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar. Mulutnya memang diam, tapi pikirannya sibuk memutar ulang kejadian tadi.
Bhaskara.
Nama itu kini memenuhi kepalanya, bersama bayangan pria itu yang bersimpuh di lantai, menggenggam kakinya dengan lembut. Alicia menggigit bibir, wajahnya terasa panas meski udara malam ini dingin. Ia menggerakkan tangannya, menyentuh bagian betisnya yang tadi disentuh Bhaskara. Kulitnya masih terasa seperti berdenyut, seolah sentuhan pria itu belum benar-benar hilang.
Jari-jari Alicia perlahan mengelus bagian yang tadi disentuh Bhaskara, dan hatinya mencelos. Ia bisa merasakan kembali tekstur jari-jari pria itu yang terasa hangat. Alicia menutup mata, tapi bayangan Bhaskara malah semakin jelas di otaknya.
"Saya cuma ingin memastikan di atas tidak ada luka lagi," suara Bhaskara terdengar kembali di benaknya. Alicia mengingat bagaimana jari pria itu perlahan-lahan naik ke atas, membuka roknya.
Alicia meremas sprei, tubuhnya menegang meski hanya membayangkannya saja.
"Gila," Alicia mendesah sambil menutup mukanya dengan kedua tangan. "Gue mikirin apa, sih?"
Alicia meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya, lalu berusaha memejamkan mata.
Esok paginya, Alicia datang ke kantor dengan lingkaran hitam di matanya. Gara-gara memikirkan Bhaskara, ia sampai tak bisa tidur semalaman.
"Kamu kemarin lembur sampai jam berapa, Lis? Kok kantong mata kamu besar banget?" Tanya Niko sambil memperhatikan wajah Alicia dengan seksama.
Alicia mendengus. "Nggak usah tanya-tanya deh Mas. Kemarin aja kamu udah khianatin aku,"
"Hehe, ya maaf ya Lis. Soalnya kucingku beneran lagi sakit. Ntar kapan-kapan aku gantiin lembur deh,"
"Bener ya Mas? Janji ya?"
"Hehe, nggak janji sih," Niko terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. Alicia kesal, melempar seniornya itu dengan tisu.
"Kesini aja Pak," Rendy muncul bersama dua orang berseragam. Alicia dan Niko saling pandang. Siapa mereka?
"Mereka teknisi CCTV," ujar Rendy seolah mengerti kebingungan mereka berdua. "Pak Bhaskara yang nyuruh pasang di sini setelah data flashdisk ku hilang kemarin,"
Alicia menelan ludah. Tiba-tiba saja ia merasa gugup. Aksinya kemarin tidak ketahuan, kan?
...----------------...
"Lis!" Niko mencolek bahu Alicia saat jam istirahat. "Mau ikut makan siang, nggak?"
"Nggak deh Mas," Alicia menggeleng. "Ngantuk. Pengen tidur aja,"
"Mau titip beliin makan, nggak?"
"Hmm, nggak usah deh Mas. Aku belum terlalu laper soalnya,"
"Oke," Niko menjawab singkat sebelum melangkah pergi keluar.
Sepeninggal Niko, Alicia menundukkan kepala bersandar pada meja dan mulai memejamkan mata. Untunglah hari ini jadwal Bhaskara banyak yang di luar bersama Rendy, jadi ia tak perlu bertemu lelaki itu.
Angin sepoi-sepoi dari AC ruangan membuat mata Alicia terasa berat. Akhirnya ia pun tertidur pulas.
Sementara itu, Bhaskara sedang dalam perjalanan pulang ke kantor dari pertemuan rapat. Iseng-iseng, pria itu membuka tablet yang terhubung pada CCTV. Tujuan pertamanya adalah ruangan sekretaris.
Hm? Kening Bhaskara berkerut saat melihat sosok wanita sedang tertidur di sana. Kenapa Alicia tidur di situ? Apa semalem dia nggak bisa tidur?
Jari Bhaskara perlahan membesarkan layar yang menampilkan wajah Alicia. Tanpa sadar bibirnya tersenyum saat melihat wajah tidur gadis itu.
"Lucu," gumam Bhaskara pelan, tapi ternyata Rendy yang duduk di depan bisa mendengarnya.
"Apa, Pak?" Rendy menoleh. Bhaskara terkejut, tak menyangka Rendy mendengar gumamannya.
"Ah, nggak apa-apa," jawab Bhaskara, berusaha terlihat cool.
"Apa Pak Bhaskara mau mampir makan siang?"
"Hm..." Bhaskara berpikir sejenak. Sebenarnya ia belum terlalu lapar, tapi ia teringat dengan Alicia yang tertidur di ruangannya.
Dia pasti belum makan siang, batinnya.
"Boleh, kita mampir dulu ke restoran sushi," katanya pada Rendy.
"Baik Pak," Rendy mengangguk dan melajukan mobil menuju restoran sushi.
...----------------...
Alicia terbangun saat hidungnya mencium bau sushi. Gadis itu mengerjapkan mata, berusaha mengumpulkan kesadaran. Setelah beberapa saat, ia terkejut melihat ada kotak sushi di mejanya.
"Eh, Tuan Putri akhirnya bangun juga" goda Rendy saat ia melihat Alicia. "Udah ngimpi sampe mana aja Neng?"
"Hehehe," Alicia tertawa malu, lalu ia menunjuk ke arah makanan di depannya. "Ini kamu yang beliin, Mas?"
"Bukanlah, emangnya kamu pikir duitku sebanyak itu apa?" Rendy terkekeh. "Itu dari Pak Bos. Tadi kita mampir makan siang, terus Pak Bos minta dibungkus untuk kita bertiga." lanjutnya menjelaskan.
Alicia tampak heran. "Tumben Pak Bos baik, Mas?"
"Nggak tau, lagi kesambet kali," Rendy mengangkat bahu, lalu tertawa. "Udah, cepetan dimakan deh, kapan lagi kan kita bisa makan sushi mahal dibayarin Pak Bos," Katanya kemudian.
"Iya Lis, nanti keburu basi loh," sahut Niko dengan mulut sibuk mengunyah sushi.
Alicia mengernyitkan dahi. "Bukannya Mas Niko tadi udah pamit buat makan, ya?"
"Hehe, sayang soalnya kalau dianggurin Lis," Niko tertawa. Alicia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
Tatapan Alicia lalu tertuju pada bungkus sushi di depannya. Kebetulan perutnya mulai terasa lapar. Alicia membuka kotak sushi dengan hati-hati, aroma segar dari ikan salmon dan tuna langsung tercium. Ia menutup matanya sejenak, menikmati harum yang menggugah selera. Ia mengambil sepotong sushi dengan hati-hati, merasakannya perlahan di dalam mulut.
"Enak banget," gumam Alicia pelan. "Makanan mahal memang beda ya,"
"Kalau mau makan enak terus, sering-sering lah ngerayu Pak Bhaskara Lis. Kan Lo sekretaris kesayangan beliau," goda Niko.
"Ih, apa sih Mas? Sekretaris kesayangan apaan coba? Nggak usah aneh-aneh deh,"
"Yah, kamu tuh Lis. Padahal mukamu tu cantik loh. Coba kamu pepet sedikit lah Pak Bhaskara, yakin deh dia langsung klepek-klepek," Niko tertawa.
"Ya Tuhan, Mas. Kalau aku godain Pak Bhaskara, yang ada bukannya Pak Bhaskara klepek-klepek, malah akunya dipecat. Mas Niko tau nggak apa kata Pak Bhaskara waktu aku ngelamar kerja dulu? Katanya kalau aku mau kerja lebih lama di sini, jangan coba-coba merayu dia,"
"Oh ya? Sampai ada perjanjiannya juga? Wah, gila juga ya," Rendy menggeleng-gelengkan kepala.
"Nah itu Mas. Aku jadi sedikit curiga. Kayanya Pak Bhaskara nggak suka cewek deh," Alicia terkekeh. "Makanya hati-hati Mas, jangan-jangan ternyata Pak Bhaskara sukanya sama kalian,"
"Heh, ngawur kamu! Aku sudah menikah, ya!" tukas Rendy, lalu ia menoleh pada Niko. "Hati-hati kamu, Nik!"
"Astaga, ngeri banget! Kalau memang bener begitu, lebih baik aku resign dari sini aja lah!"
Alicia tertawa terbahak-bahak. Hahaha, rasain Pak Bhaskara! Salah sendiri kemarin ngerjain Gue mulu! Biar gue sebar hoax ke seluruh kantor kalau Lo gay!
Di sisi lain, Bhaskara sedang duduk di ruangannya sambil menatap layar ponsel. Bibirnya tersungging senyuman. Yang tidak Alicia tau, sebenarnya CCTV yang ada di ruangan sekretaris memiliki kualitas suara, sehingga obrolan mereka bisa terdengar oleh Bhaskara.
"Kurang ajar ya Alicia," Bhaskara mengetuk-ngetuk wajah Alicia pada layar. "Bisa-bisanya Lo bilang gue gay, padahal kita udah tidur bareng? Hm...gue harus kasih hukuman apa ya?"
kebelet baget pengen jadi bapak. kalau tau Alice gk hamil gymana reaksinya bhas ya/Facepalm//Facepalm/.
ini nih malu bertanya salah paham jadinya/Grin/