Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
" Terserah yang penting jangan panggil tuan karena aku bukan majikanmu." ucap paman Hendrik.
" Ok dan jangan panggil aku nona panggil saja Maria." Ucap Maria
" Ok." Jawab paman Hendrik singkat sambil melirik sekilas ke arah samping Maria sebuah koper ukuran sedang.
" Kamu mau pergi?" tanya paman Hendrik kepo
" Iya, aku di ajak sahabatku Paulina untuk menginap di villa tuan Paulinus." Ucap Maria menjelaskan.
Paman Hendrik hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Tidak berapa lama mereka sudah berkumpul di ruang keluarga.
" Kita pergi bawa mobil dua saja, aku, istriku dan ke tiga anak kami satu mobil dan mobil satunya mommy, daddy, Hendrik dan Maria." ucap daddy Paulinus.
" Tapi mommy dan daddy ingin bersama anak kalian." ucap mommynya Paulinus dengan mata sendu.
" Aku saja ikut dengan oma." ucap Paulus dan Paskalis serempak menawarkan dirinya.
" Bagaimana mommy?" tanya daddy Paulinus.
" Tidak apa - apa yang penting kami di temani oleh cucu." Jawab Oma sambil tersenyum bahagia.
" Ok kalau begitu kita berangkat." ucap opa.
" Ok." Jawab mereka serempak.
Mereka pun berangkat meninggalkan mansion dengan menggunakan dua mobil. Daddy Paulinus duduk di kursi pengemudi dan mommy Paulina duduk di samping pengemudi sambil memangku Patrick.
Di mobil kedua paman Hendrik duduk di kursi pengemudi dan di samping pengemudi duduk Maria sedangkan oma, opa, Paulus dan Paskalis duduk di kursi belakang pengemudi.
xxxxxxx
Tanpa sepengetahuan mereka seseorang menatap kepergian mereka. Orang itu langsung berjalan ke kamarnya kemudian menghubungi seseorang. Di deringan pertama langsung di angkat oleh orang itu.
" Hallo nona, mereka sudah pergi meninggalkan mansion." lapor seseorang
" Mobil yang di tumpangi Paulina sudah kamu rusak remnya?" tanya gadis itu.
" Sudah nona jika di pertengahan jalan bisa dipastikan truk yang kita sewa untuk menabrak mobil yang mereka tumpangi akan mengalami kecelakaan dan bisa mengakibatkan mereka meninggal di tempat." ucap orang itu.
" Bagus, aku harap mereka mati semua tanpa ada sisa." ucap gadis itu.
" Tapi nona ke dua putranya ikut nyonya besar dan tuan besar." ucap orang itu
" Tidak apa - apa yang penting Paulina dan Paulinus mati tertabrak karena mereka telah berani mengusikku." ucap gadis itu.
" Baik nona." Jawab orang itu sambil tersenyum bahagia karena dirinya akan mendapatkan uang yang sangat banyak karena telah melakukan apa yang telah diperintahkan olehnya.
tut tut tut tut tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak.
" Hahahaha... matilah kalian berdua..." ucap wanita itu sambil tertawa jahat.
xxxxxxx
Di tempat yang berbeda tepatnya di dalam mobil Paulinus. Daddy Paulinus dan mommy Paulina sedang bercakap - cakap sedangkan putranya tertidur di pangkuan mommy Paulina.
" Daddy, tiba - tiba perasaan mommy tidak enak kenapa ya?" tanya mommy Paulina
" Mungkin hanya perasaan mommy saja." Ucap daddy Paulinus.
" Mungkin saja dad, daddy ingat semalam mommy menangis?" tanya mommy Paulina
" Iya daddy ingat, mommy menangis di dada daddy sampai daddy terbangun dan membangunkan mommy. Mommy langsung memeluk daddy dengan erat sambil menangis. Daddy tanya tapi mommy hanya diam dan menangis. Akhirnya daddy mengusap punggung mommy terus mommy tidur lagi memang mommy mimpi apa?" tanya daddy Paulinus penasaran.
" Mommy mimpi mommy berada di tempat bunga yang sangat indah mommy awalnya sangat senang sekali tapi mommy bingung kok daddy, ke tiga anak kita dan orang tua daddy tidak ada terus mommy memanggil kalian semua tapi tidak ada satupun yang menjawab panggilan mommy. Mommy akhirnya menangis dan menangis sampai akhirnya daddy membangunkan mommy." ucap mommy Paulina
" Mimpi itu hanya bunga tidur mommy jadi jangan dipikirkan." ucap daddy Paulinus.
" Tapi kenapa mimpi itu seperti nyata? daddy jika mommy tiada apakah daddy akan menikah lagi?" tanya mommy Paulina sambil menatap wajah tampan suaminya dari arah samping.
" Mommy kenapa ngomong seperti itu? daddy tidak suka." ucap daddy Paulinus
" Mommy hanya bertanya saja dad, apalagi kita juga tahu hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang tahu. Jika mommy meninggal duluan apakah daddy akan menikah lagi?" tanya mommy Paulina
" Jika itu terjadi daddy akan menyusul mommy." ucap daddy Paulinus sambil melirik sekilas ke istrinya sambil tersenyum kemudian menatap ke arah depan.
" Jangan daddy, mommy tidak setuju." Tolak mommy Paulina
" Lho memangnya kenapa?" tanya daddy Paulinus
" Bagaimana dengan ke tiga anak kita yang masih kecil? mereka masih membutuhkan orang tua. Jadi daddy harus bertahan demi anak kita jika mommy tiada." ucap mommy Paulina.
" Sudahlah mom, jangan bicara seperti itu. Daddy tidak mau membahasnya karena saat ini terus terang daddy sangat bahagia bisa menikah dengan mommy dan mempunyai tiga anak sekaligus. Daddy ingin menambah anak lagi agar mansion menjadi ramai." Ucap daddy Paulinus berusaha mengalihkan pembicaraan.
" Memang daddy ingin punya anak berapa?" tanya mommy Paulina penasaran
" Minimal dua belas anak." Jawab daddy Paulinus dengan nada santai.
" What??? memang mommy kucing sekali beranak langsung banyak." protes mommy Paulina
" Hehehehe... terserah yang di kasih sama yang di atas sayang." ucap daddy Paulinus sambil tersenyum dan menatap wajah cantik istrinya.
Mommy Paulina tersenyum mendengar suaminya memanggil dirinya sayang. Mommy Paulina tanpa sengaja melihat ada sebuah truk mengambil arah yang salah karena truk itu melaju ke arah mobil yang ditumpanginya.
" Daddy awas." Teriak mommy Paulina sambil melepaskan sabuk pengaman dengan cepat.
Daddy Paulinus sangat terkejut dan berusaha membanting setir mobil ke arah samping tapi truk itu juga ikut ke arah samping. Daddy Paulinus berusaha mengerem mobil tapi remnya sama sekali tidak berfungsi.
" Remnya blong sayang, kamu loncat sayang jangan perdulikan daddy!" teriak daddy Paulinus.
Teriakan daddy Paulinus membuat Patrick kecil terbangun sedangkan mommy Paulina membuka pintu mobil dan melempar Patrick ke arah rumput kemudian memeluk suaminya dari arah depan.
" Mommy apa yang mommy lakukan?" tanya daddy Paulinus dengan nada panik.
brak
Sebelum mommy Paulina menjawab truk itu tiba - tiba menabrak mobil yang ditumpangi oleh daddy Paulinus dan mommy Paulina membuat mobil itu terguling - guling dan menabrak pohon hal itu membuat kaca mobil yang di depan pecah dan mengenai punggung dan kepala mommy Paulina. Darah segar keluar dari punggung, kepala, mulut dan hidung.
" Honey titip anak - anak kita, a...ku... sa...ngat... men... cin...taimu.." ucap mommy Paulina terbata - bata sambil tersenyum dan membelai wajah tampan suaminya.
" Tidak sayang, jangan tinggalkan aku... aku mohon." ucap daddy Paulinus sambil membalas pelukan istrinya.
" A...ku... ti...dak... ku..at." ucap mommy Paulina sambil tetap tersenyum dan membelai wajah tampan suaminya dan tidak berapa lama tangannya terjatuh bersamaan matanya tertutup.
" Sayang bangun... aku mohon...hiks... hikss ..." ucap daddy Paulinus sambil terisak karena sejujurnya dirinya sangat takut jika dirinya kehilangan istri yang sangat dicintainya.