Awalnya semua begitu indah untuknya. Memiliki keluarga yang sempurna dengan ayah dan ibu yang sangat mencintai dan menyayanginya, tapi kebahagian itu hanya sementara. Cinta pertamanya di dunia ini direnggut darinya, seketika semuanya berubah menjadi duka.
Kehidupan baru mulai dijalani saat seseorang datang dan dikehidupan ibunya. Menjadi anak tiri dari seorang pengusaha yang sukses dan hidup dengan kemewahan yang dirasakannya.
Tapi..., semua tidak seindah yang dijalaninya. Hanya ada kesedihan yang dirasakannya karena penghinaan yang didapatnya dari orang yang sangat disayanginya.
Wanita itu hanya berharap mendapatkan kebahagian, memiliki sosok pelindung yang baru untuknya. Sampai akhirnya sebuah takdir kehidupan yang tak terduga, menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya.
Tidak ada cinta,tidak ada kebahagian yang dirasakannya, hanya ada sebuah rahasia besar yang tersimpan di dalam pernikahan itu.
Hanya menunggu kapan Rahasian itu terbongkar dan menjadi Bom waktu di pernikahan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Malam Pertama
Di teras belakang rumah terlihat Kenichi sedang duduk memandangi langit malam sambil memegang segelas minuman ditangannya. Entah apa yang saat ini ada didalam pikirannya, di hanya berdiam diri ditempat itu tanpa ada yang menemaninya.
"Kenapa kamu ada disini?
Kenichi langsung memutar badannya, melihat kearah daichi yang berjalan menghampirinya dan duduk bersama dengannya.
"Kamu sendiri kenapa ada disini? Kenapa tidak menemani sakura?"balas Kenichi.
"Dia ada dikamar sedang beristrahat. Aku yang seharusnya bertanya kepadamu, kenapa kamu disini? Bukankah ini malam pertama kalian,Gwen pasti sudah menunggu mu", ucap daichi.
Dia hanya tertawa simpul, kemudian meneguk minumannya tanpa menanggapi perkataan daichi. Sangat jelas terlihat oleh daichi ada kebingungan yang melintas di wajah sepupunya itu dan itu sangat menggangu pikirannya.
"Ada apa? Apa yang menggangu pikiranmu saat ini?"tanya daichi.
"Entahlah, aku juga tidak tahu", balas Kenichi.
Ada perasaan berkecamuk dihatinya, tapi sulit untuk dia menjelaskannya kepada daichi. Dia yang merasakannya saja kebingungan pada dirinya sendiri apalagi untuk menjelaskannya kepada orang lain.
"Apa ini ada hubungannya dengan, Gwen?"tanya daichi, dia tidak berhenti untuk menyelidikinya.
"Aku bingung menjawabnya", jawab Kenichi.
"Dengar Kenichi, belajarlah untuk membuka hatimu sedikit saja menerima Gwen. Dia adalah wanita yang baik, cobalah untuk lebih mengenalnya", ucap daichi.
"Apa semudah itu menerima seseorang masuk ke hatimu?"tanya kenichi kembali .
"Tidak juga. Aku cuma berusaha melupakan kenangan masa lalu ku dan mencoba memulai hal yang baru dihidupku", jawab daichi .
Kenichi hanya diam menatap daichi, lalu kembali memandangi langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dan diterangi oleh cahaya rembulan.
"Ngomong-ngomong..." ujarnya canggung. "Aku sedikit penasaran, apa kamu masih menyimpan perasaan dengan yukari?"tanya daichi.
Dia mendesah."Apa kamu gila! Untuk apa aku menyimpan perasaan dengan wanita yang telah menolak ku",ujar Kenichi.
Dipandanginya Kenichi dengan seksama, dia mencoba melihat ekspresi yang diperlihatkan sepupunya saat mengungkapkan isi hatinya mengenai yukari.
"Aku harap kamu tidak membohongi perasaan mu, aku tidak ingin masa lalu yang kamu miliki dengan yukari akan menghancurkan rumah tangga mu dengan Gwen. Jangan pernah menyakiti perasaannya, dia tidak pantas untuk itu", gumam daichi, dia menyunggingkan senyum kepada Kenichi, tapi dia justru enggan membalas senyum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri oleh dirinya, bahwa apa yang dikatakan daichi semua benar. Hanya saja untuk saat ini dia belum bisa jatuh cinta kepada gwen, wanita yang telah resmi dinikahinya dan menjadi istrinya sekarang. Dia tidak bisa memaksakan hatinya untuk saat ini, rasa cinta itu tidak bisa dipaksakan begitu saja karena rasa itu akan tumbuh sendirinya tanpa kita sadari.
Yang bisa dilakukannya sekarang adalah belajar untuk menerima kehadiran Gwen disisinya, meski tidak ada cinta dihatinya. Itulah yang akan dilakukannya, dia tahu hubungan pernikahan itu akan terjalin baik, jika dua orang saling mencintai satu sama lain dan menerima kekurangan pasangan masing-masing. Namum kenyataanya, hubungan seperti itu tidak akan ada dalam kehidupan pernikahan mereka.
°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Gwen, seharusnya kamu istirahat. Bukankah besok kalian akan berangkat pagi-pagi?"tanya sakura.
"Berangkat? Kemana?"tanya Gwen, bingung.
"Hmmm, bukankah besok kalian akan berangkat untuk berbulan madu?"tanya sakura.
"Bulan madu?" Aku sama sekali tidak tahu hal itu, kak", jawab Gwen.
Sakura memperhatikan wajah Gwen, ekspresinya benar-benar terlihat bingung.
"Kenichi sama sekali tidak ada memberitahu mu?"tanya sakura.
"Tidak ada kak. Bahkan dia juga jarang berbicara degan diriku", ucapnya, dia tersenyum dengan kepalanya yang tertunduk.
Bibirnya tersenyum, tapi senyumnya itu tak mampu menyembunyikan perasaan sedih yang melanda hatinya saat ini. Tidak peduli sesakit apapun yang dirasakannya, dia akan terus tersenyum karena dengan tersenyum orang-orang tidak akan tahu dengan kesedihan yang memilikinya.
"Kenapa kamu tersenyum, saat hatimu merasa sedih?"tanya sakura.
Gwen langsung mengangkat kepalanya dan menatap kearah sakura. "Kakak", gumamnya.
"Jangan berbohong dihadapanku. Apapun yang kamu rasakan saat ini, tunjukan saja. Jangan memendamnya sendirian, karena itu akan terasa sesak ", ucap sakura.
"Aku baik-baik saja kak", ucapnya,sambil tersenyum lagi.
"Aku juga pernah merasakan apa yang kamu rasakan, Gwen. Aku pernah menahan kesedihan ku sendirian dan menyembunyikannya dari orang-orang di sekitarku. Aku hanya bisa tersenyum,sebuah senyum palsu hanya untuk membohongi orang -orang", ucapnya.
Mulanya sedikit sulit untuk Gwen mengakui apa yang dirasakannya saat ini kepada sakura,bagaimanapun sakura adalah keluarga dari Kenichi.Tidak pantas rasanya jika dia harus menceritakan kehidupan yang mereka miliki kepada orang lain, tapi sesaknya dada benar-benar membuatnya membutuhkan seseorang sebagai tempat pengaduannya dan sakura dirasanya adalah orang yang tepat saat ini.
"Rasanya begitu sakit kak, saat pria yang menikahi ku sama sekali tidak memiliki perasaan denganku", ucapnya.
Sakura mengerjap, terperangah karena Gwen mengetahui hal itu. "Apa?".
"Aku mulai mencintai Kenichi, tapi dia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun dengan ku. Beritahu aku kak, apa yang harus aku lakukan?"tanya Gwen, dirinya benar-benar begitu kacau dengan tangisnya yang pecah dihadapan sakura.
"Gwen?" Berhentilah menangis, jangan seperti ini", ucap sakura.
Dia terus mencoba berusaha menenangkan Gwen yang sangat kalut, diusapnya air mata Gwen yang terus membasahi pipinya. Sakura benar-benar tidak tega melihat Gwen seperti ini, hatinya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Gwen.
"Dengar Gwen, tidak apa-apa jika Kenichi belum mencintaimu. Kamu sendirilah yang akan mengubah hatinya untuk mu. Dengan cinta yang kamu miliki, kakak percaya perlahan Kenichi akan belajar mencintaimu", ucap sakura.
Pada akhirnya hanya bertahan dan bersabarlah yang menjadi dua kata penguat untuk Gwen.Tidak masalah untuknya saat ini harus berjuang sendirian,dia akan tetap berada di sisi Kenichi bahkan meski dia harus merasakan kesedihan sekalipun, dia akan tetap bertahan dan terus bertahan.
"Aku akan melakukannya kak,aku akan berusaha membuatnya mencintaiku", ucap Gwen.
Sakura langsung memeluk Gwen, perasaanya begitu bangga sekaligus sedih melihat perjuangannya untuk mendapatkan cinta dari suaminya, sementara dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang dari daichi.
"Berjuanglah, kakak akan selalu mendukung mu", ucap sakura.
"Terima kasih kak", ucap Gwen.
Dari luar kamar, daichi terdiam saat mendengarkan pembicaraan antara sakura dan Gwen. Dia yang ingin masuk kedalam kamarnya, menghentikan langkah kaki nya tepat di ambang pintu kamarnya saat mendengar suara perempuan dari dalam kamar. Suara seorang wanita yang sedang berbicara dengan sakura, tanpa di sengaja dia mendengarkan semua pembicaraan keduanya.
"Apa yang sedang kamu lakukan, daichi?"tanya Kenichi yang melihatnya berdiri didepan kamarnya.
"Ushhhh!!!!!" daichi langsung menarik Kenichi menjauh dari depan kamarnya.
"Ada apa, daichi?"tanyanya.
"Aku tidak sengaja mendengarkan pembicaraan sakura dan gwen", gumam daichi.
"Gwen? Dia ada dikamar kalian? Kenapa dia disana, menggangu sakura untuk beristirahat. Aku akan menyuruhnya kembali kekamar", ucap Kenichi yang hendak melangkahkan kakinya.
"Jangan lakukan itu", sergah daichi, yang menahan Kenichi.
"Ada apa?"tanya kenichi, bingung
"Kerena dia membutuhkan seseorang untuk mengurangi beban yang dirasakannya", jawab daichi.
"Aku tidak mengerti maksudmu", ucap kenichi.
"Dia terluka karena sikap mu", jawab daichi, ditatapnya Kenichi dengan sorot matanya yang tajam, penuh dengan rasa kecewa.
"Kau sedang bercanda? Siapa yang aku lukai?"tanya, dengan tawa simpul. Wajahnya terlihat sama sekali tidak merasa bersalah.
"Aku sedang membicarakan gwen", jawab daichi.
Wajahnya langsung berubah saat mendengar nama Gwen.
"Bisakah sedikit saja, kamu belajar menerimanya. Dia sangat terluka, dengan sikap mu", ucap daichi, dia mencoba membuka jalan pikiran kenichi.
"Lupakan itu daichi, aku sedang tidak ingin membahasnya", jawab kenichi.
"Jangan sampai kamu menyesal dengan sikap yang kamu miliki ini, sekuat apapun seorang wanita, mereka memiliki batas kesabaran. Ingatlah itu, aku mengatakan ini semua karena kamu adalah sepupuku", ucap daichi.
Kenichi hanya diam dan berlalu pergi meninggalkan daichi. Hati yang dimiliki Kenichi benar-benar sangat keras seperti batu saat ini, tapi sekeras apapun hatinya sekarang, dia percaya Gwen bisa mengubah itu semua. Sama seperti sakura yang telah merubah dirinya sepenuhnya, sejak kehadiran sakura di sisinya, dia merasakan begitu banyak perubahan yang terjadi. Dia pun yakin, apa yang terjadi dengannya akan terjadi juga kepada sepupunya itu.
Bersambung....
penasaran nih gmna ending nya,msa ya d cut aja smpe dsni???
kok gantung gini crtanya??