Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Maaf tante, sepertinya tadi dia tak mendengar, kenalin tante ini istri saya" ucap Tomi.
"Sayang kenalin ini tante Inez, pemilik salon ini" sambung Tomi.
Abel pun menjabat tangan tante Inez sambil kaget dengan sebutan sayang yang tiba-tiba keluar dari mulut Tomi.
"Tolong tante buat istri tercinta saya menjadi secantik mungkin" ucap Tomi
"Ok, tante sendiri yang akan membuat istri kamu menjadi wanita tercantik di pesta malam ini" kata tante Inez sambil menyiapkan tempat yang khusus untuk istri Tomi.
Tomi dan Abel pun menunggu lalu Tomi berkata "kenapa tadi aku panggil-panggil tadi kamu nggak nyaut" .
"Gimana mau nyaut, kamu aja manggilnya salah pakai sayang segala lagi aku kira panggil orang lain" Jawab Abel.
"Apa salah aku panggil kamu sayang, kamu kan istri aku, apa nggak boleh manggil sayang" ucap Tomi.
Tapi tiba-tiba tante Inez memanggil Abel untuk duduk di tempat yang sudah di persiapkan.Lalu Abel dan Tomi menghentikan pembicaraannya dan Abel pergi menuju ke tante Inez meninggalkan Tomi yang duduk di ruang tunggu.
Kemudian tante Inez mulai mempercantik penampilan Abel yang mulai dari mempercantik kuku kaki dan juga kuku tangan Abel, merapihkan dan juga mengecat kukunya. Lalu memotong sedikit rambut Abel agar lebih rapih dan juga bagus.
Sekarang adalah hal yang paling penting, tante Inez mulai merias wajah Abel dan juga mempercantik rambut Abel dengan riasan bunga dan manik-manik yang indah.
Tante Inez kagum dengan kecantikan Abel, ia seakan melihat orang yang berbeda dari yang sebelumnya. "Kamu terlihat cantik " puji tante Inez.
Abel cuma tersenyum malu, "Baiklah sekarang tante bantu memakaikan gaunnya" sambung tante Inez.
Butuh beberapa orang untuk memakaikan gaunnya tante Inez tidak mau sampai merusak riasannya. Saat semuanya sudah selesai, tante Inez pun kembali memuji Abel.
"Tomi pasti kaget melihat kamu secantik ini" ucap tante Inez.
Abel masih memandangi dirinya di cermin, ia seakan melihat orang lain bukan dirinya.
"Andai ibu rada di sini sekarang, pasti akan lebih senang" ucapnya di dalam hati.
Ingin sekali Abel langsung menunjukkan ke Tomi, tapi ia merasa malu.
"Sekarang waktunya untuk memberi kejutan untuk suami kamu" ucap tante inez.
Dengan berjalan pelan yang di dampingi tante Inez, Abel pun keluar menuju ruang tunggu yang sudah di tunggu oleh Tomi. Tomi pun sabar menunggu Abel keluar.
Langkah demi langkah yang Abel ambil semakin dekat dengan Tomi, lalu Abel mengambil nafas panjang untuk mengurangi rasa tegangnya dan juga groginya.Lalu dengan langkah berani Abel menemui tomi yang sedang berdiri dan sudah memakai setelan jas yang membuat penampilan tomi semakin gagah dan tampan. Begitu juga dengan Tomi ia melihat seorang wanita yang sangat cantik berjalan menghampirinya rasa gugup di rasakan oleh Tomi, ia seperti melihat bidadari yang baru turun dari kayangan.
Mulut yang terbuka cukup lebar serta mata yang tak berkedip, Tomi benar-benar tersihir oleh kecantikan Abel. Tante Inez yang sadar dengan sikap Tomi yang seperti itu pun meledek Tomi. Lalu menepuk bahu Tomi dengan tiba-tiba yang membuat Tomi tersadar dari lamunannya.
"Bagaimana Tom, penampilan istri kamu?. "
"Bagus kok, tante memang ahlinya. "
"Cuma bagus aja nih. "
"Emm,, c_cantik juga tante. " Dengan rasa gugup
Abel yang mendengar pujian dari Tomi pun hanya diam tersipu malu.
"Ya udah kita langsung berangkat aja, acara hampir di mulai".Kata Tomi. Abel hanya menganggukkan kepalanya.
" Terimakasih tante, kita pamit dulu. "
"Baiklah, kalian hati-hati di jalan dan semoga acaranya berjalan dengan lancar. "
Lalu Tomi dan Abel pergi meninggalkan salon tante Inez dengan menggandeng tangan Abel. Anak buah Tomi sudah menunggunya di luar dan siap membukakan pintu untuk tuan mereka.
Raina yang masih di rumah Tomi pun masih sibuk dengan tujuannya yaitu mencari informasi tentang Abel, tapi sampai sekarang ia belum mendapatkannya. Ia bingung harus menanyakannya dengan siapa.
Kemudian Raina putuskan untuk berbaur dengan para tamu undangan mungkin dengan cara ini bisa mendapatkan informasi yang ia inginkan. Setelah kesana kesini Raina belum juga mendapatkannya, sama seperti yang lainnya mereka tidak tahu apa pun tentang istri Tomi. Ia semakin putus asa, tidak tahu harus menggunakan cara apa lagi.
Tapi tiba-tiba saat Raina melewati tiga tamu undangan diantaranya dua wanita dan satu pria sedang membicarakan tentang Abel, lalu Raina menghentikan langkahnya dan mencoba untuk mendekatinya dengan mengajaknya berkenalan. Mereka adalah Apri, Siska dan suami Apri.
"Maaf tadi saya tidak sengaja mendengar kalau kalian sedang membicarakan Abel, apa kalian temannya Abel? kenalkan saya Raina teman Tomi" ucap Raina.
"Oh iya, kami teman Abel. Saya Apri, ini suami saya dan yang gendut ini Siska. "
Mereka pun mulai berbincang-bincang, lalu Raina sengaja memancing tentang pernikahan Tomi dan Abel.
"Apa kalian di undang saat pernikahan teman kalian. "Tanya Raina.
Mereka pun bingung harus menjawab apa, " maaf sebenarnya kami pun tidak tahu soal pernikahan mereka, kami tahu saat Abel datang ke pernikahan saya dia datang dengan Tomi. "Jawab Apri
" Apa temen kalian pernah membicarakan tentang Tomi kepada kalian? . "
"Sebenarnya teman kami orang yang terbuka pasti dia akan menceritakan seseorang yang sedang dekat dengannya, tapi Abel tak pernah menceritakan tentang Tomi kepada kami. Sepertinya pertemuan mereka singkat dan mereka langsung jatuh cinta lalu menikah. " Jawab Siska.
"Benarkah, Tomi juga tidak pernah menceritakan tentang Abel padanya. "
"Ini semakin aneh, mereka semua tidak ada yang tahu tentang pernikahan Tomi dan Abel, bahkan pembantu di rumah ini pun tidak tahu,, tapi tunggu dulu jangan-jangan...tidak mungkin pembantu di rumah ini tidak tahu apa-apa pasti mereka menyembunyikan sesuatu, aku harus berbuat sesuatu agar mereka mau buka mulut. "ucapnya di dalam hati.
Saat Raina ingin pergi meninggalkan teman Raina, tiba-tiba Tomi dan Abel sampai. Mereka keluar dari mobil lalu di sambut oleh para tamu yang sudah menunggunya. Semua tamu dibuat kagum dengan kecantikan istri Tomi, ia sangat anggun. Lalu nenek menyambut Tomi dan Abel, lalu nenek memberikan seikat bunga yang indah kepada Abel. "Kamu sangat cantik, kalian pasangan yang serasi. " Ucap nenek
Nenek pun memberi sambutan kepada para tamu. "Selamat malam, terimakasih untuk semua tamu undangan yang telah hadir di hari bahagia ini.
Saya di sini mewakili semua anggota keluarga meminta maaf karena tidak bisa mengundang kalian pada saat acara pernikahan cucu saya, mungkin hanya itu saja selamat menikmati pestanya . "
Lalu Raina pergi menyelinap ke dapur, ia melihat para pembantu yang sedang sibuk. "Bagaimana ini, mereka sangat sibuk. " Kemudian Raina berpura pura meminta minum.
"Ada apa non, kenapa ke dapur. "
"Aku mau minta minum bibi. "
"Di depan kan ada, kenapa ke sini. "
"Di depan minumannya nggak ada yang cocok. " alasan Raina.
"Ya udah ambil aja non. "
Tiba salah satu pembantu yang baru datang dan tidak tahu kalau ada orang luar yang berada di dapur pun berkata "beruntung sekali non Abel, bisa menikahi Tuan Tomi, padahal mereka belum saling mengenal bahkan Tuan Tomi belum mengenal keluarga non Abel. Apa memang seperti itu kalau sudah jodoh. " Pembantu yang lain sudah memberi isyarat agar menghentikan omongannya tapi ia tak menyadari isyarat itu.
Raina yang sudah mendapatkan apa yang ia inginkan pun pergi meninggalkan dapur dengan perasaan yang senang. Salah satu pembantu yang kesal pun memukul pembantu tadi yang berbicara soal majikannya padahal ada orang lain selain mereka. "Kenapa memukul ku ".
" Dasar kurang peka, sudah ku bilang untuk berhenti tapi mulutmu tetap saja nyerocos. Tadi itu ada non Raina di sini. "
"Yang bener, kenapa nggak bilang-bilang, semoga aja nggak denger ya. "
"Semoga si nggak, di sini kan lagi berisik . "
Raina kembali ke pesta ia melihat ke arah Tomi dan Abel. "Aku akan membuat kalian berpisah. "