Pernikahan Tanpa Cinta

Pernikahan Tanpa Cinta

Bab 1 Penyamaran

"Gwen, selamat."

"Kamu membuat ibu sangat bangga padamu Gwen."

"Gwen,"panggilnya.

"Kakak."

"Apa kamu bangga dengan pencapaian mu sekarang?"

"Aku sangat bangga kak."

"Sungguh? Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa apa yang kamu dapat sekarang, itu semua karena ayah. Semua orang memandangi mu karena kamu putri tiri dari Arata Nakamura, seorang pengusaha yang sangat disegani. Kamu bukanlah apa- apa tanpa ayahku", ucapnya.

"Kamu bukanlah apa- apa....

"Kamu bukanlah apa-apa.....

°°°°°°°°

Kringgg.....Kring.....Kringg....

Bunyi alarm itu membangunkannya, lagi dan lagi mimpi itu selalu mengganggunya. Mimpi yang beberapa bulan ini terus mengusik ketenangannya. Ucapan Yukari Nakamura yang tak lain saudara tirinya selalu terngiang di telinga nya.

Dia menatap ruang kamarnya itu untuk sesaat, kamar yang luas dengan perabotan yang mewah menjadi hal biasa untuknya sekarang,tapi dia sadar semua yang dimilikinya saat ini bukanlah miliknya melainkan harta ayah tirinya yang telah menikah dengan ibu nya Minori sejak dia berumur 10 tahun setelah ayah kandungnya meninggal akibat kecelakaan.

Tentu saja semuanya berubah saat dia memiliki ayah tiri Arata Nakamura, sosok ayah tiri yang begitu baik dan sangat menyayangi nya seperti putri kandungnya, meskipun begitu sampai sekarang dia belum menemukan kebahagian nya sendiri walaupun kehidupannya sekarang dikelilingi kemewahan.

Ucapan Yukari membuatnya tersadar bahwa hidupnya saat ini hanya seperti sebuah benalu yang menempel pada pohon. Dia tahu jika dia harus mulai berusaha sendiri dengan kemampuannya, menjadi orang yang sukses dengan hasil kerjanya sendiri.

"Kamu bisa,Gwen", ucapnya dengan penuh keyakinan,lalu dia bergegas bersiap - siap untuk berangkat bekerja karena ini hari pertamanya.

•••••

"Selamat pagi semuanya", ucap yukari sambil duduk di bangkunya.

"Selamat pagi, sayang", ucap minori.

"Dimana, Gwen?"tanya arata.

"Dia selalu saja terlambat", ketus yukari.

"Selamat pagi semuanya", sapa Gwen.

Sontak saja semua orang terlihat kaget melihat penampilan Gwen pagi ini. Dia menyulap dirinya begitu berbeda, menggunakan kaca mata, membuat warnah kulit yang dimiliki terlihat gelap dengan rambut pendek yang diubahnya dengan mengenakan Wig. Penampilannya berbeda jauh, bahkan membuat siapapun yang melihat nya sekarang tidak akan mengenali dirinya.

"Sayang, kenapa kamu berpenampilan seperti ini?"tanya minori yang bangkit berdiri dan menghampiri putrinya itu.

"Ini adalah hari pertamaku bekerja bu. Aku ingin orang - orang menilai kemampuan yang aku miliki bukan karena aku seorang putri dari Nakamura. Aku hanya butuh pengalaman satu tahun, sebelum aku memulai bisnis ku sendiri", sergah Gwen.

"Apa kamu sudah gila!!" Bagaiman jika orang - orang nanti mengetahui penyamaran mu? Itu akan merusak nama ayah, Gwen. Kenapa kamu tidak memikirkan hal itu sebelum kamu melakukan ide segila ini", ucap yukari.

"Hentikan Yuka. Ayah sama sekali tidak masalah, bekerjalah dengan sebaik mungkin, Gwen", ucap arata.

"Ayah, kenapa ayah menyetujui ide gila Gwen?"tanya yukari.

"Ayah yakin Gwen sudah memikirkan semuanya", jawab arata.

Terima kasih, ayah", ucap Gwen.

Perasaannya kini mulai lega saat kedua orang tuanya mendukung apa yang akan dilakukannya. Dia tahu bahwa tidak akan semudah itu dalam menjalankan semuanya, tapi dia akan berusaha melakukan sebaik mungkin.

Yukari menunggunya di mobil. Yukari adalah sosok kakak tiri yang cukup baik untuknya, meski mereka kurang begitu dekat, tapi dia tahu bahwa kakaknya itu begitu menyayangi nya dan dari dulu dia ingin sukses seperti yukari yang kini menjadi CEO di perusahan milik ayahnya.

Bim!....Bim!....Bim!!!

"Gwen, masuklah," perintahnya.

Dia langsung berlari dan masuk kedalam mobil sedan berwarnah merah itu. Yukari langsung melajukan mobilnya meninggalkan kediaman mereka. Sepanjang perjalanan keduanya hanya berdiam diri, terkadang bahkan membuatnya canggung jika berduaan dengan yukari yang kebetulan sifat keduanya hampir sama, bukan tipe yang banyak bicara dan lebih memilih diam jika tidak terlalu penting untuk dibicarakan.

"Apa kamu yakin dengan apa yang akan kamu lakukan ini?"tanya yukari, dia memulai pembicaraan dan memecahkan keheningan yang terjadi beberapa menit yang lalu.

Pertanyaannya membuat Gwen tersenyum spontan. "Tentu saja, kak."

"Bagaiman jika kamu ketahuan?"tanya yukari, sekilas dia melirik adiknya itu.

"Itu tidak akan terjadi. Tidak akan ada yang mengenali ku saat aku merubah penampilanku dan memakai marga ku Gwen Sachie Takahashi", ucapnya, matanya fokus melihat kedepan tanpa menatap yukari.

"Kamu masih memakai marga ayahmu?"tanya yukari.

"Hmmm. Aku memutuskan tidak akan mengganti namaku dan akan tetap memakai Takahashi sebagai marga ku kak", jelasnya.

"Apa ayah dan ibu sudah mengetahui ini?"tanyanya.

"Belum. Aku akan segera memberitahu mereka secepatnya", jawab Gwen.

"Kak, tolong berhenti disana", ucap Gwen.

"Kenapa?"tanya yukari.

"Aku tidak ingin orang - orang melihat kita nantinya. Aku akan naik bus kekantor ku", ucapnya.

"Bus? Biarkan kakak yang mengantarmu",kata yukari.

"Tidak usah kak", balasnya.

"Baiklah kalau begitu", ucap yukari, dia memberhentikan laju mobilnya di depan halte bus.

"Terima kasih kakak, hati- hati", ucap Gwen yang turun dari mobil sedan mewah itu.

Yukari hanya memandangi adik tirinya itu saat menunggu di halte, dia masih tidak mengerti apa sebenarnya yang ada di pikiran gwen hingga membuat dirinya sendiri dalam kesusahan.

Dia menginjakkan kakinya di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota itu. Perusahaan yang bergerak di bidang fashion, bahkan dari dulu dia selalu bercita-cita dapat bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus kuliah dan kini impiannya itu terwujud.

"Hei,kamu karyawan baru di divisi perencanaan?"tanya wanita berambut pirang itu.

"Ah, iya.Saya Gwen Sachie Takahashi ",katanya.

"Iya aku tahu. Ikutlah denganku. Aku akan menunjukkan dimana mejamu", ucapnya.

Dia mengikuti wanita yang bahkan tidak menyebut namanya itu dari belakang.

"Ini meja mu", ucapnya

"Terima kasih",ucapnya sambil tersenyum dan meletakan tasnya.

"Baiklah. Aku tinggal kalau begitu", ucap wanita itu dan pergi begitu saja.

"Wanita yang aneh", ucapnya yang berbicara sendiri.

Ketika dia mulai merapikan mejanya, karyawan- karyawan lain mulai berdatang. Semua orang memandanginya dan melemparkan senyum yang ramah untuknya, tentu saja senyuman itu langsung dibalasnya dengan ramah.

Dua orang wanita berjalan kearah mejanya dan menyapanya secara langsung, yang satu berambut pirang panjang dan berambut pendek sebahu dengan kulit yang putih. Keduanya melongo menatapnya, ketika melihat wajah Gwen secara dekat. Hal itu membuatnya sedikit panik dan khawatir , jika penyamaran dirinya diketahui oleh dua wanita tersebut.

"Nama kamu Gwen?"tanya wanita berambut panjang itu.

"Benar, tapi bagaimana kamu tahu tahu sementara aku belum memperkenalkan diriku", ucap Gwen, dengan ekspresi wajahnya yang kebingungan.

"Gwen, disini buka lagi sebuah rahasia, jika akan ada karyawan baru. Oh, perkenalkan namaku Aiko dan ini Aya", ucap nya.

"Gwen, semoga kamu nyaman kerja disini nantinya", ucap aya.

"Tentu", jawab Gwen

"Kalau begitu, kami balik kemeja kami dulu. Kita akan mengobrol lagi saat makan siang", ucap Aiko.

"Baiklah", jawab Gwen tersenyum.

Ini adalah hari pertamanya bekerja, dia ingin melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin agar tidak mengecewakan atasannya. Apalagi pekerjaannya saat ini adalah salah satu hobi yang dimilikinya yaitu membuat sebuah rancangan desain yang layak diperhitungkan.

Setelah berjam - jam sibuk dengan pekerjaannya,dia mulai sadar sudah saatnya untuk istirahat makan siang.

"Gwen, ayok makan", ucap Aiko yang datang menghampirinya.

"Ayok", ucapnya.

Mereka berjalan bersama-sama menuju kafetaria, Aiko dan Aya begitu banyak membantunya saat dia sendiri belum mengetahui banyak tempat di kantor itu.

"Kita duduk disana saja", ucap aya dengan dua tangan yang membawa makanannya.

Mereka duduk di ujung meja yang dipenuhi dengan karyawan lain dan dengan begitu ramah dan sopan mereka menyapa Gwen yang masih terlihat canggung.

"Selamat makan Gwen", ucap seorang pria yang ramah menatapnya.

Dia hanya tersenyum dan fokus melihat makana siang yang ada dihadapannya.

"Apa kalian tahu, akan ada perlombaan mendesain pakaian musim semi ini dan semua orang boleh ikut berpartisipasi", ucap karyawan wanita.

"Ahh, aku tidak akan mecoba itu. Aku bahkan sudah tahu hasilnya, pasti hanya rancangan yuna yang akan terpilih seperti setiap tahunnya", ucap Aiko.

"Yuna?"ulang Gwen yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka.

"Benar. Dia adalah karyawan yang cukup terkenal, bahkan semua divisi mengenalnya. Dia begitu bertalenta dengan keahlian yang dimilikinya, Gwen", jelas Aiko.

"Itu dia, wanita yang baru saja kita bicarakan", ucap Aya.

Gwen langsung mengarahkan penglihatannya kepada wanita yang mereka maksud, dia terlihat berbeda dengan karyawan lainnya. Wajahnya terlihat cantik dengan pakaian yang cukup elegan dengan merk yang tak asing untuk Gwen.

"Baju itu sama seperti bajuku", batin Gwen.

Dia duduk di sudut ruangan dari kafetaria itu dengan beberapa orang yang bersamanya. Mereka berbicara begitu asik tanpa memperdulikan sekitar mereka, bahkan mereka sama sekali tidak peduli dengan orang -orang disekitaran mereka.

"Gwen, jangan terus melihat mereka", bisik Aiko.

"Aiko, siapa yang bersamanya?"tanya Gwen.

"Mereka itu manager setiap divisi. Dia sama seperti kita, tapi karna dia karyawan khusus membuatnya hanya ingin bergaul dengan para manager dan sedangkan karyawan seperti kita ini akan diabaikan nya", jelas Aiko.

"Kenapa dia seperti itu?"tanya Gwen, dia terlihat begitu heran mendengar penjelasan Aiko.

"Entahlah",Kata Aiko, nada suaranya seolah mengatakan bahwa dia tidak ingin membahas wanita itu.

Melihat tanggapan Aiko, membuatnya berhenti bertanya lagi, meskipun sesungguhnya dia masih merasa penasaran dengan wanita yang bernama Yuna itu.

"Gwen, kamu pulang naik apa?"tanya Aiko.

"Naik bus", jawabnya cepat.

"Kalau begitu nanti pulanglah bersama aku dan aya. Aku akan mengantarmu", ucap Aiko.

"Baiklah Aiko", jawabnya,otaknya mulai bekerja memikirkan alasan yang tepat untuk menolak ajakan Aiko nantinya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Sweetie

Sweetie

Kumampir kak...semangat 🤗

2021-07-26

0

Fan Fani

Fan Fani

Suka banget

2021-01-07

0

Dwi Emeriahna Munthe

Dwi Emeriahna Munthe

❤️

2021-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Penyamaran
2 Bab 2 Pencurian
3 Bab 3 Lamaran dan Penolakan
4 Bab 4 Menyelidiki
5 Bab 5 Paksaan Menikah
6 Bab 6 Sakura Agata
7 Bab 7 Pertemuan Kedua
8 Bab 8 Kesepakatan
9 Bab 9 Penyesalan
10 Bab 10 Penasaran
11 Bab 11 Wajah Asli
12 Bab 12 Hancur
13 Bab 13 Hasutan
14 Bab 14 Cemburu
15 Bab 15 Kekanakan
16 Episode 16 VVIP
17 Episode 17 Kakak Angkat
18 Episode 18 Muncul Tiba-tiba
19 Episode 19 Kantor
20 Episode 20 Keluarga
21 Bab 21 Persiapan Pernikahan
22 Bab 22 Perpisahan
23 Bab 23 Kesedihan
24 Bab 24 Tidak Ada Cinta
25 Bab 25 Sepupu
26 Bab 26 Kemarahan Arga
27 Episode 27 Pengakuan Pertama
28 Episode 28 Hari H
29 Episode 29 Yukari
30 Episode 30 Pernikahan
31 Episode 31 Penyambutan
32 Episode 32 Malam Pertama
33 Episode 33 Keberangkatan
34 Episode 34 Negara Tujuan
35 Episode 35 Berpura-pura
36 Episode 36 Pergi
37 Episode 37 Khawatir
38 Episode 38 Kekecewaan
39 Episode 39 Keheningan
40 Episode 40 Tanggung Jawab
41 Episode 41 Malu
42 Episode 42 Menyadari
43 Episode 43 Memilih
44 Episode 44 Cemburu
45 Episode 45 Terlalu baik
46 Episode 46 Mencaritahu
47 Episode 47 Izin
48 Episode 48 Iri
49 Episode 49 Bersyukur
50 Episode 50 Kamar
51 Episode 51 Larangan
52 Episode 52 Tidur
53 Episode 53 Perintah
54 Episode 54 Ancaman
55 Episode 55 Takut
56 Episode 56 Bahagia
57 Episode 57 Rindu
58 Episode 58 Kembali
59 Episode 59 Posesif
60 Episode 60 Bahagia
61 Episode 61 Bingung
62 Episode 62 Mencoba
63 Episode 63 Tidak suka
64 Episode 64 Lelah
65 Episode 65 Ceroboh
66 Bab 66 Mendekap
67 Bab 67 Jaga Jarak
68 Bab 68 Memulai
69 Bab 69 Hancur
70 Bab70 Kecurigaan
71 Bab 71 Perpisahan
72 Bab 72 Tidak suka
73 Bab 73 Menyadarkan
74 Bab 74 Mencintai
75 Bab 75 Menyetujui
76 Bab 76 Menjaga
77 Bab 77 Bersama
78 Bab 78 Kebohongan
79 Bab 79 Merahasiakan
80 Episode 80 Peringatan
81 Bab 81 Tak Mengenal
82 Bab 82 Diam
83 Bab 83 Angkuh
84 Bab 84 Melindungi
85 Bab 85 Kebenaran
86 Bab 86 Terungkap
87 Bab 87 Sulit
88 Bab 88 Tekad
89 Bab 89 Aneh
90 Bab 90 Pernyataan.
91 Bab 91 Pertama kali
92 Bab 92 Bahagia
93 Bab 93 Dendam
94 Bab 94 Tenang
95 Bab 95 Bahagia
96 Bab 96 Nyaman
97 Bab 97 Rahasia
98 Bab 98 Hancur
99 Bab 99 Mengabaikan
100 Bab 100 Beruntung
101 Bab 101 Tidak Ada Yang Sia-sia
102 Bab 102 Penting
103 Bab 103 Pertemuan
104 Bab 104 Emosi
105 Bab 105 Pemberitahuan
106 Bab 106 Milik
107 Bab 107 Kenangan
108 Bab 108 Maaf
109 Bab 109 Menemui
110 Bab 110 Melupakan
111 Bab 111 Berpura-pura
112 Episode 112 Tegar
113 113 Menggemparkan
114 Episode 114 Terpuruk
115 Bab 115 Kebenaran Yang Menyakitkan
116 Bab 116 Takut
117 Bab 117 Kenyataan
118 Bab 118 Berakhir
119 Bab 119 Awal baru
120 Bab 120 Perubahan
121 Bab 121 Cemburu
122 Bab 122 Pertemuan Kembali
123 Bab 123 Liburan
124 Bab 124 Perubahan
125 Bab 125 Kebenaran
126 Bab 126 Aktivitas Malam
127 Bab 127 Pulang
128 Bab 128 Teman
129 Bab 129 Tidak
130 Bab 130 Syarat
131 Bab 131 Keberuntungan
132 Bab 132 Percikan Api
133 Bab 133 Kecewa
134 Bab 134 Mengetahui
135 Pengumuman
136 Pengumuman
137 Pengumuman
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1 Penyamaran
2
Bab 2 Pencurian
3
Bab 3 Lamaran dan Penolakan
4
Bab 4 Menyelidiki
5
Bab 5 Paksaan Menikah
6
Bab 6 Sakura Agata
7
Bab 7 Pertemuan Kedua
8
Bab 8 Kesepakatan
9
Bab 9 Penyesalan
10
Bab 10 Penasaran
11
Bab 11 Wajah Asli
12
Bab 12 Hancur
13
Bab 13 Hasutan
14
Bab 14 Cemburu
15
Bab 15 Kekanakan
16
Episode 16 VVIP
17
Episode 17 Kakak Angkat
18
Episode 18 Muncul Tiba-tiba
19
Episode 19 Kantor
20
Episode 20 Keluarga
21
Bab 21 Persiapan Pernikahan
22
Bab 22 Perpisahan
23
Bab 23 Kesedihan
24
Bab 24 Tidak Ada Cinta
25
Bab 25 Sepupu
26
Bab 26 Kemarahan Arga
27
Episode 27 Pengakuan Pertama
28
Episode 28 Hari H
29
Episode 29 Yukari
30
Episode 30 Pernikahan
31
Episode 31 Penyambutan
32
Episode 32 Malam Pertama
33
Episode 33 Keberangkatan
34
Episode 34 Negara Tujuan
35
Episode 35 Berpura-pura
36
Episode 36 Pergi
37
Episode 37 Khawatir
38
Episode 38 Kekecewaan
39
Episode 39 Keheningan
40
Episode 40 Tanggung Jawab
41
Episode 41 Malu
42
Episode 42 Menyadari
43
Episode 43 Memilih
44
Episode 44 Cemburu
45
Episode 45 Terlalu baik
46
Episode 46 Mencaritahu
47
Episode 47 Izin
48
Episode 48 Iri
49
Episode 49 Bersyukur
50
Episode 50 Kamar
51
Episode 51 Larangan
52
Episode 52 Tidur
53
Episode 53 Perintah
54
Episode 54 Ancaman
55
Episode 55 Takut
56
Episode 56 Bahagia
57
Episode 57 Rindu
58
Episode 58 Kembali
59
Episode 59 Posesif
60
Episode 60 Bahagia
61
Episode 61 Bingung
62
Episode 62 Mencoba
63
Episode 63 Tidak suka
64
Episode 64 Lelah
65
Episode 65 Ceroboh
66
Bab 66 Mendekap
67
Bab 67 Jaga Jarak
68
Bab 68 Memulai
69
Bab 69 Hancur
70
Bab70 Kecurigaan
71
Bab 71 Perpisahan
72
Bab 72 Tidak suka
73
Bab 73 Menyadarkan
74
Bab 74 Mencintai
75
Bab 75 Menyetujui
76
Bab 76 Menjaga
77
Bab 77 Bersama
78
Bab 78 Kebohongan
79
Bab 79 Merahasiakan
80
Episode 80 Peringatan
81
Bab 81 Tak Mengenal
82
Bab 82 Diam
83
Bab 83 Angkuh
84
Bab 84 Melindungi
85
Bab 85 Kebenaran
86
Bab 86 Terungkap
87
Bab 87 Sulit
88
Bab 88 Tekad
89
Bab 89 Aneh
90
Bab 90 Pernyataan.
91
Bab 91 Pertama kali
92
Bab 92 Bahagia
93
Bab 93 Dendam
94
Bab 94 Tenang
95
Bab 95 Bahagia
96
Bab 96 Nyaman
97
Bab 97 Rahasia
98
Bab 98 Hancur
99
Bab 99 Mengabaikan
100
Bab 100 Beruntung
101
Bab 101 Tidak Ada Yang Sia-sia
102
Bab 102 Penting
103
Bab 103 Pertemuan
104
Bab 104 Emosi
105
Bab 105 Pemberitahuan
106
Bab 106 Milik
107
Bab 107 Kenangan
108
Bab 108 Maaf
109
Bab 109 Menemui
110
Bab 110 Melupakan
111
Bab 111 Berpura-pura
112
Episode 112 Tegar
113
113 Menggemparkan
114
Episode 114 Terpuruk
115
Bab 115 Kebenaran Yang Menyakitkan
116
Bab 116 Takut
117
Bab 117 Kenyataan
118
Bab 118 Berakhir
119
Bab 119 Awal baru
120
Bab 120 Perubahan
121
Bab 121 Cemburu
122
Bab 122 Pertemuan Kembali
123
Bab 123 Liburan
124
Bab 124 Perubahan
125
Bab 125 Kebenaran
126
Bab 126 Aktivitas Malam
127
Bab 127 Pulang
128
Bab 128 Teman
129
Bab 129 Tidak
130
Bab 130 Syarat
131
Bab 131 Keberuntungan
132
Bab 132 Percikan Api
133
Bab 133 Kecewa
134
Bab 134 Mengetahui
135
Pengumuman
136
Pengumuman
137
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!