NovelToon NovelToon
Kontrak 365 Hari

Kontrak 365 Hari

Status: tamat
Genre:Tamat / duniahiburan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:14.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Jihan yang polos dan baik hati perlu mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar untuk membayar tagihan medis ibunya yang sakit parah. Terpaksa oleh situasi, dia menandatangani kontrak pernikahan dengan CEO perusahaan, Shaka. Mereka menjadi suami istri kontrak.
Menghadapi ibu mertua yang tulus dan ramah, Jihan merasa bersalah, sedangkan hubungannya dengan Shaka juga semakin asmara.
Disaat dia bingung harus bagaimana mempertahankan pernikahan palsu ini, mantan pacar yang membuat Shaka terluka tiba-tiba muncul...

Bagaimana kisah perjalanan Jihan selama menjalani pernikahan kontrak tersebut.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Dua koper milik Shaka dan Jihan sudah di masukan ke bagasi mobil oleh security rumah. Mahesa dan Sonia hanya mengantar keduanya sampai di halaman rumah. Sebab anak dan menantunya itu akan berkunjung ke rumah Mama Dewi untuk berpamitan.

"Sudah semua.? Pastikan nggak ada yang tertinggal." Kata Papa Mahesa mengingatkan.

"Sudah." Shaka menjawab singkat. Lalu pamit pada kedua orang tuanya. Begitu juga dengan Jihan. Dan saat memeluk mama mertuanya, wanita itu malah dibisiki sesuatu yang membuat Jihan kesulitan menelan ludah. Namun karna tidak mau mengecewakan Mama mertuanya, akhirnya Jihan mengangguk saja. Lagipula acara bulan madu ini hanya sekedar formalitas untuk menutupi rahasia mereka.

"Hati-hati di jalan. Selamat bersenang-senang,," Kata Mama Sonia pada keduanya.

"Jangan lupa pesanan Mama." Sonia mengedipkan sebelah matanya, memberi kode pada mereka. Tanpa menyebutkan apa pesanan sangat Mama, keduanya sudah paham. Sebab mereka berdua sudah di briefing satu-satu. Terutama Shaka, dari jauh-jauh hari sudah dititipi pesanan kalau mau bulan madu.

Jihan menunduk malu, wajahnya sedikit merona. Mama mertuanya terlalu blak-blakan saat tadi membisikkan pesanan padanya. Sekarang malah memberi kode.

...******...

Turun dari mobil, Jihan menenteng beberapa paper bag dan plastik belanjaan berisi kue serta kebutuhan keluarganya untuk 2 minggu ke depan. Pokoknya selama dia meninggalkan keluarganya ke Swiss. Walaupun sudah memberi uang bulanan dan di pastikan tidak akan kekurangan, Jihan hanya mencoba untuk memanfaatkan apa yang dia miliki saat ini. Punya suami Sultan, rasanya sayang sekali kalau tidak ikut menikmati uangnya. Bukannya matre, tapi Jihan cuma bersikap realistis. Sebab segalanya butuh uang. Dan selama 1 tahun dia hidup bersama Shaka, Jihan ingin menggunakan kesempatan itu dengan baik. Selama Shaka tidak protes dengan perbuatan Jihan, berarti masih aman.

"Kenapa harus repot-repot belanja, kasih saja uangnya biar Mama sama adik kamu belanja sendiri sesuai kebutuhan mereka." Shaka menggerutu, tapi dia mengambil 2 paper bagian dari tangan Jihan yang keliatan kesulitan membawa banyak belanjaan.

"Memangnya Pak Shaka pikir selama ini saya nggak kasih uang.? Cuma saya satu-satunya harapan mereka." Sahut Jihan. Padahal pertanyaan Shaka masih wajar, tapi di tanggapi lain oleh Jihan. Sepertinya sedikit tersinggung.

"Saya tau. Maksudnya, kamu nggak harus serepot ini. Lagipula kamu sudah pisah rumah, mana tau apa saja kebutuhan mereka saat ini. Lain kali bawa kue dan kasih uang saja." Terang Shaka. Jihan hanya melirik tanpa menanggapi lagi ucapan pria di sampingnya, sebab keduanya sudah sampai di depan rumah.

Kedatangan Jihan dan Shaka langsung di sambut antusias oleh Juna yang hendak berangkat kuliah. Laki-laki itu mengeluarkan motor bututnya dari dalam ruang tamu.

"Wah,, Bang Shaka sama Mba Jihan mau buka warung ya.?" Canda Juna melihat tentengan di tangan mereka berdua.

"Kakak kamu baru saja mengosongkan mini market dekat gang." Sahut Shaka. Wanita di sebelahnya langsung melirik sebal, lalu masuk ke dalam rumah mencari Mama Dewi.

"Sini Bang biar aku bawain. Bang Shaka duduk saja di dalam." Setelah memarkirkan motor di halaman rumah, Juna mengambil alih barang belanjaan di tangan Shaka dan masuk ke dalam rumah. Pria dengan pakaian casual itu mengikuti Juna di belakang.

"Kamu nggak pengen ganti motor.?" Tanya Shaka. Juna langsung terkekeh.

"Pengen lah Bang, mungkin nanti kalau sudah kerja." Jawab Juna sambil menyelonong masuk ke ruang tengah. Sedangkan Shaka duduk di ruang tamu.

Di dapur, Jihan malah asik memeluk Mama Dewi dari belakang. Wanita 25 tahun itu seperti anak kecil yang sedang manja pada Mamanya. Cuma pergi 2 minggu, tapi Jihan kelihatan berat harus berjauhan dengan Mamanya.

"Ada Juna, dia itu sudah besar, sudah dewasa. Kamu saja yang masing anggap Juna seperti anak kecil. Jadi khawatir sendiri mau pergi ke luar negeri. Padahal Juna bisa jaga Mama." Kata Mama Dewi menenangkan.

"Bukan itu saja masalahnya Mah, tapi selama 2 minggu ke depan, aku nggak bisa tengokin Mama." Pelukan Jihan semakin erat. Juna tampak meringis geli melihat kelakuan manja Kakaknya.

Laki-laki itu memilih ke ruang tamu, duduk bersama Kakak iparnya untuk sekedar basa basi sebelum berangkat ke kampus.

"Di rumah banyak motor nggak di pakai. Kalau kalau mau, saya bawain satu buat kamu." Tawar Shaka.

"Serius Bang.?" Juna kelihatan antusias. Melihat kekayaan Kakak iparnya, pasti motor yang ada di rumah Shaka juga bukan motor matic, apalagi motor bebek sepertinya. Mungkin paling murah motor gede yang harganya di atas 50jutaan.

"Hemm." Shaka mengangguk cepat. Pria itu kemudian mengambil ponsel dari saku celana, dia membuka galeri foto dan memberikan ponselnya pada Juna.

"Kamu pilih saja, nanti sore saya suruh orang rumah bawain ke sini." Kata Shaka.

Baru melihat sekilas, Juna sudah mengembalikan ponsel Shaka sambil menggelengkan kepala.

"Nggak usah Bang, makasih. Aku pakai motor butut saja." Tolak Juna halus. Benar tebakannya, koleksi motor Kakak iparnya memiliki harga yang tidak main-main. Juna tidak berani memakai motor semahal itu. Mama dan Kakaknya juga tidak akan mengijinkan dia memakai motor milik Shaka.

"Kalian ngobrol apa.? Kelihatannya serius sekali." Ujar Mama Dewi yang muncul dari dalam sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan.

"Tidak usah repot-repot Mah, saya dan Jihan mau langsung ke bandara." Kata Shaka.

"Kata Jihan masih ada waktu 2 jam. Disini dulu ya sebentar, Mama masih ada yang mau di obrolin sama Jihan." Pinta Mama Dewi. Shaka tidak bisa membantah. Pria memberikan waktu 20 menit, kemudian pamit ke bandara.

...*******...

"Tidur saja kalau mengantuk." Shaka bicara tanpa menatap Jihan.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Artinya sudah 5 jam mereka di dalam pesawat. Masih ada sekitar 12 jam lagi untuk sampai di tempat tujuan, yaitu Swiss.

"Perjalanannya terlalu lama, kenapa nggak ke Bali saja yang dekat." Protes Jihan. Baru 5 jam, tapi sudah bosan. Apalagi dari tadi cuma diam. Shaka malah sibuk bekerja dengan laptopnya.

"Percuma kamu protes sekarang, pesawatnya nggak bisa berhenti mendadak, apalagi putar balik." Ujarnya datar. Jihan mencebikan bibir.

"Aku juga tau.!" Dia memukul lengan Shaka, lalu bersandar di senderan kursi sambil memejamkan mata.

Tidak butuh waktu lama, Shaka mendengar dengkuran halus yang berasal dari kursi sebelahnya. Pria itu menoleh, sesaat menatap wajah teduh Jihan yang terlelap. Beberapa anak rambut menutupi wajah ayunya. Jemari Shaka reflek menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Jihan.

Pria itu tersenyum kecut untuk menepis perasaan yang tiba-tiba menyeruak ketika jemarinya bersentuhan dengan wajah Jihan.

"Benar-benar konyol." Gumam Shaka lirih. Dia mencibir dirinya sendiri.

1
itin
baru kali ini cewek yang terikat kontrak tapi lebih mendominasi pasangannya. ya jihan. karakter yang terlalu berubah-ubah
Henym
Luar biasa
teti kurniawati
mampir yuk di karya aku
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun
Perjodohan Arini
Elyani Yani
Kecewa
Elyani Yani
Buruk
Anonymous
ok
Erna Sri Mardiana
Luar biasa
Ani Susana
lumayanlah
Nur Sholeha
Luar biasa
Benita Lestiyorini
Jodoh kali.... 9 th berpisah ee ketemu lagi. /Drool/
Widya ox
Kecewa
Widya ox
Buruk
Benita Lestiyorini
Sepertinya Foto itu ulah Azura deh. Kali dia pingin balikan lg sm Daniel.
Ruth Gogali
Luar biasa
dich
wkwkwkwkwkkk
Benita Lestiyorini
Jafi ikutn mellow.... /Cry/
Benita Lestiyorini
Nooh.... makanya peka dong Jihan...
Benita Lestiyorini
Hbs makan ice cream bisa dilanjut lg Sakha..../Tongue/
Benita Lestiyorini
Sakha.... bilang yg jelas aja napa ? Akui perasaanmu yg sebenarnya. Biar sm sm lega.
Benita Lestiyorini
Hahahaha padahal dalam hati Jihan kangen juga tuuh....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!