NovelToon NovelToon
Runtuhnya Janji Suci Pernikahan

Runtuhnya Janji Suci Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayu Andila

Hyuna Isvara, seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang koki di salah satu restoran.

4 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Aksa Dharmendra, tidak juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki anak.

Namun, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia karena Aksa tidak pernah menuntut tentang anak dari Hyuna.

Akan tetapi, kebahagiaan mereka sedikit demi sedikit menghilang sejak Aksa mengenalkan seorang wanita kepada Hyuna tepat di hari annyversary mereka.

Siapakah wanita yang Aksa kenalkan pada Hyuna?

Bagaimanakah rumah tangga mereka selanjutnya?

Yuk, ikuti kisah Hyuna yang penuh dengan perjuangan dan air mata!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8. Kebohongan Pertama.

Waktu berlalu dengan sangat cepat, tidak terasa sudah beberapa bulan berlalu sejak anniversary Hyuna dan juga Aksa.

Setiap harinya Hyuna disibukkan dengan banyaknya pesanan, dan pengunjung restoran yang semakin hari semakin bertambah.

Kesibukannya membuat Hyuna kerap kali merasa kelelahan dan jatuh sakit, hingga Aksa marah dan memintanya untuk keluar dari restoran.

"Aku baik-baik saja, Mas. Mas tidak perlu khawatir," ucap Hyuna yang saat ini sedang berbaring di atas ranjang.

Aksa terdiam dengan pandangan tajam. "Baiklah. Terserah kau saja mau bagaimana, Hyuna. Aku lelah berulang kali bicara padamu." Dia beranjak bangun dari ranjang dan berlalu keluar dari kamar itu.

Hyuna menghela napas kasar saat melihat kepergian Aksa. Entah kenapa akhir-akhir ini tubuhnya terasa lemas dan mudah sekali lelah, tidak seperti biasanya yang tetap kuat walau kerja dari pagi sampai malam.

"Mungkin karena aku udah tua kali ya, makanya cepat lelah."

Hyuna tertawa sendiri dengan apa yang dia ucapkan. Kemudian dia mencoba untuk turun dari ranjang karena ingin menyiapkan makan malam untuk Aksa.

Dengan perlahan Hyuna menuruni anak tangga menuju dapur. Tangannya berpegangan pada besi pembatas, agar bisa menopang tubuhnya yang masih terasa lemas dan tidak bertenaga.

"Aku harus menjaga Hyuna, Ra. Dia sedang sakit."

Langkah Hyuna terhenti saat mendengar suara Aksa, terlihat laki-laki itu sedang berdiri di depan kulkas sambil menelpon seseorang.

Hyuna lalu kembali melangkah kakinya untuk memasuki dapur dengan tetap mendengar apa yang Aksa katakan. Kebetukan laki-laki itu sedang membelakanginya, itu sebabnya Aksa tidak tahu dengan kedatangannya.

"Besok aku akan menjemputmu, Laura. Kau tunggu saja di rumah."

Deg.

Hyuna langsung terdiam saat mendengar Aksa menyebut nama seseorang. Ya, sudah lumayan lama dia tidak mendengar nama orang tersebut sejak Aksa mengatakan jika wanita itu bekerja sama dengan perusahaan tempat laki-laki itu bekerja.

Setiap Hyuna bertanya pun, Aksa pasti tidak menjawabnya dan mengatakan jika sudah jarang bertemu dengan Laura. Namun, apa yang sedang dia dengar ini? Kenapa Aksa mengatakan ingin menjemput Laura?

"Ya sudah kalau gitu-"

"Mas!"

Aksa tersentak kaget saat mendengar suara Hyuna. Sontak ponselnya langsung terjatuh membentur lantai karena sangking terkejutnya.

"D-Dek? Ke-kenapa kau turun ke bawah?"

Aksa langsung berjongkok untuk mengambil ponselnya yang sudah pecah, dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Mas sedang telponan dengan siapa?" tanya Hyuna dengan tatapan menyelidik, membuat wajah Aksa langsung pias.

"I-itu, Mas, Mas sedang telponan dengan Pak Tomi. Atasan Mas."

Hyuna langsung mengernyitkan keningnya saat mendengar apa yang Aksa katakan. Jelas-jelas dia mendengar jika suaminya itu menyebut nama Laura, tetapi kenapa Aksa berbohong? Atau memang dia yang salah dengar?

"Tapi kenapa kau turun, Dek?"

Lamunan Hyuna terhenti saat tiba-tiba Aksa merangkul tubuhnya, dan membawanya duduk di kursi makan.

"A-aku ingin memasak untukmu, Mas," jawab Hyuna dengan lirih dan mencoba untuk tersenyum.

"Kau kan sedang sakit, ngapain sibuk masak segala? Lagi pula Mas sudah pesan makanan online tadi."

Aksa beranjak pergi ke arah lemari untuk mengambil makanan yang sudah dia beli, lalu menghidangkannya di atas meja.

"Mas beli bubur ayam kesukaanmu, biar mas suapin ya,"

"Enggak perlu, Mas. Aku bisa-" Hyuna tidak dapat melanjutkan ucapannya saat Aksa sudah menyodorkan makanan ke depan mulutnya, dan mau tidak mau dia terpaksa memakan makanan itu.

Aksa tersenyum dengan hangat dan terus menyuapi Hyuna, membuat wanita itu ikut tersenyum simpul.

"Apa aku sudah salah sangka?"

Sesaat kemudian, bubur itu sudah habis tidak bersisa membuat perut Hyuna terasa sangat kenyang.

"Tunggu di sini sebentar, Mas mau ambil obat ke kamar,"

"Mas!"

Aksa yang akan beranjak bangun terpaksa mengurungkan niatnya saat tangan Hyuna memegang lengannya. Dia lalu menatap wanita itu dengan tatapan bingung.

"Apa Mas masih sering komunikasi dengan Laura?"

Deg.

Aksa langsung diam saat mendengar pertanyaan Hyuna, sementara Hyuna sendiri menatap laki-laki itu dengan sayu. Dia berpikir jika harus menanyakan masalah Laura secara langsung dengan Aksa, dan untuk apa menyimpan kecurigaan.

"Y-ya, kadang kami masih saling komunikasi juga."

Aksa mengulas senyum tipis. Dia lalu meletakkan tangan Hyuna yang memegang lengannya ke atas meja, dan berlalu pergi menuju kamar.

Hyuna terus melihat ke arah Aksa yang sudah menaiki tangga, entah kenapa ada sedikit kecurigaan dari jawaban laki-laki itu. Namun, dia mencoba untuk percaya dan menepis semuanya.

Beberapa saat kemudian, Aksa kembali dengan membawa obat untuk Hyuna. Dia membantu istrinya itu untuk meminumnya, lalu menuntun Hyuna untuk kembali ke kamar agar bisa istirahat.

Sementara itu, di tempat lain terlihat seorang wanita sedang mondar mandir di ruang tamu rumahnya. Terlihat ada wanita lain yang sedang duduk di atas sofa, sambil menatapnya.

"Duduklah, Laura. Untuk apa kau mondar-mandir seperti itu?"

Laura melirik ke arah wanita paruh baya itu dengan kesal. "Tentu saja aku mondar-mandir karena khawatir, Tante. Tiba-tiba aja panggilan Aksa terputus saat aku mendengar suara benturan keras, jangan-jangan sedang terjadi sesuatu dengannya? Aku harus segera ke sana." Dia menyambar kunci mobil yang ada di atas meja dan hendak datang menemui Aksa.

"Tunggu, Laura. Kau harus menahan diri." Mona mencekal tangan Laura membuat langkah wanita itu terhenti. "Kau tidak bisa menemui Aksa sekarang."

"Kenapa, Tante? Apa aku tidak bisa menemui calon suamiku sendiri?"

"Apa?"

Tbc.

1
Miyagi Mitsui
terbaik adik yuna
Miyagi Mitsui
/Facepalm//Facepalm/
Miyagi Mitsui
masa Yuna tidak boleh membezakan perasaan cinta..kan sudah pengalaman ..bukan lugu
Miyagi Mitsui
suka watak yuda
Miyagi Mitsui
riska kenapa bodoh dtg tempat bima
Miyagi Mitsui
aksa itu memang sudah sering mencelup Hyuna..tinggalkan saja lelaki tidak setia dengan satu gua itu.
Miyagi Mitsui
tak nikahpun tetap saja mereka lakukan hubungan ranjang
..kau saja yg dibodohi
Miyagi Mitsui
adik ipar yg baik ruby.semoga tidak terkena karma perbuatan ibu laknat mu
Miyagi Mitsui
Hyuna jugak keras kepala..patutnya jagalah suami saja.tak payah kerja dulu..
Miyagi Mitsui
jijik
Miyagi Mitsui
setuju ajar berhenti kerja
muth yasin
modus ternyata /Chuckle/
Rinafm Utomo
Luar biasa
Bunda
Risa
Bunda
narsis sekali🤪🤪🤪
Bunda
perintah Vicky
Kinar
Luar biasa
Bunda
apa katanya,satu kesalahan,Aksa benar benar egois
Nurlela Sari
Luar biasa
Nurlela Sari
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!