Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
"Ini tidak baik, untuk jantungku, aku harus mengambil tindakan"
Sekian lama berdebat dengan batinnya di balik kamar mandi, Dewi terus mengingat ciuaman, senyuman dan sentuhan Zain yang membuatnya nyaman hingga dia tidak sadar sudah sejam beralalu.
Cicitan pintu terbuka, Dewi menndapati wajah yang baru saja dia fikirkan selama sejam tadi.
"Apa yang kau lakukan didalam kenapa lama sekali?" Zain, dia sudah kesal
"Ya mandilah apa lagi?"
Ucapnya enteng. Zain menahan nafasnya kesal.
Sabar Zain ! Istrimu itu masih bocah labil jangan mengundang dunia persilatan dengannya.
Tanpa disuruh lagi dewi menyiapkan pakaian suaminya mata dewi menatap satu persatu pakaian suaminya, 'Sepertinya ini bagus' ucapnya meletakkan diatas meja di ruangan itu
"aku mau keluar kau tidak takut kan dirumah sendiri?"
"Tidak..."
Kenapa jawabannya sesingkat itu? Apa dia marah aku mau keluar?
"Kamu yakin?"
"Yakin lah... Kamu kan tahu selama ini aku hidup sendiri jadi aku sudah biasa dengan kesendirian"
"Tidak usah curhat aku tidak tertarik"
Laki-laki nyebelin.. untung ganteng
Zain melangkah menaiki Mobil sport lamborghini Aventador Miliknya, 30 menit dia sampai disebuah bar terbesar dikota ini, dan itu bar salah satu temannya yang sedang ulang tahun malam ini.
Dengan arogannya Zain membelah kerumunan Tamu, semua wanita seakan tersihir olehnya, melemperkan senyum manggoda mencari perhatian, siapa yang tidak terpesona akan ketampanan seorang Zain D Abraham ditambah statusnya pengusaha sukses dinegara ini.
"lihat siapa yang datang, tamu istimewa malam ini" Sambutan Piter Antares mengundang perhatian semua orang sehingga perhatianntertuju pada Zaian. Zain hanya tersenyum kecil.
"Kau benar tega Zain tidak mengundangku di pernikahanmu," Ares berpidah ke sisi kiri Zain
"Bukannya kau sedang diatas pesawat ketika aku menikah?"
"Ahhh.. Aku lupa, jadi siapa kaka iparku apa dia Alexa kekasih mu itu?" seketika zain menatap tajam Ares, secara spontan ares mengangkat kedua tangannya
"Santai bro... Jadi, bukan dia? Lalu?"
Belum juga Zain menjawab suara khas pria yang sangat tidak asing lagi menyeru.
"Wah sepertinya aku terlabat" Dia Primus langsung memposisikan dirinya di kursi yang khusus seorang saja.
"Tidak Prim kami baru memulainya" Sanggah Ares masih dengan wajah tersenyum.
Mereka bertiga bersahabat sejak duduk di bangku sekolah, masi jelas diingata mereka ketika harus mencuri roti di toko seorang gadis cantik yang sekarang menjadi dokter juga karena pertemuan itu hatinya pun ikut tercuri oleh salah seorang pria yang sampai saat ini tidak membalas cintanya. Apa yang kalian fikirkan pria kaya mencuri? sejujurnya mereka hanya mencari kesenangan, sesuatu yang menantang
"Tumben kau tidak memakai baju oprasimu."
"Sekali-kali keluar dari zona nyaman Zain" Primus melirik kesana kemari seperti mencari sesuatu, Ares pun mengikuti gerakan Primus seperti mencari sesuatu
"Apa yang kau cari primus?" Tanya Ares kembali manatap Primus.
"Dimana kaka Iparku Zain? Kau tidak mengajaknya?"
zain mengangkat bibirnya membentuk senyum yang hampir tak terlihat dia sangat tidak suka ketika seseorang menanyakan kepunyaannya l
"Kenapa aku harus membawanya kalian akan melihatnya dan aku tidak suka itu." Ucap Zain seraya meneguk segelas vodka
"Lihat dia tidak pernah sedikit pun berubah" Ares, memaling kan wajahnya agar zain tidak mendengar apa yang dia ucapkan
"a siapa kaka iparku, aapa kau mengetahuinya Prim? Karena pria cemburuan ini tidak akan pernah memberitahu siapa istrinya"
"Akupun baru ingin menanyakann siapa gadis itu?"
'apakah dia?'
"Jangan bilang sepupumu ini tidak mengundang mu Prim".
"Tentu aku diundang aku bukan kau Area, hanya saja aku harus mengoprasi pasienku dari Singapura"
"Sebaiknya berhenti jadi dokter. kau tidak bosan melihat darah setiap hari, kapan kau menikah jika seperti itu?"
"Jangan singgung pernikahan Ares kau sendiri jomblo tak berujung"
"Kau jangan salah paham belakangan ini jomblo menjadi tren dunia, kau tidak tau ya?"
"Jadi siapa yang berhasil menikahi seorang Zain Abraham?" Ares kembali menatap Zain diikuti Primus
"Kalian akan tahiu, kapan-kapan aku membawanya."
Mereka bertiga tertawa, saling melepas rindu tentu diumur yang sudah tidak muda lagi mereka sudah jarang sekali bertemu karena kesibukan masing-masing. Momen ini sangat langkah menyaksikan tiga pria tampan duduk semeja.
Malam semakin larut dentuman musik semakin keras sampai mereka yang didalam ruangan itu tidak merasakan jika diluar sana bumi sedang bergmuruh, kilatan petir seakan saling mengejar, tidak berapa lama hujan turun sangat derasnya. Zain meninggalkan pesta yang semakin membuatnya jengah, ketika memasuki area perumahan zain melihat semua lampu padam mungkin karena hujan ini membuat aliran listrik padam. Dengan langkah panjagng pria itu masuk kerumah, perasaannya mulai tidak tenang.
Apa dia baik-baik saja?
#
"Tau begini aku tidak membiarkannya pergi" Ucap Dewi. Dia sedang meringkik dibawa meja kerja Zain
Drrrrrrrr.... lagi-lagi dentuman keras dari langit membuat Dewi menutup telinganya sangat kuat, ditambah bayangan film horor yang dia lihat tadi semakin membuatnya takut, tubuhnya sudah basah karena keringatnya padahal suhu diruangan ini sangat dingin.
''Ahhh.. Hiks hiks ibu, Dewi takut' Tangisnya mulai pecah
'Ibu.. Bahkan disaat aku sudah menikah tidak ada tempatku untuk berlindung, kenapa takdir begitu kejam ibu, mengambilmu begitu cepat hingga aku hidup sendiri seperti ini , aku benci sendiri ibu. Hikss.. Hikss... Aku takut ibu"
Sejak tadi Zain sudah berdiri di kamar itu mungkin karena saking takutnya atau karena derasnya hujan gadis itu tidak mendengar ketika Zain memanggil namanya.
Perlahan Zain menjongkokkan dirinya mencari gadisnya yang masih menekuk lututnya karena ketakutan. Melihat Zain didepannya dia bahagia bukan main ada kelegaan yang dia rasakan, rasa aman yang sejak tadi dia tunggu-tunggu
"Maafkan aku meninggalkan mu terlalu lama" Perlahan Zain meraih tangan gadisnya agar keluar dari tempat persembunyian yang menurutnya paling aman
Dewi dengan gampangnya menurut air matanya masih mengalir di tangan kekar Zain perlahan menghapus tetesan bening yang sudah meluncur deras sedari tadi, sedaras hujan diluar sana.
"Maafkan aku.'' Dewi menghamburkan dirinya dalam pelukan Zain memeluknya sangat erat. Kepala Dewi jadi tumpuan dagunya sesekali meninggalkan kecupan lembut disana.
"Kenapa meninggalkan ku sangat lama, kau tidak tau betapa takutnya aku dirumah ini sendiri" tangisnya semakin keras.
"Hemm... Lain kali jika kau takut jangan izinkan aku pergi."
"Hiks...Hiks... Iya kan aku bukan siapa2 mu jadi mana boleh melarangmu"
"Aku suami Dewi."
"Hiks... Hiks..." Ada rasa senang dihati gadis itu, tapi mengapa tangisnya masih saja belum berhenti.
"Aku sudah disini sekarang, hentikan tangisan mu!"
" Jahat.." Ucap Dewi yang masih terisak.
"Sudah jangan takut aku tidak akan meninggalkan mu lagi"
"Sungguh?" Zain menangguk semakin mengeratkan pelukannya
Zain mengelus lembut punggung Dewi mencoba menenangkannya, dia merasakan tangisnya sudah berhenti dan nafasanya mulai tertur ada suara dengkuran kecil, Zain tersenyum gadisnya sudah tertidur. Perlahan Zain mengangkatnya ke kasur
"Bagaiman bisa kau semudah itu bisa tertidur hemm?" Seutas senyum melengkung dibibir agak kemerah pria itu.
#
Aku lelah dengan ketidak pastian aku ingin dicintai sebagaimana mestinya, aku ingin berjalan bersamamu tidak ingin lagi berjalan sendirian. Saat kau hadir aku mulai mendongak lagi dan meyakini hatiku aku tidak akan kalah lagi. Kalau kau tidak ingin bersamaku aku akan memaksamu tetap disampingku membuatmu mencintaiku dengan caraku. Mengikatmu dengan cintaku Dewi.
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**
PERMISI OM-OM GANTENG MAH LEWAT
Zain
Antares
Primus
si bos yang ngga ngerti,,, malah anak buah yang di suruh kursus