sesuai judul
jangan protes, yg masih anak-anak menjauh.
Menyelamatkan nya, menjadikan nya seorang putri kemudian membuat nya sebagai pemuas nafsu semata, aksi balas dendam sempurna.
akan kah berubah menjadi cinta?
atau menjadi benci yang begitu mendalam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Murat Al Jaber company "Habis sudah"
"pak...om... Daddy..."
ucap aishe sambil melemaskan kepalanya, menatap stress laki-laki yang ada dihadapannya itu.
"Bisa tidak aku keluar sekarang? ini benar-benar waktu palingggg tergenting ku"
ucapnya cepat
Murat seakan tidak peduli dengan ocehan gadis itu, malah sibuk menggulung lengan jas dan kameja nya, duduk di atas kursi sofa dengan gaya dinginnya.
"Aku kan tidak sengaja salah masuk kamar"
Kenapa pula ketiban sial Ketemu Daddy Daddy model beginian 😒
umpat aishe dalam hati
ku sumpah kau jadi monyet...ehh jangan dunk terlalu seram, jadi kodok aja.. akhhhh masih kelihatan seram, Ku sumpah kau jadi nyamuk...ehh enak donk bisa gigit orang, ku sumpah kau jadi lalat biar mati ku tabok kepala mu kalau macam-macam.
geram aishe dalam hati.
sebentar-sebentar dia menghela panjang nafasnya, rasanya benar-benar bikin stress, sejenak aishe mencoba menoleh ke kiri dan kekanan, tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah kartu undangan.
ulala....dia punya undangannya.
pekik aishe cepat.
tunggu,kalau dia punya undangannya berarti aku bisa masuk ke ruang pesta nya? bisa bertemu si bos tua? bukan nya Keadaan sudah terjepit? ayolah kau butuh tanda tangan nya paling lamban besok pagi aishe.
aishe terus mengomel dalam hati.
"Begini om, pak, Daddy, atau apalah terserah"
ucap aishe tiba-tiba.
"Mari membuat kesepakatan"
Murat yang tengah duduk di sofa yang jemarinya sibuk dengan handphone nya Seketika menoleh.
"Kesepakatan?"
"Aku benar-benar harus keluar dari sini, kau tahu om karir ku berada di ujung tanduk, anggaplah kita sedang membuat kesepakatan, bawa aku naik ke atas untuk menghadiri pestanya, setelah itu terserah pada mu, okey"
seketika Murat menaikkan ujung alisnya, menatap dalam wajah aishe.
"Kau tidak akan menyesali nya?"
aishe tertawa
"Tentu saja hahaha"
memang nya kau tahu sedang berhadapan dengan siapa?
aishe terkekeh dalam hati.
"yah aku tidak akan menyesali nya, terserah pada mu, aku hanya butuh naik ke atas, setelah itu terserah pada mu"
seketika Murat menaikkan ujung bibirnya.
"Yeah baiklah"
1 kesepakatan yang bisa mengubah seluruh susunan hidup mu dan kakak mu aishe.
"Oke aku setuju"
*********
"Om, bisa tidak tangan ku dilepas?"
aishe sejak tadi risih tangan nya terus di genggam laki-laki itu.
Masa di pegang sama Daddy daddy sih? nanti di fikir simpanan sugar Daddy kan?
rutuknya kesal.
"aku tidak cukup bisa mempercayai kamu"
yah Murat fikir anak ini terlalu lincah, sejak keluar dari kamar gelagat nya jelas saja mencurigakan, dia hanya butuh gadis ini 1 malam, menjebaknya kemudian membuat rencana yang baik untuk mendapatkan kesepakatan dengan Aland, tidak lebih.
Tapi dia tidak menyangka gadis ini bukan type lemah lembut yang gampang di atur, terlalu licin seperti belut dan terlalu lincah seperti kancil,Dia harus waspada sebelum gadis ini memiliki akal bulus untuk melarikan diri.
Aishe jelas memunyungkan bibir nya mendengar kata-kata Murat
tidak mempercayai ku? memang nya aku bisa mempercayai kamu?
Sebentar kenapa semua mata melihat ke arah mereka?
ada yang aneh dengan penampilan ku?
batin aishe sambil menatap dirinya sendiri.
Seketika bola mata aishe membulat saat dia melihat seorang pria tua dengan perut yang cukup membuncit dan kepala plontos sedang merayu seorang wanita.
Secepat kilat Aishe menjinjit, mencoba menyamakan tinggi nya pada Murat tapi gagal. Karena tubuh nya yang tidak setinggi laki-laki itu, Karen itu dia menarik leher Murat secepat kilat, Murat jelas terkejut, posisi mereka sangat tidak menguntungkan, bibir aishe menempel dibalik telinga murat, menciptakan sebuah sentuhan yang tiba-tiba membuat benda dibawah sana merespon dengan sempurna.
Damn it
umpat Murat
"Aku harus menemui oom botak itu, aku mohon tunggu lah disini, oke?"
bisik nya ke balik telinga murat, dengan wajah menatap ke arah pria berkepala plontos itu, Seketika wajah Murat menatap aishe, jarak mereka benar-benar hanya seukuran 1 jari, aroma aishe Seketika memenuhi penciuman nya, begitu lembut dan ... wangi, wajah aishe jelas mendominasi di hadapannya, cantik dan menggoda, gerakan mulut serta bola mata yang berkedip-kedip gadis itu terlihat lincah dan menggoda, seperti manusia tanpa dosa hingga membuat yang dibawah sana tiba-tiba terus memberontak.
Oh sial sejak kapan dia bisa bangun hanya karena seorang anak kecil?
umpat Murat kembali.
sepersekian detik kemudian aishe melepaskan tangannya dari leher Murat, bergerak lincah menjahui Murat ke arah pria berkepala plontos itu.
"Kau mendapatkan nya, Murat?"
tangan seorang gadis menyentuh nya, Murat menoleh pelan, gadis tadi yang bersama nya sejak awal bertanya sambil menaikkan ujung bibirnya.
"Yeah"
jawab Murat cepat
"Ternyata dia lebih cantik dari di foto"
bisik perempuan itu sambil menggandeng tangan Murat, pergi ke depan menuju ke arah panggung stage.
"Kali ini mau Bermain halus atau kasar?"
tanya perempuan itu tiba-tiba.
"Kata rekanan kerja nya, dia cukup sulit di atur, jika malam ini dia lepas, kau sama saja kehilangan kesempatan"
mereka terus berjalan menuju stage, semua mata terus tertuju ke arah mereka.
"Ada rencana yang lebih indah dari pada melepaskan nya malam ini?"
perempuan itu menyunggingkan senyumannya
seketika dia berbisik ke arah Murat, Murat tampak mengerutkan dahinya.
"Ini hanya akan mengikat ku pada skandal yang baru"
Murat jelas keberatan dengan rencana yang diberikan sang teman kencan juga teman ber.. cin..ta nya itu.
"Tapi dia tidak akan lari kemana-mana hingga akhir bukan?"
Seringai jahat jelas tampil di balik bibir Murat, mereka sudah berada di stage menatap ratusan tamu undangan yang sudah ikut berdebar-debar menunggu sang tuan pemilik acara untuk bicara.
"Apa yang kau lakukan dengan big bos?"
tiba-tiba Hanin bertanya menghampiri aishe
"Big bos?"
aishe balik bertanya bingung
"Yah, dia bos besar Murat Al Jaber, CEO kita"
"Murat Al Jaber ?"
Aishe mengerutkan dahinya.
"Laki-laki pemilik MAJ company?"
ommo ommo kenapa aku tidak menyadari nya????
"Dia big bos kita?"
aishe terpekik, melotot tidak percaya ke arah hanin.
oh tuhan, apa yang harus aku lakukan? Habis lah sudah aku.
jerit nya dalam hati sambil menggigit bibi bawahnya.
crita nya bagus..
sehat sehat kak..
suka banget pokoknya genre2 seperti ini..
romance ada, action ala2 mafia ada, teka-teki dan misterinya jg ada..
paket komplit pokoknya..
bonusnya lagi, bikin hareudang..
untung punya suami buat pelampiasan.. 🤭😁😁😁
jadi makin disayang suami deh jadinya 😘😘😘
suka banget jg sama karakter mak othornya yg g suka baperan..
fokusin niatnya di nulis untuk nyenengin para readernya bukan sekedar nyari cuan aja.. 🥰🥰🥰
lope2 dah pokonya..
semoga sehat terus ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi..
dan tentunya semoga sukses selalu.. 💪🏻😘😍🥰🤩
mau lanjut baca karya2mu lainnya.. 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
seru ceritanya..
semangat..