Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23.
Freya meraih akta tanah yang telah di tanda tangani Cody, lalu memperlihatkannya ke hadapan Austin.
Dengan tersenyum gembira, Freya menyerahkan akta tersebut kepada Austin, dan Austin dengan patuh menerima akta tanah tersebut, dengan raut wajah yang masih belum pulih dari rasa terkejutnya.
"Dan.. apakah koper itu benar berisi uang tunai, Tuan?" tanya Freya menunjuk koper kecil, yang di letakkan Cody di atas meja, setelah ia memberikan akta tanah kepada Austin.
"Kenapa? apakah Nona curiga kalau koper itu kosong?" tanya Cody memandang Freya dengan kening berkerut.
"Iya!" jawab Freya dengan cepat seraya menganggukkan kepalanya.
Cody kemudian membuka koper kecil itu, lalu memperlihatkan isinya kepada Freya, dan kepada semua tamu yang melihat Cody membuka koper tersebut.
"Bagaimana? apakah saya menipu?" tanya Cody setelah memperlihatkan isi koper tersebut.
"Tidak! ternyata memang berisi uang tunai! terimakasih, Tuan!" kata Freya tersenyum senang.
Ia pun meraih koper tersebut, lalu menutupnya kembali. Ia kemudian menghadap ke arah Austin.
"Tuan, sepertinya pesta lajang ini tidak menarik lagi, bagaimana kalau kita pulang saja, pesta ini tidak pantas bagi saya yang masih muda, karena sebentar lagi akan sampai pada acara panas pesta ini!" kata Freya sembari memegang dengan erat koper uangnya.
Austin mengedipkan matanya mendengar apa yang di katakan Freya, ia pun langsung menyadari saat ini pesta lajang Cody.
Sebentar lagi akan naik kembali ke atas panggung pesta, model wanita untuk menghibur para tamu pria, dengan tarian sensual yang lebih panas.
Austin pria dewasa yang belum menikah, wajar saja jika menikmati kesenangan di hibur oleh wanita penghibur, tapi ia bukan pria tipe seperti itu.
Walau ia kejam dan dingin, ia memiliki prinsip dalam dirinya. Ia tidak menyukai hal-hal vulgar untuk bersenang-senang.
Seketika Austin pun merasa tidak suka, jika gadis kecil seperti Freya melihat hal vulgar, yang akan di perlihatkan khusus untuk para lelaki itu.
Ia pun dengan cepat bangkit dari duduknya, lalu menoleh ke arah Alfred dan Aleena, "Bos! sepertinya kita segera pergi, pesta ini sudah tidak menyenangkan lagi!"
"Oh, iya! benar apa yang kamu katakan, acara puncak sangat tidak pantas kita ikuti lagi, aku tidak ingin istri ku marah padaku, setelah melihat acara selanjutnya yang tidak pantas!"
Alfred membenarkan apa yang di katakan Austin, ia pun meraih tangan Aleena, dan menggenggamnya dengan erat.
"Ayo kita pulang!" kata Alfred, lalu memandang ke arah Cody, "Kami pulang lebih awal, semoga pestamu berjalan dengan lancar, aku akan mengirimkan hadiah pernikahan mu sebelum hari pernikahan mu!"
"Eh, tunggu dulu! kenapa begitu cepat? acara puncak belum anda nikmati, Tuan Stewart!!" Cody merentangkan tangannya, menghalangi Alfred untuk pergi.
"Pesta mu sudah tidak menyenangkan lagi! kami sudah hadir di pestamu, dan sudah meminum cocktail mu! kami masih punya urusan yang akan kami selesaikan!"
Austin memandang tajam Cody, memberi peringatan padanya, untuk tidak berbuat bodoh dengan menahan mereka.
"Tuan Chloe! anda sungguh naif, setelah anda mendapatkan tanah milik Addison, anda malah ingin segera langsung pergi begitu saja! di mana sopan santun anda, Tuan?!" Cody menyeringai sinis memandang Austin.
Freya seketika menyadari situasi yang tiba-tiba mencekam, mendengar apa yang di katakan Cody. Sepertinya si pemeran utama pesta, tidak rela memberikan begitu saja tanah milik keluarga Addison ke tangan Austin.
Gawat! bisik hati Freya semakin erat memegang kopernya. Ia melihat raut wajah Cody sudah berubah dingin.
Freya dapat merasakan aura Cody, yang ingin mendapatkan kembali akta milik tersebut. Dengan cepat Freya berlindung ke balik punggung Austin.
"Anda sungguh licik, Tuan Cody! anda sendiri yang menyerahkan tanah milik keluarga anda! kenapa sekarang anda malah ingin mengambil lagi, yang sudah anda berikan!!"
Suara lantang Freya membuat raut wajah Cody seketika berubah. Ia terlihat menjadi semakin dingin memandang ke arah Freya, yang berdiri di balik punggung Austin.
"Aku hanya ingin bersenang-senang saja! siapa sangka kamu malah muncul entah dari mana, mengacaukan kesenangan ku!!" teriak Cody akhirnya lepas kendali.
"Kamu pikir siapa dirimu! bisa seenaknya saja menjadikan aku objek kesenangan mu!!" amarah Austin seketika meledak.
Cody dengan cepat memberi kode, dan beberapa bodyguardnya muncul, lalu mengelilingi Austin, Alfred, Aleena dan Freya.
Bersambung.....
Entah memang sebuah kebetulan atau bertemu secara kebetulan, berbincang karena pilihan, dan kunfayakun " Segala sesuatu terjadi pada saat yang seharusnya"
Akhirnya Austin ketemu Erick🤗